Anda di halaman 1dari 4

JAWABAN UAS

KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI SD

Nama : Novi Faturahmah

NIM : 60403070120146

Kelas/Semester : PGSD 5B

Dosen : Ardi Chyadireja, M.Pd.

Pertanyaan dan Jawaban

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pembelajaran intrakulikuler?


Bagaimana cara supaya konten yang dipelajari peserta didik dapat secara
optimal?
Pilih salah satu model pembelajaran yang tepat untuk hal tersebut?
Berdasarkan pendapat dari Shilviana (2020 : 160) Intrakulikuler merupakan sebuah
kegiatan yang terdapat didalam proses pembelajaran yang mana ada hubungannya
dengan mata pelajaran yang terdapat didalam struktur kurikulum. Sebenarnya
kegiatan intrakulikuler didalam pelaksanaannya masih sangat kurang untuk dapat
mengembangkan potensi-potensi yang ada didalam peserta didik, contohnya seperti
pemberian jam didalam mata pelajaran, hanya diberikan satu, dua sampai tiga jam
setiap pelajaran dalam satu minggu. Hal ini menyebabkan perlunya pendampingan
yang dapat membantu pemaksimalan potensi yang ada didalam diri peserta didik.
Cara yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan konten yang dipelajari peserta
didik adalah dengan diadakannya pendampingan, agar potensi yang ada di dalam diri
peserta didik dapat maksimal sekaligus sebagai sebuah bentuk dari tanggapan
terhadap tuntutan kebutuhan peserta didik dan juga membantu peserta didik ketika
dirasa masih ada yang kurang. Selain dari pendampingan yang dilakukan sebagai
sebuah solusi dari pengoptimalan konten yang dipelajari peserta didik dapat juga
dilakukan dengan memperkaya lingkungan belajar agar sumber belajar tidak hanya
guru saja, dan juga dapat dilakukan dengan memberikan wadah kepada siswa agar
dapat berlatih agar siswa menjadi lebih kreatif.
Menurut yang saya pahami dari pengertian diatas, maka model pembelajaran yang
dapat dilakukan salah satunya adalah dengan model pembelajaran Problem Based
Learning, model pembelajaran ini menuntut siswa untuk lebih aktif dalam proses
pembelajarannya (Student Center) dan mengajarkan siswa untuk dapat berpikir kritis
untuk dapat memecahkan masalahnya sendiri, dengan hal itu lah siswa akan mencari
tahu mengenai materi pembelajaran dari sumber yang lain yang lebih luas sehingga
guru tidak menjadi satu-satunya sumber belajar siswa, hal inilah yang kemudian akan
membuat konten yang di pelajari siswa menjadi lebih optimal.
2. Apa yang menjadi latar belakang mata pelajaran IPA dan IPS di jadikan satu di
SD. Jelaskan secara teori dan praktis yang melatarbelakangi hal tersebut. IPAS
diajarkan pada kelas 3. Jelaskan secara teori praktis yang melatarbelakangi hal
tersebut!
Berdasarkan pernyataan Direktorat sekolah dasar, disatukannya mata pelajaran IPA
dan IPS di jenjang sekolah dasar adalah dengan harapan agar siswa sekolah dasar
dapat terpacu untuk dapat mengelola lingkungan alam dan juga lingkungan sosial
secara satu kesatuan. Selain itu, terdapat 2 hal lain yang melatar belakangi
penggabungan mata pelajaran IPA dan IPS ini, diantaranya :
1) Penguatan terhadap kompetensi dasar dan juga pemahaman holistik.
Poin yang pertama ini memiliki meliputi beberapa hal :
 Anak mampu untuk memahami lingkungan yang ada di sekitarnya
secara terpadu, sebagaimana penggabungan mata pelajaran IPA (Ilmu
Pengetahuan Alam) dan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) menjadi IPAS
(Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial)
 Pengintegrasian atau perpaduan computational thinking yang
merupakan sebuah proses kognitif atau dapat diartikan sebagai sebuah
penalaran yang melibatkan pemikiran yang logis agar dapat
memecahkan sebuah permasalahan.
 Bahasa Inggris dijadikan sebagai matab pelajaran pilihan.
2) Sebagai penguatan profil Pancasila dengan menggunakan pembelajaran yang
berbasis projek dimana dilakukannya minimal 2 produk dalama satu tahun
ajaran atau satu projek dalam satu semester.
3. Jelaskan muatan wajib yang dimuat dalam kurikulum pendidikan dasar
mengacu pada permendikbudristek No.7 tahun 2022? Dan apakah ada
perbedaan dengan muatan kurikulum sebelumnya?
Muatan wajib yang termuat didalam kurikulum pendidikan dasar yang mengacu pada
permendikbudristek no 7 tahun 2022 yaitu mengenai Standar Isi pada Pendidikan
Anak Usia Dini, jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, pengembangan
dari standar isi ini di rumuskan dalam ruang lingkup materi yang selaras dengan
kompetensi lulusan. Yang mana ruang lingkup materinya memuat mengenai
pembelajaran yang perumusannya di dasarkan pada :
1) Peraturan perundang-undangan dijadikan sebagai landasan dari muatan wajib.
2) Konsep keilmuan
3) Jalur, jenjang dan jenis pendidikan.
Standar isi yang inilah yang kemudian menjadi pedoman atau acuan dari kurikulum
2013, kurikulum darurat dan juga kurikulum merdeka.
Berbeda halnya dengan muatan wajib yang terdapat di dalam permendikbudristek
No.7 tahun 2022, di dalam kurikulum sebelumnya, yaitu kurikulum 2013, muatan
wajib yang terdapat dalam kurikulum 2013 cenderung menonjolkan muatan lokal
dengan maksud yang tertera di dalam Kemendikbud no. 79 tahun 2014 pasal 2 ayat 2
yakni untuk membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan juga
keterampilan yang dibutuuhkan untuk dapat :
a. Mengenal dan juga mencintai lilngkungan alam, social, budaya dan juga
spiritual yang ada di daerahnya.
b. Melestarikan dan juga mengembangkan keunggulan dan juga kearifan local
yang terdapat di daerah yang memiliki kegunaan untuk diri serta
lingkungannya untuk dapat menunjang pembangunan nasional.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan muatan wajib didalam kurikulum
saat ini yakni kurikulum merdeka dan juga kurikulum 2013, perbedaan tersebut yakni
kurikulum 2013 cenderung memuat mengenai kearifan local sedangkan kurikulum
merdeka cenderung menonjolkan mengenai profil pelajar pancasilnya.
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pembelajaran inklusif? Jelaskan apakah
pembelajaran inklusif tepat dilakukan di jenjang sekolah dasar? Jelaskan positif
dan negatif dari pembelajaran inklusif!
Pendidikan Inklusif berdasarkan pernyataan dari Herawati, yaitu merupakan sebuah
istilah yang dibuat oleh UNESCO yang asal katanya yaitu Education for All yang
dapat diartikan sebagai pendidikan yang ramah dengan semua, dengan ditujukan
untuk menjangkau semua orang tanpa ada kecuali. Karena mereka (orang yang luar
biasa) memilki hak dan juga kesempatan yang sama untuk dapat memperoleh manfaat
yang maksimal dari pendidikan. Sedangkan Shevin (Herawati, : ) menyatakan bahwa
pendidikan inklusif merupakan sebuah system layanan pendidikan yang menyaratkan
anak yang memiliki kebutuhan khusus memiliki hak untuk dapat belajar di sekolah
terdekat di kelas yang biasa bersama dengan teman-teman sebayanya.
Menurut saya, pembelajaran inklusif yang dilakukan di jenjang sekolah dasar itu
sudah tepat karena hal ini menjadi salah satu penanganan dini untuk anak
berkebutuhan khusus untuk dapat mengembangkan baik itu aspek akademik maupun
aspek sosialnya.
Salah satu dampak positif dari di selenggarakannya pendidikan inklusif adalah
semakin baiknya atau semakin berkembangnya aspek akademik dan juga social anak
berkebutuhan khusus tersebut sehingga dengan program PPI yang ada di sekolah
inklusif dapat memudahkan proses belajar anak berkebutuhan khusus sehingga
meningkatkan kualitas akademiknya, demikian pula dengan aspek sosialnya yang
meningkat karena adanya interaksi yang sering antara anak berkebutuhan khusus
dengan guru dan teman sebayanya (Asiyah, 2018 : 76)
Sedangkan untuk dampak negatif sekolah inklusif diantaranya, anak rentan terkena
diskriminasi dan bulian dari teman-teman sebayanya.
5. Lampiran
1. Referensi
1) Shilviana, Khusna Farida,. & Hamami, Tasman,. (2020).
Pengembangan Kegiatan Kokurikuler dan Ekstrakurikuler. Palapa :
Jurnal Studi Keislaman dan Ilmu Pendidikan 8 (1) : 160-177
https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/palapa
2) Kemendikbudristek,. (2022). Hal-Hal Esensial Kurikulum Merdeka di
Jenjang SD.
3) Kemendikbud. (2014). Muatan Lokal Kurikulum 2013
4) Herawati, Nenden Ineu,. (2012). Pendidikan Inklusif. Eduhumaniora 2
(1)
5) Asiyah, Dewi,. (2018). Dampak Pola Pembelajaran Sekolah Inklusi
terhadap Anak Berkebutuhan Khusus. Prophetic 1 (1) 2018.
2. Lampiran hasil scanning jawaban

Anda mungkin juga menyukai