OLEH
19 BKT 08
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Hj. Yanti Fitria, S.Pd, M.Pd
Rujukan yang nyata dari segala konsep yang diperoleh, dan keterkaitanya dengan konsep-
konsep lainya akan menambah kebermaknaan konsep yang dipelajari. Selanjutnya ini akan
mengakibatkan pembelajaran yang fungsional. Siswa mampu menerapkan perolehan belajarnya
untuk memecahkan masalah-masalah yang muncul di dalam kehidupan.
3. Otentik
4. Aktif
Pembelajaran terpadu menekankan keaktifan siswa dalam pembelajaran baik secar fisik,
mental, intelektual, maupun emosional guna tercapai hasil belajar yang optimal dengan
mempertimbangkan hasrat, minat, dan kemampuan siswa sehingga mereka termotovasi untuk
terus menerus belajar. Dengan demikian pembelajaran terpadu bukan semata-mata merangrang
aktivitas-aktivitas dari masing-masing mata pelajaran yang saling terkait. Pembelajaran terpadu
bisa saja dikembangkan dari suatu tema yang disepakati bersama dengan melirik aspek-aspek
kurikulum yang bisa dipelajari secara bersama melalui pengembangan tema tersebut.
Sedangkan menurut Kemendikbud (dalam Asep (2013;253-255)) ciri khas dari
pembelajaran tematik antara lain :
1. Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan
kebutuhan anak usia Sekolah Dasar
2. Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari
minat dan kebutuhan siswa.
3. Hasil pembeljaaran sesuai dengan minta dan kebutuhan siswa
Siswa bisa mendalami pokok bahasan tertentu dalam sebuah tema sesuai minat dan
kebutuhannya tanpa harus mengganggu atau menghalangi minat dan kebutuhan siswa
yang lainnya
4. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan
Pembelajaran tematik memungkinkan siswa pada konteks belajar yang tidak
terstruktur secara ketat, sehingga mereka dapat melakukan tugas-tugas dalam
pembelajaran sambil melakukan interaksi social dan budaya dana ada di
lingkungannya.