OLEH
UPBJJ PADANGSIDIMPUAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
S-1 PGSD
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran pokok
dapat dimaknai untuk masa kini, dan antisipasi untuk masa yang akan datang
(Depdiknas, 2003). Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS membuat materi
Geografi, Sejarah, Sosiologi dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta
didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis,
Di masa yang akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan b erat
akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu
yang berkaitan.
Tujuan Pembelajaran IPS
Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut :
lingkungannya
2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
sebagai suatu sikap atau perilaku bersama dalam kerja atau membantu diantara
sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok yang terdiri dari dua
orang atau lebih dimana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari
setiap anggota kelompok itu sendiri. Pola hubungan seperti itu memungkinkan
timbulnya persepsi yang positif tentang apa yang dapat mereka lakukan untuk
anggota lainnya selama mereka belajar secara bersama-sama dalam kelompok. Model
pembelajaran kooperatif memandang bahwa keberhasilan dalam belajar bukan
semata-mata harus diperoleh dari guru, melainkan dari pihak lain juga yang terlibat
pembelajaran tidak hanya dari guru terhadap siswa atau dari siswa terhadap guru,
tetapi juga ada interaksi yang terjadi dari satu terhadap siswa yang lain dan
sebaliknya. Dalam pembelajaran kooperatif, para siswa dilatih untuk dapat bekerja
sam dan mengakui perbedaan pendapat dengan orang lain. Dari beberapa macam
digunakan dalam pembelajaran IPS dan sebagai strategi untuk meningkatkan hasil
belajar IPS siswa. Cooperative script adalah model belajar dimana siswa bekerja
Danserau dkk pada tahun 1985. Pembelajaran Cooperative script muncul dari konsep
bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika
mereka saling berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam
hakikat sosial dan penggunaan kelompok sejawat menjadi aspek utama dalam
pembelajaran Cooperative script. Hal ini sejalan dengan teori belajar dari Vygotsky
dapat memperoleh pengetahuan melalui kegiatan yang beraneka ragam dengan guru
sebagai fasilitator.
pembelajaran yang mengatur interaksi siwa seperti ilustrasi kehidupan sosial siswa
dengan lingkungannya sebagai individu, dalam keluarga, kelompok masyarakat dan
sikap menerima kekurangan diri dan orang lain serta dapat meningkatkan harga diri.
siswa untuk mendapatkan kesempatan mempelajari bagian lain dari materi yang tidak
dipelajarinya.
Tugas guru adalah menyediakan atau mengatur lingkungan belajar siswa, dan
dinamis, sehingga setiap siswa bisa berkembang secara maksimal dalam zona
dilain pihak guru juga perlu mengupayakan agar tiap-tiap siswa juga aktif berinteraksi
sesuai dengan teori belajar Vygotsky. Jika kedua hal ini dilakukan, perkembangan
pendengaran, ketelitian atau kecermatan, (2) setiap siswa mendapatkan peran (3)
dari model ini adalah (1) hanya digunakan untuk mata pelajaran tertentu, (2) hanya
dilakukan dua orang (tidak melibatkan seluruh kelas sehingga koreksinya hanya
terbatas pada dua orang tersebut). Dengan demikian siswa harus memiliki keaktifan
(dalam Sunarto 2009) ditandai dengan guru mengajar lebih banyak mengajar tentang
mampu untuk melakukan sesuatu, dan pada saat proses pembelajaran siswa lebih
pembelajaran yang berpusat pada guru dimana hampir seluruh kegiatan pembelajaran
dikendalikan oleh guru. Jadi guru memegang peranan utama dalam menentukan
proses dan isi pembeajar dan termasuk dalam menilai kemajuan siswa (I Wayan
pada proses siswa menerima informasi secara pasif, siswa belajar secara individual,
hadiah/penghargaan untuk perilaku baik adalah pujian atau nilai angka/rapor saja,
dalam wujud input pada level individual. Selain itu, dengan belajar kooperatif dapat
dilatih untuk dapat meningkatkan perasaan positif terhadap diri sendiri maupun orang
lain. Dapat memberikan efek yang sangat ampuh pada waktu singkat baik dalam
kooperatif dharapkan kelak akan muncul generasi baru yang memilik prestasi
b. Guru membagikan wacana atau materi kepada tiap-tiap siswa untuk dipelajari
c. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara,
pokok yang kurang lengkap dan membantu mengingat atau menghafal ide-ide
h. Penutup
ringkasan
3. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara
sebaliknya
8. Penutup
3. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara
dan sebaliknya
8. Penutup
peran pembaca dan pendengar, diskusi siswa, tukar peran dan kembali melaksanakan
diskusi berpasangan.
Penilaian juga dilakukan dengan cara yang tidak biasa. Setiap siswa mendapat
nilainya sendiri dan nilai kelompok. Nilai kelompok dibentuk dari sumbangan setiap
diatas nilai rata-rata mereka. Misalnya nilai rata-rata A adalah 65 dan kali ini dia
mendapat nilai 72, maka dia akan menyumbangkan 7 poin untuk nilai kelompoknya.
Dengan demikian setiap siswa akan bisa mempunyai kesempatan untuk memberikan
4. Siswa dan guru menetapkan siap yang pertama berperan sebagai pembicara dan
pendengar
5. Pembicara menjelaskan hasil ringkasannya kepada pendengar dengan
6. Pendengar menyimak dan mengoreksi jika ada kesalahan dari pembicara serta
7. Bertukar peran, semua siswa yang menjadi pembaca sekarang menjadi pendengar
dan sebaliknya
9. Penutup
Jadi model pembelajaran Cooperative script adalah suatu pola belajar kelompok
yang dilakukan oleh sepasang siswa dimana mereka saling bergantian peran sebagai
seorang pembicara dan pendengar yang melibatkan mereka secara aktif dan dominan
dalam proses pembelajaran agar tercipta keepektifan dalam proses belajar mengajar di
kelas.
Jawa dan mengusir Belanda dari Batavia. Pada masa pemerintahannya, Mataram
menyerah ke Batavia sebanyak dua kali, yaitu tahun 1628 dan tahun 1629. Kedua
keberaniannya, ia dijuluki De Haantjes van Het Oosten oleh Belanda yang artinya
ayam jantan/jago dari Benua Timur. VOC pada awalnya terdesak. Namun setelah
VOC menambah kakuatan pasukannya, akhirnya Gowa terdesak dan semakin lemah,
VOC, VOC memperoleh hak monopoli dagang, orang-orang eropa selain Belanda
d. Sultan Ageng Tirtayasa Sejak pertama kali datang di Banten, orang-orang Belanda
sudah berselisih dengan rakyat Banten. Pertentangan Banten dan VOC berlanjut
jalan menuju pelabuhan Banten. Di bawah pimpinan Sultan Ageng Tirtayasa, rakyat
dipadamkan karena terjadi konflik intern yang ditunggangi Belanda. Pada tahun xlvii
meninggal.
a. Perlawanan Pattimura/Ambon
menyerahkan ikan asin, dendeng, dan kopi, rakyat dipaksa kerja rodi menebang
eksturpasi oleh Belanda, yaitu hak Belanda unruk membuang kelebihan hasil
panen ke laut. Tujuannya supaya harga penjualan tetap tinggi. Semua rakyat
pada tanggal 16 Mei 1917 dibawah pimpinan Pattimura. Pattimura akhirnya dapat
ditangkap dan dijatuhi hukuman mati dengan cara digantung di depan benteng
b. Perang Paderi
Perang dilatar belakangi oleh persekutuan antara kaum adat dengan kaum
kaum adat. Perang terjadi dua tahap, yaitu sebelum pecah parang Diponegoro
(1821-182), dan setelah pecah perang Diponegoro (1830-1837). xlviii Saat pecah
c. Perang Diponegoro
barat yang beetentangan dengan ajaran Islam mulai memasuki kalangan istana,
rakyat sangat menderita karena dibebani banyak pajak. Penyulut perang adalah
pengasingannya di Makassar.
Pangeran Antasari. Beliau didukung oleh Pangeran Hidayatullah. Pada tahun 1862
rakyat menjadi sultan. Setelah itu perang meletus kembali. Dalam perang itu
menerapkan hak tawan karang. Hak tawan karang adalah hak raja bali untuk
Ngurah Made yang patihnya bernama I Gusti Ketut Jelantik. Karena ultimatun itu
tidak dihiraukan, maka pada tanggal 27 Juni 1846 Belanda menggempur Buleleng
f. Perang Aceh
Aceh adalah yang paling sulit ditundukkan Belanda. Pasukan Belanda yang
pertama dikirim ke Aceh dipimpin oleh Jendral Kohler. Ekspedisi pertama pada
tahun 1873 ini gagal total, bahkan Jendral Kohler tewas. Ekspedisi kedua dikirim
tahun 1874 di bawah pimpinan Mayor Jendral Van Swieten. Pasukan Aceh
istana Aceh dapat direbut oleh Belanda. Perlawanan rakyat Aceh tidak pernah
para Tengku (para ulama) dan Tengku (para bangsawan Aceh). Diantara para
pemimpin itu adalah Tengku Umar, Tengku Cik Di Tiro, Cut Nyak Dien dan lain-
lain. Meski menguasai istana, Belanda tidak pernah menguasai Aceh. Jendral Pel
yang menggantikan Van Swienten malah tewas ditangan rakyat aceh. Akhirnya
baik oleh rakyat Aceh sehingga ia dapat mempelajari seluk beluk rakyat Aceh. Ia
Belanda berhasil menewaskan Teuku Umar Tahun 1904 Belanda mulai dapat
menguasai Aceh.
1. Pengertian PTK
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru
Research 1986. Kemmis dan Carr lebih jelas menyatakan penelitian tindakan adalah
bentuk penelitian refleksi diri yang dilakukan oleh partisipan (guru, siswa, atau kepala
yang dilakukan sendiri, (b) pengertian mengenai praktek-praktek ini, dan (c) situasi-
situasi (dan lembaga-lembaga) dimana praktek-praktek tersebut dilaksanakan.
tindakan kelas merupakan bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan
1. Adanya ide awal Seseorang yang melaksanakan penelitian, pasti diawali dengan
2. Praservei Untuk mengetahui secara detail kondisi yang terdapat dikelas yang akan
3. Diagnosis Dilakukan oleh peneliti yang tidak terbiasa mengajar di kelas yang
dijadikan sasaran.
4. Perencanaan Dibagi menjadi dua, yaitu : perencanaan umum dan khusus. Perencanaan
umu dimaksudkan untuk menyusun rancangan yang meliputi keseluruhan aspek yang
suati tindakan yang sudah direncanakan sebelumnya. Strategi apa yang digunakan,
5. Pengamatan Pengamatan dapat dilakukan sendiri oleh peneliti. Pada saat monitoring
haryslah mencatat semua peristiwa atau hal yang terjadi di kelas peneliti.
6. Evaluasi dan refleksi Kegiatan merenung atau memikirkan sesuatu guna upaya
evaluasi yang dilakukian oleh para kolaborator atau partisipan yang berperan dalam
Penelitian harus sistematis dan dilakukan sesuai acuan yang telah diberikan dalam
penelitian PTK.
2. Pengertian PKP
PKP merupakan mata kuliah yang wajib diambil semua mahasiswa seluruh
program Sarjana (S1) yang ada di FKIP-UT. Pada hakikatnya PKP merupakan mata
kompetensi yang harus dimiliki semua lulusan program S1 FKIP, yaitu meningkatkan
masing berlandaskan pada kaidah penelitian tindakan kelas (PTK). Sebagai seorang
guru yang harus menguasai salah satu kompetensi utama guru yaitu pengembangan
kinerjanya sendiri dengan strategi yang tepat. Mahasiswa FKIP-UT adalah para guru
yang masih aktif mengajar. Oleh karena itu, inti dari mata kuliah PKP, adalah untuk
pembelajaran dengan menerapkan kaidah-kaidah PTK. Para guru yang kini berstatus
Pengalaman tersebut ada yang mencerminkan keberhasilan dan ada yang merupakan
menjadi mantap. Pada saat mahasiswa menempuh mata kuliah PKP, mahasiswa
dibimbing untuk melakukan (a) refleksi profesional tentang proses pembelajaran yang
dikelolanya, (b) menemukan akar permasalahan pembelajaran yang dihadapi, serta (3)
realisasi dari PTK. 2. Tujuan dan Manfaat PKP Setelah menyelesaikan PKP,
secara ilmiah, yang dapat disampaikan secara tulisan. Manfaat lain yang akan
diperoleh mahasiswa setelah mengikuti mata kuliah PKP adalah dapat menggunakan
laporan PKP sebagai karya ilmiah yang diajukan untuk kenaikan pangkat sebagai
seorang guru. Selanjutnya, dengan mengikuti kegiatan pembelajaran pada mata kuliah
PKP dengan baik, mahasiswa akan lebih menguasai konsep dan kaidah PTK serta
dilakukan berulang kali. Dampak pengiring yang akan diperoleh mahasiswa melalui
proses refleksi yang dilalui dengan merenung dan berdiskusi dengan teman sejawat
sehari-hari. Selain itu, dengan diberi tugas membuat laporan yang bersifat ilmiah,
mata kuliah PKP, materi yang terkandung dalam PKP mencakup perencanaan,
kesatuan sistem pembelajaran. Selain itu, materi yang harus dipelajari oleh mahasiswa
adalah konsep Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan prosedur penerapannya sebagai
kaidah penulisan karya ilmiah yang akan digunakan sebagai kerangka pembuatan
laporan PKP.
Oleh karena materi tersebut sudah dikaji pada saat mahasiswa menempuh
kurikulum dan pembelajaran, strategi belajar dan mengajar, dan metode penelitian
atau penulisan karya ilmiah maka pembahasan materi tersebut hanya bersifat