Alisa Hamidah
12205193041
alisaham6@gmail.com
ABSTRAK
Dalam Pendidikan sekolah dasar sangat penting untuk menerapkan
pembelajaran yang baik dan sesuai, untuk itu penulis mengambi judul penelitian
penerapan pembelajaran IPS dengan model kooperatif pada tingkat Madrah
Ibtidaiyah (MI) atau sekolah dasar (SD). Dengan begitu tujuan dalam penelitian
ini untuk mengetahui bagaimana penerapaan model pembelajaran kooperatif ,
penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian
kepustakaan. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku,
jurnal, artikel dan karya ilmiah lain yang relevan. Data dikumpulkan dan
kemudian dilakukan analisis deskriptifuntuk mengetahui analisi yang mendalam.
Hasil penelitian ini bahwa model kooperatif ini merupakan pembelajaran secara
berkelompok sehingga dalam penerapan model pembelajaran kooperatif
sebelumnya harus memperhatikan beberapa- hal dan juga unsur-unsur kemudian
dapat menerapkan model pembelajaran kooperarif sesuai langkah-langkah yang
sudah dijelaskan. Dengan begitu pembelajaran dengan menerapkan model
kooperatif bisa berjalan secara efektif.
PENDAHULUAN
1
meningkatkan perkembangan potensi, karakter, dan mental seorang
anak agar bermanfaat bagi kepentingan hidupnya sebagai
seorang individu dan sebagai warga negara.
1
Sanjaya, Wina dan Andi Budimanjaya, Paradigma Baru Mengajar.
(Jakarta : Kencana, 2017).
2
Ni Kd. Novi Sukmadewi, Luh Putu Putrini Mahadewi, Kadek Yudiana,
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Inside Outside Circle terhadap
Hasil Belajar IPS. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan.Vol. 3 (3) pp.
190-199. 2019.
2
masyarakat (Virgawati, 2017). IPS dikembangkan dalam rangka
meningkatkan kualitas sumber daya manusia dibidang nilai, sikap,
dan pengetahuan serta kecakapan dasar siswa yang berpijakpada
kehidupan nyata, khususnya kehidupan sosial di masyarakat
tersebut. Menurut Surahman (2017) IPS dalam pendidikan
merupakan suatu konsep yang mengembangkan pengetahuan, sikap,
dan keterampilan sosial dalam rangka membentuk dan
mengembangkan pribadi warga negara yang baik, juga telah
menjadi bagian dari wacana kurikulum dan sistem pendidikan di
Indonesia, dan merupakan program pendidikansosial pada jalur
pendidikan sekolah. 3
3
Ibid. hal. 78
4
Irfan Tamwife, dkk., Ilmu Pengetahuan Sosial 1, Edisi Pertama,
(Surabaya : Penerbit Amanah Pustaka, 2009), hal.1-10.
3
dapat memberikan pengalaman belajaryang bermakna di sekolah
sehinga berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Selain
menumbuhkan interaksi yang baik upaya yang dapat dilakukan
dengan mengunakan model pembelajaran yang menarik.
Kenyataanya upaya-upaya yang telah dilakukan tersebut belum
memberikan hasil yang optimal danmasih rendahnya hasil belajar
siswa dalam mata pelajaran IPS. Permasalahan yang sama tidak
jarang ditemukan di beberapa sekolah.
5
Ino budiatman dan patrisurya, “Teknik Pembelajaran
Yang Efektif Dalam Disain pembelajaran Kooperatif Untuk Mata Pelajaran Ips”
Academia.edu. https://www.academia.edu/ 51787225/
Teknik_Pembelajaran_Yang_Efektif_Dalam_Disain_Pembelajaran_Kooperatif_
Untuk_Mata_Pelajaran_Ips Jurnal Cakrawala Pendas Vol 5 No 2 Edisi Juli 2019
4
pembelajaran kooperatif diharapkan siswa dapat menghasilkan hasil
belajar akademik dengan bagus, bisa saling bertoleransi, bisa
menerima terhadap keragaman dan siswa dapat melatih
meningkatkan keterampilan sosial.
METODE
PEMBAHASAN
5
antara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam
kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih di mana
keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap
anggota kelompok itu sendiri. Sehingga dapat diartikan sebagai
suatu struktur tugas bersama dalam suasana kebersamaan diantara
sesama anggota kelompok. Pembelajaran Kooperatif ini lebih dari
sekedar belajar kelompok atau kelompok kerja, karena belajar
dalam menerapkan kooperatif ini harus ada “struktur dorongan dan
tugas yang bersifat kooperatif” sehingga memungkinkan terjadinya
interaksi secara terbuka dan hubungan-hubugan yang bersifat
interdependensi yang efektif diantara anggota kelompok.6 Dengan
pembelajaran kooperatif membantu peserta didik dalam
mengembangkan pemahaman dan sikapnya sesuai dengan
kehidupan nyata di masyarakat, sehingga dengan bekerja secara
bersama-sama diantara sesama anggota kelompok akan
meningkatkan motivasi, produktivitas, dan perolehan hasil belajar.
Dengan penerapan pembelajaran tersebut peserta didik lebih
mudah menemukan dan memahami suatu konsep jika mereka saling
mendiskusikan masalah tersebut dengan temanya.
6
Etin Solihatin, Cooperative learning analisis model pembelajaran IPS,
(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), hal.4
6
berpartisipasi secara aktif, dan berdiskusi.7 Agar kegiatan peserta
didik berlangsung dengan baik dan lancar diperlukan keterampilan-
keterampilan khusus, yang disebut keterampilan kooperatif.
Keterampilan kooperatif dapat dibangun dengan mengembangkan
komunikasi dan pembagian tugas antara anggota kelompok.
7
Ridwan Abdullah Sani, Inovasi Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2013), hal.188
8
Op.cit hal. 72
7
menghendaki peserta didik menciptakan, menganalisis, dan
menerapkan konsep-konsep.
9
Yatim, Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi Bagi
Pendidik Dalam Implementasi Pembelajaran Yang Efektif Dan Berkualitas
(Jakarta: Prenada Media Group, 2010), hal. 265
8
Secara umum, ada enam langkah utama atau fase dalam
pembelajaran yang menggunakan Pembelajaran Kooperatif
(Arends, 2012). Untuk itu dalam penerapan dengan menggunakan
pembelajaran kooperatif dalam pembelajaran IPS selanjutanya
dapat mengkuti beberapa langkah-langkah yaitu sebagai berikut :
9
a) Guru menjelaskan kepada peserta didik bagaimana
caranya membentuk kelompok belajar dan
membantu setiap kelompok agar melakukan transisi
secara efisien.
b) Guru membagi kelompok, setiap kelompok
beranggotakan 4-5 siswa
c) Membagikan gambar tentang lingkungan alam dan
lingkungan buatan
d) Guru menjelaskan prosedur dalam mengerjakan
tugas secara berkelompok
4. Membimbing kelompok bekerja dan belajar.
Tingkah laku guru:
a) Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada
saat mereka mengerjakan tugas mereka.
b) Guru selalu memberi pengauatan dan selalu
beriteraksi kepada peserta didik, dengan cara
berkeliling ke setiap kelompok dan menanyai siswa.
misalnya, apakah ada yang sulit dan kurang jelas ?
5. Evaluasi.
Tingkah laku guru:
a) Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang
telah dipelajari atau masing-masing kelompok dan
mempresentasikan hasil dari masing-masing
kelompok tersebut.
10
b) Memberi umpan balik kepada siswa terhadap hasil
yang sudah dipresentasikan
6. Memberikan penghargaan.
Tingkah laku guru:
a) Mengumumkan kelompok yang mendapat hasil
bagus dan benar
b) Guru mencari cara untuk menghargai baik upaya
maupun hasil bekerja kelompok. Misalnya guru
dapat memberi nilai A+ atau bintang bagi yang hasil
kerja kelompok nya bagus.
10
Triyatno, Ibnu Badar. Mendesain Model Pembelajaran. (Jakarta :
Prenada Media, 2017), hal. 117
11
Gambar 1 : Perbandingan empat pendekatan pembelajaran kooperatif
SIMPULAN
12
dalam pembelajaran IPS tingkat sekolah dasar karena dengan model
kooperatif ini dapat membantu peserta didik dalam
mengembangkan pemahaman dan sikapnya sesuai dengan
kehidupan nyata di masyarakat, sehingga dengan bekerja secara
bersama-sama diantara sesama anggota kelompok akan
meningkatkan motivasi, produktivitas, dan perolehan hasil belajar.
Sebelum melakukan pembelajaran model kooperatif juga harus
melihat unsur-unsur dalam model tersebut dan memperhatikan hal-
hal yang penting seperti pentingnya menstrukturkan aktivitas agar
proses belajar dapat berjalan secara lebih efektif. Dengan begitu
guru dapat menerapkan pembelajaran model kooperatif sesuai
mengkuti langkah-langkah seperti Menyampaikan tujuan dan
motivasi peserta didik, menyajikan informasi, mengorganisasikan
peserta didik kedalam kelompok Kooperatif, membimbing
kelompok bekerja dan belajar, evaluasi, dan memberikan
penghargaan.
13
DAFTAR RUJUKAN
14