PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
memiliki peranan penting dalam membentuk warga negara yang baik. Ada tiga
tujuan membelajarkan IPS kepada siswa, yaitu agar setiap peserta didik menjadi
warga negara yang baik, melatih peserta didik berkemampuan berpikir matang
untuk menghadapi dan memecahkan masalah sosial, dan agar peserta didik dapat
mewarisi dan melanjutkan budaya bangsanya. Pada jenjang SD, pencapaian tujuan
yang demikian itu bukan merupakan pekerjaan yang mudah, karena (1) saat ini
mata pelajaran IPS menjadi pelajaran yang dianggap kurang penting dibandingkan
dengan kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi lainnya, seperti
bahwa IPS tidak lagi menjadi mata pelajaran yang diujikan secara nasional; (2) IPS
juga diasumsikan oleh masyarakat dan kalangan guru sendiri sebagai pelajaran
yang tidak menarik karena hanya bersifat hafalan, kurang menantang untuk
fakta yang harus dihafal dan tidak perlu dibuktikan; dan (3) Kesulitan yang lain
dari pemilihan model pembelajaran yang tepat, sehingga tujuan pembelajaran yang
ditetapkan akan tercapai. Terdapat berbagai macam model pembelajaran yang dapat
1
dijadikan alternatif bagi guru untuk menjadikan kegiatan pembelajaran di kelas
berlangsung efektif dan optimal. Salah satunya yaitu dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif.
kelebihan yang sangat besar dalam memberikan kesempatan kepada siswa untuk
pembelajaran kooperatif, siswa dituntut untuk aktif dalam belajar melalui kegiatan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
sama yang mana pembelajaran kooperatif ini mampu membantu interaksi antar
siswa, dengan kemampuan yang berbeda-beda maka akan asyik bagi anak untuk
dalam mengajar seperti model belajar berbasis secara langsung (guru menerangkan
guru untuk memberi contoh dalam dunia nyata) dalam model pembelajaran ini
murid dan guru saling berkomunikasi aktif juga untuk mendorong siswa untuk aktif
masing.
yang masih menggunakan metode kelompok, hal ini penting bagi anak usia dini,
karena selain ia akan bekerja sama dengan taman sebayanya, pembelajaran ini juga
akan memunculkan rasa kepemimpinan anak usia dini contohnya seperti apabila
terdapat teman yang tidak bisa dalam menyelesaikan tugas dari guru maka anak
3
Selain itu keunggulan dalam pembelajaran kooperatif ini adalah setiap anak
akan memiliki rasa saling memiliki, dimana setiap kelompok adalam mereka
bersama, dan juga mereka juga akan belajar menjadi tutor sebaya, yang apabila
temannya belum paham atau belum mengerti ia akan belajar memberi tahu, serta
apabila ia tidak tahu maka teman yang lainnya juga akan saling menjawab.
kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi
pelajaran”.
kelas ke dalam suatu kelompok kecil agar siswa dapat bekerja sama dengan
kemampuan maksimal yang mereka miliki dan mempelajari satu sama lain dalam
kelompok tersebut”.
4
Dari beberapa definisi diatas dapat diperoleh bahwa pembelajaran
belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan
pelajaran.
Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa
meningkatkan nilai siswa pada belajar akademik dan perubahan norma yang
5
keuntungan baik pada siswa kelompok bawah maupun kelompok atas yang
luas dari orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya, kelas sosial,
peluang bagi siswa dari berbagai latar belakang dan kondisi untuk bekerja
keterampilan sosial, penting dimiliki oleh siswa sebab saat ini banyak anak
meraih hasil belajar yang optimal. Tiap siswa tergantung pada anggota
lainnya karena tiap siswa mendapat materi yang berbeda atau tugas yang
berbeda, oleh karena itu siswa satu dengan lainnya saling membutuhkan
6
karena jika ada siswa yang tidak dapat mengerjakan tugas tersebut maka
saling bertatap muka sehingga mereka dapat melalukan dialog, tidak hanya
dengan guru, tetapi juga dengan sesama siswa. Interaksi semacam ini
sumber belajar lebih bervariasi dan ini juga akan lebih memudahkan siswa
dalam belajar. Adanya tatap muka, maka siswa yang kurang memiliki
kemampuan harus dibantu oleh siswa yang lebih mampu me- ngerjakan
terselesaikan.
7
d. Komunikasi antar Anggota Kelompok
tenggang rasa, sikap sopan terhadap teman, mengkritik ide dan bukan
orang lain, mandiri dan berbagai sifat lain yang bermanfaat dalam
kooperatif ini.
mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar
selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif. Waktu evaluasi ini
tidak perlu diadakan setiap kali ada kerja kelompok, tetapi bisa diadakan
sepenanggungan”.
d. Siswa haruslah membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara
anggota kelompoknya.
8
e. Siswa akan diberikan evaluasi atau penghargaan yang akan berpengaruh
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
yang masih menggunakan metode kelompok, hal ini penting bagi anak usia dini,
karena selain ia akan bekerja sama dengan taman sebayanya, pembelajaran ini juga
akan memunculkan rasa kepemimpinan anak usia dini contohnya seperti apabila
terdapat teman yang tidak bisa dalam menyelesaikan tugas dari guru maka anak
dan bertukar pikiran dalam proses belajar. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar
dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai
bahan pelajaran.
B. Saran
Dari makalah yang telah penulis buat, mungkin terdapat kesalahan dan
kekurangan baik itu dari penulisan atau dari kata-katanya, penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca, agar dapat memberikan
10
DAFTAR PUSTAKA
11