1
Isjoni, Cooperative Learning, (Bandung: Alfabeta, 2007), hal. 13
2
Ibid. , hal. 14
3
Miftahul Huda, Cooperative Learning, (Yogyakarta: Pusataka Belajar, 2011), hal. 29
4
Muslimin Ibrahim dkk. , Pembelajaran Kooperatif, (Surabaya: UNESA University
Press, 2005), hal. 2
50
5
Robert Arends, Learning to Teach, (New York: Me Graw-Hill Book Company, 1989),
hal. 134
6
Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, (Surabaya: Kharisma Putra Utama,
2010), hal. 267
51
a. Para peserta didik harus memiliki persepsi bahwa mereka “tenggelam” atau
”berenang” bersama.
b. Para peserta didik memiliki tanggung jawab terhadap tiap peserta didik lain
dalam kelompoknya, di samping tanggung jawab terhadap diri sendiri,
dalam mempelajari materi yang dihadapi.
c. Para peserta didik harus berpandangan bahwa mereka semuanya memiliki
tujuan yang sama.
d. Para peserta didik harus membagi tugas dan berbagi tanggung jawab sama
besarnya diantara para anggota kelompok.
e. Para peserta didik akan diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan
ikut berpengaruh terhadap evaluasi seluruh anggota kelompok.
f. Para peserta didik berbagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh
keterampilan bekerja sama selama belajar.
g. Para peserta didik akan diminta mempertanggungjawabkan secara
individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif. 7
7
T. G. Ratumanan, Belajar dan Pembelajaran, (Surabaya: UNESA University Press,
2004), hal. 131
8
T. G. Ratumanan, Belajar dan Pembelajaran, (Surabaya: UNESA University Press,
2004), hal. 132
52
9
T. G. Ratumanan, Belajar dan Pembelajaran, (Surabaya: UNESA University Press,
2004), hal. 133
53
10
T. G. Ratumanan, Belajar dan Pembelajaran, (Surabaya: UNESA University Press,
2004), hal. 45
54
55
11
Erman Suherman dkk. , Strategi Pembelajaran Matematika, (Bandung: JICA-UPI,
2001), hal. 38
12
Erman Suherman dkk. , Strategi Pembelajaran Matematika, (Bandung: JICA-UPI,
2001), hal. 38
56
13
Paul Suparno, Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget, (Yogyakarta: Kanisius,
2001), hal 149
14
Ibid. , hal. 150
57
Tabel 1
Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif 15
Fase Aktivitas Guru
Fase 1 Guru menyampaikan semua tujuan
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada
dan memotivasi peserta pembelajaran tersebut dan memotivasi
didik peserta didik belajar
15
Muslimin Ibrahim dkk. , Pembelajaran Kooperatif, (Surabaya: UNESA University
Press, 2005), hal. 10
58
Lingkungan belajar
Proses demokrasi dan peran aktif merupakan ciri yang khas dari
lingkungan pembelajaran kooperatif. Dalam pembentukan kelompok, guru
menerapkan struktur tingkat tinggi, dan guru juga mendefinisikan semua
prosedur. Meskipun demikian, guru tidak dibenarkan mengelola tingkah laku
siswa dalam kelompok secara ketat, dan siswa memiliki ruang dan pleuang
untuk secara bebas mengendalikan aktifitas-aktifitas dalam kelompoknya.
Agar pembelajaran kooperatif dapat berjalan dengan harapan, dan siswa
dapat bekerja secara produktif dalam kelompok, maka siswa perlu diajarkan
keterampilan-keterampilan kooperatif. Hal ini berfungsi untuk melancarkan
59
60
16
Miftahul Huda, Cooperative Learning, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), hal. 166
61
Kesimpulan
pembelajaran kooperatif merupakan suatu bentuk pembelajaran yang
menempatkan peserta didik belajar dan bekerja bersama dalam kelompok-
kelompok kecil dengan tingkat kemampuan, jenis kelamin, ras dan latar
belakang yang berbeda-beda untuk mempelajari suatu materi, menekankan
kerjasama dan tanggung jawab bersama serta saling ketergantungan pada
struktur tugas, struktur tujuan dan struktur penghargaan.
Pembelajaran Kooperatif adalah salah satu solusi untuk melakukan
pembelajaran matematika yang berlandaskan konstruktivis karena menekankan
pada tiga hal penting yaitu peningkatan prestasi akademik, pengembangan
keterampilan sosial, dan penerimaan terhadap keanekaragaman. Dengan
menerapkan pembelajaran kooperatif diharapkan peserta didik yang mempunyai
karakteristik yang berbeda-beda dapat bekerjasama saling membantu untuk
mengkonstruk konsep-konsep matematika. Di samping itu pembelajaran
kooperatif juga memungkinkan tumbuhnya keterampilan sosial seperti saling
menghargai, toleransi, tidak egois, berani mengemukakan bertanya, belajar
menjadi pendengar yang baik, belajar menjadi pemimpin dan lain-lain, yang
akan berguna bagi peserta didik kelak di masyarakat.
62
63