KHOIRUL ANWAR
Dosen FKIP Universitas Muhammadiyah Gresik
Khoirulanwar37@yahoo.co.id
ABSTRACT:
We often recognize that good teaching is capable of stimulating individual potency through
optimizing the power of group learning. Many education experts also agree that the learning groups
are very much beneficial for learners primarily on cognitive and affective development. Two
approaches are often raised and many practitioners of education refer to the model of cooperative
learning and collaborative learning. This paper further discusses the basic principles and the different
uses of the two approaches. The author hopes this paper can provide appropriate information on the
use of the two learning approaches.
88
Khoirul Anwar : Cooperative Learning Vs Collaborative Learning 89
tugas yang melibatkan pemecahan masalah dan penguasaan pengetahuan satu sama lain pada
pengambilan keputusan kelompok, tugas topik tertentu dan secara teratur membahas
laboratorium atau eksperimen, dan peer review materi, mendorong satu sama lain, dan
(tugas editing misalnya menulis). mendukung keberhasilan akademis terhadap
Pembelajaran kooperatif informal pribadi anggota kelompok. Belajar kelompok ini
menggabungkan kelompok belajar dengan efektif untuk memahami materi pelajaran yang
pengajaran pasif dengan cara menarik perhatian kompleks yang harus ditempuh dalam beberapa
pada bahan melalui kelompok-kelompok kecil tahap pembelajaran atau semester dan model ini
di seluruh penyampaian pelajaran atau dengan mampu memunculkan sikap peduli, hubungan
diskusi pada akhir pelajaran, dan biasanya yang saling mendukung terhadap teman, yang
melibatkan kelompok dua (misalnya beralih pada gilirannya memotivasi dan memperkuat
pada pasangan diskusi). Kelompok-kelompok komitmen siswa untuk pendidikan kelompok
ini sering sementara dan dapat berubah dari sambil meningkatkan harga diri dan keyakinan
pelajaran ke pelajaran (tidak seperti belajar diri. Pendekatan kerja kelompok seperti ini juga
formal, dimana 2 siswa dapat menjadi mitra membuat siswa bertanggung jawab untuk
laboratorium sepanjang semester dan saling mendidik peer group mereka dalam hal ketidak
berkontribusi terhadap pengetahuan satu sama hadiran dalam pelajaran. Ini sangat efektif baik
lain). Diskusi biasanya memiliki empat untuk pembelajaran individu, serta untuk
komponen yang meliputi : merumuskan respon mendukung pembelajaran sosial.
terhadap pertanyaan yang diajukan oleh
pendidik, berbagi tanggapan terhadap Collaborative Learning
pertanyaan yang diajukan dengan pasangan, Pembelajaran kolaboratif adalah suatu situasi di
mendengarkan tanggapan pasangan untuk mana dua atau lebih orang belajar atau mencoba
pertanyaan yang sama, dan menciptakan untuk belajar sesuatu bersama-sama. Tidak
jawaban baru yang berkembang. Jenis seperti pembelajaran individual, orang yang
pembelajaran ini memungkinkan siswa untuk terlibat dalam pembelajaran kolaboratif
memproses, mengkonsolidasi, dan memanfaatkan sumber daya dan ketrampilan
mempertahankan informasi lebih lanjut dalam satu sama lain (meminta informasi satu sama
belajar (Gillies and Ashman: 2003). lain, mengevaluasi ide-ide satu sama lain,
Dalam kelompok berbasis pembelajaran memantau pekerjaan satu sama lain, dll). Lebih
kooperatif, kelompok-kelompok sebaya ini khusus, pembelajaran kolaboratif didasarkan
berkumpul bersama selama jangka waktu yang pada model bahwa pengetahuan dapat dibuat
agak lama (misalnya selama setahun, atau dalam populasi di mana anggotanya secara aktif
beberapa tahun seperti di sekolah menengah atas berinteraksi dengan berbagi pengalaman dan
atau sekolah menengah lanjutan) untuk mengambil peran secara asimetri.
mengembangkan dan berkontribusi dalam
90 Didaktika, Vol. 19 No. 2 Februari 2013
Pembelajaran kolaboratif ini bermula dari terlibat dalam bermain, bekerja sama, dan
pandangan Vygotsky bahwa ada sifat sosial yang kegiatan lainnya secara bersama-sama.
melekat dalam pembelajaran yang ditunjukkan
melalui teori Zone of Proximal development Pembahasan 1
(zona pengembangan proksimal). Seringkali, Bagian ini menghadirkan penjelasan lebih
pembelajaran kolaboratif digunakan sebagai jauh tentang elemen dan jenis serta prinsip-
istilah umum untuk berbagai pendekatan dalam prinsip dasar yang digunakan dalam
pendidikan itu yang melibatkan upaya pembelajaran cooperative. Penjelasan ini
intelektual bersama oleh siswa atau siswa dan diperlukan untuk mengetahui bagian-bagian
guru (www.wikipedia.org). Dengan demikian, atau informasi detail yang menunjukkan
pembelajaran kolaboratif umumnya penggunaan cooperative yang tepat. Untuk itu
digambarkan ketika kelompok siswa bekerja elemen penting dalam kooperatif learning perlu
sama untuk mencari pemahaman, makna, atau di bahas terlebih dahulu. Hollingsworth et.al.
solusi atau untuk membuat sebuah produk dari (2007) dan Siltala (2010) membahas 5 elemen
pembelajaran mereka. Kegiatan pembelajaran dasar dalam pembelajaran kooperatif:
kolaboratif dapat mencakup penulisan Positive interdependence
kolaboratif, proyek kelompok, pemecahan ? Siswa sepenuhnya harus berpartisipasi dan
masalah bersama, debat, studi tim, dan kegiatan melakukan upaya yang maksimal dalam
lainnya. Pendekatan ini terkait erat dengan kelompok mereka
pembelajaran kooperatif. ? Setiap anggota kelompok memiliki tugas /
peran / tanggung jawab karena itu harus
Pembelajaran kolaboratif terjadi ketika individu percaya bahwa mereka bertanggung jawab
secara aktif terlibat dalam sebuah komunitas di untuk belajar baik secara individu maupun
mana pembelajaran terjadi melalui upaya kelompok.
kolaboratif eksplisit atau implisit. Pembelajaran Face-to-Face Promotive Interaction
kolaboratif telah sering digambarkan sebagai ? Anggota mempromosikan keberhasilan
semata-mata suatu proses kognitif dimana orang masing-masing
dewasa berpartisipasi sebagai fasilitator ? Siswa menjelaskan kepada satu sama lain
pengetahuan dan anak-anak sebagai penerima. apa yang mereka miliki atau tentang apa
Namun masyarakat asli Amerika yang sedang dipelajari dan membantu satu
menggambarkan bahwa pembelajaran sama lain dengan pemahaman dan
kolaboratif terjadi karena partisipasi individu penyelesaian tugas tersebut.
dalam belajar terjadi secara horisontal di mana Individual and Group Accountability
anak-anak dan orang dewasa adalah sama. ? Setiap siswa harus menunjukkan
Dengan demikian pembelajaran kolaboratif juga penguasaan isi yang sedang dipelajari
terjadi ketika anak-anak dan orang dewasa ? Setiap siswa bertanggung jawab untuk
Khoirul Anwar : Cooperative Learning Vs Collaborative Learning 91
berbagai contoh kegiatan collaborative Learning dibantu oleh orang lain. Alat tersebut termasuk
bisa dikemukakan sebagai berikut: Kelas Virtual (yaitu sebuah kelas yang
terdistribusi secara geografis yang dihubungkan
Collaborative Networked Learning oleh audio-visual koneksi jaringan), chatting,
Menurut Findley (dalam www.wikipedia.org) wahana diskusi, berbagi aplikasi (misalnya
"Collaborative Networked Learning seorang rekan melakukan spreadsheet di layar
(Kolaborasi Jaringan Belajar ) adalah rekan lain di seluruh link jaringan untuk tujuan
pembelajaran yang terjadi melalui dialog kolaborasi), dan banyak yang lain.
elektronik antara co-peserta didik, peserta didik Collaborative Learning Development
dan ahli. Pembelajar berbagi tujuan yang sama, Collaborative Learning Development
tergantung pada satu sama lain dan bertanggung Memungkinkan pengembang sistem
jawab satu sama lain untuk keberhasilan mereka pembelajaran untuk bekerja sebagai sumber
secara interaktif di mana peserta aktif jaringan. Khususnya yang sering berkenaan
berkomunikasi dan bernegosiasi satu sama lain dengan e-learning di mana pengembang dapat
dalam kerangka kontekstual yang dapat berbagi dan membangun pengetahuan ke dalam
difasilitasi oleh mentor, pelatih online atau program secara kolaboratif. Pengetahuan
pemimpin kelompok. " tentang sebuah subjek dapat diunduhsecara
bersama-sama dari lokasi tertentu yang jauh
Computer-supported collaborative learning dengan menggunakan sistem perangkat lunak.
(CSCL)
Model ini merupakan bagian dari paradigma Collaborative Learning in Virtual Worlds
pendidikan yang relatif baru dalam Dunia Virtual menurut sifatnya memberikan
pembelajaran kolaboratif yang menggunakan kesempatan yang sangat baik untuk
teknologi dalam lingkungan belajar untuk p e m b e l a j a r a n k o l a b o r a t i f . Aw a l n y a
membantu memediasi dan mendukung interaksi pembelajaran virtual terbatas pada pertemuan
kelompok dalam konteks pembelajaran kelas dan kuliah, sama dengan komunikasi
kolaboratif. Sistem CSCL ini menggunakan sesama teman dalam kehidupan nyata. Sekarang
teknologi untuk mengontrol dan memantau pembelajaran kolaboratif berkembang
interaksi, untuk mengatur tugas, aturan, dan sebagaimana banyak perusahaan mulai
peran, dan untuk memediasi akuisisi mengambil keuntungan dari fitur unik yang
pengetahuan baru. ditawarkan oleh ruang dunia virtual ini - seperti
kemampuan untuk merekam dan memetakan
Learning Management System aliran gagasan, menggunakan model 3D dan alat
Dalam konteks ini, pembelajaran kolaboratif pikiran virtual dalam dunia pemetaan.
mengacu pada kumpulan alat yang dapat
digunakan peserta didik untuk membantu, atau
94 Didaktika, Vol. 19 No. 2 Februari 2013