Anda di halaman 1dari 8

COOPERATIVE LEARNING VS COLLABORATIVE LEARNING

KHOIRUL ANWAR
Dosen FKIP Universitas Muhammadiyah Gresik
Khoirulanwar37@yahoo.co.id

ABSTRACT:
We often recognize that good teaching is capable of stimulating individual potency through
optimizing the power of group learning. Many education experts also agree that the learning groups
are very much beneficial for learners primarily on cognitive and affective development. Two
approaches are often raised and many practitioners of education refer to the model of cooperative
learning and collaborative learning. This paper further discusses the basic principles and the different
uses of the two approaches. The author hopes this paper can provide appropriate information on the
use of the two learning approaches.

Key words: Cooperative Learning, Collaborative Learning

Pendahuluan mengevaluasi ide-ide, memantau pekerjaan satu


Pada bagian ini sacara berturut turut sama lain, dll). Selanjutnya, peran guru berubah
dijelaskan prinsip-prinsip dasar, jenis dan teknik tidak hanya memberikan informasi untuk
umum yang sering berkaitan dengan memfasilitasi pembelajaran siswa. Semua siswa
Cooperative Learning dan Kolaborative dikatakan berhasil ketika kelompok berhasil.
Learning. Ross dan Smyth dalam www.wikipedia.org.
menggambarkan tugas sukses pembelajaran
Cooperative Learning kooperatif sebagai sebuah kegiatan intelektual
Pembelajaran kooperatif adalah sebuah yang sangat demanding, kreatif, terbuka, dan
pendekatan untuk mengorganisir kegiatan kelas melibatkan tugas-tugas pemikiran yang lebih
ke dalam pengalaman belajar akademik dan tinggi.
sosial. Ini berbeda dari kerja kelompok biasa Pembelajaran kooperatif formal disusun,
karea model ini sering digambarkan sebagai difasilitasi, dan dipantau oleh pendidik dari
"structuring positive interdependence" waktu ke waktu dan digunakan untuk mencapai
(ketergantungan positif secara terstruktur). tujuan kelompok dalam tugas pembelajaran
Siswa harus bekerja dalam kelompok untuk (misalnya menyelesaikan satu unit). Setiap
menyelesaikan tugas-tugas kolektif terhadap materi pelajaran atau tugas dapat menggunakan
tujuan akademik. Tidak seperti pembelajaran jenis pembelajaran ini, dan jumlah kelompok
individual, yang secara alami kompetitif, dalam bisa bervariasi dari 2-6 peserta dan dengan
belajar kooperatif siswa dapat memanfaatkan diskusi yang berlangsung sebentar maupun lama
sumber daya dan ketrampilan satu sama lain (www.nknu.edu.tw). Jenis strategi pembelajaran
(meminta informasi satu sama lain, saling kooperatif yang formal meliputi jigsaw, tugas-

88
Khoirul Anwar : Cooperative Learning Vs Collaborative Learning 89

tugas yang melibatkan pemecahan masalah dan penguasaan pengetahuan satu sama lain pada
pengambilan keputusan kelompok, tugas topik tertentu dan secara teratur membahas
laboratorium atau eksperimen, dan peer review materi, mendorong satu sama lain, dan
(tugas editing misalnya menulis). mendukung keberhasilan akademis terhadap
Pembelajaran kooperatif informal pribadi anggota kelompok. Belajar kelompok ini
menggabungkan kelompok belajar dengan efektif untuk memahami materi pelajaran yang
pengajaran pasif dengan cara menarik perhatian kompleks yang harus ditempuh dalam beberapa
pada bahan melalui kelompok-kelompok kecil tahap pembelajaran atau semester dan model ini
di seluruh penyampaian pelajaran atau dengan mampu memunculkan sikap peduli, hubungan
diskusi pada akhir pelajaran, dan biasanya yang saling mendukung terhadap teman, yang
melibatkan kelompok dua (misalnya beralih pada gilirannya memotivasi dan memperkuat
pada pasangan diskusi). Kelompok-kelompok komitmen siswa untuk pendidikan kelompok
ini sering sementara dan dapat berubah dari sambil meningkatkan harga diri dan keyakinan
pelajaran ke pelajaran (tidak seperti belajar diri. Pendekatan kerja kelompok seperti ini juga
formal, dimana 2 siswa dapat menjadi mitra membuat siswa bertanggung jawab untuk
laboratorium sepanjang semester dan saling mendidik peer group mereka dalam hal ketidak
berkontribusi terhadap pengetahuan satu sama hadiran dalam pelajaran. Ini sangat efektif baik
lain). Diskusi biasanya memiliki empat untuk pembelajaran individu, serta untuk
komponen yang meliputi : merumuskan respon mendukung pembelajaran sosial.
terhadap pertanyaan yang diajukan oleh
pendidik, berbagi tanggapan terhadap Collaborative Learning
pertanyaan yang diajukan dengan pasangan, Pembelajaran kolaboratif adalah suatu situasi di
mendengarkan tanggapan pasangan untuk mana dua atau lebih orang belajar atau mencoba
pertanyaan yang sama, dan menciptakan untuk belajar sesuatu bersama-sama. Tidak
jawaban baru yang berkembang. Jenis seperti pembelajaran individual, orang yang
pembelajaran ini memungkinkan siswa untuk terlibat dalam pembelajaran kolaboratif
memproses, mengkonsolidasi, dan memanfaatkan sumber daya dan ketrampilan
mempertahankan informasi lebih lanjut dalam satu sama lain (meminta informasi satu sama
belajar (Gillies and Ashman: 2003). lain, mengevaluasi ide-ide satu sama lain,
Dalam kelompok berbasis pembelajaran memantau pekerjaan satu sama lain, dll). Lebih
kooperatif, kelompok-kelompok sebaya ini khusus, pembelajaran kolaboratif didasarkan
berkumpul bersama selama jangka waktu yang pada model bahwa pengetahuan dapat dibuat
agak lama (misalnya selama setahun, atau dalam populasi di mana anggotanya secara aktif
beberapa tahun seperti di sekolah menengah atas berinteraksi dengan berbagi pengalaman dan
atau sekolah menengah lanjutan) untuk mengambil peran secara asimetri.
mengembangkan dan berkontribusi dalam
90 Didaktika, Vol. 19 No. 2 Februari 2013

Pembelajaran kolaboratif ini bermula dari terlibat dalam bermain, bekerja sama, dan
pandangan Vygotsky bahwa ada sifat sosial yang kegiatan lainnya secara bersama-sama.
melekat dalam pembelajaran yang ditunjukkan
melalui teori Zone of Proximal development Pembahasan 1
(zona pengembangan proksimal). Seringkali, Bagian ini menghadirkan penjelasan lebih
pembelajaran kolaboratif digunakan sebagai jauh tentang elemen dan jenis serta prinsip-
istilah umum untuk berbagai pendekatan dalam prinsip dasar yang digunakan dalam
pendidikan itu yang melibatkan upaya pembelajaran cooperative. Penjelasan ini
intelektual bersama oleh siswa atau siswa dan diperlukan untuk mengetahui bagian-bagian
guru (www.wikipedia.org). Dengan demikian, atau informasi detail yang menunjukkan
pembelajaran kolaboratif umumnya penggunaan cooperative yang tepat. Untuk itu
digambarkan ketika kelompok siswa bekerja elemen penting dalam kooperatif learning perlu
sama untuk mencari pemahaman, makna, atau di bahas terlebih dahulu. Hollingsworth et.al.
solusi atau untuk membuat sebuah produk dari (2007) dan Siltala (2010) membahas 5 elemen
pembelajaran mereka. Kegiatan pembelajaran dasar dalam pembelajaran kooperatif:
kolaboratif dapat mencakup penulisan Positive interdependence
kolaboratif, proyek kelompok, pemecahan ? Siswa sepenuhnya harus berpartisipasi dan
masalah bersama, debat, studi tim, dan kegiatan melakukan upaya yang maksimal dalam
lainnya. Pendekatan ini terkait erat dengan kelompok mereka
pembelajaran kooperatif. ? Setiap anggota kelompok memiliki tugas /
peran / tanggung jawab karena itu harus
Pembelajaran kolaboratif terjadi ketika individu percaya bahwa mereka bertanggung jawab
secara aktif terlibat dalam sebuah komunitas di untuk belajar baik secara individu maupun
mana pembelajaran terjadi melalui upaya kelompok.
kolaboratif eksplisit atau implisit. Pembelajaran Face-to-Face Promotive Interaction
kolaboratif telah sering digambarkan sebagai ? Anggota mempromosikan keberhasilan
semata-mata suatu proses kognitif dimana orang masing-masing
dewasa berpartisipasi sebagai fasilitator ? Siswa menjelaskan kepada satu sama lain
pengetahuan dan anak-anak sebagai penerima. apa yang mereka miliki atau tentang apa
Namun masyarakat asli Amerika yang sedang dipelajari dan membantu satu
menggambarkan bahwa pembelajaran sama lain dengan pemahaman dan
kolaboratif terjadi karena partisipasi individu penyelesaian tugas tersebut.
dalam belajar terjadi secara horisontal di mana Individual and Group Accountability
anak-anak dan orang dewasa adalah sama. ? Setiap siswa harus menunjukkan
Dengan demikian pembelajaran kolaboratif juga penguasaan isi yang sedang dipelajari
terjadi ketika anak-anak dan orang dewasa ? Setiap siswa bertanggung jawab untuk
Khoirul Anwar : Cooperative Learning Vs Collaborative Learning 91

belajar dan bekerja, sehingga setiap anggota harus memiliki tanggung


menghilangkan sikap "santai sosial" jawab nya sendiri dalam menyelesaika
Social Skills tugas dan tidak boleh diselesaikan oleh
? Keterampilan sosial yang harus diajarkan anggota kelompok lainnya.
agar pembelajaran kooperatif sukses terjadi
? Keterampilan yang dimaksud termasuk Teknik-teknik pembelajaran kooperatif
komunikasi yang efektif, interpersonal dan Schul dalam www.wikipedia.org. menawarkan
keterampilan kelompok berbagai teknik pembelajaran kooperatif. Ada
i. Kepemimpinan banyak ragam teknik pembelajaran kooperatif
ii. Pengambilan keputusan yang tersedia. Beberapa teknik pembelajaran
iii. Membangun kepercayaan kooperatif memanfaatkan pasangan siswa,
iv. Komunikasi sementara yang lain menggunakan kelompok-
v. Ketrampilan manajemen konflik kelompok kecil dari empat atau lima siswa.
Group Processing Puluhan teknik telah dibuat untuk
? Seringkali kelompok harus menilai mempermudah pembelajaran content course
efektivitas mereka dan memutuskan yang diterbitkan oleh Dr Spencer Kagan (dalam
bagaimana meningkatkanya. www.wikipedia.org). Di antara teknik yang
Agar prestasi pembelajar meningkat secara baik, mudah dalam pembelajaran kooperatif adalah
dua karakteristik harus ada dalam pembelajaran Think-Pair-Share, Think-Pair-Written, dan
ini; a) Siswa bekerja untuk tujuan kelompok dan Round robin. Teknik pembelajaran kooperatif
b) kesuksesan sangat bergantung pada lain yang terkenal terkenal adalah Jigsaw, Jigsaw
pembelajaran masing-masing individu. II dan Jigsaw Lookup. Anne Brown juga telah
a. Ketika merancang tugas pembelajaran membuat banyak kontribusi untuk pembelajaran
kooperatif dan model penghargaan yang kooperatif dengan menemukan teknik
digunakan, tanggung jawab individu dan Reciprocal Teaching.
akuntabilitasnya harus diidentifikasi
dengan baik. Individu harus tahu persis Think Pair Share
apa tanggung jawab nya dan harus sadar Strategi ini awalnya dikembangkan oleh Frank
bahwa ia bertanggung jawab kepada Lyman T. (dalam www.wikipedia.org), Think-
kelompok untuk mencapai tujuan Pair-Share memungkinkan bagi siswa untuk
bersama. memperhatikan pertanyaan atau masalah-
b. Interdependensi positif di kalangan masalah yang diberikan secara seksama.
pembelajar dalam menyelesaikan tugas Pembelajar dapat menuliskan gagasanya atau
harus ada. Semua anggota kelompok bisa bertukar pikiran. Bila diperlukan, siswa
harus dilibatkan agar kelompok dapat dengan rekan partnernya dapat membahas ide
menyelesaikan tugas. Agar hal ini terjadi dan gagasanya dan kemudian memprdengarkan
92 Didaktika, Vol. 19 No. 2 Februari 2013

ide-ide nya kepada pasangannya. Setelah dialog Reciprocal Teaching


dengan pasangan terjadi, guru mengumpulkan Brown & Paliscar (dalam
tanggapan dari seluruh kelompok. www.wikipedia.org) mengembangkan
pengajaran timbal balik. Ini merupakan
Jigsaw teknik yang memungkinkan kerjasama
Pembelajar di bagi ke dalam dua kelompok: pasangan siswa untuk berpartisipasi dalam
home group dan expert group. Pada kelompok dialog tentang teks. Mitra bergiliran
home group yang heterogen, siswa masing- membaca dan bertanya satu sama lain,
masing diberi topik yang berbeda. Setelah topik menerima umpan balik segera setelah itu.
telah diidentifikasi, para siswa meninggalkan Model seperti itu memungkinkan siswa
kelompok asal dan berkelompok dengan siswa untuk menggunakan teknik metakognitif
lain dengan topik yang ditugaskan. Pada yang sangat penting yaitu mengklarifikasi,
kelompok baru, siswa belajar materi bersama- mempertanyakan, memprediksi, dan
sama sebelum kembali ke kelompok asal summarizing.Teknik ini lebih menfokuskan
mereka. Setelah kembali di kelompok home siswa secara efektif sehingga dapat belajar
groupnya, setiap siswa bertanggung jawab untuk satu sama lain.
mengajar topik yang ditugaskan nya.
STAD (or Student-Teams-Achievement
Jigsaw II Divisions)
Jigsaw II merupakan variasi pengembanga Siswa ditempatkan dalam kelompok-
dari Robert Slavin di mana anggota home kelompok kecil (atau tim). Pembelajaran
group ditugaskan dengan menggunakan dilakukan secara klasikal dan siswa
bahan yang sama, tetapi fokusnya pada kemudian dites. Individu dinilai
bagian-bagian yang terpisah dari materi. berdasarkan kinerja tim. Meskipun tes
Setiap anggota harus menjadi "pakar" pada diambil secara individual, siswa didorong
bagian yang ditugaskan nya dan mengajar untuk bekerja sama untuk meningkatkan
anggota lain dari home group tersebut. kinerja keseluruhan kelompok.

Reverse Jigsaw Pembahasan 2


Variasi ini diciptakan oleh Timothy Hedeen Untuk melihat perbedaan yang lebih detail,
(dalam www.wikipedia.org) yang berbeda dari bahwa pembelajaran collaborative memiliki
aslinya Jigsaw selama bagian kegiatan sifat yang berbeda dengan pembelajaran
pengajaran. Dalam teknik Jigsaw Reverse siswa cooperative. Diantara ciri khas kolaboratif
dalam kelompok ahli mengajar seluruh kelas adalah adanya persamaan tujuan diantara
daripada kembali ke kelompok asal mereka pembelajar itu sendiri terlepas dari perbedaan
untuk mengajar konten. usia pembelajar yang dimaksud. Untuk itu
Khoirul Anwar : Cooperative Learning Vs Collaborative Learning 93

berbagai contoh kegiatan collaborative Learning dibantu oleh orang lain. Alat tersebut termasuk
bisa dikemukakan sebagai berikut: Kelas Virtual (yaitu sebuah kelas yang
terdistribusi secara geografis yang dihubungkan
Collaborative Networked Learning oleh audio-visual koneksi jaringan), chatting,
Menurut Findley (dalam www.wikipedia.org) wahana diskusi, berbagi aplikasi (misalnya
"Collaborative Networked Learning seorang rekan melakukan spreadsheet di layar
(Kolaborasi Jaringan Belajar ) adalah rekan lain di seluruh link jaringan untuk tujuan
pembelajaran yang terjadi melalui dialog kolaborasi), dan banyak yang lain.
elektronik antara co-peserta didik, peserta didik Collaborative Learning Development
dan ahli. Pembelajar berbagi tujuan yang sama, Collaborative Learning Development
tergantung pada satu sama lain dan bertanggung Memungkinkan pengembang sistem
jawab satu sama lain untuk keberhasilan mereka pembelajaran untuk bekerja sebagai sumber
secara interaktif di mana peserta aktif jaringan. Khususnya yang sering berkenaan
berkomunikasi dan bernegosiasi satu sama lain dengan e-learning di mana pengembang dapat
dalam kerangka kontekstual yang dapat berbagi dan membangun pengetahuan ke dalam
difasilitasi oleh mentor, pelatih online atau program secara kolaboratif. Pengetahuan
pemimpin kelompok. " tentang sebuah subjek dapat diunduhsecara
bersama-sama dari lokasi tertentu yang jauh
Computer-supported collaborative learning dengan menggunakan sistem perangkat lunak.
(CSCL)
Model ini merupakan bagian dari paradigma Collaborative Learning in Virtual Worlds
pendidikan yang relatif baru dalam Dunia Virtual menurut sifatnya memberikan
pembelajaran kolaboratif yang menggunakan kesempatan yang sangat baik untuk
teknologi dalam lingkungan belajar untuk p e m b e l a j a r a n k o l a b o r a t i f . Aw a l n y a
membantu memediasi dan mendukung interaksi pembelajaran virtual terbatas pada pertemuan
kelompok dalam konteks pembelajaran kelas dan kuliah, sama dengan komunikasi
kolaboratif. Sistem CSCL ini menggunakan sesama teman dalam kehidupan nyata. Sekarang
teknologi untuk mengontrol dan memantau pembelajaran kolaboratif berkembang
interaksi, untuk mengatur tugas, aturan, dan sebagaimana banyak perusahaan mulai
peran, dan untuk memediasi akuisisi mengambil keuntungan dari fitur unik yang
pengetahuan baru. ditawarkan oleh ruang dunia virtual ini - seperti
kemampuan untuk merekam dan memetakan
Learning Management System aliran gagasan, menggunakan model 3D dan alat
Dalam konteks ini, pembelajaran kolaboratif pikiran virtual dalam dunia pemetaan.
mengacu pada kumpulan alat yang dapat
digunakan peserta didik untuk membantu, atau
94 Didaktika, Vol. 19 No. 2 Februari 2013

Kesimpulan pengetahuan sebagai sebuah konstruksi sosial.


Apa Perbedaan Cooperative dan Collaborative Dia lebih lanjut membedakan pendekatan ini
Learning pada peran instruktur atau gurunya: Dalam
Istilah pembelajaran kolaboratif dan pembelajaran kooperatif instruktur adalah pusat
pembelajaran kooperatif kadang-kadang dari otoritas di kelas, dimana tugas-tugas
digunakan secara bergantian. Hal ini wajar, kelompok biasanya lebih tampak jelas ending
karena keduanya mensyaratkan peserta didik nya sesuai dengan tujuan instruksionalnya dan
untuk lebih aktif dalam pembelajaran, sehingga sering berakhir dengan jawaban yang spesifik.
setiap kegiatan kelas berbasis pengajaran harus Sebaliknya, dalam pembelajaran kolaboratif,
dilakukan secara tepat dan baik. Kedua strategi instruktur melepaskan otoritas nya dan
ini sebetulnya menopang model pembelajaran memberdayakan kelompok-kelompok kecil
discovery. Kedua metode juga memberikan secara lebih terbuka dengan tugas-tugas yang
peran yang cukup pada setiap kelompok kompleks. Lebih baik menggunakan kedua
meskipun pembelajaran kolaboratif memiliki pendekatan tersebut tergantung pada
peran yang lebih sedikit dalam penugasanya. kematangan akademik pembelajaran. Untuk
Dalam kegiatan dua model pembelajaran pengetahuan dasar yang seringkali ditandai
tersebut, pembelajar diwajibkan untuk memiliki dengan pelajaran dasar (gateway courses), maka
keterampilan kelompok meskipun pembelajaran pilihan cooperative learning akan jauh lebih
kooperatif lebih tegas dalam tujuan baik. Namun bila level pembelajarnya lebih
instruksionalnya. Keduanya harus dilengkapi tinggi dan sudah banyak memiliki pengetahuan
dengan kerangka kerja yang jelas terutama dasar yang cukup maka pembelajaran
terhadap aktivitas kelompok yang ada, namun kolaboratif lebih cocok karena konten
pembelajaran kooperatif biasanya lebih pengetahuan adalah muatan yang di raih lebih
struktural dibandingkan pembelajaran lanjut. Banyak Istilah lain yang juga digunakan
kolaboratif. dalam hubungannya dengan kolaboratif /
Namun, banyak praktisi pendidikan kooperatif belajar, yaitu: problem-based
menunjukkan bahwa kedua istilah ini berbeda. learning termasuk guided design, case studies,
Rockwood (Rockwood, 1995) mencirikan simulations; peer-assisted instruction termasuk
perbedaan keduanya pada metodologi sebagai juga supplemental instruction, writing fellows,
salah satu pengetahuan dan kekuatannya : mathematics workshops; discussion groups and
Metodologi pilihan dalam pembelajaran seminars; learning communities; and lab work.
kooperatif adalah untuk pengetahuan dasar
(yaitu, pengetahuan tentang dasar-dasar
keilmuwan) sementara itu pembelajaran
kolaboratif mengarah kepada pandangan
konstruksi sosial yang memandang bahwa
Khoirul Anwar : Cooperative Learning Vs Collaborative Learning 95

Daftar Pustaka Learning. Chicago:Saint Xavier University


& Pearson Achievement Solutions, Inc.
Cooperative Learning. Di akses dari Field-Based Master's Program.
www.wikipedia.org.
Rockwood, H. S. III.1995. "Cooperative and
Collaborative Learning. Di akses dari collaborative learning" The national
www.wikipedia.org. teaching & learning forum, 5.
Siltala, R. (2010). Innovativity and cooperative
Gillies, M. Robin and Ashma, F. Andrian. learning in business life and teaching.
2003.Co-operative Learning: The Social University of Turku.
and Intellectual Outcomes of Learning in
Group. New York : Roudlege Palmer. The Design and Application of English
Courseware in a Jigsaw Model: A Case
Hollingsworth Amanda, B.A.Sherman Jennifer, Study of e-Holidays Courseware. Di akses
B.A.Zaugra Cynthia, B.A.2007. Increasing d a r i
Reading Comprehension in First and http://140.127.60.124/engstu/students.htm
Second Graders Through Coopertaive t1225@nknu.edu.tw

Anda mungkin juga menyukai