Anda di halaman 1dari 19

Tugas Perspektif

Modul 10
Potret Pembelajaran di
Sekolah Dasar
Di Susun Oleh :
1. Ina Aulina Gunawan
2. Febrina Natalia
KB 1
Potret Pembelajaran di Sekolah Dasar
A. Sarana-Prasarana dan Keterjangkauan Wilayah
Yang menjadi sumber terbatasnya sarana dan prasarana bagi
suatu sekolah, yaitu:
1. Letak geografis yang jauh sehingga untuk menjangkaunya
diperlukan waktu dan alat transportasi yang memadai,
2.Kurangnya sinkron informasi antar instansi yang terkait,
3. Sarana yang ada tidak mampu menampung banyaknya jumlah
siswa,
4. Kurangnya motivasi usia produktif untuk bersekolah karena
kombinasi keterbatasan sarana, dukungan keluarga dan
keramahan alam
B. Metode Pembelajaran
Ada beberapa alasan banyak guru belum kompeten yaitu

1. Guru belum menguasai bahan ketika belajar atau kuliah dan


guru mengajarkan yang bukan bidangnya,

2. Banyak guru yang dalam mengajar hanya menggunakan model


yang sama, mereka kurang menguasai berbagai model pembelajaran
yang sesuai perkembangan anak didik dan sesuai teori pendidikan
yang baru.
C. KETIDAKMERATAAN JUMLAH GURU

Perbandingan antara guru yang mengajar di daerah terpencil


dengan guru yang mengajar di kota sangat jauh. Dari segi
kuantitas, jumlah guru sebetulnya telah memadai, tetapi sisi
pemerataan dan kualitasnya belum sesuai.
KB 2. PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN YANG DITERAPKAN
DI SEKOLAH DASAR

A. PEBELAJARAN KONTEKSTUAL
Pembelajaran Konstekstual adalah konsep belajar yang
membantu guru mengaitkan anatara materi yang diajarkannya
dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat
hubungan anatar pengetahuan yang dimilikinya dengan

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.


Pembelajaran Konstektual adalah salah satu strategi
pembelajaran yang berhubungan dengan :

1. Fenomena kehidupan sosial masyarakat, bahasa, lingkungan


hidup, harapan dan cita tumbuh.
2. Fenomena dunia pengalaman dan pengetahuan murid.
3. Kelas sebagai fenomena sosial
Pembelajaran Konstekstual melibatkan 6 komponen utama
pembelajaran efektif yaitu :

1. Konstruktivisme( constructivism)

2. Bertanya (questioning)

3. Menemukan (inquiry)

4. Masyarakat belajar (learning community)

5. Pemodelan (modeling)
B. PEMBELAJARAN PAKEM

PAKEM merupakan salah satu strategi pembelajaran yang


didefinisikan sebagai pembelajaran yang partisipatif,
aktif,kreatif, efektif, dan menyenangkan. PAKEM berusaha
memfasilitasi siswa agar lebih banyak mengalami belajarb
bersama dengan berbagai karakter manusia sehingga siswa
lebih siap terjun ke masyarakat.
PAKEM dalam perspektif guru adalah, guru aktif memantau
kegiatan belajar siswa, memberi umpan balik, mengajukan
pertanyaan yang menantang, dan mempertanyakan gagasan
siswa. Kreatif mengembangkan kegiatan yang beragam, dan
membuat alat bantu belajar sederhana. Efektif, sehingga
pembelajaran mencapai tujuan pembelajaran, dan
menyenangkan ,yaitu anak tidak takut salah, tidak takut
ditertawakan, dan tidak dianggap sepele.
PAKEM dalam perspektif siswa adalah siswa aktif bertanya,
mengemukakan gagasan, kreatif, merancang / membuat
sesuatu, dan menulis / mengarang, efektif, menguasai
ketrampilan yang diperlukan, dan menyenangkan sehingga siswa
berani mencoba / berbuat , berani bertanya, berani
mengemukakan pendapat.
Dalam menata ruangan kelas, hendaknya dibuat menarik. Misalnya
dengan memajang berbagai hasil karya siswa, berbagai sumber
belajar yang dapat membuat suasana kelas menyenangkan,
Aktivitas mental siswa merupakan hal yang lebih penting untuk
dilatih dari pada aktivitas fisik, Aktivitas semacam ini muncul jika
suasana belajar berlangsung dengan nyaman, sehingga siswa
bebas dari rasa takut ditertawakan, diabaikan, atau dimarahi oleh
guru.
PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KOLABORATIF

Model pembelajaran kooperatif dan kolaboratif merupakan suatu


model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-
kelompok yang bersifat heterogen (kemampuan, suku dan budaya,
serta jenis kelamin). Model pembelajaran kooperatif dan
kolaboratif mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan
permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan
dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Dalam pembelajaran
ini, siswa diajak untuk mencoba menyelami karakteristik
kehidupan yang heterogen dengan berbagai macam perbedaan
karakter yang ada.
Terdapat lima langkah yang telah dilakukan Pak Gun dalam
penerapan model pembelajaran kooperatif dan kolaboratif:

1. Pembelajaran berbasis masalah, karena di awal pembelajaran


siswa diminta mengobservasi suatu fenomena terlebih dahulu dam
siswa diminta untuk mencatat permasalahan yang muncul, yaitu
mata rantai kehidupan para penyadap nira kelapa. Dalam hal ini
Pak Gun merangsang siswa untuk berpikir kritis dalam
memecahkan masalah yang ada serta mengarahkan siswa
bertanya, membuktikan asumsi, dan mendengarkan perspektif
yang berbeda dengan mereka.
2. Pemanfaatan lingkungan siswa untuk memperoleh
pengalaman belajar, karena Pak Gun memberikan penugasan
yang dapat dilakukan dari berbagai sudut pandang dalam konteks
kehidupan para penyadap nira kelapa di lingkungan tempat
tinggal, yaitu bagaimana para masyarakat dihadapkan pada
pilihan pekerjaan menjadi penyadap nira dan permasalahan yang
menyertainya.
3. Pemberian aktivitas kelompok, karena aktivitas belajar yang
dilakukan oleh anak secara berkelompok selama satu minggu
untuk menyelesaikan tugas yang diberikan Pak Gun dapat
memperluas perspektif serta membangun interpersonal untuk
berhubungan dengan orang lain. Pak Gun membagi siswa menjadi
5 kelompok merupakan strategi yang tepat untuk mengefektifkan
hasil yang diharapkan.
4. Pembuatan aktivitas belajar mandiri, karena Pak Gun secara tidak
langsung telah mengarahkan para siswa untuk mencari, menganalisis dan
menggunakan informasi dengan sedikit atau bahkan tanpa bantuan guru.
Hal ini sesuai dengan pembelajaran kontekstual yaitu siswa harus
mengidentifikasi masalah yang menjadi penugasan, menyediakan waktu
yang cukup, menyusun refleksi, serta berusaha tanpa meminta bantuan
guru supaya dapat melakukan proses pembelajaran secara manduru
bersama kelompoknya (independent learning).

5. Penerapan penilaian autentik, karena yang dilakukan Pak Gun di


akhir pembelajaran sudah membantu siswa untuk menerapkan informasi
akademik dan kecakapan yang telah diperoleh pada situasi nyata untuk
tujuan tertentu sehingga dapat membantu siswa untuk menunjukkan apa
yang telah mereka pelajari.
Hal yang harus diperhatikan dalam menerapkan
pembelajaran yang efektif, yaitu mempersiapkan dalam
bentuk analisis masalah di lingkungan sekitar yang
disesuaikan dengan silabus, kemudian mengidentifikasi
kompetensi yang akan dicapai untuk memilih model
pembelajaran yang tepat. Selain itu, guru harus
memberikan penghargaan kepada siswa.
SESI
TANYA JAWAB
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai