Anda di halaman 1dari 10

RANGKUMAN MATERI

MODUL 10

PERSPEKTIF PENDIDIKAN DI SD

Disusun oleh :

1. JULITA MAHDALENA (836242865)

2. MILA SOPAAT (836331919)

KELOMPOK 10

KELAS C

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UPBJJ JAKARTA

UNIVERSITAS TERBUKA

2018.2
MODUL 10
POTRET PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR

KB 1 : POTRET PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR

A.   SARANA DAN PRASARANA DAN KETERJANGKAUAN DAERAH

Selain terbatasnya guru, kendala proses belajar mengajar yang selama ini

ditemukan adalah kurang memadainya sarana dan prasarana penunjang yang ada.

Beberapa indikator yang menjadi sumber terbatasnya sarana dan prasarana bagi

suatu sekolah, antara lain:

1. Letak geografis yang jauh sehingga untuk menjangkaunya diperlukan waktu

dan alat transportasi yang memadai.

2. Kurangsinkronan informasi antarintansi yang terkait.

3. Peristiwa bencana alam.

4. Sarana yang ada tidak mampu menampung banyaknya jumlah siswa.


5. Kurangnya motivasi usia produktif untuk bersekolah karena kombinasi

keterbatasan sarana, dukungan keluarga dan keramahan alam.

B.   METODE PEMBELAJARAN

Ada beberapa alasan banyak guru belum kompeten, antara lain: guru belum

menguasai bahan ketika belajar atau kuliah dan guru mengajarkan yang bukan

bidangnya. Selain kurang menguasai bidangnya, masih banyak guru yang dalam

mengajar hanya menggunakan model yang sama. Mereka kurang menguasai

berbagai model pembelajaran yang sesuai perkembangan anak didik dan sesuai

teori pendidikan yang baru.

C.   KETIDAKMERATAAN JUMLAH GURU

Salah satu persoalan guru, selain kesejahteraan adalah ketidakmerataan


jumlah mereka. Perbandingan antara guru yang mengajar di daerah terpencil
dengan guru yang mengajar di kota sangat jauh. Dari segi kuantitas, jumlah guru
sebetulnya telah memadai, tetapi sisi pemerataan dan kualitasnya belum sesuai.

KB 2 : PEMBAHARUAN PEMEBELAJARAN YANG DITERAPKAN DI SD

A. PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

Pembelajaran secara kontekstual merupakan salah satu strategi

pembelajaran yang berhubungan dengan fenomena kehidupan sosial masyarakat,

fenomena dunia pengalaman dan pengetahuan murid dan kelas sebagai fenomena

sosial.

kontekstual (contextual teaching and learning) adalah konsep belajar yang

membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia
nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungann antara pengatahuan yang

dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan

melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif, yaitu konstruktivisme

(constructivism), bertanya (questioning), menemukan (inquiry), masyarakat

belajar (learning community), pemodelan (modeling) dan penilaian sebenarnya

(authentic assessment).

Dalam pembelajran kontekstual, program pembelajaran lebih merupakan

rencana kegiatan kelas yang dirancang guru, yang berisi skenario tahap demi

tahap tentang apa yang akan dilakukan bersama siswanya sehubungan dengan

topik yang akan dipelajarinya. Dalam program tercermin tujuan pembelajaran,

media untuk mencapai tujuan tersebut, materi pembelajaran, langkah-langkah

pembelajaran dan authentic assessmennya.

B.   PAKEM

PAKEM merupakan salah satu strategi pembelajaran yang partisipatif,

aktif, kreatif, efektifdan menyenangkan. Dalam konteks ini, sebuah

pembelajaran semestinya membuat anak merasa nyaman, tidak takut untuk

bertanya, tidak tegang dalam menyimak guru dan tidak merasa kesulitan untuk

menyerap materi yang diajarkan. Fungsi pembelajaran yang ditekankan adalah

bagaimana menggali dan mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam diri

siswa serta media yang digunakan untuk menggali pengetahuan dan menanamkan

nilai kehidupan sehari-hari.

PAKEM dalam perspektif guru adalah guru Aktif memantau kegiatan

belajar siswa, member umpan balik, mengajukan pertanyaan yang menantang dan

mempertanyakan gagasan siswa, Kreatif mengmbangkan kegiatan yang beragam

dan membuat alat bantu belajar sederhana, Efektif sehingga pembelajaran

mencapai tujuan, Menyenangkansehingga anak tidak takut salah, tidak takut

ditertawakan, dan tidak dianggap sepele.


Sementara PAKEM dalam perspektif siswa adalah siswa Aktif bertanya,

mengemukakan gagasan dan mempertanyakan gagasan orang lain serta

gagasannya,Kreatif merancang/membuat sesuatu dan menulis/mengarang, 

Efektif menguasai keterampilan yang diperlukan Menyenangkan sehingga siswa

berani mencoba/membuat, berani bertanya, berani mengemukakan gagasan dan

mempertanyakan gagasan orang lain.

C.     PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KOLABORATIF

Pembelajaran ini merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan

adanya kelompok-kelompok, mengutamakan kerjasama dalam menyelesaikan

permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka

mencapai tujuan pembelajaran. Dalam pembelajaran ini, siswa diajak untuk

mencoba menyelami karakteristik kehidupan yang heterogen dengan berbagai

macam perbedaan karakter yang ada. Dalam melakukan pembelajaran ini, ada lima

langkah yang dapat dilakukan, yaitu:

1. Pembelajaran berbasis masalah

2. Pemanfaatan lingkungan siswa untuk memperoleh pengalaman belajar

3. Pemberian aktifitas kelompok

4. Pembuatan aktifitas belajar mandiri

5. Penerapan penilaian autentik

PAKEM dalam perspektif guru adalah guru Aktif memantau kegiatan belajar


siswa, member umpan balik, mengajukan pertanyaan yang menantang dan
mempertanyakan gagasan siswa, Kreatif mengmbangkan kegiatan yang beragam
dan membuat alat bantu belajar sederhana, Efektif sehingga pembelajaran
mencapai tujuan, Menyenangkansehingga anak tidak takut salah, tidak takut
ditertawakan, dan tidak dianggap sepele.

Sementara PAKEM dalam perspektif siswa adalah siswa Aktif bertanya,

mengemukakan gagasan dan mempertanyakan gagasan orang lain serta

gagasannya,Kreatif merancang/membuat sesuatu dan menulis/mengarang, 


Efektif menguasai keterampilan yang diperlukan Menyenangkan sehingga siswa

berani mencoba/membuat, berani bertanya, berani mengemukakan gagasan dan

mempertanyakan gagasan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai