Anda di halaman 1dari 8

PENGEMBANGAN MODUL E-BOOK INTERAKTIF BERBASIS

PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA PEMBELAJARAN FISIKA


KELAS X

Proposal Tesis

Oleh :

Hasbi Azis
(19175005)

Dosen Pembimbing:
Dr. Usmeldi, M.Pd
Dr. Ahmad Fauzi, M.Si

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan salah satu aspek yang paling besar peranannya
dalam kelangsungan hidup manusia dan perkembangan suatu bangsa.
Pendidikan yang bermutu dan kompetitif sangat diperlukan dalam era
globalisasi. Era globalisasi merupakan era penuh tantangan dan sarat akan
perubahan. Kehidupan era global menuntut Sumber Daya Manusia (SDM)
yang kompeten disetiap bidang kehidupan. Setiap manusia dituntut untuk
memiliki pengetahuan yang luas, terampil, memiliki karakter dan mampu
berkompetisi secara global. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia
(SDM) kearah yang lebih baik merupakan perubahan yang sangat diperlukan
untuk dapat mengikuti perkembangan zaman dan salah satu upaya dalam
meningkatkan kompetensi SDM adalah melalui pendidikan.
Proses pendidikan yang diterapkan di Indonesia sebagaimana yang
diamanatkan dalam UU No 20 tahun 2003 dalam pasal 1 ayat 1 menyatakan
bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Salah
satu hasil yang akan dicapai dalam mengembangkan potensi diri adalah
memiliki kecerdasan. Selanjutnya pada pasal 3 menyatakan bahwa
pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Berdasarkan uraian dari

1
UU No 20 tahun 2003 di atas, tujuan utama pendidikan di Indonesia adalah
mengembangkan potensi peserta didik.
Kurikulum 2013 yang digunakan saat ini merupakan penyempurnaan
dari kurikulum KTSP. Kurikulum 2013 menerapkan pendekatan saintifik
dalam proses pembelajaran. Pendekatan saintifik menuntun peserta didik
untuk mampu mandiri, aktif, bekerjasama dan memiliki kompetensi berpikir
dan berkomunikasi serta keterampilan penyelesaian masalah sehingga mampu
bersaing dalam dunia kerja yang kompetitif. Kurikulum 2013 menekankan
pengembangan kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta
didik secara holistik (seimbang). Keempat aspek tersebut merupakan intisari
dari Kompetensi Inti (KI) yang terdapat dalam kurikulum 2013 yang harus
dicapai oleh peserta didik. Keempat kompetensi tersebut dapat dicapai
melalui proses pembelajaran yang bermutu.Pada kurikulum 2013 IT tidak lagi
dimasukkan ke dalam mata pelajaran namun menekankan penggunaan IT
sebagai media pembelajaran yang harus digunakan guru untuk semua mata
pelajaran, termasuk Fisika.
Pembelajaran Fisika merupakan pembelajaran tentang fenomena alam
yang akan membahas masalah-masalah dan kejadian alam. Menurut Giancoli
(2001:1) “Fisika adalah ilmu pengetahuan yang paling mendasar karena
berhubungan dengan gejala, perilaku, dan struktur benda yang ada di alam”.
Segala hal yang terjadi di alam ini diamati, dipelajari, dan ditelaah melalui
mata pelajaran fisika, dan selanjutnya dikembangkan menjadi ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Kontribusi fisika terhadap
perkembangan manusia dan ilmu pengetahuan sagat besar. Sehingga perlu
adanya peningkatan kualitas pembelajaran fisika. Salah satu elemen penting
untuk tercapainya pembelajaran fisika yang berkualitas adalah pemilihan
sumber belajar yang tepat. Sumber belajar yang dipilih guru dalam kegiatan
pembelajaran fisika diharapkan mampu memfalisilitasi siswa untuk dapat
mengembangkan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
dimiliki oleh siswa dan dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran.
Selain itu sumber belajar yang digunakan hendaknya juga menarik, murah
dan mengikuti perkembangan IPTEKS.

2
Pemerintah telah berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan
dengan mengembangkan kurikulum 2013 dengan merancangkan penggunaan
media untuk semua mata pelajaran. Pemerintah juga telah menyediakan saran
dan prasarana yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran, salah satunya
yaitu menyediakan buku untuk beberapa mata pelajaran yang dikemas dengan
menarik dan didistribusikan ke sekolah-sekolah. Pemerintah juga telah
menyediakan buku elektronik yang dapat dimanfaatkan oleh guru dan siswa
dengan mudah dan murah.Serta telah berupaya dalam meningkatkan kualitas
guru dengan mengadakan pelatihan- pelatihan untuk guru.
Namun kenyataan yang ditemui dilapangan sumber belajar
pembelajaran fisika yang digunakan dan tersedia disekolah belum memenuhi
syarat-syarat kecukupan materi dan kedalaman materi pada buku belum
sesuai dengan yang diharapkan. Didalam sumber belajar juga tidak terdapat
pendekatan saintifik dan penilaian autentik yang merupakan karakteristik dari
Kurikulum 2013, serta belum mengikuti perkembangan teknologi saat ini.
Sehingga buku pembelajaran fisika yang terdapat di sekolah belum dapat
merangsang kemampuan berpikir siswa dan belum memotivasi peserta didik
dalam proses pembelajaran. Selain itu bahan ajar yang tersedia belum mampu
meningkatkan kompetensi siswa baik dari segi sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Fakta ini didapatkan dari observasi dan wawancara dengan
guru fisika yang mengajar di SMAN 1 Padang.
Oleh karena itu, diperlukan sumber belajar yang mampu menciptakan
bahan ajar yang dapat memotivasi siswa agar lebih aktif, kreatif, menarik bagi
siswa serta sesuai dengan perkembangan teknologi. Perkembangan Teknologi
dan Informasi yang begitu pesat menyediakan beragam sumber belajar secara
lebih murah, mudah dan cepat sehingga diharapkan pemanfaatan TIK dalam
pembelajaran fisika lebih menambah pengetahuan, minat dan motivasi siswa
dalam pembelajaran fisika. Salah satu media pembelajaran yang menarik dan
mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep fisika yang abstrak
adalah e-book interaktif. E-book ini tidak seperti e-book yang biasanya hanya
meyajikan buku teks yang dikonversi ke dalam format digital. E-book ini
dibuat interaktif dengan mengabungkan antara teks, gambar, video dan

3
animasi dan lain sebagainya yang akan meningkatkan stimulus audio dan
visual siswa. Menurut Warsita (2008) media audivisual mempunyai potensi
yang tinggi dalam menyampaikan pesan, 70% lebih efektif menarik minat dan
perhatian siswa untuk menyampaikan informasi, hiburan dan pendidikan.
Pengembangan e-book interaktif ini diharapkan mampu membuat
pembelajaran fisika menjadi lebih mudah, menyenangkan dan meningkatkan
motivasi belajar siswa dengan penyajian informasi dalam bentuk audio dan
audio visual. Eskawati dan I Gusti (2012) mengemukakan penyampaian
materi menggunakan e-book interaktif akan mendorong siswa untuk dapat
menemukan sendiri konsep dari materi yang disajikan serta memiliki minat
dalam proses belajar.
Salah satu model pembelajaran yang bisa digunakan dalam proses
pembelajaran yang dapat mengaitkan pembelajaran dengan masalah dalam
kehidupan sehari-hari dan dapat membuat peserta didik mampu berpikir
secara kritis adalah Problem Based Learning Model (PBL). Pembelajaran
berbasis masalah merupakan salah satu model pembelajaran yang disarankan
penggunaanya oleh kurikulum 2013. Pembelajaran berbasis masalah
merupakan model pembelajaran yang relevan dengan tuntutan abad ke-21.
Pendidikan abad ke-21 ini berhubungan dengan permasalahan baru yang ada
di dunia nyata. Pembelajaran berbasis Problem Based Learning Model (PBL)
tidak hanya membutuhkan keterampilan berpikir pada siswa saja tetapi juga
melatih siswa untuk dapat bekerjasama, pengarahan diri, pengintegrasian
pengetahuan baru, dan pengkolaborasian pemecahan masalah. Sebagaiman
Bungel (2014) menyatakan bahwa model Problem Based Learning Model
(PBL) dapat meningkatkan meningkatkan hasil belajar siswa dan juga
meningkatkan kemandirian siswa dalam proses pembelajaran. Melalui
tahapan dari pembelajaran Problem Based Learning Model (PBL) siswa
menjadi terlatih dalam bekerjasama sehingga dapat mengembangkan
keterampilan sosial dan keterampilan berfikir siswa.
Berdasarkan pemaparan latar belakang permasalahan diatas, peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengembangkan modul e-book

4
interaktif yang berbasis problem based learning (PBL) pada pembelajaran
fisika SMA kelas X

B. Batasan Masalah
Agar permasalah dalam penelitian ini lebih terarah dan tepat sasaran, dan
untuk menghindari perbedaan pengertian dalam penelitian, maka permasalahan di
atas dibatasi sebagai berikut:
1. E-Book yang interaktif berbasis problem based learning (PBL)
2. Materi yang akan digunakan adalah materi tentang Dinamika Partikel kelas X
3. Objek penelitian mengacu pada Peserta didik kelas X SMAN 1 Padang

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah “bagaimana pengembangan e-book
interaktif berbasis Problem Based Learning pada pembelajaran Fisika SMA
kelas X ?”

D. Tujuan Pengembangan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan umum pengembangan
adalah sebagai berikut menghasilkan e-book interaktif berbasis Problem
Based Learning pada pembelajaran Fisika SMA kelas X yang berkualitas.
Tujuan khusus pengembangan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis kebutuhan dan konteks e-book interaktif berdasarkan
tinjauan literatur.
2. Menghasilkan desain e-book interaktif yang valid dan praktis.
3. Menghasilkan e-book interaktif yang efektif meningkatkan kompetensi
siswa

E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan


Produk yang diharapkan dalam penelitian ini adalah e-book interaktif
berbasis Problem Based Learning. Adapun spesifikasi dari e-book interaktif
yang dikembangkan adalah :
1. Kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum 2013.
2. E-book interaktif yang dikembangkan menggunakan aplikasi kvisoft
flipbook maker. Pada e-book interaktif disertai dengan gambar, animasi

5
dan video pembelajaran untuk memotivasi peserta didik serta membantu
peserta didik dalam meningkatkan kompetensi.
3. E-book interaktif yang dikembangkan menggunakan model problem based
learning.
4. Materi pada e-book interaktif yaitu materi pembelajaran Fisika SMA kelas
X yaitu gerak melingkar.

F. Pentingnya Pengembangan
Pengembangan bahan ajar interaktif Fisika SMA ini diharapkan
bermanfaat bagi:
1. Peserta didik, untuk membantu peserta didik dalam meningkatkan
pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
2. Guru yang mengalami kesulitan dalam menghadapi permasalahan-
permasalahan dalam pembelajaran, dapat menciptakan pembelajaran yang
lebih inovatif, kreatif, efisien, menarik, dan terintegrasi untuk
meningkatkan kompetensi peserta didik.
3. Pembaca yang sebelumnya belum memahami dengan baik penelitian
pengembangan, dapat menambah pengetahuannya dan dapat
menjadikannya sebagai acuan dalam melakukan pengembangan e-book
Fisika SMA.
4. Peneliti, untuk menambah wawasan dan pengalaman dalam pembelajaran
Fisika dan mengembangkan perangkat pembelajaran Fisika.

G. Asumsi dan Batasan Pengembangan


1. Asumsi Pengembangan
Asumsi dalam pengembangan ini, e-book interaktif berbasis
Problem Based Learning pada pembelajaran Fisika SMA kelas X dapat
mengatasi permasalahan pembelajaran dan dapat memenuhi
pengembangan pola pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan
Kurikulum 2013. Selain itu asumsi lain pengembangan e-book interaktif
berbasis Problem Based Learning dimulai dari tahap analisis. Pada tahap
ini terdapat beberapa analisis yang dilakukan yaitu analisis kurikulum,
analisis materi, analisis peserta didik. Pada analisis kurikulum
diasumsikan bahwa sekolah tempat melakukan penelitian menggunakan

6
Kurikulum 2013. Pada analisis materi diasumsikan bahwa Asumsi-asumsi
tersebut mengisyaratkan bahwa betapa pentingnya penelitian ini
dilakukan terutama disatuan pendidikan.
Selanjutnya tahap design (desain), pada tahap ini akan dilakukan
rancangan pengembangan e-book interaktif yang berpedoman pada
pengembangan bahan ajar Kurikulum 2013. E-book interaktif yang akan
dikembangankan mengikut hal-hal berikut, yaitu : (1) kesesuaian materi
dengan kurikulum, (2) pemilihan sumber belajar, (3) penentuan urutan
proses pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran problem based
learning (PBL), (4) kesesuaian e-book interaktif dengan alokasi waktu
yang tersedia, (5) tata bahasa yang digunakan, (6) cara penyajian materi
dan aspek penting lainnya.
Tahap berikutnya yaitu development (pengembangan). Pada tahap
ini, diasumsikan dilakukan uji validitas, praktikalitas dan efektifitas e-
book interaktif yang dibuat. Analisa terhadap saran dan lembar validitas,
praktikalitas, dan efektifitas digunakan sebagai landasan penyempurnaan
dan revisi dari draft awal e-book interaktif berbasis problem based
learning. Setelah dinyatakan valid, dilakukan uji coba untuk melihat
tingkat kepraktisan dari e-book interaktif berbasis problem based
learning. Pada tahap berikutnya yaitu implementation (implementasi).
Diasumsikan pada tahap ini dilakukan penggunaan awal e-book interaktif
berbasis problem based learning dalam proses pembelajaran. Tahap
terakhir yaitu evaluation (evaluasi), diasumsikan dilakukan penilaian dari
awal e-book interaktif berbasis problem based learning yang telah
digunakan. Hal ini dilakukan untuk melihat dampak positif dari
penggunaan awal e-book interaktif berbasis problem based learning
terhadap guru dan peseta didik dalam proses pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai