Anda di halaman 1dari 3

5 Cara Membuka Presentasi Dengan Baik

dan Menarik Perhatian Audiens


Memahami Fungsi Pembukaan Dalam Sebuah Presentasi
Sebelum kita membahas bagaimana cara membuka presentasi dengan baik, kita perlu
mengetahui apa sebenarnya fungsi pembukaan dalam presentasi.

Pertama: Agar audiens memahami tujuan presentasi Anda.

Audiens datang mendengarkan presentasi untuk suatu tujuan. Oleh karena itu, pembukaan
berfungsi untuk menjelaskan dengan cepat apa tujuan presentasi Anda. Jika audiens sudah
tahu tujuan presentasi Anda, mereka akan lebih tertarik untuk mengikutinya sampai selesai.

Kedua: Mendapat Gambaran Umum atas Apa yang Disampaikan

Pembukaan presentasi mirip dengan opening sebuah film. Ketika Anda menonton film, 5
menit pertama sangat krusial karena akan menentukan apakah Anda akan menonton film
tersebut sampai selesai atau segera meninggalkannya. Seperti sebuah film, pembukaan
presentasi berfungsi untuk memberikan gambaran umum kepada audiens apa yang akan
mereka dengarkan dalam beberapa waktu ke depan.

Ketiga: Menciptakan Motivasi dan Rasa Ingin Tahu Audiens

Audiens menghadiri sebuah presentasi dengan motivasi awal yang berbeda-beda. Ada yang
memang ingin mendapatkan informasi baru dari Anda. Namun ada pula yang sekedar datang
karena diminta oleh atasannya. Oleh karena itu, inilah kesempatan Anda untuk menciptakan
motivasi yang sama bagi audiens agar mereka merasa perlu mendengarkan presentasi
Anda sampai selesai. Pembukaan yang baik juga akan menciptakan rasa ingin tahu
audiens sehingga mereka akan terus mendengarkan Anda.

5 Cara Membuka Presentasi yang Baik dan Menarik


Setelah Anda mengetahui betapa penting fungsi pembukaan presentasi, sekarang saatnya kita
belajar bagaimana membuka presentasi dengan baik dan menarik. Saya akan mengajak Anda
untuk menguasai lima cara membuka presentasi dengan menarik.

1. Membuka Presentasi Dengan Menyampaikan Maksud dan Tujuan

Cara paling mudah dan dapat Anda terapkan untuk berbagai situasi adalah membuka
presentasi dengan menyampaikan maksud dan tujuan. Dengan cara ini, audiens akan
mengerti apa yang akan mereka dapatkan dari presentasi Anda. Anda juga bisa menetapkan
harapan (ekspektasi) audiens tentang berapa lama presentasi akan berlangsung dan apa
saja yang akan dibahas.
Misalkan Anda ingin menawarkan jasa sebuah software sistem administrasi kepegawaian di
hadapan beberapa manajer yang menjadi calon pembeli produk Anda. Anda bisa membuka
presentasi dengan menyampaikan maksud dan tujuan seperti ini:
Bapak dan Ibu yang saya hormati, selamat pagi. Saya sangat senang hari ini mendapatkan
kesempatan untuk hadir di hadapan Bapak/Ibu sekalian.

Dalam waktu tiga puluh menit ke depan, saya akan menjelaskan kepada Bapak dan Ibu
sebuah sistem administrasi kepegawaian yang akan membantu Bapak/Ibu mengelola data
karyawan secara cepat, mudah dan informatif.

Di akhir presentasi nanti, Bapak dan Ibu akan bisa memahami keunggulan dan manfaat yang
akan didapatkan dari sistem ini, serta apa yang membedakannya dengan produk sejenis di
pasaran. Dengan demikian, Bapak Ibu dapat memutuskan investasi terbaik bagi perusahaan
yang Bapak Ibu pimpin.
Sampaikan apa yang akan Anda bahas, berapa lama waktu yang dibutuhkan, dan apa manfaat
yang bisa diambil audiens setelah presentasi selesai.

2. Membuka Presentasi Dengan Sebuah Pertanyaan

Apa yang akan Anda lakukan ketika seseorang mengajukan sebuah pertanyaan?
Secara otomatis Anda akan berusaha menjawabnya. Demikian pula ketika Anda mengajukan
pertanyaan ketika membuka sebuah presentasi. Audiens akan berusaha berpikir dan
mencari jawabannya meskipun mereka tidak menjawab langsung pertanyaan Anda.
Menggunakan pertanyaan akan mengajak audiens fokus pada tema yang sedang dibahas dan
membuat mereka memusatkan perhatian untuk menemukan jawabannya.
3. Membuka Presentasi Dengan Cerita

Banyak presenter kelas dunia membuka presentasi dengan cerita atau kisah.

Mengapa cerita?
Cerita mudah diingat. Kita semua senang mendengarkan cerita. Masih ingat cerita masa
kecil yang dikisahkan oleh kakek, nenek, ayah atau ibu Anda dulu? Saya yakin Anda masih
mengingatnya sampai sekarang.
Membuka presentasi dengan sebuah cerita atau kisah akan mengajak audiens membayangkan
kisah tersebut. Secara mental mereka mulai terhubung dengan Anda sebagai presenter
dan siap untuk mendengarkan presentasi Anda dengan lengkap.
Misalkan Anda ingin menyampaikan presentasi tentang bahaya menyetir sambil
menggunakan ponsel.
4. Membuka Presentasi Dengan Data atau Fakta

Jika presentasi Anda memiliki data dan fakta yang menarik, Anda bisa menggunakan
informasi tersebut untuk membuka presentasi. Data bisa mengajak orang untuk berpikir.
Tidak hanya itu, data dan fakta mampu menciptakan efek dramatis tanpa harus
didramatisir.
5. Membuka Presentasi Dengan Kutipan atau Pernyataan

Anda juga bisa membuka presentasi dengan mengutip perkataan tokoh terkenal.
Pembukaan seperti ini akan menarik jika kutipan yang dipilih relevan dengan topik presentasi
Anda. Namun, jangan memaksakan menggunakan kutipan jika tidak relevan dengan materi
presentasi Anda.

Anda mungkin juga menyukai