OLEH :
Kelompok 4
1. Hanana Laila (19175023)
2. Hasbi Azis (19175005)
3. Reni Puspita Sari (19175014)
4. Sinta Yolanda (19175027)
DOSEN PEMBIMBING :
Dr. Hamdi, M.Si
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah Energi Baru dan Terbarukan “Energi Dalam Biologi”
Dalam penyelesaian makalah ini penulis banyak menemui kendala. Namun
berkat bantuan dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu khususnya dosen pembimbing mata kuliah Pengembangan
Bahan Ajar Fisika, Bapak Dr. Hamdi, M.Si .
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari masih banyak terdapat
kekurangan. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini untuk kedepannya. Semoga makalah ini bisa
dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
A. Latar Belakang
Energi memiliki peran penting dan tidak dapat dilepaskan dalam
kehidupan manusia. Terlebih, saat ini hampir semua aktivitas manusia
sangat tergantung pada energi. Berbagai alat pendukung, seperti alat
penerangan, motor penggerak, peralatan rumah tangga, dan mesin-mesin
industri dapat difungsikan jika ada energi. Namun, seperti yang telah
diketahui, terdapat dua kelompok besar energi yang didasarkan pada
pembaharuan. Dua kelompok tersebut adalah energi terbarukan dan energi
yang tersedia terbatas di alam.
Energi terbarukan ini meliputi energi matahari, energi air, energi
listrik, energi nuklir, energi minyak bumi dan gas sedangkan energi yang
tersedia terbatas dialam meliputi energi yang berasal dari fosil/energi
mineral dan batubara. Pada dasarnya, pemanfaatan energi –energi tersebut
sudah dilakukan sejak dahulu. Pemanfaatan energi yang tidak dapat
diperbaharui secara berlebihan dapat menimbulkan krisis energi.
Energi menjadi komponen penting bagi kelangsungan hidup
manusia karena hampir semua aktivitas kehidupan manusia sangat
tergantung pada ketersediaan energi yang cukup. Dewasa ini dan
beberapa tahun ke depan, manusia masih akan tergantung pada
sumber energi fosil karena sumber energi fosil inilah yang mampu
memenuhi kebutuhan energi manusia dalam skala besar.
Sedangkan sumber energi alternatif /terbarukan belum dapat
memenuhi kebutuhan energi manusia dalam skala besar karena fluktuasi
potensi dan tingkat keekonomian yang belum bisa bersaing dengan energi
konvensional. Di lain pihak, manusia dihadapkan pada situasi menipisnya
cadangan sumber energi fosil dan meningkatnya kerusakan lingkungan
akibat penggunaan energi fosil.
Kelangkaan energi tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga di
negara lain. Pasalnya, populasi manusia yang terus bertambah setiap tahun
1
mengakibatkan permintaan terhadap energi juga meningkat. Di indonesia
terdapat potensi sumber energi terbarukan yang masih belum di
manfaatkan secara optimal. Apalagi di negara kita ini masih bergantung
kepada sumber energi fosil yang ketersediaannya terbatas di alam. Sumber
energi terbarukan yang ada di indonesia contohnya yaitu energi angin,
energi air, energi matahari, energi gelombang pasang surut, energi panas
bumi dll.
Perpindahan energi inilah yang bisa digunakan untuk keperluan
manusia. Sebagai contoh, energi cahaya matahari digunakan manusia
untuk proses engerigan. Menurut Yokley (2011), “most all of the energy
on Earth comes from the Sun, either directly or indectly” (hampir semua
energi di bumi bersmber dari matahari, contoh lain energi listrik diubah
menjadi energi cahaya matahari yaitu bola lampu. Pengetahuan akan
perpindahan energi dapat dibagi menjadi tiga bidang ilmu perngetahuan
dasar yaitu: kimia, fisika dan biologi. Pengetahuan dasar tentang
perpindahan energi pada makhluk hidup disebut dengan energi dalam
biologi.
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah pada
makalah ini adalah sebagai berikut;
1. Apakah hakikat energi dalam biologi ?
2. Bagaimana daur siklus biogeokimia ?
3. Bagaimana peran energi dalam ekosistem ?
4. Bagaimana proses fotosintesis dalam pembentukan energi ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan terhadap rumusan masalah diatas adalah
sebagai berikut;
1. Untuk mengetahui hakikat energi dalam biologi
2. Untuk mengetahui daur siklus biogeokimia
3. Untuk mengetahui bagaimana peran energi dalam ekosistem
4. Untuk mengetahui proses fotosintesis dalam pembuntukan energi
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut;
1. Dapat dijadikan pengalaman dan bekal ilmu pengetahuan bagi pembaca
khususnya para generasi muda dalam mengembangkan ilmu energi baru
dan terbarukan dalam biologi
2. Membantu pembaca memahami tentang energi dalam biologi
3. Memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan dan mengikuti mata kuliah
energi baru dan terbarukan.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
4
melibatkan makhluk hidup sebagai salah satu objek penelitian. Perubahan
energi dalam dalam biologi dianggap perubahan energi yang sangat ramah
dan lebih berguna bagi kehidupan manusia. Hal inin dikarenakan banyak
manfaat yang dihasilkan jika dibandingkan dengan perubahan energi
dalam kimia maupun fisika.
Sebagai contoh, perubahan energi bermula pada saat tumbuhan
melakukan fotosintesis yang berguna untuk mendapatkan energi baru.
Selanjutnya digunakan sebagai makanan oleh konsumenn. Energi itu akan
terus berputar dari satu makhluk hidup yang lainya selama bumi terus
berputar. Kemudian prinsip inilah para peneliti masa depan untuk terus
berkarya demikesejahteraan manusia di kemudian hari. Ini dibuktikan
dengan banyaknya produk – produk biologi yang ditemukan, misalnya
bioteknologi, penemuan obat – obatan modern, insulin, inseminasi buatan
vaksin, interfero, dan antibiotic.
B. Aliran Energi
Interaksi antara organisme dengan lingkungan dapat terjadi karena
adanya aliran energi. Aliran energi adalah jalur satu arah dari perubahan
energi pada suatu ekosistem. Proses aliran energi antarorganisme dapat
terjadi karena adanya proses makan dan di makan. Proses makan dan
dimakan terjadi antara satu kelompok organisme dengan kelompok
organisme lainnya.
Dalam proses makan dan dimakan terjadi proses perpindahan ataupun
alirn energi. Pada awalnya energi matahari mengalir ke tumbuhan hijau
dan digunakan untuk pross fotosintesis. Hasil fotosintesis disimpan
sebagai cadangan makanan, dan dimakan oleh konsumen. Energi akan
berpindah dari konsumen yang satu dengan yang lainnya, jika konsumen
puncak mati maka akan diuraikan oleh bakteri dan jamur menjadi unsur-
unsur mineral yang diserap oleh tumbuhan tersebut kembali. Pada proses
perpindahan energi dari satu trofik ketingkat trofik lainnya selalu ada
energi yang hilang
5
Sehingga dapat dikatakan bahwa aliran energi merupakan rangkaian
urutan pemindahan bentuk energi satu ke bentuk energi yang lain dimulai
dari sinar matahari lalu ke produsen, konsumen, sampai ke pengurai di
dalam tanah. Organisme memerlukan energi untuk mendukung
kelangsungan hidupnya, antara lain untuk proses pertumbuhan dan
perkembangan, reproduksi, bergerak, dan metabolisme yang ada dalam
tubuh.
Berikut diagram arus energi dan daur zat hara (materi) dalam
ekosistem
Cahaya matahari Komponen biotik Energi panas Zat Hara
Komponen Abiotik
Pada setiap tingkat trofik, energi yang dilepaskan ke lingkungan dalam
bentuk panas dapat mencapai 90%. Jadi, hanya 10% dari energi itu yang
digunakan untuk kegiatan hidupnya. Karena itu, semakin jauh energi itu
dari sumbernya akan semakin kecil alirannya. Hal ini disebabkan karena
adanya energi yang beralih dalam bentuk panas tubuh seperti diuraikan
tadi. Di dalam ekosistem terjadi pemborosan energi. juga tampak bahwa
energi itu mengalir dari luar (matahari) ke dalam ekosistem dalam satu
alur. Energi tidak daapat berdaur ulang dan tidak dapat kembali lagi ke
matahari.
Salah satu sifat yang penting adalah energi dapat berubah dari satu
bentuk ke bentuk lain. Perubahan bentuk energi itu dikenal sebagai
transfofmasi energi. Makhluk hidup mampu melakukan transformasi
energi. Misalnya, dari energi gula diubah menjadi lemak dan protein, yang
kemudian disimpan di dalam jaringan tubuh, atau diubah menjadi energi
gerak.
C. Daur Biogeokimia Dalam Ekosistem
Siklus biogeokimia atau siklus organik-anorganik adalah siklus unsur
atau senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan
kembali lagi ke komponen abiotik. Siklus unsur-unsur tersebut tidak hanya
melalui organisme, tetapi juga melibatkan reaksi-reaksi kimia dalam
lingkungan abiotik sehingga disebut siklus biogeokimia
6
Daur biogeokimia terjadi sejak munculnya makhluk hidup pertama kali
di bumi. Daur biogeokimia mendukung proses berlangsungnya kehidupan.
Makhluk hidup dapat memperoleh zat dari lingkungannya, melakukan
pertukaran zat, serta membuang zat-zat yang tidak berguna ke
lingkungannya. Jika daur ini terhenti, proses kehidupan juga berhenti. Jadi,
kelancaran daur biogeokimia penting bagi kelangsungan hidup makhluk
hidup.
Daur Biogeokimia sendiri berfungsi sebagai siklus materi yang
mengembalikan semua unsur-unsur kimia yang sudah terpakai oleh semua
yang ada di Bumi baik komponen biotik maupun komponen abiotik,
sehingga kelangsungan hidup di bumi dapat terjaga. Dengan adanya daur
biogeokimia, unsur-unsur kimia yang penting bagi keberlangsungan hidup
makhluk hidup tetap ada di Bumi untuk terus dimanfaatkan oleh makhluk
hidup dalam suatu siklus. Jika daur ini terhenti, maka proses kehidupan
juga berhenti, karena itu kelancaran daur biogeokimia sangat penting bagi
keberlangsungan hidup makhluk hidup di Bumi. Daur ini dibedakan
menjadi beberapa macam
1. Daur Nitrogen
7
Sumber nitrogen yang lain yaitu nitrogen yang difiksasi oleh bakteri
nitrogen. Contoh : Rhizobium, Azetobacter, dan Clostridium
pasteurianium. Beberapa jenis bakteri dalam tanah melakukan kegiatan
yang secara tidak langsung mempengaruhi tersedianya nitrogen dalam
tanah yaitu Nitrosomonas, Nitrosococcus, dan Nitrobacter yang membantu
dalam proses nitrfikasi. Di dalam tanah bakteri anaerob mampu mengubah
senyawa nitrat menjadi amoniak atau NH-3. Peristiwa ini disebut
denitrifikasi. Contohnya Thiobacillus denitrificans dan Pseudomonas
denitrificans
2. Daur Karbon dan Oksigen
8
3. Daur Sulfur (Belerang)
9
4. Daur Fosfor
10
urine ataupun feces yang kemudian diuraikan oleh bakteri pengurai
kembali menjadi fosfat anorganik. Selain dari sisa-sisa metabolisme tubuh,
fosfat juga di peroleh dari dekomposisi makhluk hidup yang telah mati
oleh bakteri pengurai.
5. Daur Air Hidrologi
11
Ekosistem mempertahankan diri dengan siklus energi dan nutrisi yang
diperoleh dari sumber eksternal. Pada tingkat trofik pertama, produsen
primer (tumbuhan, alga, dan beberapa bakteri) menggunakan energi
matahari untuk menghasilkan bahan tanaman organik melalui fotosintesis.
Hewan Herbivora yang makan hanya pada tanaman membuat tingkat
trofik kedua. Predator yang memakan herbivora terdiri dari tingkat trofik
ketiga, jika predator yang lebih besar hadir, mereka mewakili tingkat trofik
lebih tinggi lagi.
Organisme yang makanan pada beberapa tingkat trofik diklasifikasikan
pada tingkat trofik tertinggi di mana mereka makan. Dekomposer, yang
meliputi bakteri, jamur, jamur, cacing, dan serangga, memecah limbah dan
organisme mati dan mengembalikan nutrisi ke dalam tanah.m Jumlah
tingkat trofik dalam ekosistem tergantung pada beberapa faktor, termasuk
jumlah energi yang memasuki ekosistem, kehilangan energi antara tingkat
trofik, dan bentuk, struktur, dan fisiologi organisme di tiap tingkat. Pada
tingkatan yang lebih tinggi, predator umumnya secara fisik lebih besar dan
mampu memanfaatkan sebagian kecil dari energi yang dihasilkan pada
tingkat di bawah mereka, sehingga mereka harus mencari makan di daerah
yang semakin besar untuk memenuhi kebutuhan kalori mereka. Energy
dalam sinar matahari merupakan tenaga pengendali dari semua ekosistem.
Tumbuhan dengan memanfaatkan tenaga yang berasal dari untuk
menyerap dan mengumpulkan nutrisi dari tanah agar menghasilkan
makanan
12
1. Rantai Makanan
Rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan antara
makhluk hidup dengan urutan tertentu. Dalam rantai makanan ada
makhluk hidup yang berperan sebagai produsen, konsumen, dan
dekomposer. Berikut adalah contoh sebuah rantai makanan.
13
pemakan daging (carnivora) dan seterusnya. Organisme yang
menduduki tingkat tropik tertinggi disebut konsumen puncak. Dengan
demikian, pada rantai makanan tersebut dapat dijelaskan bahwa:
2. Jaring-Jaring Makanan
Jaring-jaring makanan adalah kumpulan dari rantai makanan yang
saling berhubungan dan membentuk skema mirip jaring. Kelangsungan
hidup organisme membutuhkan energi dari bahan organik yang
dimakan. Bahan organik yang mengandung energi dan unsur-unsur
kimia transfer dari satu organisme ke organisme lain berlangsung
melalui interaksi makan dan dimakan. Peristiwa makan dan dimakan
antar organisme dalam suatu ekosistem membentuk struktur trofik
yang bertingkat-tingkat.
14
Gambar 2.9. Rantai Makanan
Setiap tingkat trofik merupakan kumpulan berbagai organisme
dengan sumber makanan tertentu. Tingkat trofik pertama adalah
kelompok organisme autotrop yang disebut produsen. Organisme
autotrof adalah organisme yang dapat membuat bahan organik sendiri
dari bahan anorganik dengan bantuan sumber energi. Bila dapat
menggunakan energi cahaya seperti cahaya, matahari disebut
fotoautotrof, contohnya tumbuhan hijau dan fitoplankton. Apabila
menggunakan bantuan energi dari reaksi-reaksi kimia disebut
kemoautotrof, misalnya, bakteri sulfur, bakteri nitrit, dan bakteri nitrat.
Tingkat tropik kedua ditempati oleh berbagai organisme yang tidak
dapat menyusun bahan organik sendiri yang disebut organisme
heterotrof. Organisme heterotrof ini hanya menggunakan zat organik
dari organisme lain sehingga disebut juga konsumen.
Pembagian konsumen adalah sebagai berikut.
a) Konsumen Primer
Organisme pemakan produsen atau dinamakan herbivora yang
menempati tingkat trofik kedua.
b) Konsumen Sekunder
Organisme pemakan herbivora yang dinamakan karnivora kecil
yang menempati tingkat trofik ketiga.
c) Konsumen Tersier
Organisme pemakan konsumen sekunder yang dinamakan
karnivora besar yang menempati tingkat trofik keempat.
15
Gambar 2.10. Rantai makanan berdasarkan trofik piramida
16
fenomena alam tentang fotosintesis ini. Berikut para tokoh-tokoh
yang menemukan proses fotosintesis:
a. Jan Baptista
Fotosintesis sebagian ditemukan pada tahun 1600-an oleh Jan
Baptista van Helmont seorang ahli kimia Belgia. Helmont telah
melakukan percobaan 5 tahun yang melibatkan pohon willow yang
ia tanam di pot degan tanah dan juga ditempatkan dalam
lingkungan yang terkendali.
Pada akhir eksperimenya Helmont menyimpulkan bahwa
pertumbuhan pohon merupakan hasil dari nutrisi yang telah
diterima dari air. Kesimpulan Helmont merupakan akurat tapi
eksperimenya membuktikan bahwa air memberikan kontribusi
terhadap pertumbuhan tanaman.
b. Joseph Priestley
Merupakan seorang ahli kimia, filsuf alam, pendidik, dan ahli
teori politik yang lahir tahun 1733. Eksperimen dari Jhosep Pristley
menepatkan lilin yang menyala didalam toples tertutup. Kemudian
pada tahun 1774, hasil eksperimennya membuktikan bahwa udara
mengandung Oksigen.
c. Jan Ingenhousz
Ilmuan yang telah berkontribusi pada penemuan foosintesis .dia
merupakan ilmuan kimia dari Belanda yang membuktikan bahwa
tanaman menghasilkan Oksigen. Ia melakukan penelitian Sebuah
tanaman ditempatkan di sinar matahari dan kemudian ditempat
yang teduh. Dia menyadari bahwa gelembung kacil yang telah di
produksi oleh tanaman ketika mereka berada dibawah sinar
matahari. Kemudia ia menyimpulkan bahwa tanaman
menggunakan cahaya dalam menghasilkan Oksigen.
d. Julius Sach
Pada tahun 1862- 1864 Julius menyelidiki Bagaimana pati
diproduksi dibawah pengaruh dan hubunganya dengan klorofil. Ini
17
akhirnya dapat menyebabkan ia menulis persamaan umun untuk
proses fotosintesis.
2. Proses Fotosintesis
Tumbuhan memiliki sifat autotrof. Autotrof mempunyai arti
yaitu dapat mensintesis makanan langsung dari senyawa anorganik.
Tumbuhan dapat menggunakan karbon dioksida dan air untuk
menghasilkan gula dan oksigen yang telah diperlukan sebagai
makanannya. Energi untuk menjalankan proses ini berasal dari
proses fotosintesis
Berikut ini merupakan persamaan reaksi fotosintesis yang
menghasilkan glukosa:
18
4. Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut dengan mesofil
yang mengandung setengah juta kloroplas setiap milimeter
perseginya.
5. Cahaya tersebut kemudian melewati lapisan epidermis tanpa
warna dan yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya
sebagian besar proses fotosintesis. Permukaan daun pada
umumnya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti air
untuk mencegah terjadinya penyerapan sinar Matahari ataupun
penguapan air yang berlebihan.
19
intensitas cahaya matahari maka energi yang akan
dihasilkan semakin banyak sehingga proses fotosintesis akan
semakin cepat dan juga sebaliknya.
c. Air (H20)
Dalam melakukan reaksi fotosintesis, tumbuhan juga
membutuhkan air atau H2O sebagai salah satu bahannya. Jika tidak
adanya air dapat menghambat proses fotosintesis yang akan
dilakukan oleh tumbuhan. Air hanya didapatkan oleh akar yang
menyerap air melalui tanah.Kekurangan air saat kekeringan dapat
menyebabkan stomata pada tumbuhan akan tertutup. Hal ini dapat
menyebabkan penyerapan karbondioksida akan menurun dan dapat
menghambat proses fotosintesis. Untuk itu air sangat dibutuhkan
sekali dalam proses fotosintesis.
d. Karbondioksida (CO2)
Selain air, tumbuhan juga memerlukan adanya karbondioksida
atau CO2 untuk melakukan proses fotosintesis. Karbondioksida
menjadi komponen terpenting pada saat proses fotosintesis.
Tumbuhan bisa mendapatkan karbondioksida di udara bebas lewat
stomata, termasuk dari hasil sisa respirasi oleh manusia maupun
hewan.Semakin banyak karbondioksida di udara, maka semakin
banyak jumlah bahan karbondioksida yang dapat digunakan
tumbuhan untuk melakukan sebuah proses fotosintesis.
4. Reaksi Fotosintesis
Secara umum tumbuhan menggunakan karbondioksida dan air
untuk menghasilkan glukosa atau gula dan oksigen yang
diperlukan sebagai makanannya dalam sebuah proses fotosintesis
dengan bantuan cahaya matahari. Berikut ini merupakan
persamaan reaksi fotosintesis.
6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 + 6O2
Di dalam sebuah proses atau reaksi sebuah fotosintetis ada dua
macam, berikut ini adalah reaksi dari fotosintetis tersebut:
20
a. Reaksi Terang
Reaksi terang Berlangsung di dalam membran tilakoid yang
ada di grana. Grana merupakan struktur bentukan membran
tilakoid yang terbentuk dalam stroma, yakni salah satu ruangan
dalam kloroplas. Di dalam grana terdapat klorofil, yaitu pigmen
yang berperan dalam sebuahproses fotosintesis. Reaksi terang di
sebut dengan fotolisis karena proses penyerapan energi cahaya dan
penguraian molekul air menjadi oksigen dan hidrogen.
b. Reaksi Gelap
Reaksi gelap Berlangsung di dalam stroma. Reaksi yang
membentuk gula dari bahan dasar CO2 yang diperoleh dari udara
dan energi yang diperoleh dari reaksi terang tersebut.Tidak lagi
membutuhkan cahaya matahari, tetapi tidak dapat berlangsung jika
belum terjadi siklus terang karena energi yang digunakan berasal
dari reaksi terang.Di dalam reaksi gelap ada dua macam siklus,
yaitu siklus Calin-Benson dan juga siklus hatch-Slack. Pada siklus
Calin-Benson, tumbuhan akan menghasilkan senyawa dengan
jumlah atom karbon tiga, yakni senyawa 3-fosfogliserat. Siklus ini
sangat dibantu oleh enzim rubisco. Pada siklus hatch-Slack,
tumbuhan akan menghasilkan senyawa dengan jumlah atom
karbon empat. Enzim yang berperan yaitu phosphoenolpyruvate
carboxylase.
F. Aliran Energi Dalam Fotosintesis
Energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengerjakan suatu
pekerjaan. Perilaku energi dapat dinyatakan dalam hukum-hukum
termodinamika berikut:
1. Hukum termodinamika pertama : menyatakan bahwa “energi dapat
diubah dari satu tipe ke tipe yang lain, tetapi tidak dapat diciptakan
ataupun dimusnahkan”
2. Hukum termodinamika kedua : menyatakan bahwa “setiap terjadi
perubahan bentuk energi, pasti terjadi degradasi energi dari bentuk
energi yang terpusat menjadi bentuk energi yang terpencar, dan di
21
dalam proses perubahan energi selalu melepaskan panas dalam bentuk
energi yang tidak dapat digunakan”.
Proses pemindahan energi yang terjadi di alam yaitu di dalam
ekosistem sering disebut dengan energitika. Tingkah laku energi di dalam
ekosistem dapat diistilahkan dengan ‘aliran energi’ sebab transformasi
energi yang kita lihat hanya satu jalur, dan berbeda dengan tingkah laku
materi yang berupa ‘siklus materi’. energi dapat digunakan dengan efisien
atau tidak, salah satunya tergantung pada kualitas gizi yang dikonsumsi
karena konsumen dapat mengkonversi sumber makanan berkualitas tinggi
ke jaringan hidup baru yang lebih efisien daripada sumber makanan
berkualitas rendah. Rendahnya transfer energi antara tingkat trofik
membuat pengurai umumnya lebih penting daripada produsen dalam hal
aliran energi. Dekomposer memproses sejumlah besar bahan organik dan
mengembalikan nutrisi ke ekosistem dalam bentuk anorganik, kemudian
diambil lagi oleh produsen primer( Odum, 1993).
Interaksi antara organisme dengan lingkungan dapat terjadi karena
adanya aliran energi. Aliran energi adalah jalur satu arah dari perubahan
energi pada suatu ekosistem. Proses aliran energi antarorganisme dapat
terjadi karena adanya proses makan dan di makan. Proses makan dan
dimakan terjadi antara satu kelompok organisme dengan kelompok
organisme lainnya.
Aliran energi merupakan rangkaian urutan pemindahan bentuk energi
satu bentuk ke bentuk energi yang lain yang dimulai dari sinar matahari
lalu ke produsen, ke konsumen primer (herbifora) ke konsumen tingkat
tinggi (Karnivora) sampai ke saproba. Aliran energi juga dapat diartikan
perpindahan energi dari satu tingkatan trofik ke tingkatan berikutnya.
Pada proses perpindahan selalu terjadi pengurangan jumlah energi
setiap organisme melalui tingkat trofik makan-memakan. Energi dapat
berubah bentuk ke bentuk lain seperti energi kimia, energi mekanik, energi
listrik, dan energi panas. Perubahan energi menjadi bentuk lain ini
dinamakan transformasi energi
22
G. Makhluk Hidup sebagai Sumber Energi Alternatif
Pada saat sekarang ini, kebutuhan akan energi sangat meningkat, sehingga
diperlukan sumber energi alternative. Sumber energy alternatif biasa diperoleh
dari makhluk salah satu contohnya bahan bakar bio.
1. Bahan bakar bio
Bahan bakar bio merupakan bahan bakar yang berasal dari makhluk
hidup, baik dari tumbuhan maupun hewan. Bahan bakar bio dari tumbuhan
diantara nya tumbuhan berbiji yang mengandung minyak, seperti bunga
matahari, zaitun, jarak, kacang tanah, dan kedelai. Minyak yang dihasilkan
biasa digunakan sebagai campuran solar untuk menjalankan diesel dan
bus.
Tanaman tebu sering digunakan untuk menghasilkan bahan bakar bio.
Batang tanaman tebu diambil sarinya untuk diolah menjadi gula. Gula
yang dihasilkan digunakan untuk membuat alcohol. Alcohol dapat
dicampur dengan bensin sebagai bahan bakar. Campuran antara alcohol
dan bensin dikenal sebagai gasohol. Bahan bakar bio dari hewan biasa
yang berasal dari lemak sapi, biri-biri, dan paus. Lemak ini dapat dibuat
lilin sebagai penerangan. Bahan bakar bio juga berasal dari kotoran hewan.
Kotoran hewan ini dimasukkan keruangan bawah tanah (lubang) yang
disebut pencerna biogas. Kotoran tersebebut kemudian melepaskan gas
metana. Gas ini bersifat mudah terbakar sehingga dapat digunakan untuk
memasak dan memanaskan air. Imdonesia memiliki potensi energi ini
sebesar 50 GW dan baru termanfaatkan sekitar 0,3 GW atau 0,6 persen
a) Tanaman jarak sebagai sumber energi biodiesel
Tanaman Jarak Pagar Tanaman Jarak Pagar (Jatropha Curcas
Linn) berasal dari daerah tropis Meksiko, telah lama dikenal
masyarakat Indonesia seajak jaman penjajahan Jepang. Tanaman Jarak
banyak dijumpai sebagai pagar pekarangan, juga digunakan sebagai
obat serta penghasil minyak lampu.Biji tanaman jarak mengandung
persentase minyak yang besar, sehingga mulai dilirik orang.untuk
digunakan sebagai sumber bahan bakar alternatif dimasa yang akan
datang. Dengan memperhatikan potensial tanaman Jarak yang mudah
23
tumbuh pada lahan kritis serta dapat dikembangkan sebagai bahan
penghasil BBM alternatif (Biodiesel), tentunya tanaman ini akan
memberikan harapan baru pada pengembangan agribisnis.
24
garam atau asam fosfat yang mengendap menjadi kerak di dalam
kamar pembakaran atau terbawa keluar sebagai pencemar udara oleh
emisi gas buang.
c) Biji nyamplung sebagai sumber energy biofuel
Indonesia memiliki keanekaragaman hayati dalam jumlah yang
cukup banyak. Salah satu dari flora yang hidup dan banyak ditemui di
Indonesia adalah Nyamplung (Callophylum inaphylum) atau yang
biasa di sebut Bintagur. Nyamplung (Callophyllum inophyllum)
merupakan salah satu jenis tanaman kehutanan yang mempunyai
banyak kegunaan baik dari
kayunya maupun buahnya. Pohon nyamplung selama ini
dimanfaatkan kayunya untuk kebutuhan konstruksi, furnitur,
pembuatan lemari, kapal, alat musik, dan lain-lain. Bahkan, getah dari
kulit kayunya yang telah dipipihkan konon bisa dijadikan obat. Akhir-
akhir ini berdasarkan beberapa penelitian buah nyamplung
mempunyai potensi yang cukup besar sebagai bahan baku biodisel.
Nyamplung (Calophyllum inophyllum) termasuk dalam marga
Callophylum yang mempunyai sebaran cukup luas di dunia yaitu
Madagaskar, Afrika Timur, Asia Selatan dan Tenggara, Kepulauan
Pasifik, Hindia Barat, dan Amerika Selatan. Di Indonesia, pohon ini
dikenal dengan sebutan eyobe (Enggano), punaga (Minangkabau dan
Makasar), penago (Lampung), camplong (Madura, Bali, dan Timor),
mantan (Bima), dingkalreng (Sangir), dongkalan (Mongondow),
dungala (Gorontalo), pude (Bugis), hatan (Ambon), dan fitako
(Ternate). Tanaman ini tumbuh subur di hutan-hutan tropis Indonesia.
Dari segi nilai ekonomi hutan, bintangur mempunyai nilai setara
seperti meranti. Nyamplung biasa dipakai sebagai kayu pertukangan,
antara lain untuk kayu lapis dan diekspor.
Proses pengolahan biodiesel dari nyamplung hampir sama dengan
pengolahan minyak sawit, kelapa, dan jarak pagar, tetapi biji
nyamplung mengandung zat ekstraktif yang tinggi, maka pada proses
pengukusan lebih lama dan pemisahan getah (deguming) dilakukan
25
dengan konsentrasi tinggi. Tahapan pengolahan biodiesel nyamplung
meliputi : penghilangan kulit buah dan tempurung, pengukusan,
pemisahan getah (deguming)dengan asam fosfat 1 persen, dan
esterifikasi dengan methanol 20:1 (perbandingan molar methanol
dengan asam lemak bebas) serta transesterifikasi(perbandingan
methanol dengan minyak 6:1). Apabila pada akhir proses : nilai
viskositas, densitas dan keasaman belum memenuhi SNI makan
dilakukan proses netralisasi dengan menggunakan NaOH sesuai
dengan molar asam lemak bebas tersisa. Biji nyamplung selain
digunakan sebagai bahan baku biodiesel, juga dapat diolah menjadi
biokarosen dengan proses yang lebih sederhana (degumming dan
netralisasi), sebagai alternative pengganti minyak tanah yang sangat
bermanfaat untuk masyarakat perdesaan
d) kotoran hewan sebagai sumber energi biogas
Bahan bakar fosil sebagai satu-satunya sumber energi utama saat
ini tengah menghadapi ancaman serius akibat penggunaan yang
melebihi ketersediaan alaminya. Berbagai usaha telah dilakukan oleh
banyak Negara diseluruh pelosok bumi untuk mengatasi krisis bahan
bakar ini. Sebagai bagian dari pengguna bahan bakar dunia, Indonesia
saat ini menghadapi tantangan pemenuhan kebutuhan bahan bakar
yang persediaannya semakin menipis.
Salah satu sumber energi alternatif pengganti bahan bakar fosil
adalah kotoran hewan ternak. Kotoran hewan ternak juga bias dipakai
sebagai bahan baku energi alternatif untuk kebutuhan rumah tangga.
Kotoran hewan ternak melalui suatu proses tertentu dapat diubah
menjadi energi gas. Gas yang dihasilkan ini disebut biogas, merupakan
gas yang mudah terbakar yang dihasilkan dari proses fermentasi
bahan-bahn organik oleh bakteri-bakteri tertentu. Gas yang dihasilkan
dari kotoran hewan ternak ini tidak membawa ciri kotoran hewan,
seperti bau dan penyakit akan tetapi tidak berbau dan sangat aman
digunakan untuk kebutuhan rumah tangga.
26
Teknologinya pun sangat sederhana dan ekonomis, sehingga dapat
diterapkan dilingkungan masyarakat desa yang membutuhkan energi
rumah tangga murah saat ini. Lebih jauh lagi, bahan baku berupa
kotoran hewan ternak, seperti sapi, babi, dan ayam, tersedia relatif
melimpah diberbagai pelosok desa. Kombinasi antara bahan baku yang
mudah diperoleh dan teknologi yang sederhana, serta biaya yang relatif
murah, membuat sumber energi alternatif yang berasal dari kotoran
hewan ternak ini layak menjadi pilihan untuk diterapkan di lingkungan
masyarakat desa.
2. Makhluk hidup sebagai sumber energi bagi dirinya sendiri
a) Tumbuhan hijau
Tumbuhan hujau mampu membuat makanan sendiri, sedangkan
hewan tidak. Namun tidak semua tumbuhan hijau dapat membuat
makanannya sendiri, hanya tumbuhan berhijau daun (klorofil) yang
dapat membuat makanannya sendiri. Warna hijau daun pada tumbuhan
yang ada disekeliling kita karena daun-daun mengandung zat hijau
dapat mengolah makanannya.
Proses pengolahan makanan pada tumbuhan :
Klorofil
Air tanah
27
yang berupa karbohidrat (zat tepung), yang kemudian didistribusikan
ke seluruh bagian tumbuhan melalui pembuluh tapis atau pembuluh
ayak dan digunakan untuk tumbuh, bernapas, berkembang biak, dan
sebagian untuk disimpan, sebagai cadangan makanan. Berikut ini akan
dijelaskan tentang fotosintesis dan respirasi.
b) Energi dalam metabolisme
Metabolisme merupakan keseluruhan proses kimia yang terjadi di
dalam tubuh makhluk hidup. Pada metabolisme terjadi proses
pembentukan atau pengurain zat di dalam sel hidup yang di sertai
dengan adanya perubahan energi. Proses pembentukan zat terjadi pada
proses fotosintesis dan kemosintesis. Proses penguraian zat dapat
berupa respirasi sel dan fermentasi sel.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa dalam proses metabolisme
ada dua proses yaitu proses pembentukan dan penguraian. Proses
pembentukan dalam metabolisme di sebut juga proses anabolisme.
Sedangkan proses penguraian disebut dengan proses katabolisme.
Kedua proses ini disebut juga sebagai arah lintasan dari proses
metabolisme. Kedua arah lintasan metabolisme diperlukan setiap
organisme untuk dapat bertahan hidup. Arah lintasan metabolisme
ditentukan oleh suatu senyawa yang disebut sebagai hormon, dan
dipercepatkan oleh senyawa organik yang disebut sebagai enzim. Pada
senyawa organik, penentu arah reaksi kimia disebut promoter dan
penentu percepatan reaksi kimia disebut katalis.
1) Anabolisme/asimilasi/sintesis
Proses penyusunan senyawa kompleks dari senyawa-senyawa
yang lebih sederhana disebut anabolisme. Proses ini membutuhkan
energi bebas dari lingkungannya. Energi yang digunakan dalam
reaksi ini dapat berupa energi cahaya ataupun energi kimia. Energi
tersebut, selanjutnya digunakan untuk mengikat senyawa-senyawa
sederhana tersebut menjadi senyawa yang lebih kompleks. Jadi,
dalam proses ini energi yang diperlukan tersebut tidak hilang,
28
tetapi tersimpan dalam bentuk ikatan-ikatan kimia pada senyawa
kompleks yang terbentuk.
Reaksi yang termasuk dalam reaksi anabolisme yaitu
fotosintesis dan kemosintesis. Fotosintesis ialah reaksi anabolisme
yang menggunakan energi cahaya. sedangkan kemosintesis ialah
reaksi anabolisme yang menggunakan energi kimia. Berikut akan
di jelaskan lebih lanjut mengenai kedua proses tersebut.
2) Fotosintesis
Fotosintesis adalah proses pengubahan zat-zat anorganik yaitu
H2O dan CO2 oleh klorofil menjadi zat organik yaitu karbohidrat
dengan pertolongan cahaya. Tumbuhan menangkap cahaya
menggunakan pigmen yang disebut klorofil. Pigmen inilah yang
memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam
organel yang disebut kloroplas. klorofil menyerap cahaya yang
akan digunakan dalam fotosintesis. Meskipun seluruh bagian tubuh
tumbuhan yang berwarna hijau mengandung kloroplas, namun
sebagian besar energi dihasilkan di daun.
Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang
mengandung setengah juta kloroplas setiap milimeter perseginya.
Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang
transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar
proses fotosintesis. Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula
dari lilin yang bersifat anti air untuk mencegah terjadinya
penyerapan sinar matahari ataupun penguapan air yang berlebihan.
Di dalam kloroplas terdapat pigmen klorofil yang berperan
dalam proses fotosintesis. Kloroplas mempunyai bentuk seperti
cakram dengan ruang yang disebut stroma. Stroma ini dibungkus
oleh dua lapisan membran. Membran stroma ini disebut tilakoid,
yang didalamnya terdapat ruang-ruang antar membran yang
disebut lokuli.
Di dalam stroma juga terdapat lamela-lamela yang bertumpuk-
tumpuk membentukgrana (kumpulan granum). Granum sendiri
29
terdiri atas membran tilakoid yang merupakan tempat terjadinya
reaksi terang dan ruang tilakoid yang merupakan ruang di antara
membran tilakoid. Bila sebuah granum disayat maka akan dijumpai
beberapa komponen seperti protein, klorofil a, klorofil
b, karetonoid, dan lipid. Secara keseluruhan, stroma berisi
protein, enzim, DNA, RNA, gula fosfat, ribosom, vitamin-vitamin,
dan juga ion-ion logam seperti mangan (Mn), besi (Fe), maupun
perak (Cu). Pigmen fotosintetik terdapat pada membran tilakoid.
Sedangkan, pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia
berlangsung dalam tilakoid dengan produk akhir
berupa glukosa yang dibentuk di dalam stroma. Klorofil sendiri
sebenarnya hanya merupakan sebagian dari perangkat dalam
fotosintesis yang dikenal sebagai fotosistem.
Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi
menjadi dua bagian utama: reaksi terang (karena memerlukan
cahaya) dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya tetapi
memerlukan karbon dioksida).
3) Kemosintesis
Proses penyusunan bahan organik dari H2O dan CO2 dengan
menggunakan energi kimia disebut kemosintesis. Kemosisntesis
terjadi pada berbagai kelompok bakteri. Pelakunya disebut sebagai
organisme kemosintetik atau kemoautotrof, misalnya bakteri
nitrifikasi, bakteri belerang, bakteri besi, bakteri hidrogen, dan
bakteri metana.
4) Katabolisme
Proses penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa-
senyawa yang lebih sederhana disebut dengan katabolisme. Proses
ini menghasilkan energi yang dapat digunakan oleh makhluk hidup
sehingga disebut reaksi eksogernik. Tujuan utama katabolisme
adalah untuk membebaskan energi yang terkandung di dalam
senyawa sumber.
30
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Energi dalam biologi biologi biasa terdapat dalam tumbuhan hijau. Ini
disebabkan perubahan biologi yang sangat banyak melibatkan makhluk hidup
sebagai salah satu objek penelitiannya. Perubahan energi dalam ilmu biologi juga
dianggap perubahan energy yang sangat ramah dan lebih berguna bagi kehidupan
manusia
B. SARAN
Dalam makalah ini penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar
makalah ini menjadi lebih baik dalam hal isi dan penulisannya. Semoga makalah
ini bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
31
LAMPIRAN
Nama Saran
Romahas Lubis 1. Perkaya Materi dan Sesuaikan dengan Tujuan
Mata Kuliah Energi Baru Terbarukan. (Seperti,
Energi Biomasa)
2. Manfaatkan Space Slide yang ditampilkan dan
ukuran gambar serta font serta pemberian
halaman
3. Cek kembali materi yang sesuai konsep
4. Perhatikan penyampaian terhadap maateri yang
dipaparkan
Nurul ZN 1. Sesuaikan font dan ukuran Gambar yang
ditambahkan
32
LAMPIRAN 2 (DAFTAR PERTANYAAN DAN YANG JAWABAN)
33
Jawaban:
Air di dunia dari dulu sampai sekarang adalah sama, kenapa ? karena air di
dunia memiliki siklus nya sendiri yaitu siklus air hidrologi. Lantas kenapa bisa
terjadi kekeringan ? kekeringan ini terjadi karena terganggunya keseimbangan
air dikarenakan lahan yang tandus. Yang menyebabkan air tidak diserap secara
maksimal ketika lahan gundul dan air lebih di alirkan ke laut melalui sungai,
kalau kita bandingkan dengan air pada lahan yang subur pastinya akan
berbeda jauh, karena ketika hujan turun, air segera diserap secara maksimal
oleh tanaman ditanah tersebut, sehingga tanah tersebut mengandung air yang
kaya.
3. Penanya : Mu’tia
Penjawab : Renny dan Hasbi Azis
Tambahan : Romahas Lubis
Pertanyaan :
Bagaimana tingkatan energi tiap tingkatan trofik ? apakah sama atau tidak ?
Jawaban :
Sama. Kenapa ? karena yang namanya energi tersebut tidak dapat
dimusnahkan dan tidak dapat diciptakan. Lantas kenapa semakin tinggi
trofiknya semakin menegerucut ? itu karena jika kita tinjau berdasarkan trofik
energi tersebut berkurang pada makhluk hidup tersebut. Berkurang disini
dimaksudkan adalah ada sebagian energi yang berubah, seperti energi yang
dilepaskan dari trofik terbawah seperti zat ekresi dan mati diuraikan oleh
bakteri.
34
DAFTAR PUSTAKA
Delvian. 2006. Siklus Hara Faktor Penting Bagi Pertumbuhan Pohon Dalam
Pengembangan Hutan Tanaman Industri. Universitas Sumatra Utara,
Medan.
Emanuel, A.P.,1997. Biologi.. PT Galaxy Puspa Mega, Jakarta.
Hamdi. 2016. Energi Terbarukan. Kencana, Jakarta
Ir Indriyanto. 2005. Ekologi Hutan. Penerbit Bumi Aksara, Bandar Lampung.
Kimball. 1999. Biologi Jilid 3. Erlangga, Jakarta.
Kilham, K. 1996. Soil Ecology. Cambridge University Press, United kingdom.
P.Odum,Eugene. 1993.Dasar-dasar Ekologi Edisi ke tiga. Gajah Mada University
Press, Yogyakarta.
Resosoedarmo, S., K. Kartaminata, dan A. Soegiarto. 1986. Pengantar Ekologi.
Remadja Rosda Karya,Bandung.
Soerya. 1994 . Piramida Ekologi. PT. Gerda Perkasa bandung, Bandung.
https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Tanaman-
Jarak-sebagai-Biodisel-2010/konten1.html diakses 18 september 2019
35