Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH ANGIN SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF

TERBARUKAN

(Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Energi)

Penyusun :

Renanda Rachmika (1631010132)


Ainun Ahmad Ghozali (1631010135)
Imaniar Ragil Rachmayanti (1631010140)
Nor Faizeh (1631010147)
Nanda Ayu Rifiyanti (1631010164)

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, atas berkat
dan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Angin sebagai
Energi Alternative Terbarukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Energi.
Makalah ilmiah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu penyusun menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, penyusun menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka penyusun menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar saya dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Penyusun sangat menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
banyak kekurangan. Maka penyusun selalu mengharapkan kritik dan saran, seluruh
asisten dosen yang turut membantu dalam praktikum yang kami lakukan. Tentunya
penyusun sangat berharap makalah yang telah di susun ini dapat bermanfaat bagi
mahasiswa Fakultas Teknik khususnya Jurusan Teknik Kimia.

Surabaya, 11 November 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................2
DAFTAR ISI .......................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................4
I.1 Latar Belakang ................................................................................................4
I.2 Rumusan Masalah ...........................................................................................5
I.3 Tujuan .............................................................................................................6
I.4 Manfaat ...........................................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………. 7
II,1 Secara Umum……………………………………………………………… 7
II.1.1 Teori umum angin……………………………………………………….. 7
II.1.2 Turbin Angin sebagai Alternatif Pembangkit Listrik …………………… 8
II.1.3 Prinsip Kerja PLT Angin……………………………………………….. 13
II.1.4 Teknologi Tenaga Angin……………………………………………….. 14
II.1.5 Kelebihan Tenaga Angin………………………………………………..15
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................................17
III. 1 Kesimpulan ...............................................................................................17
III. 2 Saran .........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….... 18

3
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Energi adalah suatu kemampuan untuk melakukan kerja atau kegiatan. Tanpa
energi, dunia iniakan diam atau beku. Dalam icehiduparTmanusia selalu terjadi
kegiatan dan untuk kegiatan otakserta otot diperlukan energi. Energi itu diperoleh
melalui proses oksidasi (pembakaran) zat makanan yang masuk ke tubuh berupa
makanan.

Kegiatan manusia lainnya yaitu memproduksi barang, transportasi, dan


lainnya juga memerlukan energi yang diperoleh dari bahan sumberenergi atau
sering disebut sumber daya alam (natural resources).

Sumber daya alam itu dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :

1. Sumber daya alam yang dapat_diperbarui (renewable) atau hampir tidak dapat
habis misalnya:tumbuhan hewan. air, tanah, sinar matahari, angin, dan
sebagainya.
2. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui (unjenewable) atau habis,
misalnya: minyak bumiatau batu bara.Selanjutnya, secara terinci energi
dibedakan atas butir-butir berikut dan perlu diketahui bahwa energi dapat
diubah dari suatu bentuk ke bentuk lainnya. Misalnya, energi potensial air(air
terjun) dapat diubah menjadi energi gerak, energi listrik, dan seterusnya.

Sumber-sumber energi yang umum digunakan manusia bisa digolongkan


berdasarkan bentuk energinya, misalnya bentuk energi angin adalah kinetik, bentuk
energi air adalah potensial, dan bentuk energi matahari adalah internal. Energi angin
dan air berpindah melalui kerja, sedangkan energi matahari berpindah melalui
perpindahan panas. Bahan bakar fosil (minyak, gas, dan batubara) yang saat ini
merupakan energi dominan di dunia juga tergolong dalam bentuk energi internal.

4
Dalam pemilihan sumber energi, setidaknya terdapat empat parameter penting yang
patut diperhatikan, yakni: jumlah/cadangan energi, kerapatan energi (energy
density [energi per volume sumber energi]), kemudahan penyimpanan energi
(energy storage), dan kemudahan perubahan/perpindahan energi. Bila kemudian
faktor lingkungan juga diperhitungkan, maka efek pencemaran lingkungan juga
menjadi parameter penting bagi sebuah sumber energi. Dibandingkan dengan
sumber energi yang lain, saat ini bahan bakar fosil unggul dalam hal jumlah,
kerapatan, kemudahan penyimpanan, dan kemudahan perubahan/perpindahan
energi. Maka tidak mengherankan bahwa peradaban manusia modern saat ini cukup
didominasi oleh bahan bakar fosil.

Namun patut diakui bahwa bahan bakar fosil merupakan salah satu pencemar
utama lingkungan (atmosfer). Sedangkan mengenai cadangan bahan bakar fosil,
hingga saat ini masih belum ada kesepakatan tentang jumlah riil yang dimiliki
dunia; salah satunya karena kemajuan teknologi semakin bisa mengungkap
cadangan-cadangan baru bahan bakar fosil di kedalaman bumi. Namun secara
umum, mayoritas ilmuwan meyakini bahwa suatu saat bahan bakar fosil akan habis.
Dari ke-lima parameter utama sumber energi di atas, kecenderungan global
menunjukkan bahwa, faktor jumlah/cadangan energi dan efek pencemaran
lingkungan menjadi sangat penting, meski ke-tiga parameter yang lain tetap
diperhitungkan

Pada makalah ini akan dibahas mengenai energi angin. Dimana energi angin
ini ramah lingkungan, memiliki kerapatan energi dan perpindahan energinya cukup
baik. Pengembanagan energi angin ini di Indonesia pun sangat mungkin dilakuakn
karena potensi wilayah Indonesia yang umumnya merupakan wilayah pesisisr yang
melimpah dengan anginnya.

I.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan energy angin?
2. Apa prinsip kerja energy angina?

5
3. Bagaimana perkembangan pemanfaatan energy alternative dari angina?
4. Apa saja factor yang berpengaruh terhadap pembangkit listrik tenaga
angina?
5. Apa prinsip kerja turbin angin?
6. Bagaimana mekanisme turbin angin?
7. Apa saja jenis turbin angin?

I.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui energy alternative sebagai pengganti energy berbasis
fossil.
2. Untuk mengetahui prinsip kerja energy angin.
3. Untuk mengetahui prinsip kerja turbin angin.

I.4 Manfaat
1. Dapat mengetahui aplikasi angin sebagai energy alternative terbarukan.
2. Dapat mengetahui perkembangan pemanfaatan energy angin.
3. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan pemanfaatan energy angin.

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Secara umum

Energi adalah suatu kemampuan untuk melakukan kerja atau kegiatan.


Tanpa energi, dunia ini akan diam atau beku. Dalam kehidupan manusia selalu
terjadi kegiatan dan untuk kegiatan otak serta otot diperlukan energi.Energi
itu diperoleh melalui proses oksidasi (pembakaran) zat makanan yang masuk ke
tubuh berupa makanan. Kegiatan manusia lainnya dalam memproduksi barang,
transportasi, dan lainnya juga memerlukan energi yang diperoleh dari bahan sumber
energi atau sering disebut sumber daya alam (natural resources).

Sumber daya alam itu dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :

A. Sumber daya alam yang dapat_diperbarui (renewable) atau hampir tidak dapat
habis misalnya: tumbuhan hewan. air, tanah, sinar matahari, angin, dan sebagainya;

B. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui (unjenewable) atau habis,
misalnya: minyak bumi atau batu bara.

II.1.1 Teori umum Angin

Angin dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi menggunakan kincir


angin. Energi mekanik yang dihasilkan oleh kincir angin dapat dimanfaatkan secara
langsung atau dikonversi menjadi energi listrik. Ramah lingkungan adalah
keuntungan dari tenaga angin. Sumber energi terbarukan ini bebas dari polusi yang
sering diasosiasikan dengan pembangkit listrik berbahan bakar fosil dan nuklir.
Untuk mendapatkan energi yang stabil, penempatan turbin angin disarankan
dilakukan pada daerah yang memiliki kecepatan angin yang relatif konstan, dan
dengan arah angin yang tak berubah-ubah.

Angin merupakan suatu energi alam yang berlimpah adanya di bumi


yang juga merupakan energi yang murah serta tak pernah habis. Energi angin

7
telah lama dikenal dan dimanfaatkan oleh manusia. Adapun pemanfaatannya adalah
antara lain :

 Pemompaan air untuk keperluan rumah tangga dan pertanian.


 Melaksanakan kegiatan pertanian, seperti menggiling jagung, menggiling
tepung, tebu.
 Mengalirkan air laut untuk pembuatan garam.
 Membangkitkan tenaga listrik khususnya untuk Pembangkit Listrik
Tenaga Angin terutama untuk daerah yang belum terjangkau oleh PLN.

Proses Terjadinya Angin

Angin terjadi bila terdapat pemanasan permukaan bumi yang tak sama
oleh sinar matahari. Disiang hari udara di atas lautan relati lebih dingin daripada
daratan. Sinar matahari menguapkan air lautan dan diserap lautan. Penguapan
dan obsorsi sinar matahari di daratan kurang sehingga udara di atas daratan
lebih panas. Dengan demikian udara di atas mengembang,jadi ringan dan naik ke
atas

Udara dingin yang lebih berat turun mengisi kekurangan udara di


daratan, maka terjadilah aliran udara yang disebit angin dari lautan ke daratan tepi
pantai. Di malam hari peristiwa yang sebaliknya terjadi, angin di permukaan laut
mengalir dari pantai ke tengah lautan dan peristiwa inilah yang dimanfaatkan
oleh para nelayan untuk mencari ikan di lautan. Angin di lereng gunung juga
terjadi demikian. Pada sekitar puncak pegunungan lebih dulu panas
dibandingkan dengan daerah lembah. Karena perbedaan panas ini sehingga
menimbulkan perbedaan tekanan yang akhirnya timbul angin biasa yang disebut
angin lembah dan angin gunung.

II.1.2 Turbin Angin sebagai Alternatif Pembangkit Listrik

Menurunnya tinggi muka air di berbagai bendungan - terutama


yang dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit listrik tenaga air (PLTA)-telah

8
menurunkan pasokan listrik di Jawa hingga 500 megawatt. Sebagai salah satu
sumber pemasok listrik, PLTA bersama pembangkit listrik tenaga uap (PLTU)
dan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) memang memegang peran penting
terhadap ketersediaan listrik terutama di Jawa, Madura, dan Bali. Energi angin
yang sebenarnya berlimpah di Indonesia ternyata belum dimanfaatkan sebagai
alternatif penghasil listrik. Padahal, di berbagai negara, pemanfaatan energi angin
sebagai sumber energi alternatif nonkonvensional sudah semakin mendapatkan
perhatian.

Hal ini tentu saja didorong oleh kesadaran terhadap timbulnya


krisis energi dengan kenyataan bahwa kebutuhan energi terus meningkat
sedemikian besarnya. Di samping itu, angin merupakan sumber energi yang tak ada
habisnya sehingga pemanfaatan sistem konversi energi angin akan
berdampak positif terhadap lingkungan.

Pembangkit Listrik Tenaga Angin

Pembangkit listrik tenaga angin atau wind power system memanfaatkan


angin melalui kincir, untuk menghasilkan energi listrik. Alat ini sangat cocok sekali
digunakan masyarakat yang tinggal di pulau-pulau kecil. Secara umum, sistem alat
ini memanfaatkan tiupan angin untuk memutar motor.Hembusan angin ditangkap
baling-baling, dan dari putaran baling-baling tersebut akan dihasilkan putaran
motor yang selanjutnya diubah menjadi energi listrik.

WindPower,System ini terdiri dari empat bagian utama, yaitu


rotor, transmisi, elektrikal dan, tower. Bagian rotor terdiri dari baling-baling
dengan empat daun, bentuknya seperti baling-baling pesawat. Dengan bentuk
seperti ini diharapkan energi angin yang tertangkap bisa maksimal agar bobotnya
lebih ringan. Baling-baling ini dibuat dengan diameter 3,5 dan bahannya dibuat dari
fiberglass.

Untuk mendapat hembusan angin, baling-baling diletakkan pada


tower setinggi delapan meter. Sedangkan pada bagian transmisi digunakan sistem
9
kerekan dan tali, sistem transmisi ini digunakan untuk menyiasati kekuatan angin
yang kecil. Karena kecepatan angin di Indonesia relatif kecil, transmisi ini sangat
menguntungkan untuk meningkatkan putaran sebagai pengubah energi digunakan
alternator dua fase 12 volt, energi listrik yang dihasilkan oleh alternator dapat
disimpan dalam aki. Sementara kapasitas daya yang didapat sebesar 1,5 KW.

Wind Power System telah diuji coba oleh para mahasiswa di pantai
kenjeran, kurang dari satu jam hasil dari percobaan tersebut sudah dapat
menghasilkan energi listrik untuk menyalakan TV dan lampu sampai 100 watt.
Karya yang dibuat selama bulan ini sudah dapat langsung diterapkan
bagi masyarakat. Untuk menyimpan energi listrik bisa digunakan aki
besar, dan penggunaannya bisa digunakan instalasi pembagi. Sedangkan biaya yang
dikeluarkan untuk pembuatan Win Power System relatif murah, sekitar Rp 16 juta.
Tapi, itu belum termasuk bahan dan pembuatan towernya.

Gambar 1. Mekanisme pembangkit listrik tenaga angin

10
Gambar 2. Bagian-bagian kincir angin

PERALATAN UTAMA

1. Kincir Angin

Cara kincir angin bekerja sangat sederhana yaitu:

 Angin akan meniup bilah kincir angin sehingga bilah bergerak


 bilah kincir angin akan memutar poros didalam nacelle
 Poros dihubungkan ke gearbox, di gearbox kecepatan perputaran poros
ditingkatakan dengan cara mengatur perbandingan roda gigi dalam gearbox
 gearbox dihubungkan ke generator. generator merubah energi mekanik
menjadi energi listrik
 dari generator energi listrik menuju transformer untuk menaikan tegangannya
kemudian baru didistribusikan ke konsumen.

2. Generator Angin

Generator bekerja dengan menggunakan prinsip magnetic induction dan


bekerjadengan prinsip left- hand rule , yaitu:

a. Thumb Finger determine the direction of motion of inductor

b. Fore Finger determine the direction of flux

11
c. Other Finger determine the direction of current flow

Generator diklasifikasikan menjadi 2:

a. Generator AC

b. Generator DC

Untuk membuat generator dengan tenaga angin sebagai sumber energinya.


Prinsipnya sederhana, 3 bilah kincir angin dibuat dengan sudut 120 derajat satu
sama lain dan kemiringan kurang lebih 12.75 derajat. Di titik pangkalnya,
dipasang poros generator yang kemudian terhubung dengan slip rings, stator,
sikat, komutator, dan armature.

Angin yang berhembus akan memutar kincir sehingga poros akan ikut
berputar dan menyebabkan garis-garis fluks terpotong dan menimbulkan tegangan
induksi. Tegangan ini menyebabkan arus mengalir. Namun,tegangan yang
dihasilkan adalah tegangan AC, sehingga dibutuhkan komutator untuk membuat
arus yang mengalir adalah arus searah. Besarnya daya yang dihasilkan sangat
tergantung dari kecepatan putaran kincir, yang artinya sangat tergantung dari
kecepatan hembusan angin

3. Turbin Angin

Sebuah pembangkit listrik tenaga angin dapat dibuat dengan


menggabung- kan beberapa turbin angin sehingga menghasilkan listrik ke unit
penyalur listrik. Listrik dialirkan melalui kabel transmisi dan didistribusikan
ke rumah-rumah, kantor, sekolah, dan sebagainya.

Turbin angin dapat memiliki tiga buah bilah turbin. Jenis lain
yang umum adalah jenis turbin dua bilah. Turbin angin bekerja sebagai kebalikan
dari kipas angin. Bukannya menggunakan listrik untuk membuat angin, seperti pada
kipas angin, turbin angin menggunakan angin untuk membuat listrik. Angin akan
memutar sudut turbin, kemudian memutar sebuah poros yang dihubungkan

12
dengan generator, lalu menghasilkan listrik. Turbin untuk pemakaian umum
berukuran 50-750 kilowatt. Sebuah turbin kecil, kapasitas 50 kilowatt,
digunakan untuk perumahan, piringan parabola, atau pemompaan air.

4. Alat Pengukur Kecepatan Angin.

Dalam mengetahui seberapa besar kecepatan hembusan suatu angin


maka perlu suatu alat/parameter pengukur kecepatan angin itu. Alat yang sering
digunakan dalam mengukur kecepatan angin biasa disebut anemometer.

II.1.3 Prinsip Kerja PLT Angin

Angin adalah salah satu bentuk energi yang tersedia di alam,Pembangkit


Listrik Tenaga Angin mengkonversikan energi angin menjadi energi listrik
dengan menggunakan turbin angin atau kincir angin.Cara kerjanya cukup
sederhana, energi angin yang memutar turbin angin, diteruskan untuk memutar
rotor pada generator dibagian belakang turbin angin, sehingga akan menghasilkan
energi listrik.Energi Listrik ini biasanya akan disimpan kedalam baterai sebelum
dapat dimanfaatkan.

Angin kelas 3 adalah batas minimum dan angin kelas 8 adalah batas
maksimum energi angin yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi
listrik. Pemanfaatan energi angin merupakan pemanfaatan energi terbarukan yang
paling berkembang saat ini.

Di tengah potensi angin melimpah di kawasan pesisir Indonesia,total


kapasitas terpasang dalam sistem konversi energi angin saat ini kurang dari
800 kilowatt. Di seluruh Indonesia, lima unit kincir angin pembangkit
berkapasitas masing-masing 80 kilowatt (kW) sudah dibangun. Tahun 2007,
tujuh unit dengan kapasitas sama menyusul dibangun di empat lokasi, masing-
masing di Pulau Selayar tiga unit, Sulawesi Utara dua unit, dan Nusa Penida, Bali,
serta Bangka Belitung, masing-masing satu unit. Mengacu pada kebijakan energi

13
nasional, maka pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) ditargetkan mencapai 250
megawatt (MW) pada tahun 2025.

Tenaga angin telah lama dimanfaatkan di tanah air kita sejak ratusan
mungkin ribuan tahun yang lalu, khususnya untuk menggerakkan kapal layar
sampai sekarang, dan yang banyak kita lihat sekarang digunakan dalam tambak-
tambak ikan di tepi pantai untuk menggerakkan baling-baling (atau turbin angin)
untuk menjalankan memompaan air. Namun baiklah kalau kita di Indonesia mulai
mempopulerkan PTLTA, khususnya ukuran kecil.PTLTA ukuran kecil adalah
istilah yang biasanya diberikan kepada unit 50 KW atau lebih kecil.

II.1.4 Teknologi Tenaga Angin,

Sumber energi paling cepat berkembang di dunia, sepintas terlihat


sederhana. Namun dibalik menara tinggi, langsing dan bilahan besi putar terdapat
pergerakan yang kompleks dari bahan-bahan yang ringan seperti desain
aerodinamis dan komputer yang dijalankan secara elektronik. Tenaga ditransfer
melalui baling-baling, kadang dioperasikan pada variable kecepatan, lalu ke
generator (meskipun beberapa turbin menghindari kotak peralatan dengan
menjalankan langsung)

Tenaga Angin saat ini

Perkembangan teknologi dalam dua dekade terakhir menghasilkan turbin


angin yang modular dan mudah dipasang. Saat ini sebuah turbin angin modern 100
kali lebih kuat daripada turbin dua dekade yang lalu dan ladang angin saat ini
menyediakan tenaga besar yang setara dengan pembangkit listrik konvensional.
Pada awal tahun 2004, pemasangan tenaga angin secara global telah mencapai
40.300 MW sehingga tenaga yang dihasilkan cukup untuk memenuhi kebutuhan
sekitar 19 juta rumah tangga menengah di Eropa yang berarti sama dengan
mendekati 47 juta orang.

14
Dalam 15 tahun terakhir ini, seiring meningkatnya pasar, tenaga angin
memperlihatkan menurunnya biaya produksi hingga 50%. Saat ini di wilayah yang
anginnya maksimum, tenaga angin mampu menyaingi PLTU batu bara teknologi
baru dan di beberapa lokasi dapat menandingi pembangkit listrik tenaga gas alam.

Tenaga Angin pada tahun 2020

Selama beberapa tahun terakhir pemasangan kapasitas angin meningkat


melebihi 30%. Hal tersebut membuat target untuk menjadikan tenaga
angin mampu memenuhi kebutuhan energi dunia hingga 12 persen pada tahun
2020 menjadi realistis. Di saat bersamaan hal tersebut juga akan membuka
kesempatan terbukanya lapangan pekerjaan hingga dua juta dan mengurangi emisi
CO2 hingga 10.700 juta ton.

Berkah terus meningkatnya ukuran dan kapasitas rata-rata turbin, pada


tahun 2020 biaya pembangkit listrik tenaga angin pada wilayah yang menunjang
akan turun hingga 2.45 sen per KWh- lebih murah 36 persen dari biaya pada tahun
2003 yang mencapai 3.79 euro/KWh. Sambungan kabel listrik tidak termasuk
dalam biaya ini.

Tenaga angin setelah tahun 2020

Sumber angin dunia sangat besar dan menyebar dengan baik di semua
kawasan dan negara. Menggunakan teknologi saat ini, tenaga angin diperkirakan
dapat menyediakan 53.000 Terawat/jam setiap tahunnya. Yang berarti dua kali
lebih besar dari proyeksi permintaan energi pada tahun 2020-meninggalkan tempat
yang penting untuk tumbuhnya industri bahkan dalam 1 dekade kedepan. Amerika
Serikat sendiri mempunyai potensi angin yang cukup untuk menyediakan pasokan
kebutuhan energinya bahkan tiga kali lebih besar daripada kebutuhannya.

II.1.5 Kelebihan Tenaga Angin

 Ramah lingkungan- keuntungan terpenting dari tenaga angin adalah


berkurangnya level emisi karbon dioksida penyebab perubahan iklim. Tenaga
15
ini juga bebas dari polusi yang sering diasosiasikan dengan pembangkit listrik
berbahan bakar fosil dan nuklir.
 Penyeimbang energi yang sangat baik -emisi karbon dioksida berhubungan
dengan proses produksi. Pemasangan dan penggunaan turbin angin selama rata-
rata 20 tahun siklus hidup ‘membayar kembali’ terjadinya emisi setelah 3-6
bulan pertama-yang berarti lebih dari 19 tahun produksi energi tanpa ongkos
lingkungan.
 Cepat menyebar-pembangunan ladang angin (wind farm) dapat diselesaikan
dalam waktu seminggu. Menara turbin, badan dan bilahan besi di pasang di atas
permukaan beton bertulang dengan menggunakan alat pemindah besar.
 Sumber energi terbarukan dan dapat diandalkan- angin yang menjalankan turbin
selalu gratis dan tidak terkena dampak harga bahan bakar fosil yang fluktuatif.
Tenaga ini juga tidak butuh untuk ditambang, digali atau dipindahkan ke
pembangkit listrik. Seiring meningkatnya harga bahan bakar fosil, nilai tenaga
angin juga meningkat dan biaya keseluruhan pembangkit akan menurun.
 Selanjutnya, dalam proyek besar yang menggunakan turbin ukuran medium
yang sudah disetujui, tenaga angin mampu beroperasi hingga 98% secara
konstan. Artinya hanya dua persen waktu turun mesin untuk perbaikan- catatan
yang jauh lebih baik dari yang bisa diharapkan dari pembangkit listrik
konvensional.

16
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

III. 1 Kesimpulan
1. Energi terbarukan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
energi dari sumber yang alami regenerasi dan, karenanya, hampir tak terbatas
dan juga tidak akan pernah habis.
2. Energi angin merupakan energi yang sangat fleksibel. Lain halnya dengan
energi air, pemanfaatan energi angin dapat dilakukan dimana mana baik di
daerah dataran tinggi maupun di daerah landai, bahkan dapat diterapkan di
laut.
3. Prinsip dasar kerja dari pemanfaatan energi angin ini adalah mengubah
energy dari angin menjadi energi putar pada kincir angin, lalu kincir angin
digunakan untuk memutar generator yang akhirnya akan menghasilkan
listrik.

III. 2 Saran
1. Pemanfaatan energy angin memerlukan tenaga professional sehingga hasil
lebih maksimal.
2. Sebaiknya energy angin diaplikasikan pada desa – desa yang masih belum
terjangkau listrik
3. Pengembangan pemanfaatan energy angin sangat diperlukan karena selain
murah, juga ramah terhadap lingkungan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Akhiarumar. 2015. “Pemanfaatan energy angina”.


(http://duniacarablogger.blogspot.com/2015/12/pemanfaatan-energi-alternatif-
angin.html). Diakses pada hari Selasa 12 November 2019

Andri. 2018. “Pengertian Energi Angin beserta contoh Pemanfaatannya”.


(https://benergi.com/pengertian-energi-angin-beserta-contoh-pemanfaatannya).
Diakses pada hari Selasa 12 November 2019.

Anonim. 2018. “Pemanfaatan angina sebagai sumber energy alternative”.


(https://markaz-organizer.com/pemanfaatan-angin-sebagai-sumber-energi-
alternatif/). Diakses pada hari Selasa 12 November 2019

Anonim. 2019. “Sumber Energi Terbarukan ini Tersedia Melimpah di Indonesia”.


(https://www.dbs.com/spark/index/id_id/site/pillars/2019-sumber-energi-
terbarukan-ini-tersedia-melimpah-di-indonesia-bukan-cuma-sinar-matahari.html).
Diakses pada hari Selasa 12 November 2019

Syamsul Bahari. 2015. “ANALISIS PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN


DI DESA SUNGAI NIBUNG KECAMATAN TELUK PAKEDAI KABUPATEN
KUBU RAYA”. (medianeliti.com/media/publication/191450.html). Diakses pada
hari Selasa 12 November 2019

18

Anda mungkin juga menyukai