Anda di halaman 1dari 14

STERILISASI DAN PEMBUATAN ZAT Campurkan methylene blue 0,3 gram, alkohol

95% 30 cc, dan aquadest 100cc sampai larut


Tujuan : untuk mensterilkan alat, mengetahui pembuatan
sempurna
zat yang digunakan untuk metode pewarnaan bakteri.
8. Negrosin
Prosedur: Melarutkan 10gr negrosin dengan 100 cc
aquadest, panaskan diatas waterbath selama
STERILISASI
setengah jam, tambahkan 0,5cc formalin
1. Dengan Hot Air Oven 9. Fehling
a. Alat yang ingin disterilkan dicuci, dibilas a. Fehling A (biru muda)
dengan aquadest dan alkohol, dibungkus Kristal CuSO4. 5H2O ditambahkan aquadest
dengan kertas. sampai 1000 cc serta campur hingga homogen
b. Masukkan dalam pesawat sterilisasi b. Fehling B (putih keruh)
c. Lama sterilisasi 1 jam pada suhu 110Oc Kna Tartat dan NaOH dilarutkan dalam 1000 cc
2. Dengan Autoclave aquadest hingga homogen
a. Cairan yang akan disterilkan dimasukkan
MATERI
ke dalam erlenmeyer atau petridist, lalu
tutup Sterilisasi dalam mikrobiologi adalah suatu proses
b. Masukkan ke dalam autoclave. Lama mematikan mikroorganiseme yang mungkin ada pada
sterilisasi 20-30 menit pada suhu 100Oc suatu benda. Secara umum terdapat tiga tehnik yang
biasa digunakan untuk sterilisasi.
PEMBUATAN ZAT
1. Sterilisasi mekanik/Filtrasi
1. Methylene Blue (Warna Biru Tua)
Sterilisasi ini ditujukan untuk bahan yang peka panas,
1 gram methylene blue dilarutkan dengan
misalnya larutan enzim dan antibiotik.
aquadest hinggal 100 ml
2. Sterilisasi Fisik
2. Crystal Violet (Warna Ungu)
Sterilsasi fisik dapat digunakan dengan cara pemanasan
1 gram crystal violet dilarutkan dengan aquadest
atau penyinaran.
hingga 100ml
a. Pemijaran Api
3. Hucher’s Crystal Violet (warna ungu)
b. Panas kering
a. Untuk Larutan A
c. Uap panas
Crystal vilet 2 gram dilarutkan dengan
d. Uap panas bertekanan (Autoclaving)
alkohol 95% 20 cc
b. Untuk Larutan B
3. Sterilisasi kimiawi
Amonium Oxalat 0,8 gram dilarutkan
Digunakan pada alat/bahan yang tidak tahan panas atau
dengan aquadest 80 cc
untuk kondisi aseptis (Sterilisasi meja kerja dan tangan).
4. Lugols iodine (orange muda)
Contoh :Alkohol, asam parasetat
Gerus atau lumatkan kristal I2 dalam KJ lalu
campur dengan aquadest 300 cc Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam sterilisasi
5. Acid alkohol (gak berwarna) diantaranya:
Campur HCL 3% 30 cc, HCL 37% 2 cc, dan
a. Sterilisator (alat untuk mensteril) harus siap
alkohol 100 cc sampai larut sempurna
pakai, bersih, dan masih berfungsi
6. Carbon Fuchsin (warna merah muda)
b. Peralatan yang akan di sterilisasi harus
Melarutkan basic fuchsin dalam alkohol,
dibungkus dan diberi label yang jelas dengan
larutkan fenol dalam aquadest, lalu campur
menyebutkan jenis peralatan, jumlah dan
kedualarutan
tanggal pelaksanaan sterilisasi
7. Loefferts Methylene Blue (biru tua)
c. Penataan alat harus berprinsip bahwa semua MIKROSKOPI
bagian dapat steril
Tujuan: untuk mengamati bentuk mikroskopi dari umbi
d. Tidak boleh menambah peralatan dalam
kentang, jagung, kapas,kapuk, yeast, air got, bawang
sterilisator sebelum waktu mensteril selesai.
merah dan untuk mengetahui bagian bagian dari
e. Memindahklan alat steril ke dalam tempatnya
mikroskop, fungsi, dan cara pakai
dengan korentang steril
f. Saat mendinginkan alat steril tidak. boleh Prosedur: baca dewe ya
membuka pembungkusnya, bila terbuka
MATERI
harlakukan sterilisasi ulang.
Mikroskop adalah alat yang difungsikanuntuk melihat
LARUTAN adalah campuran homogen dua zat atau lebih
dan mengamati objek dengan ukuran yang sangat kecil
yang saling melarutkan dan masing-masing zat
sehingga tidak bisa terlihat dengan mata telanjang.
penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi secara fisik
Macam Macam Mikroskop
Alat alat dibungkus kertas agar tidak langsung terpapar a. Mikroskop Cahaya
oleh panas yang dihasilkan oleh oven sehingga tidak Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran
memuai atau retak. Selain itu, agar tidak terkontaminasi maksimum 1000 kali
lagi
b. Mikroskop Stereo
Pasteurisasi adalah pemanasan untuk makanan yang Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop

dimaksud untuk membunuh mikroorganisme tanpa yang hanya bisa digunakan untuk benda yang

merubah nutrisi atau kandungan pada makanan tersebut. berukuran relatif besar. Mikroskop stereo
mempunyai perbesaran 7 hingga 30 kali
Cara Sterilisasi lain
c. Mikroskop Elektron
a. Sterilisasi Penyaringan Mikroskop elektron mempunyai perbesaran
Dengan cara larutan yang mengandung sampai 100 ribu kali, elektron digunakan
mikroorganisme dilewatkan ke suatu jaringan sebagai pengganti cahaya
b. Sterilisasi bsaah/lembab Bagian bagian Mikroskop
Menggunakan autoclave Bagian Optik
c. Sterilisasi Radiasi a. Lensa Objektif = lensa yang yang letaknya
Sterilisasi dengan disinari lampu UV biasanya dekat dengan objek yang diamati, fungsinya
untuk BSC dan LAF adalah memperbesar bayangan benda atau objek
pengamatan dengan perbesaran 10x, 40x atau
Cara Kerja autoclave dan hot air oven
100x .
Hot Air oven= dengan pemijaran panas yang ada di oven.
Bakteri mati dengan sendirinya pada suhu 110oC dalam b. Lensa okuler=untuk memperbesar bayangan
waktu 1 jam dan kemudian menampilkannya ke retina mata
sang peneliti
Autoclave = uap air dan bertekanan untuk mensterilkan
suatu bahan dimana uap air dihasilkan dari pemanasan air c. Diafragma= mengatur jumlah cahaya yang
yang ada di chamber masuk
d. Kondensor = menyampaikan sinar yang
Faktor2 yang Mempengaruhi
digunakan untuk menyinari objek atau preparat

a. Sterilisasi =Waktu pemanasan, suhu yang hendak diteliti

pemanasan, kebersihan alat e. Cermin= memantulkan cahaya yang masuk ke


b. Pembuatan Zat=Konsentrasi suatu bahan, dalam mikroskop
banyaknya pelarut, dan kebersihan alat f.
Bagian Mekanik c. Pastikan objek yang hendak diamati telah
a. Kaki mikroskop fungsinya adalah untuk ditutup dengan gelas penutup.
menopang mikroskop agar tetap stabilBagian d. Jangan meraba lensa dengan jari, karena kotoran
tabung= mensetting titik fokus. akan menempel pada lensa dan akan
b. Penjepit Objek = menjepit preparat atau objek merangsang tumbuhnya jamur.
penelitian agar tidak bergeser dari tempatnya e. Hindarkan terjadinya kontak langsung antara
c. Meja Mikroskop fungsinya adalah untuk lensa objektif dengan objek karena dapat
meletakan benda yang akan diteliti. merusak lensa.
d. Lengan Mikroskop fungsinya adalah sebagai f. Bersihkan lensa dengan kain atau kertas lensa.
pegangan ketika mikroskop akan dipindahkan. Jangan menggunakan sembarang lap karena
e. Sendi Inklinasi merupakan bagian yang dapat menggores selaput pelindung lensa.
digunakan untuk mengatur derajat kemiringan g. Hindarkan penyimpanan mikroskop pada
mikroskop untuk memudahkan pengamatan. tempat yang lembap.
f. Tabung mikroskop (tubus) fungsinya adalah
mengatur fokus dan menjadi penghubung antara Faktor yang mempengaruhi pengamatan dengan
lensa okuler dan lensa objektif mikroskop. Mikroskop = Perbesaran, Intensitas cahaya dan
g. Makrometer= menarik dan menurunkan resolusi mikroskop
tabung secara tepat dan cepat
h. Mikrometer = menarik dan menurunkan RUMUS KIMIA XYLOL = C6H4(CH3)2

tabung secara tepat dan lambat


i. Revolver = Mmengatur perbesaran dan PEMBAHASAN SESUAI LITERATUR

pengecilan lensa objective


a. Sel jagung = berbentuk kokus, tidak ada inti,
j. Reflektor= memantulkan cahaya dari cermin ke
dan berkoloni
meja objek
b. Bawang merah= basil, berinti, berkoloni
c. Kentang = bulat tidak beraturan, tidak ada inti,
tidak berkoloni
d. Kapas= basil, tidak berinti, tidak berkoloni
e. kapuk = basil, tidak berinti, tidak berkoloni
f. yeast =kokus, tidak berinti, berkoloni
g. air got= harusnya ada paramecium, bentuk
tidak beraturan, tidak ada inti, berkoloni
h. tepung Beras = kokus, tidak berinti, berkoloni

Hal yang harus diperhatikan saat penggunaan


mikroskop, yaitu:

a. Jangan arahkan reflektor pada sumber cahaya


langsung, karena pencahayaan yang terlalu kuat
dapat merusak mata.
b. Mulailah dengan menggunakan lensa objektif
dengan pembesaran yang paling lemah
f. Suhu
PEMBUATAN ASAM CUKA Suhu selama fermentasi mempengaruhi pertumbuhan
Tujuan : Mengetahui cara, prinsip, PH perkebangan dari bakteri asam cuka. Bila suhu:
bakteri dalam pembuatan asam cuka 15-34˚C : pertumbuhan sel normal dan cepat Untuk
PROSEDUR: fermentasi asam cuka suhu yang paling sesuai 26,7-29,4˚C
1. Mengambil air legen dan kelapa dengan volume
25 cc TAHAP TAHAP FERMENTASI ASCUK
2. Masukin ke erlenmeyer, tutup dengan kertas a. Fermentasi Alkohol
minyak Sel khamir yang biasa digunakan dalam
3. Beri lubang2 kecil untuk pengaliran udara fermentasi alkohol adalah galur – galur dari
4. Taruh ditempat yg terkena sinar matahari spesies Saccharomyces cereviceae
5. Mengamati PH dan perkembangan bakteri tiap C6H12 O6 +S.Cereviceae (ini diatas panah ya)→
hari C2H5OH + 2CO2
6. Fermentasi selama 7 hari b. Asetifikasi (Asam Cuka)
7. Menentukan kadar asam cuka (titrasi dengan Asetifikasi adalah proses oksidasi etanol oleh
NaOH) masing2 erlenmeyer dan bakteri bakteri menjadi asam asetat dan air. Golongan
bakteri yang mengoksidasi etanol menjadi asam
MATERI asetat disebut sebagai bakteri asam asetat.
C2H5 OH + O2 + Acetobacter aceti(ini diatas panah ya)
Fermentasi adalah proses terjadinya penguraian → CH3 COOH + H2O
senyawa-senyawa organik untuk menghasilkan energi Proses ini tidak boleh kontak dengan udara,
serta terjadi pengubahan substrat menjadi produk baru sebab dapat teroksidasi lebih lanjut menjadi air
oleh mikroba. dan karbondioksida
Cuka adalah larutan encer asam asetat yang dihasilkan CH3 COOH + 2O2 → 2H2 O + 2CO2
melalui dua tahap fermentasi, yaitu proses fermentasi gula Kegunaan Asam Cuka
menjadi etanol oleh sel khamir dan proses oksidasi etanol a. Penambah rasa pada makanan dalam industri
menjadi asam asetat oleh bakteri asam asetat makanan
Faktor Faktor yang Diperhatikan dalam Pembuatan b. Memperbaiki flavor pada pembuatan
Vinegar (Asam Asetat) Pada Umumnya mayonaise
a. Pemilihan mikroba c. Memperbaiki flavor dan pengawet pada
Bakteri yang dapat memenuhi syarat yaitu yang pembuatan acar
produktivitasnya tinggi dan mempunyai rasa enak d. Antiseptic
b. Kualitas bahan dasar e. Mencegah tumbuhnya jamur pada roti
Sebagai bahan dasar adalah semua bahan yangm dapat
difermentasikan menjadi alkohol PEMBAHASAN
c. Fermentasi oleh yeast Hasil air legen dan kelapa : keruh sekali dan ada
Sebelum fermentasi asam cuka, gula yang berasal dari gumpalan
bahan dasar difermentrasikan menjadi alkohol, Pada tabel : densitas dan kadar
sehingga yeast yang dipakai harus diseleksi Perhitungan Kadar dalam 10 ml:
d. Keasaman 𝑉𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖
( 𝑥 𝑁𝑁𝑎𝑂𝐻 𝑥 𝐵𝑀𝐶𝐻3𝐶𝑂𝑂𝐻) 𝑋 100%
Kadar alkohol terbaik dan dapat segera difermrntasikan 1000
Perhitungan Kadar dalam 100 ml:
10-13%
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑦𝑔 𝑑𝑖𝑐𝑎𝑟𝑖
e. Supporting medium/ bahan penyangga 𝑥 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖
Bahan penyagga ini dimaksudkan untuk memperluas
permukaan yang berhubungan dengan udara s
Fungsi lubang lubang : mengalirkan udara karena DAYA FERMENTASI KEDELAI, SACCARIFIKASI
Acetobacter merupakan aerob DAN FERMENTASI
Fungsi sinar matahari : sumber nutrisi dan
Tujuan: untuk mengetahui daya fermentasi jamur
mempercepat fermentasi
terhadap kedelai, untuk mengetahui daya fermentasi dan
Hasil secara mikroskopi : bulat panjang, tidak
sakarifikasi enzim enzim terhadap senyawa polisakarida
berinti, berkoloni.
dan untuk mengetahui reaksi yang terjadi dalam proses
fermentasi kedelai

Prosedur:

1. Daya fermentasi terhadap kedelai


a. Kedelai yang baik direbus sehingga
kulitnya mudah dilepas
b. Kupas kulit sampai bersih, lalu rebus
hingga masak
c. Setelah didinginkan, kedelai diinokuler
dengan salah satu jamur
d. Masukkan kedalam daun pisang atau
plastik, diamkan selama 2 hari
e. Amati hasil yang didapat tentang
pertumbuhan jamur, koloni, bentuk selnya
2. Saccarifikasi dan Fermentasi
a. Ketela pohon dan ketan dicuci bersih,
untuk ubi dikerik hingga lendirnya hilang,
lalu dimasak dengan uap
b. Setelah dingin(32-35oC) diberi ragi,
dengan cara digosok gosokan pada kertas
saring yang telah berisi ragi pasar arau
chlomydo mucor
c. Masukkan dalam daun pisang atau plastik,
diamkan 2-3 hari
d. Amatati hasil fermentasi dan sakarifikasi
secara makro dan mikroskopi

MATERI

Fermentasi merupakan suatu cara untuk mengubah


substrat menjadi produk tertentu yang dikehendaki dengan
menggunakan bantuan mikroba.

Mikroorganisme dari kelompok kapang akan


menghasilkan enzim-enzim amilolitik yang akan
memecahkan amilum pada bahan dasar menjadi gula-gula
yang lebih sederhana (disakarida dan monosakarida).
Proses tersebut sering dinamakan sakarifikasi.
Kemudian khamir akan merubah sebagian gula-gula
sederhana tersebut menjadi alkohol
Inokulum tempe adalah disebut dengan starter tempe, (CnH10O5)x + H2O x C6H12O6
merupakan bahan yang mengandung biakan tempe,
digunakan sbghydrolisa
agensia pengubah kedelai rebus menjadi (Berlangsung dengan pertolongan clamydomucor)
tempe sehingga karakteristiknya berubah. zymase
x C6H12O6 2 x C2H5OH + 2 x CO2
Cara membuat ragi tempe
Bahan bergula
Tempe dipotong tipis tipis yang telah mengandung banyak (Berlangsung denganbantuan ragi pasar)
serat2 putih kemudian dijemur dibawah sinar matahari.
Setelah itu diblender. Ragi siap dipacking Diagram Alir
Kacang kedelai pencucian perendaman
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam
Perebusan pengupasan (penghilangan kulit)
pembuatan tempe:
Pendinginan pencampuran dengan tepung gandum
a. Oksigen
atau terigu (tidak selalu) inokulasi buakan pemula
Oksigen dibutuhkan untuk pertumbuhan
Pengemasan inkubasi tempe (panen)
kapang. Aliran udara yang terlalu cepat
HASIL PENGAMATAN
menyebabkan proses metabolisme akan berjalan
Media paling baik : Daun pisang karena terdapat pori
cepat sehingga dihasilkan panas yang dapat
pori halus yang merata sehingga pasokan oksigen merata.
merusak pertumbuhan kapang.
Pengamatan mikroskopi pada fermentasi kedelai
b. Uap air
(rhyzopus sp) : ada hifa bersekat atau miselium, berinti,
Uap air yang berlebihan akan menghambat
berkoloni
pertumbuhan kapang.
Pengamatan mikroskopi pada sakarifikasi dan
c. Suhu
fermentasi ketela dan ketan (Saccaromyces cereviseae)
Kapang tempe dapat digolongkan kedalam
: kokus, tidak ada miselium, berkoloni, tidak berinti
mikroba yang bersifat mesofilik, yaitu dapat
tumbuh baik pada suhu ruang (25-27oC). (rhyzopus sp) dan (Saccaromyces cereviseae) : aerob
d. Keaktifan Laru
Karena itu pada pembuatan tape sebaiknya
digunakan laru yang belum terlalu lama
disimpan agar dalam pembuatantempetidak
mengalami kegagalan.
Faktor yang mempengaruhi sakarifikasi
a. Suhu → jika dalam suhu panas maka ikatan
antar molekul dalam pati akan mudah putus.
b. Waktu → jika waktu pemanasan terlalu lama
akan menimbulkan karbon atau arang.
c. Konsentrasi katalis → jika menggunakan
asam berlebihan akan mempengaruhi hasil akhir
dan menyebabkan garam yang dihasilkan akan
lebih banyak dan mempengaruhi analisa
glukosa
d.
REAKSI

enzyme
Cn(H2c)m x(C6H2O6)
Polisakarida monosakarida
PEMBUATAN WINE c. Rose Wine adalah wine yang berwarna merah
muda atau merah jambu yang dibuat dari anggur
Tujuan : mengetahui kadar alkohol yang didapat dalam
merah namun dengan proses ekstraksi warna
pembuatan wine, untuk membuat wine dari bahan nanas,
yang lebih singkat dibandingkan dengan proses
pisang, dan pepaya, mengetahui bentuk mikroorganisme
pembuatan Red Wine.
secara mikroskopi di dalam wine yang dihasilkan dari
d. Sparkling Wine adalah wine yang mengandung
masing masing bahan
cukup banyak gelembung karbon dioksida di
Prosedur :
dalamnya. Sparkling Wine yang paling terkenal
1. Membuat starter (Hari pertama)
adalah Champagne dari Prancis.
a. Mengambil 3 gram kecambah lalu tumbuk
e. Sweet Wine adalah wine yang masih banyak
kasar, rebus dengan aquadest sebanyak 100 cc
mengandung gula sisa hasil fermentasi (residual
b. Beri gula 5 gram
sugar) sehingga membuat rasanya menjadi
c. Didihkan selama 30 menit, saring
manis.
d. Filtrat setelah dingin dibubuhi 3 ose
f. Fortified Wine adalah wine yang mengandung
saccharomyces lipsoides/steinberg
alkohol lebih tinggi dibandingkan dengan wine
2. Membuat wine (hari kedua)
biasa (antara 15% hingga 20.5%). Kadar
a. Buah dikupas, dibersihikan, dihaluskan
alkohol yang tinggi ini adalah hasil dari
b. Tambahkan air(200 cc air biasa, 600 cc air
penambahan spirit pada proses pembuatannya.
masak)
c. Buah yg tidak manis tambahkan gula 15%,
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Fermentasi Wine:
sedangkan yang manis 5%
a. Spesies sel khamir = Pemilihan mikroorganisme
d. Masukkan dalam labu atau botol, ditutup
biasanya didasarkan pada jenis karbohidrat yang
dengan corong terompet berisi air,
digunakan sebagai medium
janganlupa masukkan starter
b. Jumlah sel khamir= Jumlah “starter” optimum pada
e. Fermentasi selama 7-10hari
fermentasi alkohol adalah 2-5% serta jumlah khamir yang
f. Setelah fermentasi, cairan disaring dan
harus tersedia dalam jumlah yang cukup dengan jumlah
disterilkan dengan pemanasan
sel berkisar 2-5 . 106 sel per ml.
menggunakan pendingin tegak
c. Derajat keasaman(pH)= PH optimum 4,5 – 5,5
g. Amati warna,rasa, bau,kadar alkohol, dan
(Prescott and Dunn, 2002).
bakteri yang ada didalamnya
d. Suhu= suhu optimum untuk khamir adalah 25 – 30 oC
MATERI
serta khamir dapat tumbuh secara efesien pada suhu 28 –
35 oC. Peningkatan suhu sampai 40 oC dapat mempertinggi
Jenis mikroba dalam pembuatan wine :
kecepatan awal produksi etanol, tetapi produktivitas
Saccharomyces cereviseae(khamir)
fermentasi secara keseluruhan menurun karena
meningkatnya pengaruh penghambatan oleh etanol
Wine merupakan minuman beralkohol yang biasanya
terhadap pertumbuhan sel khamir
terbuat dari jus anggur yang difermentasi
e. Oksigen= Selama fermentasi alkohol berlangsung,
diperlukan sedikit oksigen yaitu sekitar 0,05-0,10 mmHg
Jenis jenis Wine
tekanan oksigen, yang diperlukan sel khamir untuk
biosintesa lemak tak jenuh dan lipid. Jumlah oksigen yang
a. Red Wine adalah wine yang dibuat dari anggur
lebih tinggi dapat merangsang pertumbuhan sel khamir,
merah (red grapes )
sehingga produktivitasnya alkohol menjadi lebih rendah.
b. White Wineadalah wine yang dibuat dari
anggur putih
Reaksi Pembuatan Wine
C6H12O6 ————> 2 C2H5OH + 2 CO2 + energi
Gula etanol karbondioksida
Diagram Alir KERUSAKAN WINE
Buah segar penguapan penghancuran Penyebab kerusakan tersebut dikarenakan cara pembuatan
Ekstraksi penambahan gula Pasteurisasi yang kurang baik, penyimpanan, dan penyajian yang
dan pematangan SO2 Inokulasi dengan starter keliru.
Fermentasi pasteurisasi Penjernihan 1. Wine yang disimpan pada temperatur tinggi
pematangan dapat menyebabkan wine terasa seperti dimasak
atau dipanaskan
Ragi atau starter adalah inokulum yang ditambahkan ke 2. kerusakan karena penyajian dapat
dalam substar sehingga substar tersebut berubah dan menyebabkan oksidasi wine menjadi asam cuka
mengalami fermentasi. Starter ditambahkan sehingga (tersedia oksigenyang cukup). Oksidasi juga
memperpendek fase adaptasi. bisa disebakan karena sumbat botol (cork) yang
dipakai mempunyai kualitas yang kurang bagus,
Kurva pertumbuhan sehingga memungkinkan udara masuk kedalam
botol.
1. Fase adaptasi (Lag) Pada fase ini perubahan 3. Kerussakan wine secara mikrobiologi dapat
bentuk dan pertumbuhan jumlah individu tak disebabkan oleh Bakteri Asam Laktat (BAL)
secara nyata terlihat karena belum adanya dari jenis Leuconostoc, pediococcus, dan
sumber nutrien untuk makanan mikroba. Lactobacillus. Setelah fermentasi alkohol
2. Fase Eksponensial atau Logaritmik mulailah selesai, maka secara alami akan terjadi proses
mengadakan perubahan bentuk dan MLF (Malolactic Fermentasi) yang dilakukan
meningkatkan jumlah sel karena danya nutrisi oleh BAL. Reaksi ini mengubah dekarboksilasi
sehingga apabila dilihat dalam kurva akan L-malic acid menjadi L-lactic acid dengan
tampak meningkat dengan tajam menurunkan kadar keasaman wine dan
3. Fase Stasioner yaitu fase dimana mengalami menaikkan pH antara 0,3 sampai 0,5. Setelah
pengurangan sumber nutrien. grafik mendatar, proses MLF selesai, maka kehidupan dari BAL
artinya tidak naik karena tidak adanya tergantung pada komposisi wine dan bagaimana
pertumbuhan dan tidak turun karena tidak wine ditangani. Jika wine memiliki pH tinggi
secara langsung mengalami kematian. (> 3,5) dan SO2 tidak memadai, maka bakteri
4. Fase Kematian yaitu grafik menunjukkan BAL dapat tumbuh dan merusak wine atau
penurunan secara tajam karena merupakan akhir penyebab kebusukan
dari suatu jumlah individu yang kembali ke titik Fungsi pendingin tegak dalam pembuatan wine
awal ini adalah mencegah alkohol menguap pada saat
proses pemanasan karena alkohol akan
terkondensasi.
Hasil Pengamatan
Secara makroskopi :Ada gelembung, busa, dan ada
endapan
Secara mikroskoi : kokus, berkoloni,dan tidak
berinti
PEMBUATAN MEDIA DAN PENANAMAN JASAD 2. Penanaman dalam nutrient agar/kecambah
RENIK a. Jasad renik ditanami di media nutrient agar
Tujuan : untuk membuat media nutrient broth,nutrient dan kecambah
agar, serta kecambah, untuk menumbuhkan jasad renik b. Dilakukajn dengan ose steril
dalam media nutrient broth, nutrient agar, serta kecambah, c. Untuk 1 petridist dibiarkan terbuka selama
dan untuk mengamati secara makroskopi dan mikroskopi 10menit
dari jasad renik. d. Inkubasi selama 2 hari dengan suhu 37
Prosedur: derajat
Pembuatan Media e. Setelah tumbuh akan tampak koloni2
1. Pembuatan Nutrient Broth f. Amati secara makro dan mikroskopi
a. Ekstrak daging, pepton, NaCl, dan
aquadest dicampur dalam erlenmeyer, MATERI
dipanaskan 5 menit Medium adalah substansi yang terdiri atas campuran zat-
b. Buat suasana netral, cek dengan kertas ph zat makanan (nutrien) yang digunakan untukpemeliharaan
c. Saring campuran diperoleh cairan murni dan pertumbuhan mikroorganisme.
d. Sterilisasi selama 30 menit pada 120oC Syarat-syarat media sebagai berikut:
e. Tuang dalam tabung reaksi (1/4 bagian) a. Medium harus mengandung semua nutrisi yang
2. Pembuatan Nutrient agar mudah digunakan oleh mikroba
a. Ekstrak daging 3 gram, pepton 5 gram, b. Medium harus mempunyai tekanan osmosis
agar agar 14 gram, dan aquades 1 liter c. Medium tidak mengandung zat-zat yang
dicampur di erlenmeyer, lalu panaskan menghambat
b. Sterilisasi dengan autoclave selama 15 d. Medium harus steril, tidak ada kontaminan dari
menit mikroorganisme yang tidak diinginkan.
c. Dinginkan hingga 70 derajat, pindahkan ke Bahan-bahan media pertumbuhan mikroba meliputi:
petridist steril 1. Bahan dasar
d. Media padat siap ditanami a. Air (H2O) sebagai pelarut
e. Sisa media harus disterilkan lagi b. Agar (dari rumput laut) yang berfungsi
3. Pembuatan Media Kecambah untuk pemadat media.
a. Tumbuk kecambah kasar-kasar c. Gelatin juga memiliki fungsi yang sama
b. Campur kecambah 25 gram, gula 0,5 gram, seperti agar.
agar agar 3,5 gram, dan aquadest 500 ml d. Silika gel, yaitu bahan yang mengandung
dalam beaker glass, panaskan natrium silikat. Fungsinyajuga
c. Sterilisasi dengan autoclave 15 menit sebagai pemadat media.
d. Dinginkan hingga 70 derajat, tuang ke 2. Nutrisi atau zat makanan
petridist kecil a. unsur makro seperti Carbon (C), Hidrogen
e. Media padat siap ditanami (H), Oksigen (O), Nitrogen (N), Phospor
Penanaman Jasad Renik (P), dan unsur mikro seperti Fe, Mg dan
1. Penanaman dalam Nutrient Broth unsur pelikan/trace element.
a. Ambil koloni Bacillus Ess. Lalu masukkan b. Sumber karbon dan energi yang dapat
dalam nutrient broth diperoleh berupa senyawa organik atau
b. Kerjakan dalam ruangan steril dan suhu anorganik sesuai dengan sifat mikrobanya
30-38 derajat c. Sumber nitrogen mencakup asam amino,
c. Diinkubasi selama1-2 hari (hidup jika ada protein atau senyawa bernitrogen lain.
gelembung gelembung) 3. Bahan tambahan
d. Amati secara makro dan mikroskopi
Bahan-bahan tambahan yaitu bahan yang selektif untuk mencegah pertumbuhan
ditambahkan ke medium dengan tujuan tertentu, mikroba lain.
misalnya phenol red (indikator asam basa) e. Media Differensial, adalah Media yang
ditambahkan untuk indikator perubahan pH ditambah zat kimia tertentu, suatu mikroba
akibat produksi asam organik hasil membentuk pertumbuhan tertentu, dapat
metabolisme. Antibiotik ditambahkanuntuk untuk membedakan tipe-tipenya misal :
menghambat pertumbuhan mikroba non- Darah Agar dapat membedakan bakteri
target/kontaminan. hemolitik dan bakteri non hemolitik.
Macam macam Media f. Media Perhitungan Mikroba, adalah
1. Berdasarkan bentuk atau konsistesinya media yang spesifik untuk perhitungan
media terdiri dari : jumlah mikroba
a. Media padat (solid medium / medium
NA), tidak mengandung agen cair Hal hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan
b. Media cair (liquid medium / medium media: bahan yang digunakan merupakan bahan standar
Broth ) dengan komposisi yang tepat
c. Media semi padat (semi solid medium),
medium cair yang di tambah dengan agar Media dasar adalah media yang mengandung nutrisi

solid yang disebut agar. dimana terdiri dari beberapa koloni mikroba

2. Berdasarkan susunan bahan kimianya media


Media inokular adalah media dengan bentuk inokulasi
dapat digolongkan menjadi :
biakan mikroorganisme yang digunakan untuk
a. Media sintetik / media siap saji, adalh
mempelajari mikroorganisme pada kultur murni
media yang dibuat dari bahan-bahan yang
susunan kimianya diketahui dengan pasti
Jasad renik atau mikro organisme adalah mahluk hidup
b. Media non sintetik / media alami, adalah
yang terdiri dari satu atau beberapa kumpulan sel dengan
bahn yang dibuat dari bahan-bahan yang
ukuran beberapa mikron (1 mikron = 0,001 mm).
susunan kimianya belum diketahui secara
pasti, misalnya bahan-bahan alami seperti,
Manfaat jasad Renik
daging, kentang, tauge, dll.

1. Proses fermentasi = Tempe, kecap, oncom,


3. Berdasarkan fungsinya media terdiri dari
taoco, sosis, keju, tape, bir, brem, dan anggur
beberapa jenis, yaitu :
merupakan beberapa jenis makanan / minuman yang
dihasilkan dari proses fermentasi
a. Media Pengaya, adalah Media yang
2. Pengubah Asam amino = Dalam proses
ditambah zat-zat tertentu
pembuatan tempe, protein kedelai diubah menjadi
b. Media Khusus, adalah media untuk
asam amino yang dapat lebih mudah diserap oleh
menentukan tipe pertumbuhan mikroba
tubuh.
dan kemampuannya untuk mengadakan
3. Pengubah rasa= bau dan rasa susu segar
perubahan kimia tertentu.
misalnya, akan lebih menarik apabila pembuatannya
c. Media Penguji, adalah media dengan
melalui proses fermentasi yang dapat diubah menjadi
susunan tertentu yang digunakan untuk
bahan makanan lainnya, seperti yoghurt, keju dan
pengujian vitamin-vitamin, asam amino,
lainnya.
antibiotik dan sebagainya .
4. Pupuk = Berguna untuk proses
d. Media Selekif, adalah media yang
penyelenggaraan dekomposisi (pembuatan pupuk
ditambah zat-zat tertentu yang bersifat
kompos), sehingga proses pemupukan akan lebih
cepat daripada proses pengomposan cara lama. Bau Sinar ultra violet dapat menghambat
busuknya lebih cepat berlalu. pertumbuhan mikroba, bahkan pada intensitas
tertentu dapat membunuh mikroba. Jenis bakteri
Inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari memiliki toleransi lebih tinggi terhadap sinar.
media lama ke media baru dengan ketelitian yang tinggi. Sedangkan jenis jamur lebih peka terhadap
Inkubasi adalah teknik perlakuan bagi mikroorganisme sinar.
yang telah diinokulasikan pada media lalu disimpan pada f. Ketersediaan Oksigen
suhu tertentu. Tergantung jenis mikroba, apakah aerob atau
anaerob
Metode Isolasi Biakan Murni

HASIL PENGAMATAN
1. Metode gores
1. Secara makroskopi
Penggoresan yang sempurna akan
Pada yeast : berbau tidak enak, berwarna putih,
menghasilkan koloni yang terpisah
berkoloni, berlendir
a. Teknik goresan T Pada air got : berbau tidak enak, berwarna putih
b. Teknik goresan kuadran bening, berkoloni, berlendir
c. Teknik goresan radian
2. Secara mikroskopi
d. Tenik goresan sinambung Yeast : kokus, berkoloni, tidak berkoloni
2. Metode Tebar Air got : tidak berkoloni, tidak beraturan, tidak
Setetes inokulum diletakkan dalam sebuah
berinti
medium agar nutrient dengan dengan
menggunakan batang kaca yang steril dan
bengkok
3. Metode tuang
Isolasi media cair dengan cara pengenceran
4. Metode tusuk
Meneteskan atau menusukkan ose jarum berisi
jasad renik ke dalam media

Faktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan


mikroba

a. Ketersediaan nutrisi
b. Keasaman atau PH= Mikroorganisme pada
umumnya tumbuh dengan baik pada sekitar pH
netral,
c. Kelembaban atau kadar air= Ketersediaan air
menjadi syarat mutlak bagi pertumbuhan
mikroorganisme, namun jumlah air yang
berlebihan akan menghambat pertumbuhan bagi
mikroba yang bersifat aerob
d. Suhu
Secara umum mikroba tumbuh baik pada suhu
ruangan
e. Penyinaran
PENGURAIAN MIKROORGANISME TERHADAP a. Glukosa
PATI DAN SUKROSA Disebut sebagai dekstrosa atau gula
anggurDalam alam glukosa dihasilkan dari
Tujuan : untuk mengetahui daya urai enzim yang reaksi antara karbondioksida dan air dengan
dikeluarkan oleh beberapa jenis bakteri, mold, dan yeast bantuan sinar matahari dan klorofil dalam daun
terhadap pati dan sukrosa, mengetahui bentuk makroskopi b. Fruktosa dan Galaktosa
dan mikroskopi dari bahan yang diamati, dan untuk Fruktosa lebih manis dibandingkan glukosa
mengetahui reaksi maupun sukrosa, sedangkan tingkat kemanisan
galaktosa sedikit lebih rendah dari glukosa
Prosedur: 2. Oligosakarida
karbohidrat yang mengandung dua sampai
1. Daya urai pati oleh mikroorganisme sepuluh molekul gula sederhana, yang
a. 100 ml nutrient agar ditambahkan dalam 1
tergabung di dalam ikatan glikosida.
gr pati atau tepung jagung dalam 10 ml,
a. Sukrosa= bahwa sukrosa terdiri dari satu
dituang dalam nutrient agar yang sedang
unit glukosa dan satu unit fruktosa.
mendidih, sterilkan
b. Maltosa dan Laktosa= Maltosa banyak
b. Dinginkan hingga kurang lebih 45 derajat,
terdapat dalam biji-bijian (serealia) yang
tuang ke petridist steril
dikecambahkan, contohnya “malt”
c. Media yang telah memadat dibagi
3. Polisakarida
menjadi4
karbohidrat yang mempunyai molekul lebih kompleks,
d. Inokuler dengan saccaromyces,
yang terdiri dari molekul-molekul monosakarida yang
aspergillus, escherichia colli, basillus
kadang kadang jumlahnya yang mencapai ribuan buah.
subtilus
a. Pati=Amilosa ini terdiri dari rantai glukosa
e. Inkubasi 2-5hari
yang panjang dan tidak bercabang, sedangkan
f. Tuangkan lugols iodine
amilopektin terdiri dari rantai glukosa yang
g. Amati
bercabang.
2. Penguraian sukrose dengan mikroorganisme b. Glikogen= polisakarida yang disimpan di
a. Siapkan 4 masing larutan sukrose pepton
dalam tubuh hewan (termasuk manusia).
dan glukose pepton
c. Selulosa= Seperti halnya pati dan glikogen,
b. Inokuler dengan bakteri saccaromyces,
selulosa merupakan molekul besar yang terdiri
aspergillus, escherichia colli, basillus
dari unit unit glukosa
subtilus
ANALISA KUALITATIF KARBOHIDRAT
c. Inkubasi selama 2-5 hari
a. UjiMolisch
d. Uji daya dengan larutan fehling (a:b=1:1) Prinsip reaksi ini adalah dehidrasi senyawa
karbohidrat oleh asam sulfat pekat. Uji positif
e. Panaskan hingga terbentuk endapan orange
jika timbul cincin merah ungu yang merupakan
kondensasi antara furfural atau hidroksimetil
MATERI furfural dengan alpha-naftol dalam pereaksi
molish.
b. Uji Seliwanoff
Jenisjenis Karbohidrat merupakan uji spesifik untuk karbohidrat yang
mengandung gugus keton atau disebut juga
ketosa. jika dipanaskan karbohidrat yang
1. Monosakarida mengandung gugus keton akan menghasikan
warna merah pada larutannya.
karbohidrat yang paling sederhana susunan c. Uji Benedic
molekulnya, karena hanya terdiri dari satu unit Merupakan uji umum untuk karbohidrat yang
memiliki gugus aldehid atau keton bebas. uji
polihidroksi ulhedid atau keton positif ditandai dengan terbentuknya larutan
hijau, merah, orange atau merah bata serta
adanya endapan.
d. Uji Barfoed Secara umum, kebanyakan enzim tetap stabil
Digunakan untuk menunjukkan adanya
dan bekerja baik pada kisaran pH 6 dan 8.
monosakarida dalam sampel. Uji positif
ditunjukkan dengan terbentuknya endapan c. konsentrasi substrat
merah orang
yang lebih tinggi berarti lebih banyak jumlah
e. Uji Iodin
Digunakan untuk menunjukkan adanya molekul substrat yang terlibat dengan aktivitas
polisakarida. Amilum dengan iodine dapat
enzim
membentuk kompleks biru. Amilopektin
dengan iodin akan memberi warna merah ungu d. Konsentrasi Enzim
sedangkan dengan glikogen dan dekstrin akan
Semakin besar konsentrasi enzim maka
membentuk warna merah coklat
f. Uji Fehling kecepatan reaksi akan semakin cepat pula.
Digunakan untuk menunjukkan adanya
e. Aktivator & Inhibitor
karbohidrat pereduksi (monosakarida, laktosa,
maltosa, dll). Uji positif ditandai dengan warna Aktivator merupakan molekul yang membantu
merah bata
enzim agar mudah berikatan dengan substrat.
Hidrolisis pati adalah proses pemecahan molekul Inhibitor adalah substansi yang memiliki
amilum menjadi bagiannpenyusunnya seperti malyosa,
kecenderungan untuk menghambat aktivitas
glukosa, dekstrin, dan isomaltosa.
enzim
(C6H10O5)n+nH2O nC6H12O6
Sifat enzim
Hidrolisis sukrosa adalah pemecahan ikatan glikosida,
dan mengubah sukrosa menjadi glukoda dan fruktosa 1. Sebagai katalisator
Enzim adalah katalis yang dapat mengubah laju
C6H12O6 C6H12O6 + C6H12O6
Sukrosa glukosa fruktosa reaksi tanpa ikut bereaksi
2. Enzim bekerja secara spesifik dan selektif
Imobilisasi enzim adalah enzim yang terikat secara fisik
maupun kimia dengan tetap mempertahankan aktivitas Enzim bekerja secara spesifik, artinya enzim
katalitisnya dan dapat digunakan secara berulang ulang. tertentu hanya dapat mengadakan pengubahan
pada zat tertentu pula.
Proses hidrolisis dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yaitu: 3. Enzim bersifat bolak-balik
Ketika ikut bereaksi, struktur kimia enzim
a. Enzim
senyawa protein kompleks yang dihasilkan oleh berubah, tetapi pada akhir reaksi struktur kimia
sel-sel organisme dan berfungsi sebagai enzim akan terbentuk kembali seperti semula.
katalisator suatu reaksi kimia
b. Ukuran partikel, 4. Seperti protein
Ukuran partikel yang kecil akan meningkatkan
5. Enzim bersifat termolabil
luas permukaan serta meningkatkan kelarutan
dalam air. Jika suhu rendah, kerja enzim akan lambat.
c. Temperatur, Semakin tinggi suhu reaksi kimia yang
Makin tinggi temperatur hidrolisis, maka
hidrolisis akan berlangsung lebih cepat. dipengaruhi enzim semakin cepat, tetapi jika
d. Ph suhu terlalu tinggi, enzim akan mengalami
pH yang baik untuk proses hidrolisis adalah 2,3.
e. waktu hidrolisis denaturasi
jika waktu pemanasan terlalu lama akan
6. Hanya diperlukan dalam jumlah sedikit
menimbulkan karbon atau arang.
Satu molekul enzim dapat bekerja berkali-kali,
Faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim: selama molekul tersebut tidak rusak.
a. Suhu
Pada suhu rendah enzim menjadi tidak aktif, 7. Merupakan koloid
karena tidak terjadi benturan antara molekul karena enzim tersusun atas komponen protein,

enzim dengan substrat. Sedangkan pada suhu 8. Enzim mampu menurunkan energi aktivasi
tinggi, enzim akan mengalami denaturasi atau Energi aktivasi suatu reaksi adalah jumlah

struktur enzim akan rusak energi dalam kalori yang diperlukan untuk

b. Nilai pH membawa semua molekul pada 1 mol senyawa


pada suhu tertentu menuju tingkat transisi pada
puncak batas energi.

Fungsi karbohidrat

1. Meningkatkan kesehatan jantung dan mengelola


diabetes
2. Mengendalikan berat badan
3. Membantu menjaga massa otot
4. Meningkatkan kesehatan pencernaan
5. Meningkatkan kesehatan jantung dan mengelola
diabetes

Peranan Mikroba dalam Penguraian Bahan Organik


diantaranya yaitu:

a. escherichia colli, dalam keadaan tertentu


menguraikan asam asetat menjadi CO2 dan
H2O
b. Methanobacterium omelanskii dan
methanobacterium ruminatum, menguraikan
asam cuka (ch3cooh) menjadi CH4 dan CO2
c. Thiobactillus debitrificans
menguraikan nitrat ataupun nitrit menjadi N2
d. clostrium sporageus, menguraikan asam
amino menjadi amonia
e. desulfovibrio desulfuricans, membusukan
bangkai serta menguraikan sulfat di tempat
becek, hasilnya berupa hydrogen sulfida (H2S)

Anda mungkin juga menyukai