dimaksud untuk membunuh mikroorganisme tanpa yang hanya bisa digunakan untuk benda yang
merubah nutrisi atau kandungan pada makanan tersebut. berukuran relatif besar. Mikroskop stereo
mempunyai perbesaran 7 hingga 30 kali
Cara Sterilisasi lain
c. Mikroskop Elektron
a. Sterilisasi Penyaringan Mikroskop elektron mempunyai perbesaran
Dengan cara larutan yang mengandung sampai 100 ribu kali, elektron digunakan
mikroorganisme dilewatkan ke suatu jaringan sebagai pengganti cahaya
b. Sterilisasi bsaah/lembab Bagian bagian Mikroskop
Menggunakan autoclave Bagian Optik
c. Sterilisasi Radiasi a. Lensa Objektif = lensa yang yang letaknya
Sterilisasi dengan disinari lampu UV biasanya dekat dengan objek yang diamati, fungsinya
untuk BSC dan LAF adalah memperbesar bayangan benda atau objek
pengamatan dengan perbesaran 10x, 40x atau
Cara Kerja autoclave dan hot air oven
100x .
Hot Air oven= dengan pemijaran panas yang ada di oven.
Bakteri mati dengan sendirinya pada suhu 110oC dalam b. Lensa okuler=untuk memperbesar bayangan
waktu 1 jam dan kemudian menampilkannya ke retina mata
sang peneliti
Autoclave = uap air dan bertekanan untuk mensterilkan
suatu bahan dimana uap air dihasilkan dari pemanasan air c. Diafragma= mengatur jumlah cahaya yang
yang ada di chamber masuk
d. Kondensor = menyampaikan sinar yang
Faktor2 yang Mempengaruhi
digunakan untuk menyinari objek atau preparat
Prosedur:
MATERI
enzyme
Cn(H2c)m x(C6H2O6)
Polisakarida monosakarida
PEMBUATAN WINE c. Rose Wine adalah wine yang berwarna merah
muda atau merah jambu yang dibuat dari anggur
Tujuan : mengetahui kadar alkohol yang didapat dalam
merah namun dengan proses ekstraksi warna
pembuatan wine, untuk membuat wine dari bahan nanas,
yang lebih singkat dibandingkan dengan proses
pisang, dan pepaya, mengetahui bentuk mikroorganisme
pembuatan Red Wine.
secara mikroskopi di dalam wine yang dihasilkan dari
d. Sparkling Wine adalah wine yang mengandung
masing masing bahan
cukup banyak gelembung karbon dioksida di
Prosedur :
dalamnya. Sparkling Wine yang paling terkenal
1. Membuat starter (Hari pertama)
adalah Champagne dari Prancis.
a. Mengambil 3 gram kecambah lalu tumbuk
e. Sweet Wine adalah wine yang masih banyak
kasar, rebus dengan aquadest sebanyak 100 cc
mengandung gula sisa hasil fermentasi (residual
b. Beri gula 5 gram
sugar) sehingga membuat rasanya menjadi
c. Didihkan selama 30 menit, saring
manis.
d. Filtrat setelah dingin dibubuhi 3 ose
f. Fortified Wine adalah wine yang mengandung
saccharomyces lipsoides/steinberg
alkohol lebih tinggi dibandingkan dengan wine
2. Membuat wine (hari kedua)
biasa (antara 15% hingga 20.5%). Kadar
a. Buah dikupas, dibersihikan, dihaluskan
alkohol yang tinggi ini adalah hasil dari
b. Tambahkan air(200 cc air biasa, 600 cc air
penambahan spirit pada proses pembuatannya.
masak)
c. Buah yg tidak manis tambahkan gula 15%,
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Fermentasi Wine:
sedangkan yang manis 5%
a. Spesies sel khamir = Pemilihan mikroorganisme
d. Masukkan dalam labu atau botol, ditutup
biasanya didasarkan pada jenis karbohidrat yang
dengan corong terompet berisi air,
digunakan sebagai medium
janganlupa masukkan starter
b. Jumlah sel khamir= Jumlah “starter” optimum pada
e. Fermentasi selama 7-10hari
fermentasi alkohol adalah 2-5% serta jumlah khamir yang
f. Setelah fermentasi, cairan disaring dan
harus tersedia dalam jumlah yang cukup dengan jumlah
disterilkan dengan pemanasan
sel berkisar 2-5 . 106 sel per ml.
menggunakan pendingin tegak
c. Derajat keasaman(pH)= PH optimum 4,5 – 5,5
g. Amati warna,rasa, bau,kadar alkohol, dan
(Prescott and Dunn, 2002).
bakteri yang ada didalamnya
d. Suhu= suhu optimum untuk khamir adalah 25 – 30 oC
MATERI
serta khamir dapat tumbuh secara efesien pada suhu 28 –
35 oC. Peningkatan suhu sampai 40 oC dapat mempertinggi
Jenis mikroba dalam pembuatan wine :
kecepatan awal produksi etanol, tetapi produktivitas
Saccharomyces cereviseae(khamir)
fermentasi secara keseluruhan menurun karena
meningkatnya pengaruh penghambatan oleh etanol
Wine merupakan minuman beralkohol yang biasanya
terhadap pertumbuhan sel khamir
terbuat dari jus anggur yang difermentasi
e. Oksigen= Selama fermentasi alkohol berlangsung,
diperlukan sedikit oksigen yaitu sekitar 0,05-0,10 mmHg
Jenis jenis Wine
tekanan oksigen, yang diperlukan sel khamir untuk
biosintesa lemak tak jenuh dan lipid. Jumlah oksigen yang
a. Red Wine adalah wine yang dibuat dari anggur
lebih tinggi dapat merangsang pertumbuhan sel khamir,
merah (red grapes )
sehingga produktivitasnya alkohol menjadi lebih rendah.
b. White Wineadalah wine yang dibuat dari
anggur putih
Reaksi Pembuatan Wine
C6H12O6 ————> 2 C2H5OH + 2 CO2 + energi
Gula etanol karbondioksida
Diagram Alir KERUSAKAN WINE
Buah segar penguapan penghancuran Penyebab kerusakan tersebut dikarenakan cara pembuatan
Ekstraksi penambahan gula Pasteurisasi yang kurang baik, penyimpanan, dan penyajian yang
dan pematangan SO2 Inokulasi dengan starter keliru.
Fermentasi pasteurisasi Penjernihan 1. Wine yang disimpan pada temperatur tinggi
pematangan dapat menyebabkan wine terasa seperti dimasak
atau dipanaskan
Ragi atau starter adalah inokulum yang ditambahkan ke 2. kerusakan karena penyajian dapat
dalam substar sehingga substar tersebut berubah dan menyebabkan oksidasi wine menjadi asam cuka
mengalami fermentasi. Starter ditambahkan sehingga (tersedia oksigenyang cukup). Oksidasi juga
memperpendek fase adaptasi. bisa disebakan karena sumbat botol (cork) yang
dipakai mempunyai kualitas yang kurang bagus,
Kurva pertumbuhan sehingga memungkinkan udara masuk kedalam
botol.
1. Fase adaptasi (Lag) Pada fase ini perubahan 3. Kerussakan wine secara mikrobiologi dapat
bentuk dan pertumbuhan jumlah individu tak disebabkan oleh Bakteri Asam Laktat (BAL)
secara nyata terlihat karena belum adanya dari jenis Leuconostoc, pediococcus, dan
sumber nutrien untuk makanan mikroba. Lactobacillus. Setelah fermentasi alkohol
2. Fase Eksponensial atau Logaritmik mulailah selesai, maka secara alami akan terjadi proses
mengadakan perubahan bentuk dan MLF (Malolactic Fermentasi) yang dilakukan
meningkatkan jumlah sel karena danya nutrisi oleh BAL. Reaksi ini mengubah dekarboksilasi
sehingga apabila dilihat dalam kurva akan L-malic acid menjadi L-lactic acid dengan
tampak meningkat dengan tajam menurunkan kadar keasaman wine dan
3. Fase Stasioner yaitu fase dimana mengalami menaikkan pH antara 0,3 sampai 0,5. Setelah
pengurangan sumber nutrien. grafik mendatar, proses MLF selesai, maka kehidupan dari BAL
artinya tidak naik karena tidak adanya tergantung pada komposisi wine dan bagaimana
pertumbuhan dan tidak turun karena tidak wine ditangani. Jika wine memiliki pH tinggi
secara langsung mengalami kematian. (> 3,5) dan SO2 tidak memadai, maka bakteri
4. Fase Kematian yaitu grafik menunjukkan BAL dapat tumbuh dan merusak wine atau
penurunan secara tajam karena merupakan akhir penyebab kebusukan
dari suatu jumlah individu yang kembali ke titik Fungsi pendingin tegak dalam pembuatan wine
awal ini adalah mencegah alkohol menguap pada saat
proses pemanasan karena alkohol akan
terkondensasi.
Hasil Pengamatan
Secara makroskopi :Ada gelembung, busa, dan ada
endapan
Secara mikroskoi : kokus, berkoloni,dan tidak
berinti
PEMBUATAN MEDIA DAN PENANAMAN JASAD 2. Penanaman dalam nutrient agar/kecambah
RENIK a. Jasad renik ditanami di media nutrient agar
Tujuan : untuk membuat media nutrient broth,nutrient dan kecambah
agar, serta kecambah, untuk menumbuhkan jasad renik b. Dilakukajn dengan ose steril
dalam media nutrient broth, nutrient agar, serta kecambah, c. Untuk 1 petridist dibiarkan terbuka selama
dan untuk mengamati secara makroskopi dan mikroskopi 10menit
dari jasad renik. d. Inkubasi selama 2 hari dengan suhu 37
Prosedur: derajat
Pembuatan Media e. Setelah tumbuh akan tampak koloni2
1. Pembuatan Nutrient Broth f. Amati secara makro dan mikroskopi
a. Ekstrak daging, pepton, NaCl, dan
aquadest dicampur dalam erlenmeyer, MATERI
dipanaskan 5 menit Medium adalah substansi yang terdiri atas campuran zat-
b. Buat suasana netral, cek dengan kertas ph zat makanan (nutrien) yang digunakan untukpemeliharaan
c. Saring campuran diperoleh cairan murni dan pertumbuhan mikroorganisme.
d. Sterilisasi selama 30 menit pada 120oC Syarat-syarat media sebagai berikut:
e. Tuang dalam tabung reaksi (1/4 bagian) a. Medium harus mengandung semua nutrisi yang
2. Pembuatan Nutrient agar mudah digunakan oleh mikroba
a. Ekstrak daging 3 gram, pepton 5 gram, b. Medium harus mempunyai tekanan osmosis
agar agar 14 gram, dan aquades 1 liter c. Medium tidak mengandung zat-zat yang
dicampur di erlenmeyer, lalu panaskan menghambat
b. Sterilisasi dengan autoclave selama 15 d. Medium harus steril, tidak ada kontaminan dari
menit mikroorganisme yang tidak diinginkan.
c. Dinginkan hingga 70 derajat, pindahkan ke Bahan-bahan media pertumbuhan mikroba meliputi:
petridist steril 1. Bahan dasar
d. Media padat siap ditanami a. Air (H2O) sebagai pelarut
e. Sisa media harus disterilkan lagi b. Agar (dari rumput laut) yang berfungsi
3. Pembuatan Media Kecambah untuk pemadat media.
a. Tumbuk kecambah kasar-kasar c. Gelatin juga memiliki fungsi yang sama
b. Campur kecambah 25 gram, gula 0,5 gram, seperti agar.
agar agar 3,5 gram, dan aquadest 500 ml d. Silika gel, yaitu bahan yang mengandung
dalam beaker glass, panaskan natrium silikat. Fungsinyajuga
c. Sterilisasi dengan autoclave 15 menit sebagai pemadat media.
d. Dinginkan hingga 70 derajat, tuang ke 2. Nutrisi atau zat makanan
petridist kecil a. unsur makro seperti Carbon (C), Hidrogen
e. Media padat siap ditanami (H), Oksigen (O), Nitrogen (N), Phospor
Penanaman Jasad Renik (P), dan unsur mikro seperti Fe, Mg dan
1. Penanaman dalam Nutrient Broth unsur pelikan/trace element.
a. Ambil koloni Bacillus Ess. Lalu masukkan b. Sumber karbon dan energi yang dapat
dalam nutrient broth diperoleh berupa senyawa organik atau
b. Kerjakan dalam ruangan steril dan suhu anorganik sesuai dengan sifat mikrobanya
30-38 derajat c. Sumber nitrogen mencakup asam amino,
c. Diinkubasi selama1-2 hari (hidup jika ada protein atau senyawa bernitrogen lain.
gelembung gelembung) 3. Bahan tambahan
d. Amati secara makro dan mikroskopi
Bahan-bahan tambahan yaitu bahan yang selektif untuk mencegah pertumbuhan
ditambahkan ke medium dengan tujuan tertentu, mikroba lain.
misalnya phenol red (indikator asam basa) e. Media Differensial, adalah Media yang
ditambahkan untuk indikator perubahan pH ditambah zat kimia tertentu, suatu mikroba
akibat produksi asam organik hasil membentuk pertumbuhan tertentu, dapat
metabolisme. Antibiotik ditambahkanuntuk untuk membedakan tipe-tipenya misal :
menghambat pertumbuhan mikroba non- Darah Agar dapat membedakan bakteri
target/kontaminan. hemolitik dan bakteri non hemolitik.
Macam macam Media f. Media Perhitungan Mikroba, adalah
1. Berdasarkan bentuk atau konsistesinya media yang spesifik untuk perhitungan
media terdiri dari : jumlah mikroba
a. Media padat (solid medium / medium
NA), tidak mengandung agen cair Hal hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan
b. Media cair (liquid medium / medium media: bahan yang digunakan merupakan bahan standar
Broth ) dengan komposisi yang tepat
c. Media semi padat (semi solid medium),
medium cair yang di tambah dengan agar Media dasar adalah media yang mengandung nutrisi
solid yang disebut agar. dimana terdiri dari beberapa koloni mikroba
HASIL PENGAMATAN
1. Metode gores
1. Secara makroskopi
Penggoresan yang sempurna akan
Pada yeast : berbau tidak enak, berwarna putih,
menghasilkan koloni yang terpisah
berkoloni, berlendir
a. Teknik goresan T Pada air got : berbau tidak enak, berwarna putih
b. Teknik goresan kuadran bening, berkoloni, berlendir
c. Teknik goresan radian
2. Secara mikroskopi
d. Tenik goresan sinambung Yeast : kokus, berkoloni, tidak berkoloni
2. Metode Tebar Air got : tidak berkoloni, tidak beraturan, tidak
Setetes inokulum diletakkan dalam sebuah
berinti
medium agar nutrient dengan dengan
menggunakan batang kaca yang steril dan
bengkok
3. Metode tuang
Isolasi media cair dengan cara pengenceran
4. Metode tusuk
Meneteskan atau menusukkan ose jarum berisi
jasad renik ke dalam media
a. Ketersediaan nutrisi
b. Keasaman atau PH= Mikroorganisme pada
umumnya tumbuh dengan baik pada sekitar pH
netral,
c. Kelembaban atau kadar air= Ketersediaan air
menjadi syarat mutlak bagi pertumbuhan
mikroorganisme, namun jumlah air yang
berlebihan akan menghambat pertumbuhan bagi
mikroba yang bersifat aerob
d. Suhu
Secara umum mikroba tumbuh baik pada suhu
ruangan
e. Penyinaran
PENGURAIAN MIKROORGANISME TERHADAP a. Glukosa
PATI DAN SUKROSA Disebut sebagai dekstrosa atau gula
anggurDalam alam glukosa dihasilkan dari
Tujuan : untuk mengetahui daya urai enzim yang reaksi antara karbondioksida dan air dengan
dikeluarkan oleh beberapa jenis bakteri, mold, dan yeast bantuan sinar matahari dan klorofil dalam daun
terhadap pati dan sukrosa, mengetahui bentuk makroskopi b. Fruktosa dan Galaktosa
dan mikroskopi dari bahan yang diamati, dan untuk Fruktosa lebih manis dibandingkan glukosa
mengetahui reaksi maupun sukrosa, sedangkan tingkat kemanisan
galaktosa sedikit lebih rendah dari glukosa
Prosedur: 2. Oligosakarida
karbohidrat yang mengandung dua sampai
1. Daya urai pati oleh mikroorganisme sepuluh molekul gula sederhana, yang
a. 100 ml nutrient agar ditambahkan dalam 1
tergabung di dalam ikatan glikosida.
gr pati atau tepung jagung dalam 10 ml,
a. Sukrosa= bahwa sukrosa terdiri dari satu
dituang dalam nutrient agar yang sedang
unit glukosa dan satu unit fruktosa.
mendidih, sterilkan
b. Maltosa dan Laktosa= Maltosa banyak
b. Dinginkan hingga kurang lebih 45 derajat,
terdapat dalam biji-bijian (serealia) yang
tuang ke petridist steril
dikecambahkan, contohnya “malt”
c. Media yang telah memadat dibagi
3. Polisakarida
menjadi4
karbohidrat yang mempunyai molekul lebih kompleks,
d. Inokuler dengan saccaromyces,
yang terdiri dari molekul-molekul monosakarida yang
aspergillus, escherichia colli, basillus
kadang kadang jumlahnya yang mencapai ribuan buah.
subtilus
a. Pati=Amilosa ini terdiri dari rantai glukosa
e. Inkubasi 2-5hari
yang panjang dan tidak bercabang, sedangkan
f. Tuangkan lugols iodine
amilopektin terdiri dari rantai glukosa yang
g. Amati
bercabang.
2. Penguraian sukrose dengan mikroorganisme b. Glikogen= polisakarida yang disimpan di
a. Siapkan 4 masing larutan sukrose pepton
dalam tubuh hewan (termasuk manusia).
dan glukose pepton
c. Selulosa= Seperti halnya pati dan glikogen,
b. Inokuler dengan bakteri saccaromyces,
selulosa merupakan molekul besar yang terdiri
aspergillus, escherichia colli, basillus
dari unit unit glukosa
subtilus
ANALISA KUALITATIF KARBOHIDRAT
c. Inkubasi selama 2-5 hari
a. UjiMolisch
d. Uji daya dengan larutan fehling (a:b=1:1) Prinsip reaksi ini adalah dehidrasi senyawa
karbohidrat oleh asam sulfat pekat. Uji positif
e. Panaskan hingga terbentuk endapan orange
jika timbul cincin merah ungu yang merupakan
kondensasi antara furfural atau hidroksimetil
MATERI furfural dengan alpha-naftol dalam pereaksi
molish.
b. Uji Seliwanoff
Jenisjenis Karbohidrat merupakan uji spesifik untuk karbohidrat yang
mengandung gugus keton atau disebut juga
ketosa. jika dipanaskan karbohidrat yang
1. Monosakarida mengandung gugus keton akan menghasikan
warna merah pada larutannya.
karbohidrat yang paling sederhana susunan c. Uji Benedic
molekulnya, karena hanya terdiri dari satu unit Merupakan uji umum untuk karbohidrat yang
memiliki gugus aldehid atau keton bebas. uji
polihidroksi ulhedid atau keton positif ditandai dengan terbentuknya larutan
hijau, merah, orange atau merah bata serta
adanya endapan.
d. Uji Barfoed Secara umum, kebanyakan enzim tetap stabil
Digunakan untuk menunjukkan adanya
dan bekerja baik pada kisaran pH 6 dan 8.
monosakarida dalam sampel. Uji positif
ditunjukkan dengan terbentuknya endapan c. konsentrasi substrat
merah orang
yang lebih tinggi berarti lebih banyak jumlah
e. Uji Iodin
Digunakan untuk menunjukkan adanya molekul substrat yang terlibat dengan aktivitas
polisakarida. Amilum dengan iodine dapat
enzim
membentuk kompleks biru. Amilopektin
dengan iodin akan memberi warna merah ungu d. Konsentrasi Enzim
sedangkan dengan glikogen dan dekstrin akan
Semakin besar konsentrasi enzim maka
membentuk warna merah coklat
f. Uji Fehling kecepatan reaksi akan semakin cepat pula.
Digunakan untuk menunjukkan adanya
e. Aktivator & Inhibitor
karbohidrat pereduksi (monosakarida, laktosa,
maltosa, dll). Uji positif ditandai dengan warna Aktivator merupakan molekul yang membantu
merah bata
enzim agar mudah berikatan dengan substrat.
Hidrolisis pati adalah proses pemecahan molekul Inhibitor adalah substansi yang memiliki
amilum menjadi bagiannpenyusunnya seperti malyosa,
kecenderungan untuk menghambat aktivitas
glukosa, dekstrin, dan isomaltosa.
enzim
(C6H10O5)n+nH2O nC6H12O6
Sifat enzim
Hidrolisis sukrosa adalah pemecahan ikatan glikosida,
dan mengubah sukrosa menjadi glukoda dan fruktosa 1. Sebagai katalisator
Enzim adalah katalis yang dapat mengubah laju
C6H12O6 C6H12O6 + C6H12O6
Sukrosa glukosa fruktosa reaksi tanpa ikut bereaksi
2. Enzim bekerja secara spesifik dan selektif
Imobilisasi enzim adalah enzim yang terikat secara fisik
maupun kimia dengan tetap mempertahankan aktivitas Enzim bekerja secara spesifik, artinya enzim
katalitisnya dan dapat digunakan secara berulang ulang. tertentu hanya dapat mengadakan pengubahan
pada zat tertentu pula.
Proses hidrolisis dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yaitu: 3. Enzim bersifat bolak-balik
Ketika ikut bereaksi, struktur kimia enzim
a. Enzim
senyawa protein kompleks yang dihasilkan oleh berubah, tetapi pada akhir reaksi struktur kimia
sel-sel organisme dan berfungsi sebagai enzim akan terbentuk kembali seperti semula.
katalisator suatu reaksi kimia
b. Ukuran partikel, 4. Seperti protein
Ukuran partikel yang kecil akan meningkatkan
5. Enzim bersifat termolabil
luas permukaan serta meningkatkan kelarutan
dalam air. Jika suhu rendah, kerja enzim akan lambat.
c. Temperatur, Semakin tinggi suhu reaksi kimia yang
Makin tinggi temperatur hidrolisis, maka
hidrolisis akan berlangsung lebih cepat. dipengaruhi enzim semakin cepat, tetapi jika
d. Ph suhu terlalu tinggi, enzim akan mengalami
pH yang baik untuk proses hidrolisis adalah 2,3.
e. waktu hidrolisis denaturasi
jika waktu pemanasan terlalu lama akan
6. Hanya diperlukan dalam jumlah sedikit
menimbulkan karbon atau arang.
Satu molekul enzim dapat bekerja berkali-kali,
Faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim: selama molekul tersebut tidak rusak.
a. Suhu
Pada suhu rendah enzim menjadi tidak aktif, 7. Merupakan koloid
karena tidak terjadi benturan antara molekul karena enzim tersusun atas komponen protein,
enzim dengan substrat. Sedangkan pada suhu 8. Enzim mampu menurunkan energi aktivasi
tinggi, enzim akan mengalami denaturasi atau Energi aktivasi suatu reaksi adalah jumlah
struktur enzim akan rusak energi dalam kalori yang diperlukan untuk
Fungsi karbohidrat