Anda di halaman 1dari 11

Sterilisasi Secara

Fisik
Kelompok 4:
Muhammad Yudhi Nst
Pipit Puspita Dewi Pane
Reo Franklin Manurung
Ridhatun Fitri Mukhti
Rocky Romadhona Srg
Sophian Rosalina Situmorang
PENGERTIAN
Steralisasi adalah suatu cara untuk membebaskan
sesuatu (alat,bahan,media, dan lain-lain) dari
mikroorganisme yang tidak diharapkan
kehadirannya baik yang patogen maupun yang
apatogen.
Tujuan sterilisasi:
1. Mencegah terjadinya infeksi
2. Mencegah makanan menjadi rusak
3.Mencegah kontaminasi mikroorganisme
dalam industri
4. Mencegah kontaminasi terhadap bahan-
bahan yg dipakai dalam melakukan biakan
murni.
Sterilisasi secara fisik
Dapat dilakukan dengan pemanasan & penyinaran :
A. Pemanasan
1) Pemijaran (dengan api langsung)
Membakar alat pada api secara langsung,
contoh alat : jarum inokulum, pinset, batang L, dll. 100 %
efektif namun terbatas penggunaanya.

2) Panas kering
Sterilisasi dengan oven kira-kira 60-1800C.
Sterilisasi panas kering cocok untuk alat yang terbuat dari
kaca misalnya erlenmeyer, tabung reaksi dll.Waktu relatif
lama sekitar 1-2 jam. Kesterilaln tergnatung dengan waktu
dan suhu yang digunakan, apabila waktu dan suhu tidak
sesuai dengan ketentuan maka sterilisasipun tidak akan bisa
dicapai secara sempurna.
3) Uap air panas
Konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang
mengandung air lebih tepat menggungakan metode ini supaya tidak
terjadi dehidrasi Teknik disinfeksi termurah Waktu 15 menit setelah air
mendidih Beberapa bakteri tidak terbunuh dengan teknik ini: Clostridium
perfingens dan Cl. Botulinum.

4) Uap air panas bertekanan


Menggunalkan autoklaf menggunakan suhu 121 C dan
tekanan 15 lbs, apabila sedang bekerja maka akan terjadi koagulasi.
Untuk mengetahui autoklaf berfungsi dengan baik digunakan Bacillus
stearothermophilus Bila media yang telah distrerilkan.diinkubasi selama 7
hari berturut-turut apabila selama 7 hari: Media keruh maka otoklaf rusak
Media jernih maka otoklaf baik, kesterilalnnya, Keterkaitan antara suhu
dan tekanan dalam autoklaf
Beberapa media atau bahan
yang tidak disterilkan dengan
autoklaf adalah:
Bahan tidak tahan panas seperti
serum, vitamin, antibiotik, dan
enzim.
Pelarut organik, seperti fenol.
Buffer dengan kandungan
detergen, seperti SDS. Keterangan
Untuk mencegah terjadinya presipitasi, pencoklatan (media menjadi
coklat) dan hancurnya substrat dapat dilakukan pencegahan sbb:
 glukosa disterilkan dengan asam amino (peptone) atau senyawa
fostat.
 senyawa fostat disterilkan terpisah dengan asam amino (peptone)
atau senyawa garam mineral lain.
 senyawa garam mineral disterilkan terpisah dengan agar.
 Media yang memiliki pH > 7,5 jangan disterilkan dengan autoklaf.
 jangan mensterilisasi larutan agar dengan pH < 6,0.
Untuk mencegah terjadinya presipitasi, pencoklatan (media menjadi coklat) dan
hancurnya substrat dapat dilakukan pencegahan sbb:
 glukosa disterilkan dengan asam amino (peptone) atau senyawa fostat.
 senyawa fostat disterilkan terpisah dengan asam amino (peptone) atau senyawa
garam mineral lain.
 senyawa garam mineral disterilkan terpisah dengan agar.
 Media yang memiliki pH > 7,5 jangan disterilkan dengan autoklaf.
 jangan mensterilisasi larutan agar dengan pH < 6,0.
2. Sterikon bioindikator
yaitu indikator sterilisasi yg menggunakan bakteri/mikroba
bersifat termofilik sebagai Bacillus Stearothermophillus (bakteri yang
optimal hidup pada suhu 60 derajat Celcius.
Prinsipnya jika sterilisasi berjalan dengan baik maka bakteri
pada bioindikator akan mati, tetapi jika tidak bakteri akan ttp hidup dan
akan terjadi perubahan warna pada bioindkator.
cara penggunaannya cukup masukkan ampul sterilisasi
selesai inkubasi bioindikator tersebut pda suhu 60 derajat Celcius selama
24 jam kemudian amati jika tidak terjadi perubahan warna artinya
autoklaf bekerja dengan baik atau steril, namun jika terjadi perubahan
warna menjadi kuning berarti autoklaf tdak bekerja dg baik atau sterilisasi
tdk tercpai.
B. Pasteurisasi
Pertama dilakukan oleh Pasteur, Digunakan pada sterilisasi susu Membunuh kuman:
tbc, brucella, Streptokokus, Staphilokokus, Salmonella, Shigella dan difteri (kuman yang
berasal dari sapi/pemerah) dengan Suhu 65 C/ 30 menit
C. Penyinaran Dengan Sinar UV
Sinar Ultra Violet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi, misalnya untuk
membunuh mikroba yang menempel pada permukaan interior Safety Cabinet dengan disinari
lampu UV Sterilisaisi secara kimiawi biasanya menggunakan senyawa desinfektan antara
lain alkohol. Beberapa kelebihan sterilisasi dengan cara ini:
1) Memiliki daya antimikrobial sangat kuat
2) absorbsi as. NukleatàDaya kerja
3) Panjang gelombang: 220-290 nm paling efektif 253,7 nm
4) penetrasi lemahàKelemahan
D. Sinar Ion Bersifat Hiperaktif
Sering digunakan pada Gamma Daya kerjanya sterilisasi bahan makanan, terutama
bila panas menyebabkan perubahan rasa, rupa atau penampilan Bahan disposable: alat
suntikan cawan petri dpt distrelkan dengan teknik ini. Sterilisasi dengan sinar gamma disebut
juga “sterilisasi dingin”
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai