RESUME KASUS
RESUME 1
Umur : 72 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta
No Reg : 10-96-82
Ruangan : Melur
DX medis : Emfisema
2. Penanggung Jawab
Nama : Ny. P
Pekerjaan : Wiraswasta
5. Genogram
Ket :
Perempuan
Laki-laki
Penderita
Meninggal
RBC 5 – 70 x 10 / UL 430 – 6 x 20 / UL
7. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Klien tampak lemah, terpasang infus RL 20 gtt/menit pada
ekstremitas atas sebelah kiri, wajah klien tampak meringis
kesakitan dengan skala nyeri 4 (rentang 0-10), dan
terpasang Oksigen nasal kanul 3 L/i, klien tampak
memegangi daerah dada yang sakit, posisi tidur ½ duduk.
Tanda-Tanda Vital :
a. Suhu : 36.5° C
b. TD : 130/70 MmHg
c. TB/BB : 172 cm / 60 kg
d. Nadi : 84 x/i
e. RR : 30 x/i
f. Kesadaran : Composmentis
Pemeriksaan Fisik
b. Thoraks
Paru-paru
Inspeksi :Gerak dada simetris anterior:posterior dengan
diameter 1:2, retraksi otot bantu nafas (+), ada
kesulitan bernafas.
Palpasi :Nyeri tekan (+), fremitus taktil Fremitus taktil tidak
sama antara paru kanan dan paru kiri, terdapat nyeri
tekan pada daerah dada.
Perkusi :Hipersonor.
Auskultasi :wheezing.
Jantung
Inspeksi : Tidak ada pembesaran, tidak ada jaringan parut
Palpasi : Tidak ada kardiomegali
Perkusi : Dullness
Auskultasi
Frekuensi : 84 x/i.
c. Integumen
Inspeksi :Kulit bersih, warna kulit sawo matang, kelembapan
kulit baik, tidak ada kelainan pada kulit.
d. Payudara dan ketiak
Inspeksi :Simetris kanan dan kiri, Jejas (-), massa/benjolan (-).
e. Abdomen
Inspeksi :Simetris kanan dan kiri, tidak terdapat massa pada
abdomen, tidak telihat bayangan pembuluh darah.
Palpasi :Tidak terdapat nyeri tekan pada, tidak ada nyeri
tekan, tidak terdapat benjolan massa ketika di palpasi,
acites (-), hepatomegale (-).
Perkusi :Tympani.
Auskultasi :Suara bising usus 10 x/i.
f. Genetalia
Inspeksi : Bentuk normal, jejas (-), hematoma (-)
g. Ekstremitas
Ekstremitas atas :Ektremitas atas simetris kedua tangan dapat
digerakkan dengan baik, kekuatan otot grade 5,
pada ekstremitas atas sebelah kiri terpasang infus Rl
20 gtt/i, klien dapat mengangkat beban yang
diberikan berupa aqua botol yang berisi air.
Ekstremitas bawah :Ektremitas bawah simetris, kedua kaki dapat
digerakkan dengan baik, tidak ada oedema,
kekuatan otot grade 4. Klien sulit beraktifitas ketika
nyeri dada dan sesak timbul. Kegiatan aktivitas
klien dibantu oleh perawat dan keluarga.
h. Pemeriksaan neurologis
Status Mental :Klien dalam keadaan stabil, tidak mudah marah dan
emosi, klien dapat mengingat kejadian masa lalu dan
sekarang, klien dapat mengenal waktu, tempat dan
orang.
Pengkajian saraf cranial :Pemeriksaan saraf cranial dalam batas normal.
Pemeriksaan reflek :Reflek fisiologis (+), reflek patologis (+).
8. Terapi
NAMA OBAT DOSIS EFEK
Obat oral
Salbutamol 3x1 Obat adregenik terpilih untuk bronkhitis,
bekerja selekfit pada reseptor beta -2.
Neoasma 3x1 Meringankan sesak / obat asma
Bisolvon 3x1 Untuk mengencerkan dahak di saluran
Thebron 3x1 nafas.
Becom-C 1x1 Obat sesak
Obat parental Vitamin untuk penambah nafsu makan.
Aminophilin 1 amp / 12 jam.
Mencegah gejala asma dan bronkospasme
Inj. Cefotaxime 1 gr / 12 jam reversible akibat bronkitis kronis
Mengurangi pertumbuhan bakteri
Inj. Ranitidin 1 amp / 12 jam (antibiotik)
Infus RL Kec 20 gtt/i Untuk merangsang sekresi asam lambung.
Pengganti cairan dalam tubuh dan
mencegah terjadinya dehidrasi.
ANALISA DATA
Gangguan suplai
oksigen.
3. Ds:Klien mengatakan Polusi udara, merokok, Intoleransi
aktifitasnya terganggu paparan debu, asap, aktifitas
pada saat nyeri timbul. gas kimiawi, infeksi
Do : saluran nafas.
1. Klien terpasang O 2 kec 3
L/i Hiperaktifitas bronkus.
2. Klien terpasang Infus Rl
20 gtt/i pada ekstremitas Penurunan elastisitas
atas sebelah kiri paru-paru.
3. Aktivitas klien dibantu
oleh perawat dan Hipertropi kelenjar
keluarga mukus.
Penyumbatan/obstruksi
aliran udara.
Gangguan suplai
Oksigen
Kelemahan
B. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan Pertukaran Gas berhubungan dengan bronkospasme berhubungan
dengan klien mengatakan sesak, Tekanan darah 130/70 mmHg, suhu tubuh 36,50c,
pernafasan 30 x/i, nadi 84 x/i, terpasang O2 kec 3 L/i, ketika di perkusi suara paru
hipersonor, terdapat penggunaan pernafasan cuping hidung, penggunaan retraksi
dinding dada (+), klien tampak kesulitan bernafas, posisi tidur ½ duduk.
2. Nyeri berhubungan dengan gangguan suplai oksigen ditandai dengan klien
mengatakan nyeri pada bagian dada dan sesak nafas. Skala nyeri 4 ( 0-10),
tekanan darah 130/70 mmHg, suhu tubuh 36,50c, pernafasan 30 x/i, nadi 84 x/i,
wajah tampak meringis kesakitan, klien tampak memegangi daerah dada yang
sakit.
3. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan ditandai dengan klien
mengatakan aktifitasnya terganggu pada saat nyeri timbul, klien terpasang O 2 kec
3 L/i, klien terpasang Infus Rl 20 gtt/i pada ekstremitas atas sebelah kiri, aktivitas
klien dibantu oleh perawat dan keluarga.
C. Intervensi Keperawatan
No Diagnose NOC NIC
keperawatan
D.Implementasi Keperawatan
Tgl/jam Implementasi Evaluasi
A. Pengkajian
1. Bio Data
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. K
Umur : 60 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen Protestan
Suku : Batak / Indonesia
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : JL Pertiwi,Tembung
No. RM : 07-89-99
Tanggal Masuk : 5 Mei 2020
Tanggal Pengkajian : 6 Mei 2020
Diagnosa medis : PPOK
3. Genogram
b. Thoraks
Paru-paru
Inspeksi :Gerak dada simetris anterior:posterior dengan
diameter 1:2, retraksi otot bantu nafas (+), jejas (-),
dispnea (+).
Palpasi :Nyeri tekan (+), fremitus taktil tidak normal (getaran
suara tidak sama antara paru-paru kanan dan kiri
dengan menganjurkan klien untuk menyebutkan
“tujuh puluh tujuh” sambil melakukan palpasi),
benjolan (-).
Perkusi :Hipersonor
Auskultasi :Wheezing
Jantung
Inspeksi : Tidak ada pembesaran, tidak ada jaringan parut
Palpasi : Tidak ada kardiomegali
Perkusi : Dullness
Auskultasi
Bunyi jantung I : SI Lub.
Bunyi jantung II : S2 Dub.
Bunyi jantung tambahan: Tidak ada bunyi jantung tambahan
Murmur : Tidak ada murmur.
Frekuensi : 110 x/i.
c. Integumen
Inspeksi :Kulit bersih, warna kulit sawo matang, kelembapan
kulit baik, tidak ada kelainan pada kulit.
d. Payudara dan ketiak
Inspeksi :Simetris kanan dan kiri, Jejas (-), massa/benjolan (-).
e. Abdomen
Inspeksi :Simetris kanan dan kiri, tidak terdapat massa pada
abdomen, tidak telihat bayangan pembuluh darah.
Palpasi :Tidak terdapat nyeri tekan pada, tidak ada nyeri
tekan, tidak terdapat benjolan massa ketika di palpasi,
acites (-), hepatomegale (-).
Perkusi :Tympani.
Auskultasi :Suara bising usus 10 x/i.
f. Genetalia
Inspeksi : Bentuk normal, jejas (-), hematoma (-)
g. Ekstremitas
Ekstremitas atas :Ektremitas atas simetris kedua tangan dapat
digerakkan dengan baik, kekuatan otot grade 5,
pada ekstremitas atas sebelah kiri terpasang infus
R.l 20 gtt/i, klien dapat mengangkat beban yang
diberikan berupa aqua botol yang berisi air.
Ekstremitas bawah :Ektremitas bawah simetris, kedua kaki dapat
digerakkan dengan baik, tidak ada oedema,
kekuatan otot grade 5.
h. Pemeriksaan neurologis
Status Mental :Klien dalam keadaan stabil, tidak mudah marah dan
emosi, klien dapat mengingat kejadian masa lalu dan
sekarang, klien dapat mengenal waktu, tempat dan
orang.
Pengkajian saraf cranial :Pemeriksaan saraf cranial dalam batas normal.
Pemeriksaan reflek :Reflek fisiologis (+), reflek patologis (+).
i. Data Penunjang
1) Pemeriksaan Laboratorium
Hasil Pemeriksaan Hasil Normal
2) Terapi
Nama Obat Dosis Indikasi Efek Samping
Penyumbatan/Obstr
uksi aliran udara
2. DS : Inhalasi ingestan Gangguan
Pasien mengatakan sesak (poulusi udara, pertukaran gas
nafas paparan debu, asap)
DO : Masuk kedalam
1. TD = bronchus melalui
150/100 mmHg, Temp = saluran pernafasan
36°C, P = 110 x/i, RR = 30
x/i Penurunan
2. Terpasang elastisitas bronchus
O2 3 lt/i
3. Terpasang Hipertropi kelenjar
IVFD RL : 20 gtt/i pada mukus
ekstremitas atas sebelah
kiri Bronkospasme
4. Pernafasan
pendek (dyspnoe)
5. Terdapat
penggunaan perbafasan
cuping hidung
6. Retraksi
otot bantu nafas (+)
7. Suara nafas
wheezing
No. Sign/Symptom Etiologi Problem
8. Posisi tidur
½ duduk
3. DS : Inhalasi ingestan Nyeri
Pasien mengatakan nyeri (poulusi udara,
pada daerah dada dengan paparan debu, asap)
skala nyeri 5 (0-10)
DO : Masuk kedalam
bronchus melalui
1. Wajah tampak meringis saluran pernafasan
kesakitan
2. Pasien tampak melindungi Penurunan
daerah dada yang sakit elastisitas bronchus
3. TD = 150/100 mmHg,
Temp = 36°C, P = 110 x/i, Hipertropi kelenjar
RR = 30 x/i mukus
Gangguan supply O2
B. Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan penyumbatan atau
obstruksi aliran udara ditandai dengan pasien mengatakan sulit untuk
mengeluarkan sekret, pasien tampak sesak, batuk (+), tampak terdapat sekret
dijalan nafas, terdapat penggunaan pernafasan cuping hidung, TD = 150/100
mmHg, Temp = 36°C, P = 110 x/i, RR = 30 x/i.
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan bronkospasme ditandai dengan
pasien mengatakan sesak nafas, TD = 150/100 mmHg, Temp = 36°C, P = 110
x/i, RR = 30 x/i, terpasang O2 3 lt/i, terpasang IVFD RL : 20 gtt/i pada
ekstremitas atas sebelah kiri, pernafasan pendek (dyspnoe), terdapat
penggunaan perbafasan cuping hidung, retraksi otot bantu nafas (+), suara nafas
wheezing, posisi tidur ½ duduk.
3. Nyeri berhubungan dengan gangguan supply O2 ditandai dengan pasien
mengatakan nyeri pada daerah dada dengan skala nyeri 5 (0-10), wajah tampak
meringis kesakitan, pasien tampak melindungi daerah dada yang sakit, TD =
150/100 mmHg, Temp = 36°C, P = 110 x/i, RR = 30 x/i.
C. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa NOC NIC
keperawatan
RESUME 3
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. R
Umur : 78 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
2. Penanggung Jawab
Nama : Tn. N
Pekerjaan : Wiraswasta
1. Keluhan Utama
Klien mengatakan sesak nafa, nyeri pada daerah dada dengan skala nyeri 5
(rentang 0-10), batuk berdahak dan sulit untuk mengeluarkan sekret.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengeluh batuk berdahak, klien mengeluh sulit untuk mengeluarkan
secret, sesak nafas (+). Saat sesak, klien mengeluh nyeri di bagian dada dengan
skala nyeri 5 (rentang 0-10).
3. Genogram
Ket :
Laki-laki
Perempuan
Meninggal
4. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum :Klien tampak lemah, klien tampak terpasang infuse Rl
20 gtt/i pada ekstremitas atas sebelah kiri, wajah klien
tampak meringis kesakitan dengan skala nyeri 4
(rentang 0-10), klien terpasang oksigen nasal kanul 3
L/i, klien terbaring dengan posisi tidur ½ duduk.
2) Tingkat kesadaran :Composmentis, GCS: 15 (E:4 V:5 M:6).
3) Tanda-Tanda Vital : Tekanan darah 140/70 mmHg, suhu tubuh 36,50c,
pernafasan 30 x/i, nadi 84 x/i
4) Keadaan Fisik
a. Kepala dan leher
Inspeksi :Bentuk kepala bulat, mata simetris kanan dan kiri,
tidak ada ptosis, pupil isokor kanan dan kiri, reflek
cahaya (+) kanan dan kiri, terdapat penggunaan
pernafasan cuping hidung, mukosa bibir lembab,
deviasi trakea (-), tidak ada peningkatan vena
jugularis.
Palpasi :Hematome (-), nyeri tekan pada kepala (-), nyeri
tekan pada leher (-).
b. Dada
Inspeksi :Gerak dada simetris, retraksi otot bantu nafas (+),
jejas (-).
Palpasi :Nyeri tekan (+), fremitus taktil tidak sama antara
paru kanan dan paru kiri, benjolan (-).
Perkusi :Hiperesonan
Auskultasi :Ronchi
c. Integumen
Inspeksi :Kulit bersih, warna kulit sawo matang, kelembapan
kulit baik, tidak ada kelainan pada kulit.
d. Payudara dan ketiak
Inspeksi :Simetris kanan dan kiri, Jejas (-), massa/benjolan (-).
e. Abdomen
Inspeksi :Simetris kanan dan kiri, tidak telihat bayangan
pembuluh darah.
Palpasi :Tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat benjolan
massa ketika di palpasi, acites (-), hepatomegale (-).
Perkusi :Timpani.
Auskultasi :Suara bising usus terdengar 12 x/i
f. Genetalia
Inspeksi : Bentuk normal, jejas (-), hematoma (-)
g. Ekstremitas
Ekstremitas atas :Ektremitas atas simetris kedua tangan dapat
digerakkan dengan baik, kekuatan otot grade 5,
klien dapat mengangkat beban yang diberikan
berupa aqua botol yang berisi air.
Ekstremitas bawah :Ektremitas bawah simetris kedua kaki dapat
digerakkan dengan baik, kekuatan otot 5, klien
dapat berjalan.
5. Pemeriksaan Penunjang
Tanggal 11 Mei 2020
a. Laboratorium
Darah Rutin Hasil Nilai Normal
b. Rongten Thorax
Fhoto thorax A/P Thorax: overinflasi dengan gambaran diafragma yang
rendah dan datar, penciutan pembuluh darah pulmonal dengankesan TB
Paru
Terapi
Gangguan suplai
Oksigen. .
B. Diagnosa Keperawatan