Anda di halaman 1dari 28

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DIABTES

MELLITUS TIPE 2 DI RSU SUNDARI PINANG BARIS


I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. L
Tanggal lahir/Umur : 50 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Agama : ISLAM

Identitas Penanggung jawab


Nama : Tn.P
Umur : 60Tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Suku/bangsa : Jawa

II. PENGKAJIAN
a. Keluhan Utama:
Klien mengatakan sering lemas dan mudah lelah
b. Riwayat Penyakit Dahulu:
Pasien masuk rumah sakit dengan diagnosa medis diabetes mellitus tipe 2, hiperglikemia Pada aw
500 mg/dL.riwayat penggunaan obat metformin 480 mg dengan dosis 2x sehari. Pasien tidak meng
mellitus tipe 2 karena keluhan terasa baru 1 bulan terakhir,
c. Riwayat Penyakit Sekarang:
Pada saat pengkajian klien mengatakan sudah sekitar 1 minggu yang lalu terasa mudah lelah dan l
dan nafsu makan menurun
d. Riwayat Keluarga:
Keluarga mengatakan tidak ada riwayat penyakit diabetes mellitus dalam
keluarganya

1
III. DATA FOKUS
A. Data Subjektif
Pada saat pengkajian klien mengatakan sudah sekitar 1 minggu yang lalu
terasa mudah lelah dan lemas serta mual dan muntah dan nafsu makan
menurun
B. Data Objektif
Pasien tampak BAK terus menerus kekamar mndi dibantu keluarga
-Pasien tampak mual dan muntah ketika makan
-Makan tidak habis
TD :120/70 mmHg
HR : 80 kali/menit
RR : 20 kali/menit
T: 36,9 0C
GDS: 500 mg/dl

2
IV. Analisis Data

DATA KLIEN
MASALAH
No (Data Subjektif & Data ETIOLOGI
KEPERAWATAN
Objektif)
1. DS: Ketidakstabilan Kadar Gaya Hidup Tidak Bagus
klien mengatakan sudah sekitar 1 Gula Darah
(Hiperglikemi)
minggu yang lalu terasa mudah Sel B Terganggu
lelah dan lemas
DO: Produksi Insulin Menurun
Pasien tampak BAK terus
menerus kekamar mndi dibantu
keluarga Glukosa Tidak Dapat Masuk
Kedalam Sel
-Pasien tampak mual dan muntah
ketika makan
-Makan tidak habis
TD :120/70 mmHg
Retensi Insulin
HR : 80 kali/menit
RR : 20 kali/menit
T: 36,9 0C
GDS: 500 mg/dl

2. DS: Resiko Defisit Nutrisi Diabetes Mellitus


klien mengatakan mengatakan
lemas dan mudah lelah, mual dan
muntah serta tidak nafsu makan Sel B Terganggu
DO:
-Tampak mual dan muntah
-Tampak makan tidak habis Produksi Insulin Menurun
TD :120/70 mmHg
HR : 80 kali/menit

3
RR : 20 kali/menit Hiperglikemi
T: 36,9 0C
GDS: 500 mg/dl

Sel Kelaparan

Katabolisme

V. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakstabilan gula darah
2. Defisit Nutrisi berhubungand engan katabolisme
VI. Rencana Keperawatan
No Diagnosis Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan (SIKI)
Keperawatan (SLKI)
(SDKI) Kestabilan glukosa darah Manajemen hiperglikemia
(L.03022) Observasi
Resiko
Setelah dilakukan tindakan 1. identifikasi penyebab
Keidakstabilan
keperawatan 3x24 jam, masalah HIPERGLIKEMIA
Glukosa Darah
resiko infeksi diharapkan dapat 2. identifikasi situasi yang
Berhubungan
teratasi dengan indicator : menyebabkan kebutuhan
Dengan
Kadar glukosa dalam darah dari insulin meningkat
Ketidaktepatan
skala 1 (memburuk) menjadi (mis.penyakit kambuhan)
pemantauan
3. monitor kadar glukosa bila
glukosa darah skala 5 (membaik) perlu
(D.0038)
4. monitor gejala dan tanda
hiperglikemia (mis.polliuria,
polipdipsia,
polifagia,kelemahan,
melaise,pandangan kabur ,
sakit kepala
5. monitor intake dan output
cairan
6. monitor keton urin , kadar
analisa gas darah elektrolit,
tekanan darah orstotatik dan
frekuensi nadi
Terapeutik
7. Berikan asupan cairan oral
8. konsultasi dengan medis jika

4
tanda gejala hiperglikemia
tetap ada dan memburuk
9. fasilitasi ambulasi jika ada
hipotensi ortostatik
Edukasi
10. Anjurkan menghindari
olahraga saat kadar gula
darah lebih dari 250 mg/dl
11. Anjurkan monitor kadar gula
darah secara mandiri
12. Anjurkan kepatuhan terhadap
diet dan olahraga
13. ajarkan indikasi dan
pentingnya pengujian keton
urine,jika perlu
14. Ajarakan pengelolaan
diabetes (mis.penggunaan
insulin,obat oral, monitor
asupan cairan , pengganti
karbohidrat,dan bantuan
profesional kesehatan)
Kolaborasi
15. Kolaborasi pemberian
insulin,jika.perlu
16. Kolaborasi pemberian Iv,Jika
perlu
17. kolaborasi pemberian Kalium
, jika perlu

Edukasi Latihan fisik (Senam


Kaki)
Observasi
1. identifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima
informasi
Terapeutik
2. Sediakan materi dan media
pendidikan Kesehatan
3. jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai kesepakatan
4. Berikan kesempatan untuk
bertanya
Edukasi
5. Jelaskan manfaat kesehatan
dan efek fisiologis olahraga

5
6. jelaskan jenis latihan yang
sesuai dengan kondisi
Kesehatan
7. jelaskan frekuensi,durasi,dan
instensitas program latihan
yang diinginkan
8. Ajarakan latihan pemanasan
dan pendinginan yang tepat
9. Ajarkan teknik menghindari
cedera saat olahraga
Ajarkan teknik pernapasan yang
tepat untuk memaksimalkan
oksigen selama latihan fisik
Defisit Nutrisi L. 03030 I.03119
Berhubungan Setelah dilakukan tindakan “Manajemen Nutrisi”
Dengan Intake keperawatan selama 3x24 jam Observasi
Nutrisi diharapkan keadekuatan asupan 1. Identifikasi status nutrisi
Berkurang (D. nutrisi untuk memenuhi 1. Identifikasi alergi
0019) kebutuhan metabolisme danintoleransi makanan
membaik. 2. Identifikasi makanan yang
Dengan kriteria hasil: disukai
1. Porsi makan yang 3. Identifikasi kebutuhan kalori
dihabiskan 4 (cukup dan jenis nutrien
meningkat) 4. Monitor asupan makanan
2. Berat badan 3 (sedang) 5. Monitor berat badan
3. Nafsu makan 4 (cukup 6. Monitoor hasil pemeriksaan
membaik) laboratorium
4. Bising usus 3 (sedang) Teraupetik
5. Membran mukosa 4 (cukup 7. Lakukan oral hygine
membaik) sebelum makan jika perlu
8. Fasilitasi menentukan
pedoman diet
9. Sajikan makanan secara
menarik
10. Berikan makanan tinggi serat

6
untuk mencegah konstipasi
11. Berikan makanan tinggi
kalori dan tinggi protein
12. Berikan suplemen makanan,
jika perlu
Edukasi
13. Anjurkan posisi duduk, jika
mampu
14. Ajarkan diet yang
diprogramkan
15. Kolaborasi
16. Kolaborasi pmberian
medikasi sebelum makan
17. Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrien yang
dibutuhkan jika perlu

VII. Implementasi dan Evaluasi


Nomor Dx
Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan
Keperawatan

7
Resiko Manajemen hiperglikemia S:
Keidakstabilan Observasi klien mengatakan sudah sekitar 1
Glukosa Darah 1. Mengidentifikasi minggu yang lalu terasa mudah
Berhubungan penyebab
Dengan HIPERGLIKEMIA lelah dan lemas
Ketidaktepatan 2. Mengidentifikasi O:
pemantauan glukosa situasi yang
darah (D.0038) menyebabkan Pasien tampak BAK terus menerus
kebutuhan insulin kekamar mndi dibantu keluarga
meningkat -Pasien tampak mual dan muntah
(mis.penyakit ketika makan
kambuhan) -Makan tidak habis
3. Memonitor kadar TD :120/70 mmHg
glukosa bila perlu HR : 80 kali/menit
4. Memonitor gejala dan RR : 20 kali/menit
tanda hiperglikemia T: 36,9 0C
(mis.polliuria, GDS: 500 mg/dl
polipdipsia, A:
polifagia,kelemahan, Masalah Belum Teratasi
melaise,pandangan P:
kabur , sakit kepala Manajemen hiperglikemia
5. Memonitor intake dan Observasi
output cairan 1. monitor kadar glukosa bila
6. Memonitor keton urin , perlu
kadar analisa gas darah 2. monitor gejala dan tanda
elektrolit, tekanan hiperglikemia (mis.polliuria,
darah orstotatik dan polipdipsia,
frekuensi nadi polifagia,kelemahan,
Terapeutik melaise,pandangan kabur , sakit
7. Memberikan asupan kepala
cairan oral 3. monitor intake dan output
8. Berkonsultasi dengan cairan
4. monitor keton urin , kadar
medis jika tanda gejala
analisa gas darah elektrolit,
hiperglikemia tetap ada
tekanan darah orstotatik dan
dan memburuk
frekuensi nadi
9. Memfasilitasi ambulasi
5. Ajarkan Senam Kaki Diabeteik
jika ada hipotensi
untuk menurunkan kadar gula
ortostatik
darah
10. Mengajarkan Senam
Terapeutik
Kaki Diabetik untuk
6. Berikan asupan cairan oral
menurunakan kadar
7. konsultasi dengan medis jika
gula darah
tanda gejala hiperglikemia tetap
Edukasi
ada dan memburuk
11. Menganjurkan
8. fasilitasi ambulasi jika ada
menghindari olahraga

8
saat kadar gula darah hipotensi ortostatik
lebih dari 250 mg/dl Edukasi
12. Menganjurkan monitor 9. Anjurkan menghindari olahraga
kadar gula darah secara saat kadar gula darah lebih dari
mandiri 250 mg/dl
13. Menganjurkan 10. Anjurkan monitor kadar gula
kepatuhan terhadap diet darah secara mandiri
dan olahraga 11. Anjurkan kepatuhan terhadap
14. Mengajarkan indikasi diet dan olahraga
dan pentingnya 12. ajarkan indikasi dan pentingnya
pengujian keton pengujian keton urine,jika perlu
urine,jika perlu 13. Ajarakan pengelolaan diabetes
15. Mengajarakan (mis.penggunaan insulin,obat
pengelolaan diabetes oral, monitor asupan cairan ,
(mis.penggunaan pengganti karbohidrat,dan
insulin,obat oral, bantuan profesional kesehatan)
monitor asupan cairan , 14. Anjurkan Senam Kaki
pengganti Diabeteik untuk menurunkan
karbohidrat,dan kadar gula darah
bantuan profesional Kolaborasi
kesehatan) 15. Kolaborasi pemberian
16. Mengannjurkan Senam insulin,jika.perlu
Kaki Diabeteik untuk 16. Kolaborasi pemberian Iv,Jika
menurunkan kadar gula perlu
darah 17. kolaborasi pemberian Kalium ,
Kolaborasi jika perlu
17. Berkolaborasi pemberian Edukasi Latihan fisik (Senam
insulin,jika.perlu Kaki)
18. Berkolaborasi pemberian Observasi
Iv,Jika perlu 18. identifikasi kesiapan dan
19. Berkolaborasi pemberian kemampuan menerima informasi
Kalium , jika perlu Terapeutik
19. Sediakan materi dan media
Edukasi Latihan fisik pendidikan Kesehatan
(Senam Kaki) 20. jadwalkan pendidikan kesehatan
Observasi sesuai kesepakatan
20. Mengidentifikasi kesiapan 21. Berikan kesempatan untuk
dan kemampuan menerima bertanya
informasi Edukasi
Terapeutik 22. Jelaskan manfaat kesehatan dan
21. Menyeediakan materi dan efek fisiologis olahraga
media pendidikan 23. jelaskan jenis latihan yang sesuai
Kesehatan dengan kondisi Kesehatan
22. Menjadwalkan pendidikan 24. jelaskan frekuensi,durasi,dan
kesehatan sesuai instensitas program latihan yang

9
kesepakatan diinginkan
23. Memberikan kesempatan 25. Ajarakan latihan pemanasan dan
untuk bertanya pendinginan yang tepat
Edukasi 26. Ajarkan teknik menghindari
24. Menjelaskan manfaat cedera saat olahraga
kesehatan dan efek Ajarkan teknik pernapasan yang
fisiologis olahraga tepat untuk memaksimalkan oksigen
25. Menjelaskan jenis latihan
yang sesuai dengan kondisi selama latihan fisik
Kesehatan
26. Menjelaskan
frekuensi,durasi,dan
instensitas program latihan
yang diinginkan
27. Mengajarakan latihan
pemanasan dan
pendinginan yang tepat
28. Mengajarkan teknik
menghindari cedera saat
olahraga
Mengajarkan teknik
pernapasan yang tepat untuk
memaksimalkan oksigen
selama latihan fisik
Defisit Nutrisi I.03119 S:
Berhubungan “Manajemen Nutrisi”
- klien mengatakan mengatakan
Dengan Observasi
lemas dan mudah lelah, mual dan
Katabolisme (D. 1. Mengidentifikasi status
muntah serta tidak nafsu makan
0019) 2. Memonitor asupan
makanan O:

3. Memonitor berat badan -Tampak mual dan muntah


4. Memonitoor hasil -Tampak makan tidak habis
pemeriksaan laboratorium TD :120/70 mmHg
Teraupetik HR : 80 kali/menit
RR : 20 kali/menit
5. Melakukan oral hygine
T: 36,9 0C
sebelum makan jika perlu GDS: 500 mg/dl
6. Memfasilitasi menentukan A:
pedoman diet Masalah Belum Teratasi

10
7. Menyajikan makanan P:
secara menarik .03119
8. Memberikan makanan “Manajemen Nutrisi”
tinggi serat untuk Observasi
mencegah konstipasi 1. Monitor asupan makanan
9. Memberikan makanan 2. Monitor berat badan
tinggi kalori dan tinggi 3. Monitoor hasil pemeriksaan
protein laboratorium
10. Memberikan suplemen Teraupetik
makanan, jika perlu 4. Lakukan oral hygine sebelum
Edukasi makan jika perlu
11. Menganjurkan posisi 5. Fasilitasi menentukan
duduk, jika mampu pedoman diet
12. Mengajarkan diet yang 6. Sajikan makanan secara
diprogramkan menarik
Kolaborasi 7. Berikan makanan tinggi serat
13. Berkolaborasi pmberian untuk mencegah konstipasi
medikasi sebelum makan 8. Berikan makanan tinggi kalori
14. Berkolaborasi dengan ahli dan tinggi protein
gizi untuk menentukan 9. Berikan suplemen makanan,
jumlah kalori dan jenis jika perlu
nutrien yang dibutuhkan Edukasi
jika perlu 10. Anjurkan posisi duduk, jika
mampu
11. Ajarkan diet yang
diprogramkan
Kolaborasi
12. Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan
13. Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrien yang

11
dibutuhkan jika perlu

12
RESUME 2 ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DIABTES MELLITUS TIPE 2
DI RSU SUNDARI PINANG BARIS
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. W
Tanggal lahir/Umur: 55 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Agama : ISLAM
Identitas Penanggung jawab
Nama : Tn.I
Umur : 59Tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Suku/bangsa : Jawa
II. PENGKAJIAN
e. Keluhan Utama:
Klien mengatakan sudah 1 bulan terasa lemas dan mudah lelah serta sering BAK dan terasa lapar, haus terus m
f. Riwayat Penyakit Dahulu:
Pasien masuk klinik dengan diagnosa medis diabetes mellitus tipe 2, hiperglikemia Pada awal masuk
mg/dL.riwayat penggunaan obat metformin 480 mg dengan dosis 2x sehari. Pasien tidak mengetahui jika m
tipe 2 karena keluhan terasa baru 4 bulan terakhir,
g. Riwayat Penyakit Sekarang:
Pada saat pengkajian klien mengatakan sudah 1 bulan terasa lemas dan mudah lelah serta sering BAK d
menerus.
h. Riwayat Keluarga:
Keluarga mengatakan tidak ada riwayat penyakit diabetes mellitus dalam
keluarganya

III. DATA FOKUS


A. Data Subjektif
klien mengatakan sudah 1 bulan terasa lemas dan mudah lelah serta sering BAK dan
terasa lapar, haus terus menerus
B. Data Objektif

13
Pasien tampak BAK terus menerus kekamar mndi dibantu keluarga
TD :130/80 mmHg
HR : 85 kali/menit
RR : 20 kali/menit
T: 36,5 0C
GDS: 430 mg/dl
IV. Analisis Data

DATA KLIEN
MASALAH
No (Data Subjektif & Data ETIOLOGI
KEPERAWATAN
Objektif)
1. DS: Ketidakstabilan Kadar Gaya Hidup Tidak Bagus
klien mengatakan sudah 1 bulan Gula Darah
(Hiperglikemi)
terasa lemas dan mudah lelah serta Sel B Terganggu
sering BAK dan terasa lapar, haus
terus menerus Produksi Insulin Menurun
DO:
Pasien tampak BAK terus
Glukosa Tidak Dapat Masuk
menerus kekamar mndi dibantu
Kedalam Sel
keluarga
TD :130/80 mmHg
HR : 85 kali/menit
RR : 20 kali/menit Retensi Insulin
T: 36,5 0C
GDS: 430 mg/dl

V. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakstabilan Gula Darah

VI. Rencana Keperawatan


No Diagnosis Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan (SIKI)
Keperawatan (SLKI)
Kestabilan glukosa darah Manajemen hiperglikemia

14
(SDKI) (L.03022) Observasi
Resiko Setelah dilakukan tindakan 1. identifikasi penyebab
Keidakstabilan keperawatan 3x24 jam, masalah HIPERGLIKEMIA
Glukosa Darah resiko infeksi diharapkan dapat 2. identifikasi situasi yang
Berhubungan teratasi dengan indicator : menyebabkan kebutuhan
Dengan Kadar glukosa dalam darah dari insulin meningkat
Ketidaktepatan skala 1 (memburuk) menjadi (mis.penyakit kambuhan)
pemantauan 3. monitor kadar glukosa bila
skala 5 (membaik) perlu
glukosa darah
(D.0038) 4. monitor gejala dan tanda
hiperglikemia (mis.polliuria,
polipdipsia,
polifagia,kelemahan,
melaise,pandangan kabur ,
sakit kepala
5. monitor intake dan output
cairan
6. monitor keton urin , kadar
analisa gas darah elektrolit,
tekanan darah orstotatik dan
frekuensi nadi
Terapeutik
7. Berikan asupan cairan oral
8. konsultasi dengan medis jika
tanda gejala hiperglikemia
tetap ada dan memburuk
9. fasilitasi ambulasi jika ada
hipotensi ortostatik
Edukasi
10. Anjurkan menghindari
olahraga saat kadar gula
darah lebih dari 250 mg/dl
11. Anjurkan monitor kadar gula
darah secara mandiri
12. Anjurkan kepatuhan terhadap
diet dan olahraga
13. ajarkan indikasi dan
pentingnya pengujian keton
urine,jika perlu
14. Ajarakan pengelolaan
diabetes (mis.penggunaan
insulin,obat oral, monitor
asupan cairan , pengganti
karbohidrat,dan bantuan
profesional kesehatan)
Kolaborasi
15. Kolaborasi pemberian

15
insulin,jika.perlu
16. Kolaborasi pemberian Iv,Jika
perlu
17. kolaborasi pemberian Kalium
, jika perlu

Edukasi Latihan fisik (Senam


Kaki)
Observasi
10. identifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima
informasi
Terapeutik
11. Sediakan materi dan media
pendidikan Kesehatan
12. jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai kesepakatan
13. Berikan kesempatan untuk
bertanya
Edukasi
14. Jelaskan manfaat kesehatan
dan efek fisiologis olahraga
15. jelaskan jenis latihan yang
sesuai dengan kondisi
Kesehatan
16. jelaskan frekuensi,durasi,dan
instensitas program latihan
yang diinginkan
17. Ajarakan latihan pemanasan
dan pendinginan yang tepat
18. Ajarkan teknik menghindari
cedera saat olahraga
Ajarkan teknik pernapasan yang
tepat untuk memaksimalkan
oksigen selama latihan fisik

VII. Implementasi dan Evaluasi


Nomor Dx
Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan
Keperawatan
Resiko Manajemen hiperglikemia S:
Keidakstabilan Observasi klien mengatakan sudah 1 bulan
Glukosa Darah 1. Mengidentifikasi terasa lemas dan mudah lelah serta
Berhubungan penyebab
Dengan HIPERGLIKEMIA sering BAK dan terasa lapar, haus

16
Ketidaktepatan 2. Mengidentifikasi terus menerus
pemantauan glukosa situasi yang O:
darah (D.0038) menyebabkan
kebutuhan insulin Pasien tampak BAK terus menerus
meningkat kekamar mndi dibantu keluarga
(mis.penyakit TD :130/80 mmHg
kambuhan) HR : 85 kali/menit
3. Memonitor kadar RR : 20 kali/menit
glukosa bila perlu T: 36,5 0C
4. Memonitor gejala dan GDS: 430 mg/dl
tanda hiperglikemia A:
(mis.polliuria, Masalah Belum Teratasi
polipdipsia, P:
polifagia,kelemahan, Manajemen hiperglikemia
melaise,pandangan Observasi
kabur , sakit kepala 1. monitor kadar glukosa bila perlu
5. Memonitor intake dan 2. monitor gejala dan tanda
output cairan hiperglikemia (mis.polliuria,
6. Memonitor keton urin , polipdipsia,
kadar analisa gas darah polifagia,kelemahan,
elektrolit, tekanan melaise,pandangan kabur , sakit
darah orstotatik dan kepala
frekuensi nadi 3. monitor intake dan output
Terapeutik cairan
7. Memberikan asupan 4. monitor keton urin , kadar
cairan oral analisa gas darah elektrolit,
8. Berkonsultasi dengan tekanan darah orstotatik dan
medis jika tanda gejala frekuensi nadi
hiperglikemia tetap ada 5. Ajarkan Senam Kaki Diabeteik
dan memburuk untuk menurunkan kadar gula
9. Memfasilitasi ambulasi darah
jika ada hipotensi Terapeutik
ortostatik 6. Berikan asupan cairan oral
10. Mengajarkan Senam 7. konsultasi dengan medis jika
tanda gejala hiperglikemia tetap
Kaki Diabetik untuk
ada dan memburuk
menurunakan kadar
8. fasilitasi ambulasi jika ada
gula darah
hipotensi ortostatik
Edukasi
Edukasi
11. Menganjurkan
9. Anjurkan menghindari olahraga
menghindari olahraga
saat kadar gula darah lebih dari
saat kadar gula darah
250 mg/dl
lebih dari 250 mg/dl
10. Anjurkan monitor kadar gula
12. Menganjurkan monitor
darah secara mandiri
kadar gula darah secara 11. Anjurkan kepatuhan terhadap
mandiri diet dan olahraga
13. Menganjurkan 12. ajarkan indikasi dan pentingnya
kepatuhan terhadap diet

17
dan olahraga pengujian keton urine,jika perlu
14. Mengajarkan indikasi 13. Ajarakan pengelolaan diabetes
dan pentingnya (mis.penggunaan insulin,obat
pengujian keton oral, monitor asupan cairan ,
urine,jika perlu pengganti karbohidrat,dan
15. Mengajarakan bantuan profesional kesehatan)
pengelolaan diabetes 14. Anjurkan Senam Kaki
(mis.penggunaan Diabeteik untuk menurunkan
insulin,obat oral, kadar gula darah
monitor asupan cairan , Kolaborasi
pengganti 15. Kolaborasi pemberian
karbohidrat,dan insulin,jika.perlu
bantuan profesional 16. Kolaborasi pemberian Iv,Jika
kesehatan) perlu
16. Mengannjurkan Senam 17. kolaborasi pemberian Kalium ,
Kaki Diabeteik untuk jika perlu
menurunkan kadar gula Edukasi Latihan fisik (Senam
darah Kaki)
Kolaborasi Observasi
17. Berkolaborasi pemberian 18. identifikasi kesiapan dan
insulin,jika.perlu kemampuan menerima informasi
18. Berkolaborasi pemberian Terapeutik
Iv,Jika perlu 19. Sediakan materi dan media
19. Berkolaborasi pemberian pendidikan Kesehatan
Kalium , jika perlu 20. jadwalkan pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan
Edukasi Latihan fisik 21. Berikan kesempatan untuk
(Senam Kaki) bertanya
Observasi Edukasi
20. Mengidentifikasi kesiapan 22. Jelaskan manfaat kesehatan dan
dan kemampuan menerima efek fisiologis olahraga
informasi 23. jelaskan jenis latihan yang sesuai
Terapeutik dengan kondisi Kesehatan
21. Menyeediakan materi dan 24. jelaskan frekuensi,durasi,dan
media pendidikan instensitas program latihan yang
Kesehatan diinginkan
22. Menjadwalkan pendidikan 25. Ajarakan latihan pemanasan dan
kesehatan sesuai pendinginan yang tepat
kesepakatan 26. Ajarkan teknik menghindari
23. Memberikan kesempatan cedera saat olahraga
untuk bertanya Ajarkan teknik pernapasan yang
Edukasi tepat untuk memaksimalkan oksigen
24. Menjelaskan manfaat
selama latihan fisik
kesehatan dan efek
fisiologis olahraga
25. Menjelaskan jenis latihan
yang sesuai dengan kondisi

18
Kesehatan
26. Menjelaskan
frekuensi,durasi,dan
instensitas program latihan
yang diinginkan
27. Mengajarakan latihan
pemanasan dan
pendinginan yang tepat
28. Mengajarkan teknik
menghindari cedera saat
olahraga
Mengajarkan teknik
pernapasan yang tepat untuk
memaksimalkan oksigen
selama latihan fisik

19
RESUME 3 ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DIABTES MELLITUS TIPE 2
DI RSU SUNDARI PINANG BARIS
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. D
Tanggal lahir/Umur : 49 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Agama : ISLAM

Identitas Penanggung jawab


Nama : Tn.PY
Umur : 56 Tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Suku/bangsa : Jawa

II. PENGKAJIAN
a. Keluhan Utama:
Klien mengatakan terasa mudah lelah dan lemas serta sulit untuk tidur
b. Riwayat Penyakit Dahulu:
Pasien masuk klinik dengan diagnosa medis diabetes mellitus tipe 2, hiperglikemia Pada awal masuk G
penggunaan obat metformin 480 mg dengan dosis 2x sehari. Pasien tidak mengetahui jika menderita diabete
baru 3 bulan terakhir,
c. Riwayat Penyakit Sekarang:
Pada saat pengkajian klien mengatakan sejak 3 bulan yang lalu Klien mengatakan lemas dan mudah lelah dan
d. Riwayat Keluarga:
Keluarga mengatakan tidak ada riwayat penyakit diabetes mellitus dalam keluarganya

III. DATA FOKUS


A. Data Subjektif
klien mengatakan sejak 3 bulan yang lalu Klien mengatakan lemas dan mudah lelah
dan sulit untuk tidur
B. Data Objektif
Klien tampak lemas
Klien Tampak gelisah

20
Tidur hanya 4 jam
TD :140/80 mmHg
HR : 90 kali/menit
RR : 20 kali/menit
T: 36,5 0C
GDS: 470 mg/dl
IV. Analisis Data
DATA KLIEN
MASALAH
No (Data Subjektif & Data ETIOLOGI
KEPERAWATAN
Objektif)
1. DS: Ketidakstabilan Kadar Gaya Hidup Tidak Bagus
klien mengatakan sejak 3 bulan Gula Darah
(Hiperglikemi)
yang lalu Klien mengatakan lemas
dan mudah lelah tidur
DO:
Klien tampak lemas Sel B Terganggu

Klien Tampak gelisah


Tidur hanya 4 jam
TD :140/80 mmHg
HR : 90 kali/menit
RR : 20 kali/menit
T: 36,5 0C
GDS: 470 mg/dl Produksi Insulin Menurun

Glukosa Tidak Dapat Masuk


Kedalam Sel

Retensi Insulin
2. DS: Gangguan Pola Tidur Lingkungan Baru

21
Klien mengatakan sulit untuk tidur
DO:
Kesulitan Adaptasi
Klien tampak lemas
Klien Tampak gelisah
Tidur hanya 4 jam Istirahat Terganggu
TD :140/80 mmHg
HR : 90 kali/menit
RR : 20 kali/menit
T: 36,5 0C
GDS: 470 mg/dl

V. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri Akut Berhubungan Dengan Ulkus Diabetik
2. Ketidakstabilan Gula Darah Berhubungan Dengan Retensi Insulin

VI. Rencana Keperawatan


No Diagnosis Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan (SIKI)
Keperawatan (SLKI)
(SDKI) Kestabilan glukosa darah Manajemen hiperglikemia
Resiko (L.03022) Observasi
Keidakstabilan Setelah dilakukan tindakan 1. identifikasi penyebab
Glukosa Darah keperawatan 3x24 jam, masalah HIPERGLIKEMIA
Berhubungan resiko infeksi diharapkan dapat 2. identifikasi situasi yang
Dengan teratasi dengan indicator : menyebabkan kebutuhan
Ketidaktepatan Kadar glukosa dalam darah dari insulin meningkat
pemantauan skala 1 (memburuk) menjadi (mis.penyakit kambuhan)
glukosa darah skala 5 (membaik) 3. monitor kadar glukosa bila
(D.0038) perlu
4. monitor gejala dan tanda
hiperglikemia (mis.polliuria,
polipdipsia,
polifagia,kelemahan,
melaise,pandangan kabur ,

22
sakit kepala
5. monitor intake dan output
cairan
6. monitor keton urin , kadar
analisa gas darah elektrolit,
tekanan darah orstotatik dan
frekuensi nadi
Terapeutik
7. Berikan asupan cairan oral
8. konsultasi dengan medis jika
tanda gejala hiperglikemia
tetap ada dan memburuk
9. fasilitasi ambulasi jika ada
hipotensi ortostatik
Edukasi
10. Anjurkan menghindari
olahraga saat kadar gula
darah lebih dari 250 mg/dl
11. Anjurkan monitor kadar gula
darah secara mandiri
12. Anjurkan kepatuhan terhadap
diet dan olahraga
13. ajarkan indikasi dan
pentingnya pengujian keton
urine,jika perlu
14. Ajarakan pengelolaan
diabetes (mis.penggunaan
insulin,obat oral, monitor
asupan cairan , pengganti
karbohidrat,dan bantuan
profesional kesehatan)
Kolaborasi
15. Kolaborasi pemberian
insulin,jika.perlu

23
16. Kolaborasi pemberian Iv,Jika
perlu
17. kolaborasi pemberian Kalium
, jika perlu

Gangguan Pola Dukungan Tidur (1.05174) S:


Observasi Pasien mengatakan sulit tidur
Tidur
1. Mengidentifikasi pola merasa tidak nyaman,pasien
aktivitas dan mengatakan sering terbangun
tidur pada malam hari.
2. Mengidentifikasi faktor O:
pengganggu -Pasien tampak gelisah
tidur (fisik dan/atau -Pasien tidur 4 jam/hari
psikologis) -Pasien tampak sering
3. Mengidentifikasi terbangun pada malam hari
makanan dan A:
minuman yang Masalah Belum Teratasi
mengganggu P:
tidur Dukungan Tidur (1.05174)
Terapeutik Observasi
4. Memoodifikasi 1. Identifikasi pola aktivitas
lingkungan dan
5. Memfasilitasi tidur
menghilangkan stress 2. Identifikasi faktor
sebelum tidur pengganggu
6. Melakukan prosedur tidur (fisik dan/atau
untuk psikologis)
meningkatkan 3. Identifikasi makanan dan
kenyamann minuman yang mengganggu
Edukasi tidur
7. Menganjurkan menepati Terapeutik
kebiasaan 4. Modifikasi lingkungan
waktu tidur 5. Fasilitasi menghilangkan
8. Menganjurkan stress sebelum tidur
menghindari 6. Lakukan prosedur untuk
makanan/minuman yang meningkatkan kenyamann
mengganggu waktu Edukasi
tidur 7. Anjurkan menepati
9. Mengajarkan relaksasi kebiasaan
otot autogenik atau cara waktu tidur
nonfarmokologi 8. Anjurkan menghindari
makanan/minuman yang
mengganggu waktu tidur
9. Ajarkan relaksasi otot
autogenik atau cara
nonfarmokologi

24
VII. Implementasi dan Evaluasi
Nomor Dx
Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan
Keperawatan
Resiko Manajemen hiperglikemia S:
Keidakstabilan Observasi klien mengatakan sejak 3 bulan
Glukosa Darah 29. Mengidentifikasi yang lalu lemas dan mudah lelah
Berhubungan penyebab Lelah
Dengan HIPERGLIKEMIA O:
Ketidaktepatan 30. Mengidentifikasi situasi -Klien tampak lemas
pemantauan glukosa yang menyebabkan Klien Tampak gelisah
darah (D.0038) kebutuhan insulin Tidur hanya 4 jam
TD :140/80 mmHg
meningkat HR : 90 kali/menit
(mis.penyakit RR : 20 kali/menit
T: 36,5 0C
kambuhan) GDS: 470 mg/dl
31. Memonitor kadar A:

glukosa bila perlu Masalah Belum Teratasi

32. Memonitor gejala dan P:

tanda hiperglikemia Manajemen hiperglikemia

(mis.polliuria, Observasi

polipdipsia, 1. monitor kadar glukosa bila

polifagia,kelemahan, perlu

melaise,pandangan 2. monitor gejala dan tanda

kabur , sakit kepala hiperglikemia (mis.polliuria,

33. Memonitor intake dan polipdipsia,

output cairan polifagia,kelemahan,

34. Memonitor keton urin , melaise,pandangan kabur ,

kadar analisa gas darah sakit kepala

elektrolit, tekanan darah 3. monitor intake dan output

orstotatik dan frekuensi

25
nadi cairan
Terapeutik 4. monitor keton urin , kadar
35. Memberikan asupan analisa gas darah elektrolit,
cairan oral tekanan darah orstotatik
36. Berkonsultasi dengan dan frekuensi nadi
medis jika tanda gejala Terapeutik
hiperglikemia tetap ada 5. Berikan asupan cairan oral
dan memburuk 6. konsultasi dengan medis jika
37. Memfasilitasi ambulasi tanda gejala hiperglikemia
jika ada hipotensi tetap ada dan memburuk
ortostatik 7. fasilitasi ambulasi jika ada
38. Mengajarkan Teknik hipotensi ortostatik
relaksasi benson untuk 8. Ajarkan Teknik relaksasi
menurunkan kadar gula benson untuk menurunkan
darah kadar gula darah
Edukasi Edukasi
39. Menganjurkan 9. Anjurkan menghindari
menghindari olahraga olahraga saat kadar gula
saat kadar gula darah darah lebih dari 250 mg/dl
lebih dari 250 mg/dl 10. Anjurkan monitor kadar
40. Menganjurkan monitor gula darah secara mandiri
kadar gula darah secara 11. Anjurkan kepatuhan
mandiri terhadap diet dan olahraga
41. Menganjurkan 12. ajarkan indikasi dan
kepatuhan terhadap diet pentingnya pengujian keton
dan olahraga urine,jika perlu
42. Mengajarkan indikasi 13. Ajarakan pengelolaan
dan pentingnya diabetes (mis.penggunaan
pengujian keton insulin,obat oral, monitor
urine,jika perlu asupan cairan , pengganti
43. Mengajarakan karbohidrat,dan bantuan
pengelolaan diabetes profesional kesehatan)
(mis.penggunaan Kolaborasi
insulin,obat oral, 14. Kolaborasi pemberian

26
monitor asupan cairan , insulin,jika.perlu
pengganti 15. Kolaborasi pemberian
karbohidrat,dan Iv,Jika perlu
bantuan profesional 16. kolaborasi pemberian
kesehatan) Kalium , jika perlu
Kolaborasi
44. Berkolaborasi
pemberian
insulin,jika.perlu
45. Berkolaborasi
pemberian Iv,Jika perlu
46. Berkolaborasi
pemberian Kalium ,
jika perlu

Gangguan Pola Dukungan Tidur (1.05174) S:


Observasi
Tidur (D.00550) Klien mengatakan sulit untuk tidur
10. Mengidentifikasi pola
aktivitas dan
tidur O:
11. Mengidentifikasi
faktor pengganggu Klien tampak lemas
tidur (fisik dan/atau
Klien Tampak gelisah
psikologis)
12. Mengidentifikasi Tidur hanya 4 jam
makanan dan
minuman yang TD :140/80 mmHg
mengganggu
HR : 90 kali/menit
tidur
Terapeutik RR : 20 kali/menit
13. Memoodifikasi
lingkungan T: 36,5 0C
14. Memfasilitasi
GDS: 470 mg/dl
menghilangkan stress
sebelum tidur
15. Melakukan prosedur
untuk A:
meningkatkan
kenyamann Masalah Belum Teratasi
Edukasi
P:
16. Menganjurkan

27
menepati kebiasaan Dukungan Tidur (1.05174)
waktu tidur Observasi
17. Menganjurkan 10. Identifikasi pola aktivitas dan
menghindari tidur
makanan/minuman 11. Identifikasi faktor
yang mengganggu pengganggu
waktu tidur tidur (fisik dan/atau
Mengajarkan relaksasi otot psikologis)
12. Identifikasi makanan dan
autogenik atau cara
minuman yang mengganggu
nonfarmokologi tidur
Terapeutik
13. Modifikasi lingkungan
14. Fasilitasi menghilangkan
stress sebelum tidur
15. Lakukan prosedur untuk
meningkatkan kenyamann
Edukasi
16. Anjurkan menepati kebiasaan
waktu tidur
17. Anjurkan menghindari
makanan/minuman yang
mengganggu waktu tidur
Ajarkan relaksasi otot autogenik
atau cara nonfarmokologi

28

Anda mungkin juga menyukai