Diabetes Melitus
1 Pengertian Asuhan keperawatan pada pasien dengan diabetes melitus.
Diabetes Melitus merupakan salah satu penyakit metabolic yang ditandai
dengan peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemi) sebagai akibat dari
gangguan sekresi insulin, gangguan kerja insulin, maupun kombinasi
keduanya.
2 Assessment 1. Sering merasa haus (Polidipsi)
Keperawatan 2. Sering merasa lapar (Polifagi)
3. Sering BAK (Poliuri)
4. Penurunan berat badan
5. Sering merasa lelah/letih
6. Pandangan kabur
7. Luka yang lama sembuh
8. Mual/muntah
9. Kesemutan
10. Hasil pemeriksaan laboratorium, meliputi :
Gula Darah Sewaktu (>200mg/dl)
Gula Darah Puasa (>125mg/dl)
Gula Darah 2 jam PP (>199mg/dl)
Kadar HbA1C (>5,7 %)
3 Diagnosis 1. Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah (D.0027) berhubungan
Keperawatan dengan hiperglikemia, disfungsi pancreas, resistensi insulin,
gangguan toleransi glukosa darah, gangguan glukosa darah puasa,
hipoglikemia, penggunaan insulin atau obat glikemik oral
2. Perfusi Perifer Tidak Efektif (D.0009) berhubungan dengan
Hiperglikemia, Kurang terpapar informasi tentang proses penyakit
Diabetes. Dibuktikan dengan : Hiperglikemia, penyembuhan luka
lambat
3. Nausea (D.0076) berhubungan dengan gangguan biokimiawi
(ketoasidosis diabetik). Dibuktikan dengan mengeluh mual, merasa
keinginan untuk muntah, saliva meningkat, takikardia, nafsu makan
menurun.
4. Resiko Ketidakseimbangan Elektrolit (D.0037) Dibuktikan dengan:
Ketidakseimbangan cairan karena dehidrasi, gangguan mekanisme
regulasi (diabetes)
5. Defisit Pengetahuan (D.0111), berhubungan dengan kurang
terpapar informasi. Dibuktikan dengan menunjukkan perilaku tidak
sesuai anjuran, menunjukkan persepsi yang keliru terhadap masalah
4 Outcome 1. Kestabilan Kadar Glukosa Darah Meningkat (L.03022)
keperawatan Kriteria hasil :
1.1 Koordinasi meningkat
1.2 Kadar glukosa dalam darah membaik
1.3 Mengantuk menurun
1.4 Lelah/ lesu menurun
1.5 Rasa lapar menurun
1.6 Rasa haus menurun
1.7 Gemetar menurun
1.8 Berkeringat menurun
1.9 Tingkat kesadaran meningkat
2. Perfusi Perifer Meningkat (L. 02011)
Kriteria hasil :
2.1 Warna kulit pucat menurun
2.2 Pengisian kapiler membaik
2.3 Akral membaik
2.4 Penyembuhan luka meningkat
2.5 Nekrosis menurun
3. Tingkat Nausea Menurun (L.08065)
Kriteria hasil :
3.1 Perasaan ingin muntah menurun
3.2 Nafsu makan membaik
4. Keseimbangan Elektrolit Meningkat (L.03021)
Kriteria hasil :
4.1 Serum natrium membaik
4.2 Serum kalium membaik
4.3 Serum klorida membaik
5. Tingkat Pengetahuan Meningkat (L.12111)
Kriteria hasil :
5.1 Perilaku sesuai anjuran meningkat
5.2 Kemampuan menjelskan pengetahuan tentang suatu topik
meningkat
5.3 Perilaku sesuai pengetahuan meningkat
5.4 Pertanyaan tentang masalah yang dihadapi menurun
5.5 Persepsi yang keliru terhadap masalah menurun
5 Intervensi 1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah (D.0027)
Keperawatan 1.1 Manajemen hiperglikemia (I.031115)
Observasi
a. Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
b. Identifikasi situasi yang menyebabkan kebutuhan insulin
meningkat
c. Monitor kadar glukosa darah, jika perlu
d. Monitor tanda dan gejala hiperglikemia (mis. poliuri, polidipsi,
polifagi, kelemahan, malaise, pandangan kabur, sakit kepala)
e. Monitor intake dan output cairan
f. Monitor kadar keton dalam urin, kadar analisa gas darah,
elektrolit, tekanan darah ortostatik dan frekuensi nadi
Terapeutik
g. Berikan asupan cairan oral
h. Konsultasi dengan medis jika tanda dan gejala hiperglikemia
tetap ada atau memburuk
i. Fasilitasi ambulasi jika ada hipotensi ortostatik
Edukasi
j. Anjurkan menghindari olahraga saat kadar glukosa darah lebih
dari 250 mg/dL
k. Anjurkan monitor kadar glukosa darah secara mandiri
l. Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan olahraga
m. Ajarkan indikasi dan pentingnya pengujian keton urine, jika
perlu
n. Ajarkan pengelolaan diabetes (mis. penggunaan insulin, obat
oral, monitor asupan cairan, penggantian karbohidrat, dan
bantuan profesional kesehatan)
Kolaborasi
o. Kolaborasi pemberian insulin, jika perlu
p. Kolaborasi pemberian cairan IV, jika perlu
q. Kolaborasi pemberian kalium, jika perlu
3. Nausea
3.1 Manajemen mual (I.03117)
Observasi
a. Identifikasi pengalaman mual
b. Identifikasi isyarat nonverbal ketidaknyamanan (mis. Bayi,
anak-anak, dan mereka yang tidak dapat berkomunikasi secara
efektif)
c. Identifikasi dampak mual terhadap kualitas hidup (mis. Nafsu
makan, aktivitas, kinerja, tanggung jawab peran, dan tidur)
d. Identifikasi faktor penyebab mual (mis. pengobatan dan
prosedur)
e. Identifikasi antiemetik untuk mencegah mual, kecuali mual
pada kehamilan
f. Monitor mual (frekuensi, durasi, dan tingkat keparahan)
g. Monitor asupan nutrisi dan kalori
Terapeutik
h. Kendalikan faktor lingkungan penyebab mual (mis. Bau tak
sedap, suara, dan rangsangan visual yang tidak menyenangkan)
i. Kurangi atau hilangkan keadaan penyebab mual (mis.
Kecemasan, ketakutan, kelelahan)
j. Berikan makanan dalam jumlah kecil dan menarik
k. Berikan makanan dingin, cairan bening, tidak berbau dan tidak
berwarna jika perlu
Edukasi
l. Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup
m. Anjurkan sering membersihkan mulut, kecuali jika merangsang
mual
n. Anjurkan makan makanan tinggi karbohidrat dan rendah lemak
Kolaborasi
o. Kolaborasi pemberian antiemetik, jika perlu
5. Defisit Pengetahuan
5.1 Edukasi Kesehatan (I.11383)
Observasi
a. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
b. Identifikasi factor-faktor yang dapat meningkatkan dan
menurunkan motivasi perilaku hidup bersih dan sehat
Terapeutik
c. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
d. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai keepakatan
e. Berikan kesepatan untuk bertanya
Edukasi
f. Jelaskan factor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
g. Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
h. Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat
6 Evaluasi 1. Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah
1.1 Hasil pemeriksaan Gula Darah Puasa, Gula Darah Sewaktu, Gula
Darah 2 PP
1.2 Tingkat kesadaran
1.3 Tanda-tanda vital
1.4 Tingkat kelelahan
2. Perfusi Perifer Tidak Efektif
2.1 Nadi perifer teraba kuat
2.2 CRT <3 detik
2.3 Akral hangat
2.4 Nekrosis menurun
3. Nausea
3.1 Tidak ada mual
3.2 Tidak ada muntah
3.3 Intake makan yang dihabiskan adekuat
4. Resiko Ketidakseimbangan Elektrolit
4.1 Kadar serum natrium dalam batas normal
4.2 Kadar serum kalium dalam batas normal
4.3 Kadar serum klorida dalam batas normal
5. Defisit Pengetahuan
5.1 Dapat menerapkan perilaku sesuai anjuran
5.2 Dapat menjelaskan terkait masalah kesehatan yang dihadapi
5.3 Dapat menerapkan perilaku hidup bersih sehat
7 Dokumentasi Rawat Jalan
1. Pengkajian awal pasien rawat jalan
2. Rekam medis gawat darurat
3. Lembar observasi
4. Lembar KIE
Rawat inap
1. Pengkajian awal keperawatan rawat inap
2. Daftar masalah keperawatan
3. Rencana keperawatan
4. Perkembangan pasien ditulis di CPPT
5. Tindakan keperawatan ditulis di catatan keperawatan/ kebidanan
6. Lembar observasi
7. Lembar KIE
8. Lembar serah terima antar perawat ruangan
8 Kepustakaan American Diabetes Association. 2011. Diagnosis and Classification of
Diabetes Mellitus. Diabetes Care, Volume 34, Supplement 1, S62-S69.
Hiperglikemia
Penurunan sekresi insulin
(Peningkatan kadar glukosa darah)