Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KEPERAWATAN

MEDIKAL BEDAH 1

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN


DIABETES MELITUS

OLEH : ARIE SYAHRINI


DEFENISI
Diabetes Melitus adalah suatu kumpulan gejala yang
timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena
adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat
kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Brunner
dan Suddarth, 2002 dalam Padila, 2012). Diabetes mellitus
adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh gangguan
hormonal (dalam hal ini adalah hormone insulin yang
dihasilkan oleh pancreas) dan melibatkan metabolism
karbohidrat dimana seseorang tidak dapat memproduksi
cukup insulin atau tidak dapat menggunakan insulin yang
diproduksi dengan baik

(Damayanti, 2015).
KLASIFIKASI
o Diabetes melitus tipe 1 atau disebut DM yang tergantung
pada insulin (IDDM)
o Diabetes melitus tipe 2 atau disebut DM yang tak
tergantung pada insulin (NIDDM)
o Diabetes gestasional (GDM)
o Diabetes tipe khusus lain
ETIOLOGI
Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) atau Diabetes Melitus
Tergantung Insulin (DMTI) disebabkan oleh destruksi sel β pulau
Langerhans akibat proses autoimun. Sedangkan Non Insulin
Dependen Diabetes Mellitus (NIDDM) atau Diabetes Melitus Tidak
Tergantung Insulin (DMTT) disebabakan kegagalan relatif sel β dan
resisten insulin. Resistensi insulin adalah turunannya kemampuan
insulin untuk merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan perifer
dan untuk menghambat produksi glukosa oleh hati. Sel β tidak
mampu mengimbangi resisten insulin ini sepenuhnya, artinya terjadi
defisiensi relative insulin. Ketidakmampuan ini terlihat dari
berkurangnya sekresi insulin pada rangsangan glukosa, maupun pada
rangsangan glukosa bersama bahan perangsang sekresi insulin lain.
Berarti sel β pankreas mengalami desentisasi terhadap glukosa.

(Padila, 2012)
FAKTOR RESIKO

1. Faktor Keturunan (Genetik)


2. Obesitas
3. Usia
4. Tekanan Darah
5. Aktivitas Fisik
6. Kadar Kolesterol
7. Riwayat Diabetes Gestasional
PATOFISIOLOGI

o DM Tipe I
Pada DM tipe I terdapat ketidakmampuan untuk
menghasilkan insulin karena sel-sel beta pankreas telah
dihancurkan oleh proses autoimun.
o DM Tipe II
Pada diabetes tipe II terdapat dua masalah utama yaitu
yang berhubungan dengan insulin, yaitu : resistensi
insulin dan gang-guan sekresi insulin.
MANIFESTASI KLINIS

Manifestasi klinis Diabetes Mellitus adalah :

1. Banyak kencing (poliuria)


2. Banyak minum (polidipsia)
3. Banyak makan (polifagia)
4. Penurunan berat badan dan lemah
5. Gangguan saraf tepi / kesemutan
6. Gangguan penglihatan
7. Gatal/bisul
8. Kulit kering
9. Adanya lesi luka yang penyembuhannya lambat
dan infeksi berulang

(Padila, 2012; Tandra, 2017)


PENATALAKSANAAN

 Manajemen Diet
 Latihan Fisik (Olahraga)

 Pemantauan (Monitoring) Kadar Gula Darah

 Terapi Farmakologi

 Pendidikan Kesehatan

(Smeltzer, et al, 2008 dalam Damayanti, 2015)


KOMPLIKASI

Komplikasi Diabetes Mellitus adalah :


1. Komplikasi Akut
Diabetik Ketoasedosis(DKA)
Koma Hiperosmolar
Hipoglikemia
2. Komplikasi Kronik
a. Komplikasi Mikrovaskular
Penyakit ginjal
Penyakit mata
Neuropati
b. Komplikasi Makrovaskular
Penyakit jantung koroner
Pembuluh darah kaki
LANDASAN TEORITIS ASUHAN
KEPERAWATAN
A. Pengkajian
 Biodata Pasien
 Riwayat Kesehatan
 Pola Fungsional Gordon
 Pemeriksaan Fisik
 Pemeriksaan Penunjang

B. Rencana Asuhan KeperawatanSDKI (Standar Diagnosis


Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran
Keperawatan Indonesia, dan SIKI (Standar Intervensi
Keperawatan Indonesia)
ASKEP SDKI, SLKI DAN SIKI
NO SDKI SLKI SIKI
1 Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah Luaran Utama Kestabilan Kadar Glukosa Intervensi Utama
Definisi : Darah Indikator : Manajemen Hiperglikemia
Variasi kadar glukosa darah naik/turun dari Koordinasi Aktivitas :
rentang normal Kesadaran • Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
Mengantuk • Identifikasi situasi yang menyebabkan kebutuhan
Penyebab Hiperglikemia Pusing insulin meningkat (mis. penyakit kambuhan)
Disfungsi pankreas Lelah/lesu • Monitor kadar glukosa darah, jika perlu
Resistensi insulin Keluhan lapar • Monitor tanda dan gejala hiperglikemia (mis.
Gangguan toleransi glukosa darah Gemetar poliuri, polidipsi, polifagi, kelemahan, malaise,
Gangguan glukosa darah puasa Berkeringat pandangan kabur, sakit kepala)
Mulut kering • Monitor intake dan output cairan
Hipoglikemia Rasa haus • Monitor keton urin, AGD, elektrolit, frekuensi
Penggunaan insulin atau obat glikemik oral Kadar glukosa darah nadi
Hiperinsulinemia Kadar glukosa urin • Konsultasi dengan medis jika tanda dan gejala
Endokrinopati Perilaku hiperglikemia tetap ada atau memburuk
Disfungsi hati Jumla urin • Anjurkan menghindari olahraga saat glukosa
Disfungsi ginjal kronis darah lebih dari 250 mg/dL
Gangguan metabolik bawaan Luaran Tambahan Tingkat Pengetahuan • anjurkan kepatuhan terhadap diet dan olahraga
Indikator : • Ajarkan pengelolaan diabetes (mis. penggunaan
Gejala dan Tanda Mayor Hipoglikemia Perilaku sesuai anjuran insulin, obat oral, monitor asupan cairan,
Mengantuk Kemampuan menjelaskan pengetahuan tentang penggantian karbohidrat, dan bantuan profesional
Pusing suatu topik kesehatan)
Gangguan koordiansi Kemapuan menggambarkan pengalaman • Kolaborasi pemberian insulin, jika perlu
Kadar glukosa dalam darah/urun rendah sebelumnya sesuai dengan topik • kolaborasi pemberian cairan IV, jika perlu
Perilaku sesuai dengan pengetahuan
Hiperglikemia Perilaku
Lelah atau lesu
Kadar glukosa dalam darah/urin tinggi
 

 
NO SDKI SLKI SIKI

Gejala dan Tanda Minor Manajemen Hipoglikemia


Hipoglikemia Aktivitas :
Palpitasi Identifikasi tanda dan gejala hipoglikemia
Mengeluh lapar Identifikasi kemungkinan penyebab hipoglikemia
Gemetar Berikan karbohidrat sederhana, jika perlu
Kesadaran menurun Berikan glukagon, jika perlu
Perilaku aneh Berikan karbohidrat kompleks dan protein sesuai diet
Sulit bicara Pertahankan kepatenan jalan nafas
Berkeringat Pertahankan akses IV, jika perlu
  Ajarkan pengelolaan hipoglikemia (mis. tanda dan gejala,
Hiperglikemia faktor risiko, dan pengobatan hipoglikemia)
Mulut kering Kolaborasi pemberian dekstrose, jika perlu
Haus meningkat  
umlah urin meningkat Intervensi Pendukung
  Edukasi Diet
  Aktivitas :
  Identifikasi tingkat pengetahuan pasien dan kelaurga saat ini
  Identifikasi kebiasaan pola makan saat ini dan masa lalu
Kondisi Klinis Terkait Jelaskan tujuan kepatuhan diet terhadap kesehatan
Diabetes Mellitus Informasikan makanan yang diperbolehkan dan dilarang
Anjurkan mengganti bahan makanan sesuai diet yang
  diprogramkan
Rujuk ke ahli gizi dan sertakan keluarga, jika perlu
 
Edukasi Proses Penyakit
Aktivitas :
Jelaskan faktor penyebab dan faktor risiko penyakit
Jelaskan proses patofisiologi munculnya penyakit
Jelaskan tanda dan gejala yang ditimbulkan oleh penyakit
Jelaskan kemungkinan terjadinya komplikasi
Informasikan kondisi pasien saat ini
Anjurkan melapor jika merasakan tanda dan gejala memberat
atau tidak biasa
NO SDKI SLKI SIKI

2 Defisit Nutrisi Luaran Utama Intervensi Utama


  Status Nutrisi Manajemen Nutrisi
Definisi : Indikator : Aktivitas :
Asupan nutrisi tidak cukup untuk Porsi makan yang dihabiskan Identifikasi status nutrisi
memenuhi kebutuhan metabolisme Kekuatan otot pengunyah Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
  Kekuatan otot menelan Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrisi
Penyebab Serum albumin Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastrik
Kurangnya asupan makanan Perasaan cepat kenyang Monitor berat badan
Ketidakmampuan menelan makanan Nyeri abdomen Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
Ketidak mampuan mencerna makanan Rambut rontok Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien Berat badan Berikan makanan tinggi kalori tinggi protein
Peningkatan kebutuhan metabolisme Indeks Massa Tubuh (IMT) Hentikan pemberian makanan melalui selang nasogastrik jika asupan
  Frekuensi makan oral dapat ditoleransi
Gejala dan Tanda Mayor Nafsu makan Ajarkan diet yang di programkan
Berat badan menurun minimal 10% Bising usus Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis. pereda nyeri,
dibawah rentang ideal Tebal lipatan kulit trisep antiemetik), jika perlu
  Membran mukosa Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis
    nutrisi yang dibutuhkan, jika perlu
Gejala dan Tanda Minor Luaran Tambahan  
Cepat kenyang setelah makan Nafsu Makan Intervensi Pendukung
Nafsu makan menurun Indikator : Pemantauan Nutrisi
Bising usus hiperaktif Keinginan makan Aktivitas :
Otot pengunyah lemah Asupan makan Identifikasi faktor yang memepengaruhi asupan gizi (mengunyah tidak
Otot menelan lemah Energi untuk makan adekuat, gangguan menelan)
Membran mukosa pucat Kemampuan merasakan makanan Identifikasi perubahan BB
Serum albumin turun Kemampuan menikmati makanan Identifikasi kelainan pada kulit
Rambut rontok berlebihan Asupan nutrisi Identifikasi kelainan pada rambut (mis. kering, tipis, kasar, mudah
Stimulus untuk makan patah)
Kelaparan Identikas kelainan pada kuku
  Identifikasi kemampuan menelan (mis. fungsi motorik wajah, reflek
menelan)
Monitor mual dna muntah
Monitor asupan oral
Monitor warna konjungtiva
Monitor hasil laboratorium (mis. kadar kolesterol, albumin serum,
kreatinin, hemobglobin, hematokrit, dan elektrolit darah)
Ukur antropometrik komposisi tubuh (mis. IMT, pengykuran
pinggang, ukuran lipatan kulit
NO SDKI SLKI SIKI

3 Perfusi Perifer Tidak Efektif Luaran Utama Intervensi Utama


  Perfusi Perifer Perawatan Sirkulasi
Definisi : Indikator : Aktivitas :
Penurunan sirkulasi darah pada level kapiler Denyut nadi perifer Periksa sirkulasi perifer (mis. nadi perifer, edema, pengisian
yang dapat mengganggu metabolisme tubuh Penyembuhan luka kapiler, warna, suhu)
  Sensasi Identifikasi faktor resiko gangguan sirkulasi (mis. diabetes,
Penyebab Warna kulit pucat perokok, orang tua, hipertensi, kadar kolesterol tinggi)
Hiperglikemia Edema perifer Monitor panas, kemeraham, nyeri, atau bengkak pada ekstremitas
Penurunan konsentrasi hemoglobin Nyeri ekstremitas Lakukan pencegahan infeksi
Kurang terpapar informasi tentang proses Parastesia Lakukan perawatan kuku dan kaki
penyakit (mis. diabetes mellitus, Nekrosis Lakukan hidrasi
hiperlipidemia) Pengisian kapiler Anjurkan berhenti merokok
Kurang aktivitas fisik Akral Anjurkan berolahraga rutin
  Turgor kulit Anjurkan melakukan perawatan kulit yang tepat (mis.
Gejala dan Tanda Mayor Tekanan darah sistolik melembabkan kulit kering pada kaki)
Pengisian kapiler > 3 detik Tekanan darah diastolik Ajarkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi
Nadi perifer menurun atau tidak teraba   Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus dilaporkan (mis.
Akral teraba dingin Luaran Tambahan rasa sakit yang tidak hilang saat istirahat, luka tidak sembuh,
Warna kulit pucat Status Sirkulasi hilangnya rasa)
Turgor kulit menurun Indikator :  
  Kekuatan nadi Manajemen Sensasi Perifer
Gejala dan Tanda Minor Pucat Aktivitas :
Parastesia Akral dingin Identifikasi penyebab perubahan sensasi
Nyeri ekstremitas Pitting edema Periksa perbedaan sensasi tajam atau tumpul
Edema Parestesia Periksa perbedaan sensasi panas atau dingin
Penyembuhan luka lambat Ulkus ekstremitas Monitor terjadinya parestesia, jika perlu
Bruit femoralis Berat badan Monitor perubahan kulit
  Hindari pemakaian benda-benda yang berlebihan suhunya (terlalu
Kondisi Klinis Terkait panas atau dingin)
Diabetes Mellitus Anjurkan memakai sepatu lembut dan bertumit renda
Kolaborasi pemberian terapi obat, jika perlu
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai