Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria Intervensi Ttd/
Dx (SDKI) hasil (SIKI) Nama Kep (SLKI) terang Resiko ketidakstabilan kadar Tujuan Manajemen Hiperglikemia glukosa darah berhubungan Setelah dilakukan Observasi dengan : tindakan keperawatan - Identifkasi kemungkinan penyebab hiperglikemia - Kurang terpapar 3x 24 jam glukosa - Identifikasi situasi yang menyebabkan kebutuhan insulin informasi tentang darah dalam rentan meningkat (mis. penyakit kambuhan) manejemen diabetes normal meningkat - Monitor kadar glukosa darah, jika perlu - Ketidaktepatan dengan kriteria hasil : - Monitor tanda dan gejala hiperglikemia (mis. poliuri, pemantauan glukosa - Koordinasi polidipsia, polivagia, kelemahan, malaise, pandangan darah meningkat kabur, sakit kepala) - Kurang patuh pada - Mengantuk - Monitor intake dan output cairan rencana manejemen menurun - Monitor keton urine, kadar analisa gas darah, elektrolit, diabetes - Pusing menurun tekanan darah ortostatik dan frekuensi nadi - Manajemen medikasi - Lelah/lesu Terapeutik tidak terkontrol menurun - Berikan asupan cairan oral - Kehamilan - Keluhan lapar - Konsultasi dengan medis jika tanda dan gejala - Periode pertumbuhan menurun hiperglikemia tetap ada atau memburuk cepat - Kadar glukosa - Fasilitasi ambulasi jika ada hipotensi ortostatik - Stress berlebihan dalam darah Edukasi membaik - Anjurkan olahraga saat kadar glukosa darah lebih dari 250 - Penambahan berat badan mg/dL - Kurang dapat menerima - Anjurkan monitor kadar glukosa darah secara mandiri diagnosis - Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan olahraga Gejala dan Tanda Mayor - Ajarkan indikasi dan pentingnya pengujian keton urine, DS : jika perlu 1. Lemah dan lesu - Ajarkan pengelolaan diabetes (mis. penggunaan insulin, DO : obat oral, monitor asupan cairan, penggantian karbohidrat, 1. Meningkatnya kadar dan bantuan professional kesehatan) glukosa dalam urin Kolaborasi maupun darah - Kolaborasi pemberian insulin, jika perlu Gejala dan Tanda Minor - Kolaborasi pemberian cairan IV, jika perlu DS : - Kolaborasipemberian kalium, jika perlu 1. Mulut menjadi kering 2. Meningkatnya rasa haus Manajaemen Hipoglikemia DO : Observas 1. Meningkatnya jumlah - Identifikasi tanda dan gejala hipoglikemia urin - Identifikasi kemungkinan penyebab hipoglikemia Terapeutik - Berikan karbohidrat sederhana - Batasi glukagon, jika perlu - Pertahankan kepatenan jalan nafas - Pertahankan akses IV, jika perlu Edukasi - Anjurkan membawa karbohidrat sederhana setiap saat - Anjurkan monitor kadar glukosa darah - Ajarkan perawatan mandiri untuk mencegah hipoglikemia Kolaborasi - Kolaborasi pemberian dextros, jika perlu - Kolaborasi pemberian glucagon, jika perlu Tgl No. Diagnosa keperawatan Tujuan dan Intervensi Ttd/ Dx (SDKI) kriteria hasil (SIKI) Nama Kep (SLKI) terang Hipervolemia berhubungan Tujuan Manajemen Hipervolemia dengan : Setelah dilakukan Observasi - Gangguan mekanisme tindakan - periksa tanda dan gejala hypervolemia regulasi keperawatan 3 x 24 - identifikasi penyebab hypervolemia - Kelebihan asupan cairan jam diharapkan - monitor status hemodinamik - Kelebiahan asupan natrium keseimbangan - monitor intake dan output cairan - Gangguan aliran balik vena cairan meningkat - monitor tanda hemokonsentrasi - Efek agen farmakologis dengan kriteria Terapeutik Gejala dan Tanda Mayor hasil : - timabang berat badan setiap hari pada waktu yang sama DS : - asupan cairan - batasi asupan cairan dan garam 1. Ortopnea meningkat - tinggikan kepala 30-40 2. Dispnea - haluaran urin Edukasi 3. Paroxysmal nocturnal meningkat - anjurkan melapor jika haluaran urine <0,5 ml/kg dalam 6 dyspnea (PND) - edema menurun jam DO : - asites menurun - anjurkan melapor jika BB bertambah > 1kg dalam sehari 1. edema anasarca dan/ atau - ajarkan cara membatasi cairan edema prifer kolaborasi 2. berat badan meningkat - kolaborasi pemberian diuretik dalam waktu singkat 3. jugular venous pressure (JVP) dan central venous pressure(CVP) Gejala dan Tanda Minor DS : - DO : 1. distensi vena jugularis 2. terdengar suara napas tambahan 3. hepatomegaly 4. kadar Hb/Ht turun