Anda di halaman 1dari 33

NO DIAGNOSA (SDKI) LUARAN (SLKI) INTERVENSI (SIKI)

1. D.0121 (Hal 268) L.13116 (Hal 47) I.13498 (Hal 385)


Isolasi Sosial Keterlibatan Sosial Promosi Sosialisasi
Definisi : Luaran tambahan: Tindakan:
Ketidakmampuan 1. Adaptasi disabilitas Observasi
untuk membina 2. Citra tubuh 1. Identifikasi kemampuan
hubungan yang erat, 3. Dukungan sosial melakukan interaksi dengan
hangat, terbuka, dan 4. Harga diri orang lain.
interdependen dengan 5. Interaksi sosial 2. Identifikasi hambatan
orang lain. 6. Resolusi berduka melakukan interaksi dengan
7. Status orang lain.
perkembangan Terapeutik
8. Tingkat demensia 1. Motivasi meningkatkan
keterlibatan dalam suatu
Setelah dilakukan hubungan
tindakan keperawatan 2. Motivasi kesabaran dalam
selama 1x24 jam maka mengembangkan suatu
ekspektasi membaik hubungan
dengan kriteria hasil: 3. Motivasi berpartisipasi
1. Minat interaksi dalam aktivitas baru dan
meningkat kegiatan kelompok
2. Verbalisasi isolasi 4. Motivasi berinteraksi diluar
menurun lingkungan (mis. jalan-
3. Verbalisasi jalan, ke toko buku)
ketidakamanan di 5. Diskusikan kekuatan dan
tempat umum keterbatasan dalam
menurun berkomunikasi dengan
4. Perilaku menarik orang lain
diri menurun 6. Diskusikan perencanaan
5. Verbalisasi tujuan kegiatan dimasa depan
yang jelas 7. Berikan umpan balik positif
meningkat dalam perawatan diri
6. Minat terhadap 8. Berikan umpan balik positif
aktivitas meningkat dalam setiap peningkatan
7. Verbalisasi perasaan kemampuan
berbeda dengan Edukasi
orang lain menurun
1. Anjurkan berinteraksi
8. Verbalisasi
dengan orang lain secara
preokupasi dengan
bertahap
pikiran sendiri
2. Anjurkan ikut serta
menurun
kegiatan sosial dan
9. Efek murung/sedih
kemasyarakatan
menurun
3. Anjurkan berbagi
10. Perilaku
pengalaman dengan orang
bermusuhan
lain
menurun
4. Anjurkan meningkatkan
11. Perilaku sesuai
kejujuran diri dan
dengan harapan
menghormati hak orang
orang lain membaik
lain
12. Perlikau bertujuan
5. Anjurkan penggunaan alat
membaik
bantu (mis. kacamata dan
13. Kontak mata
alat bantu dengar)
membaik
6. Anjurkan membuat
14. Tugas
perencanaan kelompok
perkembangan
kecil untuk kegiatan khusus
sesuai usia membaik
7. Latih bermain peran untuk
meningkatkan keterampilan
komunikasi
8. Latih mengekspresikan
marah dengan tepat

I.05186 (415)
Terapi Aktivitas
Tindakan:
Observasi
1. Identifikasi deficit tingkat
aktivitas
2. Identifikasi kemampuan
berpartisipasi dalam
aktivotas tertentu
3. Identifikasi sumber daya
untuk aktivitas yang
diinginkan
4. Identifikasi strategi
meningkatkan partisipasi
dalam aktivitas
5. Identifikasi makna aktivitas
rutin (mis. bekerja) dan
waktu luang
6. Monitor respon emosional,
fisik, social, dan spiritual
terhadap aktivitas
Terapeutik
1. Fasilitasi focus pada
kemampuan, bukan deficit
yang dialami
2. Sepakati komitmen untuk
meningkatkan frekuensi
danrentang aktivitas
3. Fasilitasi memilih aktivitas
dan tetapkan tujuan
aktivitas yang konsisten
sesuai kemampuan fisik,
psikologis, dan social
4. Koordinasikan pemilihan
aktivitas sesuai usia
5. Fasilitasi makna aktivitas
yang dipilih
6. Fasilitasi transportasi untuk
menghadiri aktivitas, jika
sesuai
7. Fasilitasi pasien dan
keluarga dalam
menyesuaikan lingkungan
untuk mengakomodasikan
aktivitas yang dipilih
8. Fasilitasi aktivitas fisik
rutin (mis. ambulansi,
mobilisasi, dan perawatan
diri), sesuai kebutuhan
9. Fasilitasi aktivitas
pengganti saat mengalami
keterbatasan waktu, energy,
atau gerak
10. Fasilitasi akvitas motorik
kasar untuk pasien
hiperaktif
11. Tingkatkan aktivitas fisik
untuk memelihara berat
badan, jika sesuai
12. Fasilitasi aktivitas motorik
untuk merelaksasi otot
13. Fasilitasi aktivitas dengan
komponen memori implicit
dan emosional (mis.
kegitan keagamaan khusu)
untuk pasien dimensia, jika
sesuai
14. Libatkan dalam permaianan
kelompok yang tidak
kompetitif, terstruktur, dan
aktif

15. Tingkatkan keterlibatan


dalam aktivotasrekreasi dan
diversifikasi untuk
menurunkan kecemasan
(mis. vocal group, bola
voli, tenis meja, jogging,
berenang, tugas sederhana,
permaianan sederhana,
tugas rutin, tugas rumah
tangga, perawatan diri, dan
teka-teki dan kart)
16. Libatkan kelarga dalam
aktivitas, jika perlu
17. Fasilitasi mengembankan
motivasi dan penguatan diri
18. Fasilitasi pasien dan
keluarga memantau
kemajuannya sendiri untuk
mencapai tujuan
19. Jadwalkan aktivitas dalam
rutinitas sehari-hari
20. Berikan penguatan positfi
atas partisipasi dalam
aktivitas
Edukasi
1. Jelaskan metode aktivitas
fisik sehari-hari, jika perlu
2. Ajarkan cara melakukan
aktivitas yang dipilih
3. Anjurkan melakukan
aktivitas fisik, social,
spiritual, dan kognitif,
dalam menjaga fungsi dan
kesehatan
4. Anjurka terlibat dalam
aktivitas kelompok atau
terapi, jika sesuai
5. Anjurkan keluarga untuk
member penguatan positif
atas partisipasi dalam
aktivitas
Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan terapi
okupasi dalam
merencanakan dan
memonitor program
aktivitas, jika sesuai
2. Rujuk pada pusat atau
program aktivitas
komunitas, jika perlu
2. D.0105 (Hal. 228) L. 09090 (Hal. 123) I.09295
Waham Status orientasi Manajemen waham
Definisi: Luaran Tambahan Tindakan
Keyakinan yang keliru 1. Kontrol Pikir Observasi
tentang isi pikiran 2. Orientesi Kognitif 1. Monitor waham yang
yang dipertahankan 3. Psikospiritual isinya membahayakan diri
secara kuat. atau terus 4. Status Kognitif sendiri, orang lain dan
menerus namun tidak 5. Status Spiritual lingkungan.
sesuai dengan 6. Tingkat Agitasi 2. Monitor efek terapeutik
kenyataan 7. Tingkat Berduka dan efek samping obat
8. Tingkat Depresi Terapeutik
1. Bina hubungan
Setelah dilakukan interpersonal saling
tindakan keperawatan percaya
selama 1x24 jam maka 2. Tunjukkan sikap tidak
ekspektasi membaik menghakimi secara
dengan kriteria hasil: konsisten
1. Verbalisasi waham 3. Diskusikan waham dengan
menurun berfokus pada perasaan
2. Perilaku waham yang mendasari waham
menurun ("Anda terlihat seperti
3. Perilaku sesuai sedang merasa ketakutan")
realita membaik 4. Hindari perdebatan tentang
4. Isi pikir sesuai realita keyakinan yang keliru,
membaik nyatakan keraguan sesuai
5. Pembicaraan fakta
membaik 5. Hindari memperkuat
gagasan waham
6. Sediakan lingkungan aman
dan nyaman
7. Berikan aktivitas reakreasi
dan pengalihan sesuai
kebutuhan
8. Lakukan intervensi
pengontrolan perilaku
waham (mis. limit setting,
pembatasan wilayah,
pengekangan fisik,
atauseklusi)
Edukasi
1. Anjurkan mengungkapkan
dan memvalidasi waham
(uji realitas) dengan orang
yang dipercaya (pemberi
asuhan/keluarga)
2. Anjurkan melakukan
rutinitas harian secara
konsisten
3. Latih manajemen stres
4. Jelaskan tentang waham
serta penyakit terkait (mis.
delirium, skizofrenia, atau
deprasi), cara mengatasi
dan obat yang diberikan
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
obat, sesuai Indikasi

I. 09297 (Hal 235)


Orientasi Realita
Tindakan
Observasi
1. Monitor perubahan
orientasi
2. Manitor perubahan
kognitif dan perifaku
Terapeutik
1. Perkenalkan nama saat
memulai interaksi
2. Orientasikan orang,
tempat, dan waktu
3. Hadirkan realita (mis. beri
penjelasan altematif,
hindari perdebatan)
4. Sediakan lingkungan dan
rutinitas secara konsisten
5. Atur stimulus sensorik dan
lingkungan (mis.
kunjungan, pemandangan,
suara, pencahayaan, bau,
dan sentuhan)
6. Gunakan simbol dalam
mengorientasikan
lingkungan (mis. tanda,
gambar, warna)
7. Libatkan dalam terapi
kelompok orieniasi
8. Berikan waktu istirahat
dan tidur yang cukup,
sesuai kebutuhan
9. Fasililasi akses informasi
(mis. televisi, surat kabar,
radio), jika perlu
Edukasi
1. Anjurkan perawatan diri
secara mandiri
2. Anjurkan penggunaan alat
bantu (mis. kacamata, alat
bantu dengar, gigi palsu)
3. Ajarkan keluarga dalam
perawatan orientasi realita
3. D.0109 (Hal. 240) L.11103 (Hal. 155) I.11348 (Hal. 36)
Defisit Perawatan Perawatan Diri Dukungan perawatan diri
Diri Luaran Tambahan : Tindakan
Definisi : 1. Fungsi sensori Observasi
Tidak mampu 2. Koordinasi pergerakan 1. Identifikasi kebiasaan
melakukan atau 3. Mobilitas fisik aktivitas perawatan diri
menyelesaikan 4. Motivasi sesuai usia
aktivitas perawatan 5. Status kogniti 2. Monitor kemandirian
diri 6. Status neurologis identifikasi kebutuhan alat
bantu diri, berpakalan,
Setelah dilakukan berhias, dan makan
tindakan keperawatan Terapeutik
selama 1x24 jam maka 1. Sediakan lingkungan yang
ekspektasi membaik terapeutik (mis. suasana
Kriteria hasil : hangat, rileks, privasi)
1. Kemampuan mandi 2. Siapkan keperluan pribadi
2. Kemampuan (mls. parfum, sikat gigi, dan
mengenakan pakaian sabun mandi)
Kemampuan makan 3. Dampingi dalam melakukan
3. Kemampuan ke toilet perawatan diri sampai
(BAB/BAK) mandiri
4. Verbailsasi keinginan 4. Fasllitasi untuk menerima
melakukan perawatan keadaan bebas
diri 5. Fasilitasi kemandirian, jika
5. Minat melakukan tidak mampu melakukan
perawatan perawatn diri Jadwalkan
6. Mempertahankan rutinitas perawatan diri
kebersihan Edukasi
7. Mempertahankan 1. Anjurkan melakukan
kebersihan perawatan diri secara
konsisten sesuai
kemampuan

I.11349
Dukungan perawatan diri
:BAB/BAK
Tindakan
Observasi
1. Identifikasi kebiasaan
BAK/BAB sesuai usia
2. Monitor integritas kulit
pasien
Terpeutik
1. Buka pakaian yang
diperlukan untuk
memudahkan eliminasi
2. Dukung penggunaan
toilet/commode/pispot/urina
l secara konsisten
3. Jaga privasi selama
eliminasi
4. Ganti pakaian pasien setelah
eliminasi, jika perlu
5. Bersihkan alat bantu BAK/
BAK setelah digunakan
6. Latih BAK/BAB sesuai
jadwal, jika perlu
7. Sediakan alat bantu (mis.
kateter eksternal, urinoir),
jika perlu
Edukasi
1. Anjurkan BAK/BAB secara
rutin
2. Anjurkan ke kamar
mandi/toilet, jika perlu

I.11351
Dukungan Perawatan Diri :
Minum / Makan
Tindakan
Observasi
1. Identifikasi usia dan budaya
dalam membantu kebersihan
diri
2. Identifikasi jenis bantuan
yang dibutuhkan
3. Pantau kebersihan tubuh
(mis. rambut, mulut, kulit,
kuku)
4. Pantau integritas kulit
Terapeutik
1. Sediakan peralatan mandi
(mis. sabun, sikat gigi,
sampo, pelembap kulit)
2. Sediakan lingkungan yang
aman dan nyaman
3. Fasilitasi menggosok glgi,
sesuai kebutuhan
4. Fasilitasi mandi, sesuai
kebutuhan
5. Pertahankan kebiasaan
kebersihan diri
6. Berikan bantuan sesual
kemandirian
Edukasi
1. Jelaskan manfaat mandi dan
dampak tidak mandi
terhadap kesehatan
2. Ajarkan kepada keluarga
cara memandikan pasien,
jika perlu
4. D.0146 (Hal. 312) L.09076 (Hal. 54) I.14544 (Hal. 284)
Risiko Perilaku Kontrol Diri Pencegahan Perilaku
Kekerasan Luaran tambahan : Kekerasan
Definisi : 1. Harga diri Tindakan
Berisiko 2. Orientasi kognitif Observasi
membahayakan secara 3. Status orientasi 1. Monitor adanya benda yang
fisik, emosi dan/atau berpotensi membahayakan
seksual pada diri Setelah dilakukan (mis. Benda tajam, tali)
sendiri atau orang lain. tindakan keperawatan 2. Monitor keamanan barang
selama 1x24 jam maka yang dibawa oleh
pola napas membaik pengunjung
dengan kriteria hasil : 3. Monitor selama penggunaan
1. Verbalisasi ancaman barang yang dapat
terhadap orang lain membahayakan (mis. pisau
menurun cukur)
2. Verbalisasi umpatan Terapeutik
menurun 1. Pertahankan lingkungan
3. Perilaku menyerang bebas dari bahaya secara
diri sendiri/orang rutin
lain menurun 2. Libatkan keluarga dalam
4. Perilaku merusak perawatan
lingkungan sekitar Edukasi
menurun 1. Anjurkan pengunjung dan
5. Perilaku keluarga untuk mendukung
agresif/amuk keselamatan pasien
menurun 2. Latih cara mengungkapkan
6. Suara keras menurun perasaan secara asertif
7. Bicara ketus 3. Latih mengurangi
menurun kemarahan secara verbal
8. Verbalisasi dan nonverbal (mis.
keinginan bunuh diri relaksasi, bercerita)
menurun
9. Verbalisasi isyarat
bunuh diri menurun
10. Verbalisasi ancaman
bunuh diri menurun
11. Verbalisasi rencana
bunuh diri menurun
12. Verbalisasi
kehilangan
hubungan yang
penting menurun
13. Perilaku
merencanakan bunuh
diri menurun
14. Euforia menurun
15. Alam perasaan
depresi menurun
5. D. 0145 (Hal 310) L. 09076 (Hal 54) I. 12392 (Hal 70)
Risiko Mutilasi Diri Kontrol Diri Edukasi manajemen stres
Definisi: Luaran Tambahan: Observasi:
Berisiko sengaja 1. Citra Tubuh 1. Identifikasi kesiapan dan
mencederai diri yang 2. Dukungan keluarga kemampuan menerima
menyebabkan 3. Dukungan sosial informasi
kerusakan fisikuntuk 4. Harapan Terapeutik
memperoleh pelihan 5. Harga diri 1. Sediakan materi dan media
ketegangan. 6. Kesdaran diri pendidikan kesehatan
7. Status orientasi 2. Jadwalkan pendidikan
8. Tingkat depresi kesehatan sesuai
kesepakatan
Setelah dilakukan 3. Berikan kesempatan
tindakan keperawatan untuk bertanya
selama 1x24 jam maka Edukasi
ekspektasi membaik 1. Ajarkan teknik relaksasi
dengan kriteria hasil: 2. Ajarkan latihan asertif
1. Verbilasasi ancaman 3. Ajarkan membuat jadwal
kepada orang lain olahraga teratur
meningkat 4. Anjurkan tetap menulis
2. Verbilaisasi umpatan jurnal untuk meningkatkan
meningkat optimism dan melepaskan
3. Perilaku menyerang beban
meningkat 5. Anjurkan aktivitas untuk
4. Perilaku melukai diri menyenangkan diri sendiri
sendiri/orang lain (mis.hobi, bermain music,
meningkat mengecat kuku)
5. Perilaku merusak
lingkungan sekitar
meningkat
6. Perilaku agresif atau
amuk meningkat
7. Suara keras
meningkat
8. Verbalisasi
keinginan bunuh diri
meningkat
9. Verbalisasi isyarat
bunuh diri
meningkat
10. Verbalisasi ancaman
bunuh diri
meningkat
11. Perlaku
merencanakan bunuh
diri meningkat
12. Alam perasaan
depresi meningkat
6. D.0101 (Hal 220) L. 09069 (Hal (30) I.09308 (Hal 364-365)
Risiko Harga Diri Harga diri Promosi Harga Diri
Rendah Kronis Luaran tambahan: Tindakan:
Definisi : 1. Adaptasi disabilitas Observasi
Beresiko mengalami 2. Fungsi keluaraga 1. Identifikasi budaya, agama,
evaluasi atau perasaan 3. Identitas seksual ras, jenis kelamin, dan usia
negatif terhadap diri 4. Kesadaran diri terhadap harga diri
sendiri atau 5. Ketahanan diri 2. Monitor verbalisasi yang
kemampuan klien 6. Ketahanan keluarga merendahkan diri sendiri
yang berlangsung 7. Ketahanan personal 3. Monitor tingkat harga diri
dalam waktu lama dan 8. Resolusi berduka setiap hari sesuai kebutuhan
terus menerus. 9. Tingkat depresi Terapeutik
1. Motivasi menerima
Setelah dilakukan tantangan atau hal baru
tindakan keperawatan 2. Diskusi pernyataan tentang
selama 1x24 jam maka harga diri
ekspetasi meningkat 3. Diskusikan kepercayaan
dengan kriteria hasil: terhadap penilaian diri
1. Penilaian diri positif 4. Diskusikan pengalaman
meningkat yang meningkatkan harga
2. Perasaan memiliki diri
kelebihan atau 5. Diskusikan persepsi negatif
kemampuan positif diri
meningkat 6. Diskusikan alasan
3. Penerimaan penilaian mengkritik diri atau rasa
positif terhadap diri bersalah
sendiri meingkat 7. Diskuaikan penetapan
4. Minat mencoba hal tujuan realistis untuk
baru meingkat mencapai harga diri yang
5. Berjalan lebih tinggi
menampakan wajah 8. Dikuaikan bersama keluarga
meningkat untuk menetapkan harapan
6. Konsentrasi dan batasan yang jelas
meningkat 9. Berikan umpan balik positif
7. Percaya diri atas peningkatan pencapaian
berbicara meningkat tujuan
8. Kemampuan 10. Fasilitasi lingkungan dan
membuat keputusan aktivitas yang
meningkat meningkatkan harga diri
9. Perasaan malu Edukasi
menurun 1. Jelaskan kepada keluarga
10. Perasaan bersalah pentingnya dukungan dalam
menurun perkembangan konsep
11. Perasaan tidak positif diri pasien
mampu melakukan 2. Anjurkan mengidentifikasi
apapun menurun kekuatan yang dimiliki
12. Meremehkan 3. Anjurkan mempertahankan
kemampuan kontak mata saat
mengatasi masalah berkomunikasi dengan
menurun orang lain
13. Ketergantungan 4. Anjurkan membuka diri
pada penguatan terhadap kritik negatif
secara berlebihan 5. Anjurkan mengevaluasi
menurun perilaku
6. Ajarkan cara mengatasi
bullying
7. Latih peningkatan tanggung
jawab untuk diri sendiri
8. Latih pernytaan atau
kemampuan positif diri
9. Latih cara berfikir dan
berperilaku positif
10. Latih meningkatkan
kepercayaan pada
kemampuan dalam
menangani situasi
7. D.0086 (Hal. 192) L.09069 (Hal. 30) I.12463 (Hal. 211)
Harga Diri Rendah Harga Diri Manajemen Perilaku
Kronis Luaran tambahan : Tindakan :
Definisi : 1. Adaptasi disabilitas Observasi
Evaluasi atau perasaan 2. Fungsi keluarga 1. Identifikasi harapan untuk
negative terhadap diri 3. Identitas seksual mengendalikan perilaku
sendiri atau 4. Kesadaran diri Terapeutik
kemampuan klien 5. Ketahanan keluarga 1. Diskusikan tanggung jawab
seperti tidak berarti, 6. Ketahanan personal terhadap perilaku
tidak berharga, tidak 7. Resolusi berduka 2. Jadwalkan kegiatan
berdaya yang 8. Tingkat depresi terstruktur
berlangsung dalam 3. Ciptakan dan pertahankan
waktu lama dan terus Setelah dilakukan lingkungan dan kegiatan
menerus. tindakan keperawatan perawatan konsisten setiap
selama 1x24 jam maka dinas
harga diri meningkat 4. Tingkatkan aktivitas fisik
dengan kriteria hasil : sesuai kemampuan
1. Penilaian diri positif 5. Batasi jumlah pengunjung
meningkat 6. Bicra dengan nada rendah
2. Perasaan memiliki dan tenang
kelebihan atau 7. Lakukan kegiatan
kemampuan positif pengalihan terhadap sumber
meningkat agitasi
3. Penerimaan penilaian 8. Cegah perilaku pasif dan
positif terhadap diri agresif
sendiri meningkat 9. Beri penguatan positif
4. Minat mencoba hal terhadap keberhasilan
baru meningkat mengendalikan perilaku
5. Berjalan 10. Lakukan pengekangan fisik
menampakkan wajah sesuai indikasi
meningkat 11. Hindari bersikap
6. Postur tubuh menyudutkan dan
menampakkan wajah menghentikan pembicaraan
meingkat 12. Hindari sikap mengancam
7. Konsentrasi dan berdebat
meningkat 13. Hindari berdebat atau
8. Tidur meningkat menawar batas perilaku
9. Kontak mata yang telah ditetapkan
meningkat Edukasi
10. Gairah aktivitas 1. Informasikan keluarga
meningkat bahwa sebagai dasar
11. Aktif meningkat pembentukan kognitif
12. Perilaku asertif
meningkat I.09308 (Hal. 364)
13. Percaya diri Promosi Harga Diri
berbicara meningkat Tindakan :
14. Kemampuan Observasi
membuat keputusan 1. Identifikasi budaya, agama,
meningkat ras, jenis kelamin, dan usia
15. Perasaan malu terhadap harga diri
menurun 2. Monitor verbalisasi yang
16. Perasaan bersalah merendahkan diri sendiri
menurun 3. Monitor tingkat harga diri
17. Perasaan tidak setiap waktu sesuai
mampu melakukan kebutuhan
apapun menurun Terapeutik
18. Meremehkan 1. Motivasi terlibat dalam
kemampuan verbalisasi positif untuk diri
mengatasi masalah sendiri
menurun 2. Motivasi menerima
19. Ketergantungan pada tantangan atau hal baru
penguatan secara 3. Diskusikan pernyataan
berlebihan menurun tentang harga diri
20. Pencarian penguatan 4. Diskusikan kepercayaan
secara berlebihan terhadap penilaian diri
menurun 5. Diskusikan pengalaman
yang meningkatkan harga
diri
6. Diskusikan persepsi
negative diri
7. Diskusikan alas an
mengkritik diri atau rasa
bersalah
8. Diskusikan penetapan
tujuan realistis untuk
mencapai harga diri yang
lebih tinggi
9. Diskusikan bersama
keluarga untuk menetapkan
harapan dan batasan yang
jelas
10. Berikan umpan balik potitif
atas peningkatan mencapai
tujuan
11. Fasilitasi lingkungan dan
aktivitas yang meningkatkan
harga diri
Edukasi
1. Jelaskan kepada keluarga
pentingnya dukungan dalam
perkembangan konsep
positif diri pasien
2. Anjurkan menidentifikasi
kekuatan yang dimiliki
3. Anjurkan mempertahankan
kontak mata saat
berkomunikasi dengan
orang lain
4. Anjurkan membuka diri
terhadap kritik negative
5. Anjurkan mengevaluasi
perilaku
6. Ajarkan cara mengatasi
bullying
7. Latih peningkatan tanggung
jawab untuk diri sendiri
8. Latih
pernyataan/kemampuan
positif diri
9. Latih cara berfikir dan
berperilaku positif
10. Latih meningkatkan
kepercayaan pada
kemampuan dalam
menangani situasi

I.09312 (Hal. 375)


Promosi Koping
Tindakan :
Observasi
1. Identifikasi kegiatan jangka
pendek dan panjang sesuai
tujuan
2. Identifikasi kemampuan
yang dimiliki
3. Identifikasi sumber daya
yang tersedia untuk
memenuhi tujuan
4. Identifikasi pemahaman
proses penyakit
5. Identifikasi dampak situasi
terhadap peran dan
hubungan
6. Identifikasi metode
penyelesaian masalah
7. Identifikasi kebutuhan dan
keinginan terhadap
dukungan sosial
Terapeutik
1. Diskusikan perubahan peran
yang dialami
2. Gunakan pendekatan yang
tenang dan meyakinkan
3. Diskusikan alas an
mengkritik diri sendiri
4. Diskusikan untuk
mengklarifikasi
kesalahpahaman dan
mengevaluasi perilaku
sendiri
5. Diskusikan konsekuensi
tidak menggunakan rasa
bersalah dan rasa malu
6. Diskusikan risiko yang
menimbulkan bahaya pada
diri sendiri
7. Fasilitasi dalam
memperoleh informasi yang
dibutuhkan
8. Berikan pilihan realistis
mengenai aspek-aspek
tertentu dalam perawatan
9. Motivasi untuk menentukan
harapan yang realistis
10. Tinjau kembali kemampuan
dalam pengambilan
keputusan
11. Hindari mengambil
keputusan saat pasien
berada dibawah tekanan
12. Motivasi terlibat dalam
kegiatan sosial
13. Motivasi mengidentifikasi
system pendukung yang
tersedia
14. Damping saat berduka (mis.
Penyakit kronis, kecatatan)
15. Perkenalkan dengan orang
atau kelompok yang
berhasil mengalami
pengalaman sama
16. Dukung penggunaan
mekanisme pertahanan yang
tepat
17. Kurangi rangsangan
lingkungan yang
mengancam
Edukasi
1. Anjurkan menjalin
hubungan yang memiliki
kepentingan dan tujuan
sama
2. Anjurkan penggunaan
sumber spiritual, jika perlu
3. Anjurkan mengungkapkan
perasaan dan persepsi
4. Anjurkan keluarga terlibat
5. Anjurkan membuat tujuan
yang lebih spesifik
6. Ajarkan cara memecahkan
masalah secara konstruktif
7. Latih penggunaan teknik
relaksasi
8. Latih keterampilan sosial,
sesuai kebutuhan
9. Latih mengembangkan
penilain obyektif
8. D.0087 (Hal. 194) L.09069 (Hal. 30) I.12463 (Hal. 211)
Harga Diri Rendah Harga Diri Manajemen Perilaku
Situasional Luaran tambahan : Tindakan :
Definisi : 1. Citra tubuh Observasi
Evaluasi atau perasaan 2. Identitas seksual 1. Identifikasi harapan untuk
negative terhadap diri 3. Kesadaran diri mengendalikan perilaku
sendiri atau 4. Ketahanan personal Terapeutik
kemampuan klien 5. Mekanisme koping 1. Diskusikan tanggung jawab
sebagai respon 6. Penampilan peran terhadap perilaku
terhadap situasi saat 7. Perilaku menurunkan 2. Jadwalkan kegiatan
ini. berat badan terstruktur
8. Resolusi berduka 3. Ciptakan dan pertahankan
9. Tingkat ansiketas lingkungan dan kegiatan
perawatan konsisten setiap
Setelah dilakukan dinas
tindakan keperawatan 4. Tingkatkan aktivitas fisik
selama 1x24 jam maka sesuai kemampuan
harga diri meningkat 5. Batasi jumlah pengunjung
dengan kriteria hasil : 6. Bicra dengan nada rendah
1. Penilaian diri positif dan tenang
meningkat 7. Lakukan kegiatan
2. Perasaan memiliki pengalihan terhadap sumber
kelebihan atau agitasi
kemampuan positif 8. Cegah perilaku pasif dan
meningkat agresif
3. Penerimaan penilaian 9. Beri penguatan positif
positif terhadap diri terhadap keberhasilan
sendiri meningkat mengendalikan perilaku
4. Minat mencoba hal 10. Lakukan pengekangan fisik
baru meningkat sesuai indikasi
5. Berjalan 11. Hindari bersikap
menampakkan wajah menyudutkan dan
meningkat menghentikan pembicaraan
6. Postur tubuh 12. Hindari sikap mengancam
menampakkan wajah dan berdebat
meingkat 13. Hindari berdebat atau
7. Konsentrasi menawar batas perilaku
meningkat yang telah ditetapkan
8. Tidur meningkat Edukasi
9. Kontak mata 1. Informasikan keluarga
meningkat bahwa sebagai dasar
10. Gairah aktivitas pembentukan kognitif
meningkat
11. Aktif meningkat I.09308 (Hal. 364)
12. Perilaku asertif Promosi Harga Diri
meningkat Tindakan :
13. Percaya diri Observasi
berbicara meningkat 1. Identifikasi budaya, agama,
14. Kemampuan ras, jenis kelamin, dan usia
membuat keputusan terhadap harga diri
meningkat 2. Monitor verbalisasi yang
15. Perasaan malu merendahkan diri sendiri
menurun 3. Monitor tingkat harga diri
16. Perasaan bersalah setiap waktu sesuai
menurun kebutuhan
17. Perasaan tidak Terapeutik
mampu melakukan 1. Motivasi terlibat dalam
apapun menurun verbalisasi positif untuk diri
18. Meremehkan sendiri
kemampuan 2. Motivasi menerima
mengatasi masalah tantangan atau hal baru
menurun 3. Diskusikan pernyataan
19. Ketergantungan pada tentang harga diri
penguatan secara 4. Diskusikan kepercayaan
berlebihan menurun terhadap penilaian diri
20. Pencarian penguatan 5. Diskusikan pengalaman
secara berlebihan yang meningkatkan harga
menurun diri
6. Diskusikan persepsi
negative diri
7. Diskusikan alas an
mengkritik diri atau rasa
bersalah
8. Diskusikan penetapan
tujuan realistis untuk
mencapai harga diri yang
lebih tinggi
9. Diskusikan bersama
keluarga untuk menetapkan
harapan dan batasan yang
jelas
10. Berikan umpan balik potitif
atas peningkatan mencapai
tujuan
11. Fasilitasi lingkungan dan
aktivitas yang meningkatkan
harga diri
Edukasi
1. Jelaskan kepada keluarga
pentingnya dukungan dalam
perkembangan konsep
positif diri pasien
2. Anjurkan menidentifikasi
kekuatan yang dimiliki
3. Anjurkan mempertahankan
kontak mata saat
berkomunikasi dengan
orang lain
4. Anjurkan membuka diri
terhadap kritik negative
5. Anjurkan mengevaluasi
perilaku
6. Ajarkan cara mengatasi
bullying
7. Latih peningkatan tanggung
jawab untuk diri sendiri
8. Latih
pernyataan/kemampuan
positif diri
9. Latih cara berfikir dan
berperilaku positif
10. Latih meningkatkan
kepercayaan pada
kemampuan dalam
menangani situasi

I.09312 (Hal. 375)


Promosi Koping
Tindakan :
Observasi
1. Identifikasi kegiatan jangka
pendek dan panjang sesuai
tujuan
2. Identifikasi kemampuan
yang dimiliki
3. Identifikasi sumber daya
yang tersedia untuk
memenuhi tujuan
4. Identifikasi pemahaman
proses penyakit
5. Identifikasi dampak situasi
terhadap peran dan
hubungan
6. Identifikasi metode
penyelesaian masalah
7. Identifikasi kebutuhan dan
keinginan terhadap
dukungan sosial
Terapeutik
1. Diskusikan perubahan peran
yang dialami
2. Gunakan pendekatan yang
tenang dan meyakinkan
3. Diskusikan alas an
mengkritik diri sendiri
4. Diskusikan untuk
mengklarifikasi
kesalahpahaman dan
mengevaluasi perilaku
sendiri
5. Diskusikan konsekuensi
tidak menggunakan rasa
bersalah dan rasa malu
6. Diskusikan risiko yang
menimbulkan bahaya pada
diri sendiri
7. Fasilitasi dalam
memperoleh informasi yang
dibutuhkan
8. Berikan pilihan realistis
mengenai aspek-aspek
tertentu dalam perawatan
9. Motivasi untuk menentukan
harapan yang realistis
10. Tinjau kembali kemampuan
dalam pengambilan
keputusan
11. Hindari mengambil
keputusan saat pasien
berada dibawah tekanan
12. Motivasi terlibat dalam
kegiatan sosial
13. Motivasi mengidentifikasi
system pendukung yang
tersedia
14. Damping saat berduka (mis.
Penyakit kronis, kecatatan)
15. Perkenalkan dengan orang
atau kelompok yang
berhasil mengalami
pengalaman sama
16. Dukung penggunaan
mekanisme pertahanan yang
tepat
17. Kurangi rangsangan
lingkungan yang
mengancam
Edukasi
1. Anjurkan menjalin
hubungan yang memiliki
kepentingan dan tujuan
sama
2. Anjurkan penggunaan
sumber spiritual, jika perlu
3. Anjurkan mengungkapkan
perasaan dan persepsi
4. Anjurkan keluarga terlibat
5. Anjurkan membuat tujuan
yang lebih spesifik
6. Ajarkan cara memecahkan
masalah secara konstruktif
7. Latih penggunaan teknik
relaksasi
8. Latih keterampilan sosial,
sesuai kebutuhan
9. Latih mengembangkan
penilain obyektif
9. D.0082 (Hal 184) L.09091 (Hal 128) I.09276 (Hal 46)
Distres Spiritual Status Spiritual Dukungan Spritiual
Definisi : Luaran tambahan : Tindakan
Gangguan pada 1. Harapan Observasi :
keyakinan atau sistem 2. Kesadaran diri 1. Identifikasi perasaan
nilai berupa kesulitan 3. Psikospiritual khawatir
merasakan makna dan 4. Resolusi berduka 2. Identifikasi pandangan
tujuan hidup melalui 5. Status kenyamanan tentang hubungan antara
hubungan dengan diri, 6. Status koping spiritual dengan kesehatan
orang lain, lingkungan 7. Tingkat depresi 3. Identifikasi harapan dan
atau tuhan kekatan pasien
Setelah dilakukan 4. Identifukasi ketaatan dalam
tindakan keperawatan beragama
selama 1x24 jam maka Terapeutik :
ekspektasi mebaik 1. Berikan kesempatan
dengan kriteria hasil : mengekspresikan perasaan
1. Verbalisasi makna tentang penyakit dan
dan tujuan hidup kematian
meningkat 2. Berikan kesempatan
2. Verbalisasi kepuasan mengekspresikan dan
terhadap makna meredakan marah secara
hidup meningkat tepat
3. Verbalisasi perasaan 3. Yakinlah bahwa perawat
keberdayaan bersedia mendukung selama
meningkat masa ketidaknyamanan
4. Verbalisasi perasaan 4. Sediakan privasi dan waktu
tenang meningkat tenang untuk aktivitas
5. Verbalisasi spiritual
penerimaan 5. Diskusikan keyakinan
meningkat tentang makna dan tujuan
6. Verbalisasi percaya hidup, jiaka perlu
pada orang lain 6. Fasilitasi melakukan
meningkat kegiatan ibadah
7. Perilaku marah pada Edukasi :
tuhan menurun 1. Anjurkan berinteraksi
8. Verbalisasi perasaan dengan keluarga, teman,
bersalah menurun dan/atau orang lain
9. Verbalisasi perasaan 2. Anjurkan berpartisipasi
dasing menurun dalam kelompok pendukung
10. Verbalisasi perasaan 3. Ajarkan metode relaksasi,
diabaikan menurun meditasi, dan imajinasi
11. Verbalisasi terbimbing
menyalahkan diri Kolaborasi :
sendiri menurun 1. Atur kunjungan dengan
12. Mimpi buruk rihaniawan (misal. Ustadz,
menurun pendeta, romo, biksu)
13. Perasaan takut
menurun
14. Penghindaran
aktivitas, tempat,
orang terkait trauma
menurun
15. Kewaspadaan
berlebihan menurun
16. Perilaku merusak diri
menurun
17. Kemampuan
beribadah membaik
18. Interaksi dengan
orang
terdekat/pemimpin
spiritual membaik
19. Koping membaik
20. Memori membaik
21. Interprestasi realitas
membaik
10. D. 0123 (Hal 271) L. 13123 (Hal 98) I. 13490 (Hal 372)
Kesiapan Pola Keluarga Promosi Keutuhan Keluarga
Peningkatan Proses Luaran Tambahan : Tindakan
Keluarga 1. Dukungan keluarga Observasi :
Definisi : 2. Kinerja pengasuhan 1. Identifikasi pemahaman
Pola fungsi keluarga 3. Status kesehatan keluarga terhadap masalah
yang cukup untuk keluarga 2. Identifikasi adanya konflik
mendukung 4. Status koping prioritas antar anggota
kesejahteraan anggota keluarga keluarga
keluarga dan dapat 3. Identifikasi mekanisme
ditingkatkan. Setelah dilakukan koping keluarga
tindakan keperawatan 4. Monitor hubungan antara
selama 1x24 jam maka anggota keluarga
ekspektasi mebaik Terapeutik :
dengan kriteria hasil : 1. Hargai privasi keluarga
1. Adaptasi keluarga 2. Fasilitasi kunjungan
terhadap situasi keluarga
meningkat 3. Fasilitasi keluarga
2. Kemampuan melakukan pengambilan
keluarga keputusan dan pemecahan
berkomunikasi masalah
tetbuka diantara 4. Fasilitasi komunikasi
anggota keluarga terbuka natar setiap anggota
meningkat keluarga
Edukasi :
1. Informasikan kondisi pasien
secara berkala kepada
keluarga
2. Anjurkan anggota keluarga
mempertahankan
keharmonisan keluarga
Kolaborasi :
1. Rujuk untuk terapi keluarga,
jika perlu

I. 13496 (Hal 383)


Promosi Proses Efektif
Keluarga
Tindakan
Observasi :
1. Identifikasi tipe proses
keluarga
2. Identiikasi masalah atau
gangguan dalam proses
keluarga
3. Identifikasi kebutuhan
perawatan mandiri di rumah
untuk klien dan tetap
beradaptasi dengan pola
hidup keluarga
Térapeutik :
1. Pertahankan interaksi yang
berkelanjutan dengan
anggota keluarga
2. Motivasi anggota keluarga
untuk melakukan aktivitas
bersama seperti makan
berrsama, diskusi bersama
keluarga
3. Fasilitasi anggota keluarga
melakukan kunjungan
rumah sakit
4. Susun jadwal aktivitas
perawatan mandiri di rumah
untuk mengurangi gangguan
rutinitas keluarga
Edukasi :
1. Jelaskan strategi
mengembalikan kehidupan
keluarga yang normal
kepada anggota keluarga
2. Diskusikan dukungan sosial
dari sekitar keluarga
3. Latih keluarga manajemen
waktu jika perawatan di
rumah dibutuhkan

Anda mungkin juga menyukai