Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANEMIA

NO. DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI (SIKI) IMPLEMENTASI EVALUASI


KEPERAWATAN (SDKI) HASIL (SLKI)
1. Perfusi perifer tidak efektif
Setelah dilakukan intervensi a. Pemeriksaan tanda-tanda vital a. Memeriksa tanda-tanda
berhubungan dengan (b.d): keperawatan selama 6 jam,  Observasi: vital:
 Hiperglikemia perfusi perifer meningkat - Monitor tekanan darah - Memonitoring TD, nadi, RR
 Penurunan dengan kriteria hasil:
konsentrasi - Monitor nadi (frekuensi, dan Temperatur.
hemoglobin  Denyut nadi perifer kekuatan, irama). - Mendokumentasikan tanda
meningkat - Monitor pernafasan vital
 Peningkatan tekanan darah (frekuensi, kedalaman). - Menginformasikan hasil
 Kekurangan volume Penyembuhan luka
- Monitor suhu tubuh. pemantauan.
cairan meningkat
- Monitor oksimetri nadi. b. Memantau hasil
 Penurunan aliran ateri  Sensasi meningkat - Monitor tekanan nadi laboratorium:
dan/atau vena  Warna kulit pucat menurun (selisih TDS dan TDD) - Memeriksa kesesuaian hasil
 Kurang terpapar informasi  Nyeri ekstremitas menurun - Identifikasi penyebab laboratorium dengan
 Parasresia menurun perubahan tanda vital. penampilan klinis.
tentang faktor pemberat  Terapeutik: - Mengambil sampel darah
(mis. merokok, gaya hidup Kelemahan otot menurun - Berkolaborasi dengan dokter
- Aturan interval
monoton,  Kram otot menurun
trauma, pemantauan sesuai kondisi jika hasil laboratorium
obesitas, asupan garam,  Bruit femoralis menurun pasien. memerlukan intervensi
imobilitas)  Nekrosis menurun - Dokumentasikan hasil media.
pemantauan c. Memberikan produk
 Kurang terpapar informasi  Pengisian kapiler membaik
 Edukasi: darah/transfusi
tentang proses penyakit  Akral membaik - Mengidentifikasi rencana
- Jelaskan tujuan dan
(mis. diabetes mellitus,  Turgor kulit membaik prosedur pemantauan transfusi
hiperlipidemia)  Tekanan darah sistolik - Informasikan hasil - Menjelaskan tujuan dan
 Kurang aktivitas fisik membaik pemantauan, jika perlu prosedur transfusi
- Memeriksa kepatenan akses
 Tekanan darah diastolic b. Pemantauan hasil
laboratorium intravena, flebitis dan tanda
ditandai dengan (d.d): membaik
 Pengikisan kapiler >3  Tekanan  Observasi: infeksi lokal.
ateri rata-rata - Identifikasi pemeriksaan - Memberikan NaCl 0,9% 50-
detik membaik 100 ml sebelum transfusi
laboratorium yang
 Nadi perifer menurun atau  Indeks ankle-brachial diperlukan. dilakukan.
tidak teraba - Monitor hasil - Melakukan pengecekan
ganda (double check) pada
 Akral teraba dingin laboratorium. label darah (golongan darah,
 Warna kulit pucat - Pemeriksaan kesesuaian rhesus, tanggal kadaluarsa,
hasil laboratorium dengan nomor seri, jumlah dan
 Turgor kulit menurun
penampilan klinis pasien. identitas pasien).
 Parastesia  Terapeutik: - Memonitoring reaksi
 Nyeri ekstremitas - Ambil sample tranfusi.
(klaudikasi intermiten) darah/sputum/pus/jaringan - Mendokumentasikan tanggal,
 Edema atau lainnya sesuai waktu, jumlah darah, dan
protokol. respon transfusi.
 Penyembuhan luka lambat
- Interpretasikan hasil
 Indeks ankle-brachial pemeriksaan.
<0,90  Kaloborasi:
 Bruit femoral - Kaloborasi dengan dokter
jika hasil laboratorium
memerlukan intervensi
media.
c. Pemberian produk darah/
tranfusi:
 Observasi:
- Identifikasi rencana
transfusi
- Monitor tanda-tanda vital
sebelum, selama dan
setelah transfusi (tekanan
darah, suhu, nadi dan
frekuensi nafas)
- Monitor tanda kelebihan
cairan (mis. Dispnea,
takikardia, sianosis,
tekanan darah meningkat,
sakit kepala, konvulsi)
- Monitor reaksi tranfusi.
 Terapeutik:
- Lakukan pengecekan
ganda (double check) pada
label darah (golongan
darah, rhesus, tanggal
kadaluarsa, nomor seri,
jumlah dan identitas
pasien).
- Pasang akses intravena,
jika belum terpasang.
- Periksa kepatenan akses
intravena, flebitis dan
tanda infeksi lokal.
- Berikan NaCl 0,9% 50-
100 ml sebelum transfusi
dilakukan.
- Atur kecepatan, aliran
transfusi dalam waktu
maksimal 4 jam.
- Hentikan transfusi jika
terdapat reaksi transfusi
- Dokumentasikan tanggal,
waktu, jumlah darah, dan
respon transfusi.
 Edukasi:
- Jelaskan tujuan dan
prosedur transfusi
- Jelaskan tanda dan gejala
reaksi transfusi yang perlu
dilaporkan (mis. gatal,
pusing, sesak, nafas,
dan/atau nyeri dada).
2. Intoleransi Aktivitas Setelah dilakukan intervensi 6 a. Manajemen energi a. Manajemen energi:
jam toleransi aktivitas  Observasi: - Mengidentifikasi gangguan
berhubungan dengan (b.d):
meningkat dengan criteria hasil: - Identifikasi gangguan anggota anggota tubuh yang
o Ketidakseimbangan antara  Frekuensi nadi meningkat tubuh yang menyebabkan menyebabkan kelelahan
suplai dan kebutuhan  Saturasi oksigen meningkat
kelelahan - Memonitoring kelelelahan
 Kemudahan dalam - Monitor kelelelahan - Memonitoring pola dan jam
oksigen melakukan aktivitas sehari- - Monitor pola dan jam tidur tidur
hari meningkat - Monitor lokasi dan - Menyediakan lingkungan
o Tirah baring
 Kecepatan berjalan ketidaknyamanan selama nyaman dan rendah stimulus
o Kelemahan meningkat melakukan aktivitas (mis.cahaya, suara,
o Imobilitas  Jarak berjalan meningkat  Terapeutik: kunjungan)
 Kekuatan tubuh bagian atas - Sediakan lingkungan nyaman - Memfasilitasi duduk disisi
o Gaya hidup monoton meningkat dan rendah stimulus tempat tidur, jika tidak dapat
ditandai dengan (d.d):  Kekuatan tubuh bagian (mis.cahaya, suara, kunjungan) berpindah dan berjalan
bawah meningkat - Lakukan latihan rentang gerak - Menganjurkan tirah baring
o Mengeluh lelah  Keluhan lelah menurun pasif dan/atau aktif - Menganjurkan melakukan
 Dispnea - Berikan aktivitas distraksi aktivitas secara bertahap
o Frekuensi jantung saat aktivitas
menurun yang menenangkan - Menganjurkan menghubungi
meningkat >20% dari - Fasilitasi duduk disisi tempat perawat jika tanda gejala
 Dispnea setelah aktivitas
tidur, jika tidak dapat kelelelahan tidak berkurang
kondisi istirahat menurun
berpindah dan berjalan b. Memantau tanda-tanda
 Perasaan lemah menurun
o Dispnea saat/setelah
 Aritmia saat aktivitas  Edukasi: vital:
- Anjurkan tirah baring - Memonitoring TD,
aktivitas menurun
- Anjurkan melakukan aktivitas Temperatur, Nadi, RR
o Merasa tidak nyaman  Aritmia setelah aktivitas - Mengidentifikasi penyebab
secara bertahap
menurun perubahan tanda-tanda vital
- Anjurkan menghubungi
setelah beraktivitas  Sianosis menurun - Mengatur interval
perawat jika tanda gejala
o Merasa lemah  Warna kulit membaik kelelelahan tidak berkurang pemantauan sesuai kondisi
 Tekanan darah membaik - Ajarkan strategi koping untuk pasien
o Tekanan darah berubah  Frekuensi nafas membaik mengurangi kelelahan - Mendokumentasikan hasil
>20% dari kondisi EKG iskemia membaik  Kolaborasi: pemantauan
- Kaloborasi dengan ahli gizi - Menginformasikan hasil
istirahat
tentang cara meningkatkan pemantauan.
o Gambaran EKG asupan makanan c. Memberikan obat:
b. Pantau tanda-tanda vital - Mengidentifikasi
menunjukkan aritmia
 Observasi: kemungkinan alergi, interaksi
saat/setelah aktivitas - Monitor tekanan darah dan kontraindikasi obat
- Monitor.nadi (frekuensi, - Memverifiksi order obat
o Gambaran EKG
kekuatan, irama). sesuai dengan indikasi
menunjukkan iskemia - Monitor pernafasan - Memeriksa tanggal
(frekuensi,kedalaman). kadaluarsa obat
o Sianosis
- Memonitoring efek samping,
- Monitor suhu tubuh. toksisitas dan interaksi obat
- Monitor oksimetri nadi. - Melakukan prinsip 6 benar
- Monitor tekanan nadi (selisih (pasien, obat, dosis, rute,
TDS dan TDD) waktu, dokumentasi)
- Identifikasi penyebab - Memperhatikan jadwal
perubahan tanda vital. pemberian obat jenis
 Terapeutik: hipnotik, narkotika dan
- Aturan interval pemantauan antibiotik
sesuai kondisi pasien. - Menjelaskan jenis obat, alas
- Dokumentasikan hasil an pemberian, tindakan yang
pemantauan diharapkan dan efeksamping
 Edukasi: sebelum pemakaian
- Jelaskan tujuan dan prosedur - Meghindari pemberian obat
pemantauan yang tidak diberi label yang
- Informasikan hasil benar
pemantauan, jika perlu - Membuang obat yang tidak
c. Pemberian obat: dipakai atau kadarluwarsa
 Observasi: - Memfasilitasi minum obat
- Identifikasi kemungkinan - Menandatangani pemberian,
alergi, interaksi dan narkotika, sesuai protocol
kontraindikasi obat - Mendokumentasikan
- Verifiksi order obat sesuai pemberian obat dan respons
dengan indikasi terhadap obat
- Periksa tanggal kadaluarsa
obat
- Monitor tanda vital dan nilai
laboratorium sebelum
pemberian obat,jika perlu
- Monitor efek terapeutik obat
- Monitor efek samping,
toksisitas dan interaksi obat
 Terapeutik:
- Perhatikan prosedur pemberian
obat yang aman dan akurat
- Hindari interupsi saat
mempersiapkan,
memverifikasi atau mengelola
obat
- Lakukan prinsip 6 benar
(pasien, obat, dosis, rute,
waktu, dokumentasi)
- Perhatikan jadwal pemberian
obat jenis hipnotik, narkotika
dan antibiotic
- Hindari pemberian obat yang
tidak diberi label yang benar
- Buang obat yang tidak dipakai
atau kadarluwarsa
- Fasilitasi minum obat
- Tandatangani peberian,
narkotika, sesuai protokol
- Dokumentasikan pemberian
obat dan respons terhadap obat
 Edukasi:
- Jelaskan jenis obat, alas an
pemberian, tindakan yang
diharapkan dan efeksamping
sebelum pemakaian
- Jelaskan faktor yang dapat
meningkatkan dan
menurunkan efektifitas obat

3. Risiko defisit nutrisi ditandai Setelah dilakukan intervensi 6 a. Manajemen nutrisi: a. Manajemen nutrisi:
dengan (d.d): jam status nutrisi membaik  Observasi: - Mengidentifikasi alergi
 Ketidakmampuan menelan dengan criteria hasil: - Identifikasi status nutrisi intoleransi makanan
makanan  Porsi makanan yang - Identifikasi alergi - Mengidentifikasi makanan
 Ketidakmampuan dihabiskan meningkat intoleransi makanan yang disukai
mencerna makanan  Kekuatan otot mengunyah - Identifikasi makanan yang - Memonitoring asupan
 Ketidakmampuan meningkat disukai makanan
mengabsorbsi nutriet  Kekuatan otot menelan - Identifikasi kebutuhan - Memonitoring berat badan
 Peningkatan kebutuhan meningkat kalori dan jenis nutrien - Memonitoring hasil
metabolisme  Serum albumin meningkat - Identifikasi perlunya pemeriksaan laboratorium.
 Faktor ekonomi (mis.  Verbalisasi keinginan untuk penggunaan selang - Menyajikan makanan secara
financial tidak mencukup) meningkatkan nutrisi nasogastrik menarik dan suhu yang
 Faktor psikologis (mis. meningkat - Monitor asupan makanan sesuai
stress, keengganan untuk  Pengetahuan tentang pilihan - Monitor berat badan - Memberikan suplemen
makan) makanan yang sehat - Monitor hasil pemeriksaan makanan, jika perlu
meningkat laboratorium. - Menganjurkan posisi duduk,
 Pengetahuan tentang pilihan  Terapeutik: jika mampu
minuman yang sehat - Lakukan oral hygiene - Berkolaborasi dengan ahli
meningkat sebelum makan, jika perlu gizi untuk menentukan
 Pengetahuan tentang standar - Fasilitasi menentukan jumlah kalori dan jenis
asupan nutrisi yang tepat pedoman diet (mis. nutrien yang dibutuhkan, jika
meningkat piramida makanan) perlu
 Penyiapan dan penyimpanan - Sajikan makanan secara b. Manajemen gangguan
makanan yang aman menarik dan suhu yang makan:
meningkat sesuai - Memonitoring asupan dan
- Beri makanan yang tinggi keluarannya makanan dan
 Penyiapan dan penyimpanan
serat untuk mencegah cairan serta kebutuhan kalori
minuman yang aman
konstipasi - Menimbang berat badan
meningkat
- Berikan makanan yang secara rutin
 Sikap terhadap
tinggi kalori dan tinggi - Mendamping ke kamar
makanan/minuman sesuai
protein mandi untuk pengamatan
dengn tujuan kesehatan
- Berikan suplemen perilaku memuntahkan
meningkat
makanan, jika perlu kembali makanan
 Perasaan cepat kenyang - Menganjurkan membuat
- Hentikan pemberian
menurun
makan melalui selang catatan harian tentang
 Nyeri abdomen menurun perasaan dan dan situasi
nasogastrik jika asupan
 Sariawan sedang oral dapat ditoleransi pemicu pengeluaran
 Rambut rontok sedang  Edukasi: amakanan (mis. pengeluaran
 Diare menurun - Anjurkan posisi duduk, yang disengaja, muntah,
 Berat badan membaik jika mampu aktivitas berlebihan)
- Ajarkan diet yang di - Berkolaborasi dengan ahli
 Indek masa tubuh (IMT)
programkan gizi tentang target berat
membaik badan, kebutuhan kalori dan
 Frekuensi makan membaik pilihan makanan
 Nafsu makan membaik  Kolaborasi:
 Bising usus membaik - Kolaborasi pemberian c. Edukasi nutrisi:
 Tebal lipatan kulit medikasi sebelum makan - Memeriksa status gizi, status
trisepmembaik (mis. pereda nyeri, alergi, program diet,
 Membrane mukosa membaik antlemetik), jika perlu kebutuhan dan kemampuan
- Kolaborasi dengan ahli pemenuhan kebutuhan gizi
gizi untuk menentukan - Mengidentifikasi
jumlah kalori dan jenis kemampuan dan waktu yang
nutrien yang dibutuhkan, tepat menerima informasi
jika perlu - Menjadwalkan pendidikan
b. Manajemen gangguan makan kesehatan sesuai kesepakatan
 Observas: - Menjelaskan pada pasien dan
- Monitor asupan dan keluarga alergi makanan,
keluarannya makanan dan makanan
cairan serta kebutuhan
kalori
 Terapeutik:
- Timbang berat badan
secara rutin
- Diskusikan perilaku
makan dan jumlah
aktivitas fisik (termasuk
olahraga) yang sesuai
- Lakukan kontrak perilaku
(mis. target berat badan,
tanggung jawab perilaku)
- Damping ke kamar mandi
untuk pengamatan
perilaku memuntahkan
kembali makanan
- Berikan penguatan positif
terhadap keberhasilan
target dan perubahan
perilaku
- Beri konsekuensi jika
tidak mencapai target
sesuai kontrak
- Rencanakan program
pengobatan untuk
perawatan di rumah (mis.
medis, konseling)
 Edukasi:
- Anjurkan membuat
catatan harian tentang
perasaan dan dan situasi
pemicu pengeluaran
amakanan (mis.
pengeluaran yang
disengaja, muntah,
aktivitas berlebihan)
- Ajarkan mengatur diet
yang tepat
- Ajarkan keterampilan
koping penyelesaian
masalah perilaku makan
 Kolaborasi:
- Kolaborasi dengan ahli
gizi tentang target berat
badan, kebutuhan kalori
dan pilihan makanan
c. Edukasi nutrisi:
 Observasi:
- Periksa status gizi, status
alergi, program diet,
kebutuhan dan
kemampuan pemenuhan
kebutuhan gizi
- Identifikasi kemampuan
dan waktu yang tepat
menerima informasi
 Terapeutik:
- Persiapan materi dan
media seperti jenis-jenis
nutrisi, label makanan
penukar, cara mengelola,
cara menakar makanan
- Jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai
kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk
bertanya
 Edukasi:
- Jelaskan pada pasien dan
keluarga alergi makanan,
makanan
4. Kesiapan peningkatan nutrisi Setelah dilakukan intervensi 6 a. Edukasi nutrisi: a. Eduksdi nutrisi
ditandai dengan (d.d):
jam status nutrisi membaik  Observasi: - Memeriksa status gizi, status
dengan criteria hasil: - Periksa status gizi, status alergi, program diet,
 Mengekspresikan  Porsi makanan yang alergi, program diet, kebutuhan dan kemampuan
dihabiskan meningkat kebutuhan dan pemenuhan kebutuhan gizi
keinginan untuk
 Kekuatan otot mengunyah kemampuan pemenuhan - Mengidentifikasi
meningkatkan nutrisi meningkat kebutuhan gizi kemampuan dan waktu yang
 Kekuatan otot menelan - Identifikasi kemampuan tepat menerima informasi
 Makan teratur dan adekuat dan waktu yang tepat - Menjadwalkan pendidikan
meningkat
 Mengekspresikan  Serum albumin meningkat menerima informasi kesehatan sesuai kesepakatan
 - Menjelaskan pada pasien dan
tentang  Verbalisasi keinginan untuk
Terapeutik:
pengetahuan - Persiapan materidan keluarga alergi makanan,
meningkatkan nutrisi
pilihan makanan dan meningkat media seperti jenis-jenis makanan
 Pengetahuan tentang pilihan nutrisi, label makanan b. Konseling nutrisi
cairan yang sehat penukar, cara mengelola, - Mengidentifikasi kebiasaan
makanan yang sehat
 Mengikuti standar asupan meningkat cara menakar makanan makan dan perilaku makan
- Jadwalkan pendidikan yang akan diubah
nutrisi yang tepat (mis.  Pengetahuan tentang pilihan kesehatan sesuai - Memonitoring intake dan
minuman yang sehat
piramida makanan, kesepakatan output cairan, nilai
meningkat
pedoman  Pengetahuan tentang standar - Berikan kesempatan untuk hemoglobin, tekanan darah
asupan nutrisi yang tepat bertanya kenaikan berat badan dan
American Diabetic
meningkat  Edukasi: kebiasaan membeli makanan
Assosiation atau pedoman  Penyiapan dan penyimpanan - Jelaskan pada pasien dan - Membina hubungan
makanan yang aman keluarga alergi makanan, terapeutik
lainnya)
meningkat makanan - Mempertimbangkan faktor-
 Penyiapan dan  Penyiapan dan penyimpanan b. Konseling nutrisi faktor yang mempengaruhi
penyimpanan makanan minuman yang aman  Observasi: pemenuhan kebutuhan gizi
meningkat - Identifikasi kebiasaan (mis. usia, ,tahap
dan minuman yang aman  Sikap terhadap makan dan perilaku pertumbuhan dan
makanan/minuman sesuai makan yang akan diubah perkembangan, penyakit)
Sikap terhadap makanan dan
dengn tujuan kesehatan - Identifikasi kemajuan - Menginformasikan perlunya
minuman sesuai dengan
meningkat modifikasi diet secara modifikasi diet (mis.
tujuan kesehatan
 Perasaan cepat kenyang regular penurunan atau peiningkatan
menurun - Monitor intake dan output berat badan, pembatasan
 Nyeri abdomen menurun cairan, nilai hemoglobin, natrium atau cairan,
tekanan darah kenaikan pengukuran kolestrol
 Sariawan sedang
berat badan dan kebiasaan - Merujuk pada akli gizi,jika
 Rambut rontok sedang
membeli makanan diperlukan
 Diare menurun
 Berat badan membaik  Terapeutik: c. Memantau nutrisi:
- Bina hubungan terapeutik - Mengidentifikasi faktor yang
 Indek masa tubuh (IMT) mempengaruhi asupan gizi
- Sepakati lama waktu
membaik (mis. pengetahuan,
pemberian konseling
 Frekuensi makan membaik ketersedian, makan,
- Tetapkan tujuan jangka
 Nafsu makan membaik panjang dan pendek yang agama/kepercayaan, budaya,
 Bising usus membaik realitas mengunyah tidak adekuat,
 Tebal lipatan kulit - Gunakan standar nutrisi gangguan menelan,
trisepmembaik sesuai program diet dalam penggunaaan obat-obatan
 Membrane mukosa membaik mengevaluasi kecukupan atau pascaoperasi)
asupan makanan - Mengidentifikasi kelainan
- Pertimbangkan faktor- pada kulit (mis. memar yang
faktor yang berlebihan, luka yang sulit
mempengaruhi sembuh dan perdarahan).
pemenuhan kebutuhan - Mengidentifikasi pola makan
gizi (mis. usia, ,tahap (mis.
kesukaan/ketidaksukaan
pertumbuhan dan makan, konsumsi makanan
perkembangan, penyakit) cepat saji, makan buru-buru)
 Edukasi: - Mengidentifikasi kelainan
- Informasikan perlunya rongga mulut (mis.
modifikasi diet (mis. peradangan, gusi berdarah,
penurunan atau bibir kering dan retak, luka)
peiningkatan berat badan, - Mengidentifikasi kelainan
pembatasan natrium atau eliminasi (mis. diare, darah,
cairan, pengukuran lendir dan eliminasi yang
kolestrol) tidak teratur)
- Jelaskan program gizi dan - Menjelaskan tujuan dan
persepsi pasien terhadap prosedur pemantauan
diet yang diprogramkan - Mengatur interval waktu
 Kolaborasi: pemantauan sesuai dengan
- Rujuk pada akli gizi,jika kondisi pasien
diperlukan - Memonitoring mual dan
c. Pemantauan Nutrisi: muntah
 Observasi: - Memonitoring asupan oral
- Identifikasi faktor yang - Memonitoring warna
mempengaruhi asupan konjungtiva
gizi (mis. pengetahuan, - Memonitoring hasil
ketersedian, makan, laboratorium (mis. kadar
agama/kepercayaan, kolestrol, albumin serum,
budaya, mengunyah tidak transferrin, kreatinin,
adekuat, gangguan heboglobin, hematokrit dan
menelan, penggunaaan elektrolit darah)
obat-obatan atau - Menghitung perubahan berat
pascaoperasi) badan
- Identifikasi perubahan - Mendokumentasikan hasil
berat badan pemantauan
- Identifikasi kelainan pada - Menginformasikan hasil
kulit (mis. memar yang pemantauan, jika perlu
berlebihan, luka yang sulit
sembuh dan perdarahan).
- Identifikasi kelainan pada
rambut (mis. kering, tipis,
kasar dan mudah patah)
- Identifikasi pola makan
(mis.
kesukaan/ketidaksukaan
makan, konsumsi
makanan cepat saji,
makan buru-buru)
- Identifikasi kelainan pada
kuku (mis. berbentuk
sendok, retak, mudah
patah dan bergerigi)
- Identifikasi kemampuan
menelan (mis. fungsi
motorik wajah, reflek
menelan, refleks gag)
- Identifikasi kelainan
rongga mulut (mis.
peradangan, gusi
berdarah, bibir kering dan
retak, luka)
- Identifikasi kelainan
eliminasi (mis. diare,
darah, lendir dan eliminasi
yang tidak teratur)
- Monitor mual dan muntah
- Monitor asupan oral
- Monitor warna
konjungtiva
- Monitor hasil
laboratorium (mis. kadar
kolestrol, albumin serum,
transferrin, kreatinin,
heboglobin, hematokrit
dan elektrolit darah)
 Terapeutik:
- Timbang berat badan
- Ukur antropometrik
komposisi tubuh (mis.
indeks massa tubuh,
pengukuran pinggang dan
ukuran lipatan kulit)
- Hitung perubahan berat
badan
- Atur interval waktu
pemantauan sesuai dengan
kondisi pasien
- Dokumentasikan hasil
pemantauan
 Edukasi:
- Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
- Informasikan hasil
pemantauan, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai