DO:
- Keadaan umum berat
- Pasien dengan
kecelakaan motor
- Hemiparesis sinistra
- Terdapat luka lesi
dikepala
- GCS: E1M2V2
- Pasien post
kecelakaan
- Adanya peningkatan
CVP
- Terdapat tention
pneumotoraks
- Hasil CT Scan: SDH
(Subdural hematom)
- TD: 180/102 mmHg
- RR: 26x/menit
- N: 82x/menit
- T: 36,1 ‘C
- Terapi yang
diberikan: Drip
propofol 3 cc/jam dan
drip fentanil
0,5cc/jam, injeksi
citicolin 500 mg/12
jam
DO:
- Keadaan umum berat
- TD: 180/102 mmHg
- RR: 26x/menit
- N: 82x/menit
- T: 36,1 ‘C
- SPO2: 95%
- Pada jam 08.00 WIB:
terpasang NRM 13
liter
- Pada jam 11.00 WIB:
terpasang servical
collar
- Dispnea
- Terpasang IUFD RL
20 bpm
- Bunyi nafas menurun
- Terapi yang
diberikan: ventolin
DO:
- Keadaan umum berat
- Konjungtiva anemis
- Mukosa bibir pucat
- Akral dingin
- Warna kulit pucat
- Turgor kulit menurun
- CRT < 3 detik
- Hb: 8,9 g/dL
- Hematokrit: 28%
- N: 82 x/menit
- RR: 26 x/menit
- T: 36,1 ‘C
DIAGNOSA KEPERAWATAN
HARI/
DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
TGL
Senin/ Perfusi Serebral Manajemen Peningkatan TIK S: -
06-06- Tidak Efektif 1. Mengkaji apakah adanya (Penurunan kesadaran)
2022 peningkatan TIK
O:
2. Memonitor TTV - Keadaan umum berat
3. Memonitor MAP - Pasien dengan kecelakaan motor
4. Memonitor pernapasan - Hemiparesis sinistra
- Terdapat luka lesi dikepala
5. Memposisikan pasien
- GCS: E1M2V2
dengan posisi head up - Pasien post kecelakaan
6. Membatasi pemasukan - Adanya peningkatan CVP
- Terdapat tention pneumotoraks
cairan melalui oral
- Hasil CT Scan: SDH (Subdural
7. Kolaborasi melakukan hematom)
8. Kolaborasi pemberian - TD: 180/102 mmHg
- RR: 26x/menit
terapi drip propofol 3
- N: 82x/menit
cc/jam dan drip fentanil - T: 36,1 ‘C
0,5cc/jam dan injeksi terapi - Terapi yang diberikan: Drip
citicoline 500 mg/12 jam propofol 3 cc/jam dan drip
fentanil 0,5cc/jam
P:
Observasi
- Identifikasi penyebab
peningkatan TIK(mis:
gangguan metabolisme,
edema serebral)
- Monitor tanda dan gejala
TIK(mis: tekanan darah
meningkat, nadi melebar)
- Monitor MAP (Mean
Venous Pressure)
- Monitor status pernafasan
- Monitor intake dan output
cairan
Terapeutik
- Minimalkan stimulus
dengan menyediakan
lingkungan yang tenang
- Berikan posisi semi fowler
- Cegah terjadinya kejang
- Pertahankan suhu tubuh
normal
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
sedasi dan anti konvulsan,
jika perlu
- Kolaborasi pemberian
diuretik osmosis, jika perlu
E:
- Keadaan masih umum berat
- Pasien terpasang servical
collar
- Pasien dengan kecelakaan
motor
- Hemiparesis sinistra
- Terdapat luka lesi dikepala
- GCS: E1M2V2
- Adanya peningkatan CVP
- Terdapat tention
pneumotoraks
- Hasil CT Scan: SDH
(Subdural hematom)
- TD: 160/105 mmHg
- MAP: 123 mmHg
- RR: 29 x/menit
- N: 98x/menit
- T: 36,1 ‘C
- Terapi yang sudah diberikan:
Drip propofol 3 cc/jam dan
drip fentanil 0,5cc/jam
E:
- Keadaan umum berat
- TD: 160/105 mmHg
- RR: 29x/menit
- N: 98x/menit
- T: 36,1 ‘C
- SPO2: 96%
- Terpasang ventilator mode
AC/PC dengan PEEP: 6
CmH2O FiO2: 50%
- terpasang servical collar
- Dispnea
- Terpasang IUFD RL 20
bpm
- Bunyi nafas menurun
- Terapi yang diberikan:
ventolin
TTV O:
2. Melakukan pemeriksaan - Keadaan umum berat
sirkulasi perifer - Konjungtiva anemis
- Mukosa bibir pucat
3. Melakukan pemeriksaan
- Akral dingin
turgor kulit dan CRT - Warna kulit pucat
4. Monitor tanda-tanda - Turgor kulit menurun
- CRT < 3 detik
infeksi
- Hb: 8,9 g/dL
- Hematokrit: 28%
- N: 82 x/menit
- RR: 26 x/menit
- T: 36,1 ‘C
P:
Observasi
- Periksa sirkulasi perifer
(misal, nadi perifer, edema,
pengisian kapiler, warna,
suhu)
- Identifikasi faktor risiko
gangguan sirkulasi
- Monitor panas, kemerahan,
nyeri, atau bengkak pada
ekstremitas
Terapeutik
- Hindari pemasangan infus
atau pengambilan darah
diarea keterbatasan perfusi
- Hindari pengukuran
tekanan darah pada
ekstremitas dengan
keterbatasan perfusi
- Hindari penekanan dan
pemsangan tourniqet pada
area cedeera
- Lakukan pencegahan
infeksi
- Lakukan perawatan kuku
dan kaki
- Lakukan hidrasi
E:
- Keadaan umum berat
- Konjungtiva masih anemis
- Mukosa bibir pucat
- Akral dingin
- Warna kulit pucat
- Turgor kulit menurun
- CRT < 3 detik
- Hb: 8,9 g/dL
- Hematokrit: 28%
- N: 98 x/menit
- RR: 29 x/menit
- T: 36,1 ‘C
HARI/
DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
TGL
Selasa/ Perfusi Serebral Manajemen Peningkatan TIK S: -
07-06- Tidak Efektif 1. Mengkaji apakah (Penurunan kesadaran)
2022 adanya peningkatan
O:
TIK - Keadaan umum berat
2. Memonitor TTV - Pasien dengan kecelakaan motor
- Hemiparesis sinistra
3. Memonitor MAP - Terdapat luka lesi dikepala
4. Memonitor pernapasan - GCS: E1M2V2
- Pasien post kecelakaan
5. Kolaborasi pemberian
- Adanya peningkatan CVP
terapi drip propofol 3 - Terdapat tention pneumotoraks
cc/jam dan drip fentanil - Hasil CT Scan: SDH (Subdural
hematom)
0,5cc/jam
- TD: 160/102 mmHg
- RR: 28x/menit
- N: 88x/menit
- Terapi yang diberikan: Drip
propofol 3 cc/jam dan drip
fentanil 0,5cc/jam dan injeksi
citicolin 500 mg/12 jam
P:
Observasi
- Identifikasi penyebab
peningkatan TIK(mis:
gangguan metabolisme,
edema serebral)
- Monitor tanda dan gejala
TIK(mis: tekanan darah
meningkat, nadi melebar)
- Monitor MAP (Mean
Venous Pressure)
- Monitor status pernafasan
- Monitor intake dan output
cairan
Terapeutik
- Minimalkan stimulus
dengan menyediakan
lingkungan yang tenang
- Berikan posisi semi fowler
- Cegah terjadinya kejang
- Pertahankan suhu tubuh
normal
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
sedasi dan anti konvulsan,
jika perlu
- Kolaborasi pemberian
diuretik osmosis, jika perlu
E:
- Keadaan masih umum berat
- Pasien terpasang servical
collar
- Pasien dengan kecelakaan
motor
- Hemiparesis sinistra
- Terdapat luka lesi dikepala
- GCS: E1M2V2
- Adanya peningkatan CVP
- Terdapat tention
pneumotoraks
- Hasil CT Scan: SDH
(Subdural hematom)
- TD: 160/109 mmHg
- RR: 30 x/menit
- N: 98x/menit
- Terapi yang sudah diberikan:
Drip propofol 3 cc/jam dan
drip fentanil 0,5cc/jam dan
injeksi citicolin 500 mg/12
jam
P:
Observasi
- Monitor frekuensi, irama,
kedalaman, dan upaya napas
- Monitor pola napas
- Monitor adanya sumbatan
jalan napas
- Monitor saturasi oksigen
- Auskultasi bunyi napas
Terapaeutik
- Atur interval waktu
pemantauan respirasi sesuai
kondisi pasien
- Dokumentasi hasil
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan
prosedur pemanatauan
- Informasikan hasil
pemanatauan
E:
- Keadaan umum berat
- TD: 160/102 mmHg
- RR: 30x/menit
- N: 87x/menit
- SPO2: 96%
- Terpasang ventilator mode
AC/PC dengan PEEP: 6
CmH2O FiO2: 50%
- terpasang servical collar
- Dispnea
- Terpasang IUFD RL 20
bpm
- Bunyi nafas menurun
- Terapi yang diberikan:
ventolin
P:
Observasi
- Periksa sirkulasi perifer
(misal, nadi perifer, edema,
pengisian kapiler, warna,
suhu)
- Identifikasi faktor risiko
gangguan sirkulasi
- Monitor panas, kemerahan,
nyeri, atau bengkak pada
ekstremitas
Terapeutik
- Hindari pemasangan infus
atau pengambilan darah
diarea keterbatasan perfusi
- Hindari pengukuran
tekanan darah pada
ekstremitas dengan
keterbatasan perfusi
- Hindari penekanan dan
pemsangan tourniqet pada
area cedeera
- Lakukan pencegahan
infeksi
- Lakukan perawatan kuku
dan kaki
- Lakukan hidrasi
E:
- Keadaan umum berat
- Konjungtiva masih anemis
- Mukosa bibir pucat
- Akral dingin
- Warna kulit pucat
- Turgor kulit menurun
- CRT < 3 detik
- Hb: 8,9 g/dL
- Hematokrit: 28%
- N: 88 x/menit
- RR: 30 x/menit
- T: 36,1 ‘C