Anda di halaman 1dari 20

FORMAT PENGKAJIAN ANAK PS.

KELOLA

Nama Mahasiswa : Ullya Humaira


Tempat Praktek : Ruang Tursina 1
Tanggal Praktek : 19 maret 2022 – 23 maret 2022
No. CM/Reg : 1-29-39-86
I. IDENTITAS PASIEN
Nama Anak : Alifiya Farzana Navisha
Tempat / Tgl Lahir : Meulaboh/ 20 Desember 2017
Alamat : Pucok Reudeup, Meurebo, Aceh Barat
Nama ayah / ibu : Safrizal/ Fia Azriani
Agama : Islam
Suku bangsa : Indonesia, Aceh
Pendidikan ayah : SMA
Pendidikan ibu : SMA
Jenis Kelamin : Perempuan
Gol darah : O+
Tanggal Pengkajian : 19 Maret 2022

II. KELUHAN UTAMA : Nyeri satu badan, tidak nafsu makan, dan lemah

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG : Pasien datang ke RS dengan tujuan untuk


melanjutkan kemoterapi. Pasien sudah terkena ALL sejak usia 3 tahun 11 bulan dan
awalnya pasien lemas, pucat, demam tinggi dan muntah serta diare berkepanjangan
sehingga dibawa ke RS.

IV. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN (untuk pasien balita)


Prenatal : Pada usia kandungan 1-3 bulan ibu baik-baik
saja, pada usia kandungan 4-7 bulan ibu mual
serta muntah darah dan melahirkan premature.
Intranatal : Lahir di RS dengan bantuan dokter, dengan jalan
lahir SC, dan premature (7 bulan)
Postnatal : BBL 1.800 gr dan Panjang Badan 28 cm

V. RIWAYAT MASA LALU


Penyakit waktu kecil : Mengalami demam tinggi hingga step pada usia
2 tahun sebanyak 1x
Riwayat perawatan RS : Sudah lebih dari 5x (rawat jalan)
Obat-obatan yang digunakan :
Riwayat operasi / tindakan :-
Riwayat alergi :-
Kecelakaan :-
Imunisasi (sebutkan jenis imunisasi yang sudah didapat anak) : Tidak ada satupun
dikarenakan dengan alasan anaknya premature.
VI. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA (Beserta dengan genogram keluarga)
- Tidak ada keluarga yang menderita penyakit yang sama sebelumnya
-

VII. RIWAYAT SOSIAL


Yang mengasuh anak : Orang Tua (ayah dan ibu kandung)
Hubungan anggota keluarga : Sangat Baik
Hubungan dengan teman sebaya : Sangat Baik
Pembawaan secara umum : Baik
Lingkungan rumah : Baik

VIII. KEBUTUHAN DASAR


Makanan yang disukai/tidak disukai : Tidak Terkecuali apapun suka, kecuali yang tidak
berasa sama sekali
Selera makan : Kurang, makanan hanya dihabiskan ½ porsi dari
sediaan yang diberkan oleh RS dalam 3x1
Alat makan yang dipakai : Piring, sendok, dan gelas
Pola makan / jam : Baik, 3x1 (Pagi jam 08.00, Siang jam 12.00,
Malam jam 19.30)
Pola tidur (siang dan malam) : Baik (Siang jam 14.00 – 16.30 sore, Malam jam
21.00 – jam 06.00 pagi) ±11 jam/hari
Kebiasaan sebelum tidur : Mendengar musik
Mandi / Personal Hygiene : 2x1 pagi dan sore
Aktivitas bermain : Baik
Eliminasi (BAB dan BAK) : Baik ( BAB 1-2x/hari dan BAK 3-4x/hari)

IX. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI


Diagnosa medis : Akut Limfoblastik Leukimia (ALL)
Tindakan operasi :-
Status nutrisi : Gizi Kurang dengan IMT (12)
Status cairan : Baik, 1200 cc/hari
Obat-obatan : PCT Drip, curcuma
Aktivitas : Dibantu/bergantung pada orang tuanya
Tindakan keperawatan : Manajemen Nyeri, Manajemen Nutrisi dan
Manajemen Energi
Data tambahan :-

X. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Lemah
Tanda- Tanda Vital : TD: 90/56 mmHg, RR: 24x/menit, HR:
89x/menit, Skala Nyeri: 6/Face Pain Rating Scale
dan T: 36,5 Celcius
TB/BB (persentile) : 91 cm/12 kg
Lingkar kepala : 52 cm
Mata : Pupil Isokor, Refleks cahaya langsung maupun
tidak (+), konjungtiva tampak anemis, dan sklera
tidak tampak ikterik
Hidung : Baik, tidak ada sekret
Mulut : Baik, tidak ada tanda sianosis dan batuk
Telinga : Baik
Tengkuk : Baik, tidak ada tanda pembengkakan kalenjar
getah bening
Dada : Simetris
Jantung : BJ I > BJ II
Paru : Bunyi Nafas Vesikuler
Perut : Supel (tidak ada kelainan) dan bising usus dalam
batas normal dan tidak ada nyeri tekan pada
abdomen
Punggung : Baik
Ekstremitas : Akral teraba hangat
Kulit : Baik, CRT < 2 detik
Genetalia : Bersih

XI. PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN (dengan KPSP atau DDST II)


Kemandirian dalam bergaul : Baik
Motorik halus : Baik
Motorik kasar : Baik
Kognitif dalam Bahasa : Baik

XII. PEMERIKSAAN LABORATORIUM


- Hemoglobin (Hb) : 10,5 gr/dl
- Hematokrit (Ht) : 32%
- Eritrosit : 3,6 x 10/mm
- Leukosit : 7,08 x 10/mm
- Trombosit : 310 x 10/mm

XIII. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK (uraikan hasil ):


-

XIV. INFORMASI LAIN YANG DIPERLUKAN (belum ada)


XV. ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI MASALAH


DS: Agen Pecedera Nyeri Akut
“Anak saya merasakan sakit Fisiologis (AAL)
pada seluruh tubuhnya”

DO:
- Pemeriksaan TTV :
 Tekanan Darah : 90/56
mmHg
 HR : 89x/menit
 T : 36,5˚C
 RR : 24x/menit
- Pengkajian Nyeri :
 P : Saat bergerak/tidak
bergerak
 Q : Seperti ditusuk-
tusuk sebadan
 R : Satu Badan
 S : Skala Nyeri 6/Face
Pain Rating Scale
 T : ± 5-10 menit
- Wajah pasien tampak
meringis ketika nyeri
muncul
- Pasien bersikap protektif
dengan posisi menghindari
nyeri
DS: Faktor Psikologis Defisit Nutrisi
“Anak saya tidak selera makan
dan cepat kenyang dan adek
turun berat badannya”

DO:
- K/U lemah
- IMT: 12 (Gizi Kurang)
- Makanan tampak
bersisa ½ porsi
- Berat badan turun 5 kg
(17 kg menjadi 12 kg)
DS: Kelemahan Intoleransi Aktivitas
“Anak saya lemah, semua
aktivitas saya bantu dan
digendong jika kemana-mana”

DO:
- Bed Rest
- Lemah/Lesu
- ADL dibantu
XVI. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pecedera fisiologis (Akut Limfoblastik


Leukimia)
2. Defisit nutrisi berhubungan dengan faktor psikologis
3. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan

XVII. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN (SDKI, SLKI, dan SIKI)

Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


Keperawatan
Nyeri Akut Tingkat Nyeri (L.08066) Manajemen Nyeri (I. 08238)
(D. 0077) Setelah dilakukan Observasi
Tindakan keperawatan 1. Identifikasi lokasi, karakteristik,
5x24 jam diharapkan durasi, frekuensi, kualitas,
ekspektasi menurun, intensitas nyeri
dengan kriteria hasil: 2. Identifikasi skala nyeri
1. Keluhan nyeri 3. Identifikasi respon nyeri non
Menurun verbal
2. Pasien tidak meringis 4. Identifikasi faktor yang
3. Gelisah menurun meringankan dan memperberat
4. Frekuensi nadi nyeri
membaik Terapeutik
5. Pola nafas membaik 1. Berikan teknik non-
6. Tekanan darah farmakologis untuk mengurangi
membaik rasa nyeri
2. ( Terapi kompres hangat/dingin,
terapi imajinasi terbimbing,
terapi relaksasi)
3. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (suhu
ruang, pencahayaan,
kebisingan)
4. Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
1. Jelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan
nyeri
3. Anjurkan monitor nyeri secara
mandiri
4. Ajarkan teknik non-
farmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian analgetik
bila perlu
Defisit Nutrisi Status Nutrisi (L.03030) Manajemen Nutrisi (I.03119)
Setelah dilakukan perawatan Observasi
5x24 jam diharapkan 1. Identifikasi status nutrisi
ekspektasi membaik, 2. Identifikasi alergi dan
dengan kriteria hasil: intoleransi makanan
1. Porsi makanan yang 3. Identifikasi makanan yang
dihabiskan meningkat disukai
2. Berat badan membaik 4. Identifikasi kebutuhan kalori
3. Nafsu makan membaik dan jenis nutrien
4. Indeks Massa Tubuh 5. Monitor asupan makanan
(IMT) membaik 6. Monitor berat badan
5. Frekuensi makan 7. Monitor hasil pemeriksaan
membaik laboratorium
Terapeutik
1. Berikan makanan tinggi
serat,protein, dan kalori
Edukasi
1. Anjurkan posisi duduk jika
makan
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
medikasi untuk meningkatkan
nafsu makan
2. Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk mennetukan jumlah
kalori dan jenis nutrien yang
dibutuhkan
Intoleransi Toleransi Aktivitas Manajemen Energi (I.05178)
Aktivitas (L.05047) Observasi
(D.0056) Setelah dilakukan Tindakan 1. Identifikasi gangguan tubuh
keperawatan 5x24 jam yang mengakibatkan kelelahan
diharapkan ekspektasi 2. Monitor kelelahan fisik dan
meningkat dengan kriteria emosional
hasil: 3. Monitor pola dan jam tidur
1. Frekuensi nadi 4. Monitor lokasi dan
meningkat ketidaknyamanan selama
2. Saturasi oksigen melakukan aktivitas
meningkat Terapeutik
3. Kemudahan dalam 1. Sediakan lingkungan yang
melakukan aktivtas nyaman dan rendah stimulus
sehari-hari meningkat 2. Berikan aktivitas distraksi yang
4. Keluhan lelah menenangkan
menurun 3. Fasilitasi duduk di sisi tempat
5. Perasaan lemah tidur, jika tidak mampu
menurun berpindah/berjalan
6. Tekanan darah Edukasi
membaik 1. Anjurkan tirah baring
7. Frekuensi nafas 2. Anjurkan melakukan aktivitas
membaik secara bertahap
3. Anjurkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan
Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan
asupan makanan
XVIII. CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal 20 Maret 2022

Hari/Tanggal Diagnosa Evaluasi


Minggu/ Nyeri Akut S: “Anak saya merasakan sakit pada seluruh
tubuhnya”
20 Maret 2022
O:
- Pemeriksaan TTV :
 TD : 90/56 mmHg
 HR : 89 kali/menit
 RR : 24 x/menit
 T : 36,5 ˚C
- Wajah pasien tampak meringis saat nyeri
- Skala nyeri : 6/Face Pain Rating Scale
A: Nyeri Akut
P: Manajemen Nyeri
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri
4. Ajarkan teknik non-farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri kontrol lingkungan
yang memperberat rasa nyeri
5. Kontrol lingkungan
6. Fasilitasi istirahat dan tidur
7. Pemberian analgesik nyeri
I: Pada Jam 10.00 Pagi
1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
2. Mengidentifikasi skala nyeri
3. Mengidentifikasi faktor yang memperberat
dan memperingan nyeri
4. Mengajarkan teknik non-farmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri (tarik napas
dalam dan melakukan teknik distraksi
dengan cara bermain bersama)
5. Mengontrol lingkungan yang memperberat
rasa nyeri (mengatur posisi pasien
senyaman mungkin agar nyeri tidak terlalu
terasa)
6. Memfasilitasi istirahat dan tidur
7. Memberikan analgesik nyeri (Paracetamol
Drip/8 jam)
E:
- Identifikasi Nyeri
 P : Saat bergerak/tidak bergerak
 Q : Seperti ditusuk-tusuk satu badan
 R : Satu badan
 S : Skala Nyeri 6/Face Pain Rating Scale
 T : ± 5-10 menit
- Pemeriksaan TTV :
 TD : 94/56 mmhg
 HR : 92 kali/menit
 RR : 23 x/menit
 T : 36,5 ˚C
- Pasien bersikap protektif dengan posisi
menghindari nyeri
- Pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang
ketika menarik nafas dalam dan senang jika
diajak bermain sampai nyerinya berasa kurang
- Wajah tampak meringis ketika nyeri masih ada
Minggu/ Defisit Nutrisi S:
20 Maret 2022 “Anak saya tidak selera makan dan cepat kenyang
dan adek turun berat badannya”
O:
- K/U lemah
- IMT: 12
- Makanan tampak bersisa ½ porsi
- Berat badan turun 5 kg (17 kg menjadi 12
kg
A: Defisit Nutrisi
P: Manajemen Nutrisi
1. Identifikasi status nutrisi
2. Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
3. Identifikasi makanan yang disukai
4. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis
nutrien
5. Monitor asupan makanan
6. Monitor berat badan
7. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
8. Berikan makanan tinggi serat,protein, dan
kalori
9. Anjurkan posisi duduk jika makan
10. Kolaborasi pemberian medikasi untuk
meningkatkan nafsu makan
11. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrien yang dibutuhkan
I: Pada Jam 10.00 Pagi
1. Mengidentifikasi status nutrisi
2. Mengidentifikasi makanan yang disukai
3. Memonitor berat badan
4. Memonitor asupan makanan
5. Memonitor hasil pemeriksaan laboratorium
6. Memberikan makanan tinggi serat,protein,
dan kalori
7. Menganjurkan posisi duduk jika makan
untuk meningkatkan nafsu makan
E:
1. Status nutrisi belum membaik
2. Berat badan mengalami penurunan dari 17
kg menjadi 12 kg
3. Anak tidak selera makan dan cepat
kenyang
4. Makanan masih bersisa
Minggu/ Intoleransi S:
20 Maret 2022 Aktivitas “Anak saya lemah, semua aktivitas saya bantu dan
digendong jika kemana-mana”
O:
- Bed Rest
- Lemah/Lesu
- ADL dibantu
A: Intoleransi Aktivitas
P: Manajemen Energi
1. Identifikasi gangguan tubuh yang
mengakibatkan kelelahan
2. Monitor kelelahan fisik dan emosional
3. Monitor pola dan jam tidur
4. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan
selama melakukan aktivitas
5. Sediakan lingkungan yang nyaman dan
rendah stimulus
6. Berikan aktivitas distraksi yang
menenangkan
7. Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika
tidak mampu berpindah/berjalan
8. Anjurkan tirah baring
9. Anjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap
10. Anjurkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan
11. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan
I : Pada Jam 10.00 Pagi
1. Mengidentifikasi gangguan tubuh yang
mengakibatkan kelelahan
2. Memonitor pola dan jam tidur
3. Menyediakan lingkungan yang nyaman
dan rendah stimulus
4. Memberikan aktivitas distraksi yang
menenangkan
5. Memfasilitasi duduk di sisi tempat tidur,
jika tidak mampu berpindah/berjalan
6. Menganjurkan tirah baring
7. Menganjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap
E:
1. Anak masih tampak lemah dan ADL
dibantu
2. Pola jam tidur baik (± 11 jam/hari)
3. Menganjurkan tirah baring

Tanggal 21 Maret 2022

Hari/Tanggal Diagnosa Evaluasi


Senin/ Nyeri Akut S: “Anak saya masih merasakan sakit pada
21 Maret 2022 seluruh tubuhnya”

O:
- Pemeriksaan TTV :
 TD : 93/53 mmHg
 HR : 85 kali/menit
 RR : 25 x/menit
 T : 36,5 ˚C
- Wajah pasien tampak meringis saat nyeri
- Skala nyeri : 6/Face Pain Rating Scale
A: Nyeri Akut
P: Manajemen Nyeri
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri
4. Ajarkan teknik non-farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri kontrol lingkungan
yang memperberat rasa nyeri
5. Kontrol lingkungan
6. Fasilitasi istirahat dan tidur
7. Pemberian analgesik nyeri
I: Pada Jam 14.00 Siang
1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
2. Mengidentifikasi skala nyeri
3. Mengidentifikasi faktor yang memperberat
dan memperingan nyeri
4. Mengajarkan teknik non-farmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri (tarik napas
dalam dan melakukan teknik distraksi
dengan cara bermain bersama)
5. Mengontrol lingkungan yang memperberat
rasa nyeri (mengatur posisi pasien
senyaman mungkin agar nyeri tidak terlalu
terasa)
6. Memfasilitasi istirahat dan tidur
7. Memberikan analgesik nyeri (Paracetamol
Drip/8 jam)
E:
- Identifikasi Nyeri
 P : Saat bergerak/tidak bergerak
 Q : Seperti ditusuk-tusuk satu badan
 R : Satu badan
 S : Skala Nyeri 6/Face Pain Rating Scale
 T : ± 5-10 menit
- Pemeriksaan TTV :
 TD : 97/55 mmhg
 HR : 92 kali/menit
 RR : 23 x/menit
 T : 36,5 ˚C
- Pasien bersikap protektif dengan posisi
menghindari nyeri
- Pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang
ketika menarik nafas dalam dan senang jika
diajak bermain sampai nyerinya berasa kurang
- Wajah tampak meringis ketika nyeri masih ada
Senin/ Defisit Nutrisi S:
21 Maret 2022 “Anak saya tidak selera makan dan cepat kenyang
dan adek turun berat badannya”
O:
- K/U lemah
- IMT: 12
- Makanan tampak bersisa ½ porsi
- Berat badan turun 5 kg (17 kg menjadi 12
kg
A: Defisit Nutrisi
P: Manajemen Nutrisi
1. Identifikasi status nutrisi
2. Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
3. Identifikasi makanan yang disukai
4. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis
nutrien
5. Monitor asupan makanan
6. Monitor berat badan
7. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
8. Berikan makanan tinggi serat,protein, dan
kalori
9. Anjurkan posisi duduk jika makan
10. Kolaborasi pemberian medikasi untuk
meningkatkan nafsu makan
11. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrien yang dibutuhkan
I: Pada Jam 14.00 Siang
1. Mengidentifikasi status nutrisi
2. Mengidentifikasi makanan yang disukai
3. Memonitor berat badan
4. Memonitor asupan makanan
5. Memonitor hasil pemeriksaan
laboratorium
6. Memberikan makanan tinggi serat,protein,
dan kalori
7. Menganjurkan posisi duduk jika makan
untuk meningkatkan nafsu makan
E:
1. Status nutrisi belum membaik
2. Berat badan mengalami penurunan dari
17 kg menjadi 12 kg
3. Anak masih tidak selera makan dan cepat
kenyang
4. Makanan masih bersisa
Senin/ Intoleransi S:
21 Maret 2022 Aktivitas “Anak saya lemah, semua aktivitas saya bantu dan
digendong jika kemana-mana”
O:
- Bed Rest
- Lemah/Lesu
- ADL dibantu
A: Intoleransi Aktivitas
P: Manajemen Energi
1. Identifikasi gangguan tubuh yang
mengakibatkan kelelahan
2. Monitor kelelahan fisik dan emosional
3. Monitor pola dan jam tidur
4. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan
selama melakukan aktivitas
5. Sediakan lingkungan yang nyaman dan
rendah stimulus
6. Berikan aktivitas distraksi yang
menenangkan
7. Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika
tidak mampu berpindah/berjalan
8. Anjurkan tirah baring
9. Anjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap
10. Anjurkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan
11. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan
I : Pada Jam 14.00 Siang
1. Mengidentifikasi gangguan tubuh yang
mengakibatkan kelelahan
2. Memonitor pola dan jam tidur
3. Menyediakan lingkungan yang nyaman
dan rendah stimulus
4. Memberikan aktivitas distraksi yang
menenangkan
5. Memfasilitasi duduk di sisi tempat tidur,
jika tidak mampu berpindah/berjalan
6. Menganjurkan tirah baring
7. Menganjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap
E:
1. Anak masih tampak lemah dan ADL
dibantu
2. Pola jam tidur baik (± 11 jam/hari)
3. Menganjurkan tirah baring

Tanggal 22 Maret 2022

Hari/Tanggal Diagnosa Evaluasi


Selasa/ Nyeri Akut S: “Anak saya masih merasakan sakit pada
22 Maret 2022 seluruh tubuhnya tetapi sudah mulai berkurang”

O:
- Pemeriksaan TTV :
 TD : 93/53 mmHg
 HR : 85 kali/menit
 RR : 25 x/menit
 T : 36,5 ˚C
- Wajah pasien tampak meringis saat nyeri
- Skala nyeri : 4/Face Pain Rating Scale
A: Nyeri Akut
P: Manajemen Nyeri
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri
4. Ajarkan teknik non-farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri kontrol lingkungan
yang memperberat rasa nyeri
5. Kontrol lingkungan
6. Fasilitasi istirahat dan tidur
7. Pemberian analgesik nyeri
I: Pada Jam 14.00 Siang
1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
2. Mengidentifikasi skala nyeri
3. Mengidentifikasi faktor yang memperberat
dan memperingan nyeri
4. Mengajarkan teknik non-farmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri (tarik napas
dalam dan melakukan teknik distraksi
dengan cara bermain bersama)
5. Mengontrol lingkungan yang memperberat
rasa nyeri (mengatur posisi pasien
senyaman mungkin agar nyeri tidak terlalu
terasa)
6. Memfasilitasi istirahat dan tidur
7. Memberikan analgesik nyeri (Paracetamol
Drip/8 jam)
E:
- Identifikasi Nyeri
 P : Saat bergerak/tidak bergerak
 Q : Seperti ditusuk-tusuk satu badan
 R : Satu badan
 S : Skala Nyeri 4/Face Pain Rating Scale
 T : ± 5-10 menit
- Pemeriksaan TTV :
 TD : 97/55 mmhg
 HR : 92 kali/menit
 RR : 23 x/menit
 T : 36,5 ˚C
- Pasien bersikap protektif dengan posisi
menghindari nyeri
- Nyeri sudah mulai berkurang
- Pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang
ketika menarik nafas dalam dan senang jika
diajak bermain sampai nyerinya berasa kurang
- Wajah tampak meringis ketika nyeri masih ada
Selasa/ Defisit Nutrisi S:
22 Maret 2022 “Anak saya sudah mulai mau makan dan BB adek
belum naik”
O:
- K/U lemah
- IMT: 12
- Makanan tampak bersisa ½ porsi
- Berat badan turun 5 kg (17 kg menjadi 12
kg
A: Defisit Nutrisi
P: Manajemen Nutrisi
1. Identifikasi status nutrisi
2. Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
3. Identifikasi makanan yang disukai
4. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis
nutrien
5. Monitor asupan makanan
6. Monitor berat badan
7. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
8. Berikan makanan tinggi serat,protein, dan
kalori
9. Anjurkan posisi duduk jika makan
10. Kolaborasi pemberian medikasi untuk
meningkatkan nafsu makan
11. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrien yang dibutuhkan
I: Pada Jam 14.00 Siang
1. Mengidentifikasi status nutrisi
2. Mengidentifikasi makanan yang disukai
3. Memonitor berat badan
4. Memonitor asupan makanan
5. Memonitor hasil pemeriksaan laboratorium
6. Memberikan makanan tinggi serat,protein,
dan kalori
7. Menganjurkan posisi duduk jika makan
untuk meningkatkan nafsu makan
E:
1. Status nutrisi belum membaik
2. Berat badan mengalami penurunan dari
17 kg menjadi 12 kg
3. Selera makan anak sudah mulai membaik
dan anak sudah mau makan walaupun
tidak habis seporsi
4. Makanan masih bersisa
Selasa/ Intoleransi S:
22 Maret 2022 Aktivitas “Anak saya lemah, semua aktivitas saya bantu dan
digendong jika kemana-mana”
O:
- Bed Rest
- Lemah/Lesu
- ADL dibantu
A: Intoleransi Aktivitas
P: Manajemen Energi
1. Identifikasi gangguan tubuh yang
mengakibatkan kelelahan
2. Monitor kelelahan fisik dan emosional
3. Monitor pola dan jam tidur
4. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan
selama melakukan aktivitas
5. Sediakan lingkungan yang nyaman dan
rendah stimulus
6. Berikan aktivitas distraksi yang
menenangkan
7. Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika
tidak mampu berpindah/berjalan
8. Anjurkan tirah baring
9. Anjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap
10. Anjurkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan
11. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan
I : Pada Jam 14.00 Siang
1. Mengidentifikasi gangguan tubuh yang
mengakibatkan kelelahan
2. Memonitor pola dan jam tidur
3. Menyediakan lingkungan yang nyaman
dan rendah stimulus
4. Memberikan aktivitas distraksi yang
menenangkan
5. Memfasilitasi duduk di sisi tempat tidur,
jika tidak mampu berpindah/berjalan
6. Menganjurkan tirah baring
7. Menganjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap
E:
1. Anak masih tampak lemah dan ADL
dibantu
2. Pola jam tidur baik (± 11 jam/hari)
3. Menganjurkan tirah baring

Anda mungkin juga menyukai