BEDAH
A. Identitas Klien
Nama : Ny. A Suami / Istri / Orang tua :
Umur : 57 tahun Nama :
Jenis Kelamin : Perempuan Pekerjaan :
Agama : Islam Alamat :
Suku / Bangsa : Jawa
Bahasa : Indonesia Penanggung jawab :
Pendidikan : SMP Nama : Citra A
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat :Bintoro,Patrang
Status : Janda Sumber
Alamat : Bintoro, Patrang Biaya :-
B. Keluhan Utama
Sesak nafas, nyeri dada sampa kebelakang, mual
Genogram :
Keterangan :
Laki-laki
Perempuan
Pasien :
Meninggal : X
----- : serumah
: keluarga
F. Perilaku dan Lingkungan Yang Mempengaruhi Kesehatan
Klien mengatakan jika sakit segera pergi ke pelayanan kesehatan terdekat
H. Pola Kebiasaan
1. Pola nutrisi dan metabolisme
Skreening Gizi (MST)
1. Adakah penurunan berat badan 6 2. Asupan makan menurun/tidak nafsu
bulan terakhir makan
()Tidak ada (Skor 0) () Tidak (Skor 0) (√) Ya (Skor 1)
()Tidak yakin/tahu (Skor 1)
/baju longgar Hasil
(√)Ada, berapa Penurunannya () < 2 = tidak beresiko mal nutrisi
() 1-5 Kg (Skor 1) () 11-15 Kg (Skor 3) () ≥ 2 = beresiko mal nutrisi
(√) 6-10 Kg (Skor 2)() >15 Kg (Skor 4)
BAB
Frekuensi : sebelum sakit 1-2x/hari / saat sakit 1x
Jumlah : tidak terkaji / tidak terkaji
Karakteristik : sebelum sakit lunak berbentuk/ saat sakit padat, lunak
4. Pola aktifitas
Aktivity Daily Living (Mandiri, dibantu sebagian, dibantu total)
Makan/minum : dibantu oleh anaknya
Berpakain : dibantu oleh anaknya
Toileting : dibantu oleh anaknya
Mobilisasi di tempat tidur : dibantu oleh anaknya
Berpindah : dibantu oleh anaknya
Ambulasi : dibantu oleh anaknya
Respon tubuh terhadap aktifitas :
Klien mengatakan sesak nafas ketika terlalu banyak gerak
I. Pemeriksaan Fisik
1. Status kesehatan umum
Keadaan / penampilan umum : Tampak lemah
Kesadaran : Composmentis G C S : E4 V5 M6
BB sebelum sakit : 55 kg TB : 163 cm
BB saat ini : 48 kg BB ideal: 53 kg
Status gizi :
Tanda– tanda Vital :
TD : 160/70 mmHg Suhu : 36,4 C
N : 92 x/mnt RR : 36 x/mnt
3. Thorax (dada)
Pemeriksaan Paru Pemeriksaan Jantung
I: Simetris, warna kulit sawo matang, retraksi I: Bentuk dada normal, retraksi dada sama
dada sama
P: nyeri tekan (-)
P: nyeri tekan (+), vokal fremitus normal
P: Terdengar suara pekak
P: terdengar suara pekak pada dada
A: S1 / S2 tunggal
A: suara nafas tambahan (-), vesikuler
menurun
4. Abdomen
I : perut simetris, luka (-), warna kulit sawo matang
P : Tympani
P : nyeri tekan (-)
A : bising usu 9x/mnt
5. Tulang belakang
Tidak ada kelainan tulang belakang (lordosis, kifosis, skoliosis)
6. Ekstrimitas
- Ekstremitas atas : edema (+), tidak ada nyeri tekan,
Terpasang infus pada tangan kanan
- Ekstremitas bawah: edema (+), tidak ada nyeri tekan
Terpasang infus sebelah kaki sebelah kanan
Dok Prodi Ners Kep
FIKes UNMUH
Jember
FORM KEP MEDIKAL
BEDAH
Kekuatan otot : 5 5
5 5
7. Integumen
CRT < 2 detik,ada edema, tidak ada nyeri tekan,
Ada lesi, akral hangat
9. Pemeriksaan neurologis
GCS : 456 (composmentis)
- Klien membuk mata spontan
- Klien dapat melakukan apa yang diperintakan perawat
- Klien dapat berbicara dengan jelas
Pemeriksaan Diagnostik
Tgl Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
J. Terapi
Nama Obat Rute Dosis Efek Samping Nama Obat Rute Dosis Efek Samping
1. Inf NacL IV 7. ISDN IV 5mg
500cc
2. Inj IV 1x 40g 8. CPG IV
pantoprazol
e 1x40 g
3. Inj. IV 3x8 g 9 Aminefron IV
Ondansentr
on
4. Inj. IV 3x1 10. Amlodipin oral 5mg
Santagesik amp
3x1 ampul
5. Fursemide pamp 500 11. Metformin IV 1x500
6. Nebul nasal 3x1 12. Atorvastatin IV 20mg
Combivent
……………., …………………
Mahasiswa,
NIM : …………………….
ANALISA DATA
No DATA ETIOLOGI MASALAH
1 Ds : Klien mengatakan sesak nafas Hambatan upaya Pola nafas tidak
nafas efektif
Do :
1. Klien menggunakan simple
mask oksigen
2. Vokal fremitus terasa lemah
3. Perkusi dada terdengar bunyi
pekak
4. Nafas vasikuler menurun
5. Klien tampak lemah
6. TTV :
a. TD : 160/80
b. N : 92x/mnt
c. Rr : 31x/mnt
d. S : 36,9
e. SpO2 : 96% (dengan
oksigen)
2 Ds : klien mengatakan nyeri pada Agen pencedera Nyeri akut
bagian dada sampe punggung seperti fisiologis
ditusuk-tusuk
Do:
1. Klien tampak meringis
2. Skala nyeri 6
3. Klien tampak gelisah
4. Klien sulit tidur
5. Berfokus pada diri sendiri
6. Nafsu makan menurun
3 Ds : klien mengatakan sesak nafas kelemahan Intoleransi aktifitas
ketika terlalu banyak gerak atau
beraktifitas
Do :
1. Aktifitas klien dibantu oleh
anaknya
2. Klien berbaring ditempat tidur
saja
3. Klien tampak lemas
4. TTV :
a. Rr : 34
b. N : 92
c. SpO 97 % (dengan
oksigen)
FORM KEP MEDIKAL
BEDAH
RENCANA KEPERAWATAN
TGL/JAM DIAGNOSA TUJUAN DAN RENCANA RASIONAL PARAF
KEPERAWATAN KRITERIA HASIL TINDAKAN
5 Desember 2022 Pola nafas tidak Pola nafas tidak efektif Manajemen jalan Manajemen jalan nafas
19.00 wib efektif b.d hambatan teratasi, setelah nafas Observasi :
upaya nafas d.d klien dilakukan tindakan Observasi : 1. Mengetahui secara
mengatakan sesak keperawatan 3x24jam 1. Monitor pola nafas adekuat pola nafas
nafas, menggunakan Kriteria hasil : (frekuensi dan (frekuensi dan
alat bantu nafas 1. Dipsnue cukup kedalaman) kedalaman)
simple mask menurun 2. Monitor bunyi 2. Untuk mengobservasi
2. Penggunaan otot nafas tambahan adanya bunyi nafas
bantu nafas cukup Terapeutik : tambahan
menurun 3. Posisikan semi Terapeutik :
3. Frekuensi nafas fowler 3. Posisi semi fowler dapat
cukup membaik 4. Berikan oksigen mengurangi terjadinya
4. Kedalaman nafas Edukasi : sesak
cukup membaik 5. Ajarkan teknik 4. Terapi oksigen membantu
relaksasi nafas mengatasi sesak nafas
dalam Edukasi :
6. Anjurkan asupan 5. Relaksasi nafas dalam
cairan 2000ml/hari dapat membantu
(jika tidak mengurangi nyeri dan
kontraindikasi) badan terasa lebih rilek
Kolaborasi : 6. Asupan cairan yang
7. Kolaborasi adekuat mencegah
pemberian obat terjadinya dehidrasi
dengan dokter dan Kolaborasi :
perawatan 7. Kolaborasi dengan
profesionalisme lebih
tepat
5 Desember 2022 Nyeri akut b.d agen Nyeri akut teratasi Manajemen nyeri Manajmen nyeri akut
FORM KEP MEDIKAL
BEDAH
IMPLEMENTASI
TGL/JAM DX NO TINDAKAN KEPERAWATAN PARAF
15/12/2022 1,2,3 1 Melakukan TTV :
19.00 wib R/ TD :160/80mmHg N:92x/mnt Rr:36x/mnt
S: 36,9 SpO2 : 96% (simple mask O2)
EVALUASI
TGL/JAM DIAGNOSA CATATAN PARAF
KEPERAWATAN PERKEMBANGAN
5/12/2022 Pola nafas tidak efektif b.d S : klien mengatakan sesak jika
hambatan upaya nafas d.d tidak menggunakan simple mask
klien mengatakan sesak O:
nafas, menggunakan alat 1. TTV TD:160/80mmHg
bantu nafas simple mask N:92x/mnt Rr:36x/mnt S:
36,9 SpO2 : 96% (simple
mask O2)
2. Keadaan umum lemas
3. Perkusi dada pekak
A: masalah keperawatan pola
nafas tidak efektif belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
P: intervensi dilanjutkan
Nyeri akut b.d agen S: klien mengatakan nyeri dada
pencedera fisiologis d.d klien sampai punggung seperti ditusuk-
tampak meringis, skala nyeri tusuk
7 O:
1. Raut wajah klien tampak
meringis
2. Skala nyeri 6
3. Klien tampak gelisah
A: masalah keperawatan nyeri
akut belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
Intoleransi aktifitas b.d S: klien mengatakan sesak jika
kelemahan d.d aktifitas banyak bergerak atau beraktifitas
dibantu oleh anaknya O:
1. Klien tampak lemah
2. ADL dibantu anaknya
3. Klien menggunakan simple
mask oksigen
4. Klien masih tirah baring
A: masalah keperawatan
intoleransi aktifitas belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
7/12/2022 Pola nafas tidak efektif b.d S : klien mengatakan sesak jika
hambatan upaya nafas d.d tidak menggunakan simple mask
klien mengatakan sesak O:
nafas, menggunakan alat 1. TTV TD:150/80mmHg
bantu nafas simple mask N:98x/mnt Rr:22x/mnt S: 36
SpO2 : 97% (nasal kanul)
2. Keadaan umum lemas
3. Perkusi dada pekak
A: masalah keperawatan pola
nafas tidak efektif belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
Nyeri akut b.d agen S: klien mengatakan nyeri dada
pencedera fisiologis d.d klien sampai punggung seperti ditusuk-
tampak meringis, skala nyeri tusuk
7 O:
1. Raut wajah klien tampak
meringis
2. Skala nyeri 6
3. Klien tampak gelisah
A: masalah keperawatan nyeri
akut belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
Intoleransi aktifitas b.d S: klien mengatakan sesak jika
kelemahan d.d aktifitas banyak bergerak atau beraktifitas
dibantu oleh anaknya O:
1. Klien tampak lemah
2. ADL dibantu anaknya
FORM KEP MEDIKAL
BEDAH