S
DENGAN ANGINA PECTORIS DI DESA
KLUNGKUNG
KECAMATAN SUKORAMBI
Oleh :
2201031001
PRODI NERS
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2022
HALAMAN PENGESAHAN
NIM 2201031001
Menyetujui,
PJMK Departemen Pembimbing Akademik
Keperawatan Keluarga
FIKES UM Jember
Ns. Susi Wahyuning Asih, S.Kep,. M.Kep. Ns. Susi Wahyuning Asih, S.Kep,. M.Kep.
NPK. 19750920010804491 NPK. 19750920010804491
1. DEFINISI KELUARGA
2. TIPE KELUARGA
Berbagai tipe keluarga yang perlu Anda ketahui adalah sebagai berikut
(Widodo 2016)
1) The Nuclear family (keluarga inti), yaitu keluarga yang terdiri atas suami,
istri, dan anak, baik anak kandung maupun anak angkat.
2) The dyad family (keluarga dyad), suatu rumah tangga yang terdiri atas
suami dan istri tanpa anak. Hal yang perlu Anda ketahui, keluarga ini
mungkin belum mempunyai anak atau tidak mempunyai anak, jadi ketika
nanti Anda melakukan pengkajian data dan ditemukan tipe keluarga ini
perlu Anda klarifikasi lagi datanya.
3) Single parent, yaitu keluarga yang terdiri atas satu orang tua dengan anak
(kandung atau angkat). Kondisi ini dapat disebabkan oleh perceraian atau
kematian.
4) Single adult, yaitu suatu rumah tangga yang terdiri atas satu orang dewasa.
Tipe ini dapat terjadi pada seorang dewasa yang tidak menikah atau tidak
mempunyai suami.
5) Extended family, keluarga yang terdiri atas keluarga inti ditambah keluarga
lain, seperti paman, bibi, kakek, nenek, dan sebagainya. Tipe keluarga ini
banyak dianut oleh keluarga Indonesia terutama di daerah pedesaan
6) Middle-aged or elderly couple, orang tua yang tinggal sendiri di rumah
(baik suami/istri atau keduanya), karena anak-anaknya sudah membangun
karir sendiri atau sudah menikah.
7) Kin-network family, beberapa keluarga yang tinggal bersama atau salin
berdekatan dan menggunakan barang-barang pelayanan, seperti dapur dan
kamar mandi yang sama.
b. Tipe keluarga yang kedua adalah tipe keluarga nontradisional, tipe keluarga
ini tidak lazim ada di Indonesia, terdiri atas beberapa tipe sebagai berikut.
1) Unmarried parent and child family, yaitu keluarga yang terdiri atas orang
tua dan anak dari hubungan tanpa nikah.
2) Cohabitating couple, orang dewasa yang hidup bersama di luar ikatan
perkawinan karena beberapa alasan tertentu.
3) Gay and lesbian family, seorang yang mempunyai persamaan jenis
kelamin tinggal dalam satu rumah sebagaimana pasangan suami istri.
4) The nonmarital heterosexual cohabiting family, keluarga yang hidup
bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahan.
5) Foster family, keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan
keluarga/saudara dalam waktu sementara, pada saat orang tua anak
tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga
yang aslinya.
3. TUJUAN DASAR KELUARGA
Tujuan dasar pembentukan keluarga adalah: (Andarmoyo, 2012)
a. dalam sebuah unit keluarga, disfungsi apa saja (penyakit, cidera, perpisahan)
yang memengaruhi satu atau lebih keluarga, dan dalam hal tertentu, sering
akan memengaruhi anggota keluarga yang lain, dan unit ini secara
keseluruhan;
b. ada hubungan yang kuat dan signifikan antara keluarga dan status kesehatan
para anggotanya;
c. melalui perawatan kesehatan keluarga yang berfokus pada peningkatan,
perawatan diri (self care), pendidikan kesehatan, dan konseling keluarga,
serta upaya-upaya yang berarti dapat menurangi resiko yang diciptakan oleh
pola hidup keluarga dan bahaya dari lingkungan
d. adanya masalah-masalah kesehatan pada salah satu anggota keluarga dapat
menyebabkan ditemukannya faktor-faktor risiko pada anggota keluarga lain;
e. tingkat pemahaman dan berfungsinya seorang individu tidak lepas dari andil
sebuah keluarga;
f. keluarga merupakan sistem pendukung yang sangat vital bagi kebutuhan-
kebutuhan individu.
4. FUNGSI KELUARGA
Menurut Friedman fungsi keluarga ada lima antara lain berikut ini.
a. Fungsi afektif
Sosialisasi dimulai saat lahir dan hanya diakhiri dengan kematian. Sosialisasi
merupakan suatu proses yang berlangsung seumur hidup, karena individu
secara kontinyu mengubah perilaku mereka sebagai respon terhadap situasi
yang terpola secara sosial yang mereka alami. Sosialisasi merupakan proses
perkembangan atau perubahan yang dialami oleh seorang individu sebagai
hasil dari interaksi sosial dan pembelajaran peran-peran sosial.
c. Fungsi reproduksi
d. Fungsi ekonomi
5. PERAN KELUARGA
a. Peran ayah
Ayah sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anaknyaa, berperan dari
oencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman sebagai kepala
keluarga, anggota dari kelompok sosial serta dari anggotaa masyarakat dari
lingkungannya.
b. Peran ibu
Ibu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya. Ibu mempunyai peran
mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya,
pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta
sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu ibu juga
dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarga.
c. Peran anak
6. TAHAPAN KELUARGA
a. Tahapan Promiskuitas
b. Tahap Matriarkat
Pada tahap ini lambat tahun manusia semakin sadar hubungan ibu
dan anak, tetapi anak belum mengenal ayahnya melainkan hanya
mengenal ibunya saja. Dalam keluarga inti ibu yang mnejadi kepala
keluarga dan mewarisi garis keturunan. Pada tahapan ini perkawinan ibu
dan anak dihindari sehingga muncul adat eksogami
c. Tahap Patriarkat
Pada tahap ini ayah yang menjadi kepala keluarga dan juga mewarisi
garis keturunannya. Perubahan tahap dari matriarkat ke patriarkat terjadi
karena perempuan merasa tidak puas dengan situasi keadaan sosial yang
menjadikan wanita sebagai kapala keluarga. Sehingga para pria
mengambil calon istrinya dari kelompok-kelompok yang lain dan
dibawanya ke kelompoknya sendiri serta menetap disana. Sehingga
keturunannya tetap menetap bersama mereka.
d. Tahap Parental
Pada tahapan terakhir ini perkawinan tidak selalu dari luar kelompok
(eksogami) tetapi juga dari dalam kelompok yang sama (endogami).
Hal ini menjadikan anak-anak bebas berhubungan langsung dengan
keluarga ibu maupun ayahnya.
LAPORAN PENDAHULUAN
ANGINA PECTORIS
I. Konsep teori
A. Definisi
Angina pectoris adalah nyeri hebat yang berasal dari jantung dan terjadi
sebagai respon terhadap supalai oksigen yang tidak adekuate ke sel-sel miokardium.
Nyeri angina dapat menyebar ke lengan kiri, ke punggung, ke rahang, atau ke daerah
abdomen (Corwin, 2009)
Angina pectoris adalah suatu syndrome klinis yang di tandai dengan episode
atau perasaan tertekan di depan dada akibat kurangnya aliran darah koroner,
menyebabkan suplai oksigen ke jantung tidak adekuat atau dengan kata lain, suplay
kebutuhan oksigen jantung meningkat. (Smeltzer dan Bare, 2002 :779)
Angina pectoris ialah suatu sindrom klinis di mana pasien mendapat serangan
dada yang khas, yaitu seperti ditekan atau terasa berat di dada yang seringkali
menjalar ke lengan kiri. Sakit dada tersebut biasanya timbul pada waktu pasien
melakukan suatu aktivitas dan segera hilang bila pasien menghentikan aktivitasnya
(Mansjoer dkk, 2007)
B. Etiologi
1. Suplay oksigen ke miokard turun
a. Factor pembuluh daraha: aterosklerosis, spasme, dan arteritis.
b. Factor sirkulasi : anemia, hipoksemia, dan polistemia
2. Curah jantung meningkat : anemia, hipertiroid, aktifitas berat, emosi, makan
terlalu banyak.
3. Kebutuhan oksigen miokard meningkat : kerusakan miokard, hipertropi miokard,
hipertensi miokard
Selain dari itu angina pectoris juga di sebabkan oleh beberapa factor anatara
lain:
1. Faktor predisposisi
a. Dapat Diubah (dimodifikasi)
1) Diet (hiperlipidemia)
2) Rokok
3) Hipertensi
4) Stress
b. Tidak dapat diubah
1) Usia
2) Jenis Kelamin
3) Ras
4) Herediter
2. Faktor Pencetus Serangan
a. Emosi atau berbagai emosi akibat situasi yang menegangkan,
mengakibatkan frekuensi jantung meningkat, akibat pelepasan adrenalin dan
meningkatnya tekanan darah, dengan demikian beban kerja jantung juga
meningkat.
b. Kerja fisik terlalu berat dapat memicu serangan dengan cara meningkatkan
kebutuhan oksigen jantung
c. Makan makanan berat akan meningkatkan aliran darah ke daerah mesentrik
untuk pencernaan, sehingga menurunkan ketersediaan darah untuk suplai
jantung. (pada jantung yang sudah sangat parah, pintasan darah untuk
pencernaan membuat nyeri angina semakin buruk).
d. Pajanan terhadap dingin dapat mengakibatkan vasokonstriksi dan
peningkatan tekanan darah, disertai peningkatan kebutuhan oksigen.
(Smeltzer dan Bare, 2002 : 779).
C. Anatomi fisiologi
Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri dari otat. Otot jantung
merupakan jaringan istimewa karena kalau dilihat dari bentuk dan susunannya sama
dengan otot sarat lintang, tetapi cara kerjanya menyerupai otot polos yaitu diluar
kemauan kita.
1. Bentuk Jantung
Bentuk jantung menyerupai jantung pisang, bagian atasnya tumpil (pangkal
jantung) dan disebut juga basis kordis. Disebelah bawah agak runcing yang
disebut apeks kordis.
2. Letak
Didalam rongga dada sebelah depan (kavum mediastrium anterior), sebelah
kiri bawah dari pertengahan rongga dada, diatas diagfragma dan pangkalnya
terdapat dibelakang kiri antara kota V dan VI dua jari dibawah papila mamae pada
tempet ini teraba adanya pukulan jantung disebut iktus kordis.
3. Lapisan jantung :
a. Endokardium
Endokardium merupakan lapisan jantung yang terdapat disebelah dalam
sekali yang terdiri dari jaringan endotel atau selaput lendir yang melapisi
permukaan rongga jantung.
b. Miokardium
Miokardium merupakan lapisan inti dari jantung yang terdiri dari otot –
otot jantung, otot jantung ini membentuk bundalan – bundalan otot.
c. Perikardium
Perikardium merupakan lapisan jantung sebelah luar yang merupakan
selaput pembungkus, terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan parietal dan viseral
yaitu bertemu dipangkal jantung membentuk kantung jantung. Antara dua
lapisan jantung ini terdapat lendir sebagai pelicin untuk menjaga agar
pergeseran antara perikardium pleura tidak menimbulkan gangguan terhadap
jantung.
4. Siklus Jantung
a. Arteri pulmonalis, merupakan pembuluh darah yang keluar dari ventrikel
dekstra menuju keparu – paru,. Mempunyai dua cabang yaitu dekstra dan
sinestra untuk paru – paru kanan dan kiri yang banyak mengandung CO 2 di
dalam darahnya.
b. Vena pulmonalis, merupakan vena pendek yang membawa darah dari paru –
paru masuk ke jantung bagian atrium sinistra. Di dalam berisi dalam yang
banyak mengandung O2.
5. Daya Pompa Jantung
Dalam keadaan istirahat jantung beredar 70 kali/menit. Pada waktu banyak
pergerakan, kecepatan jantung dicapai 150 kali/menit dengan daya pompa 20 – 25
liter/menit. Setiap menit sejumlah volume darah yang tepat sama sekalidialirkan
dari vena ke jantung, apabila pengambalian dari vena tidak seimbang dan vantrikel
gagal mengimbanginya dengan daya pompa jantung jadi membengkak berisidarah
sehingga tekanan dalam vena naik dan dalam jangka waktu lama bisa menjadi
edema. (Martini, H. Frederic. 2006)
D. Patofisiologi
Aliran O2 ke
jantung
Jantung
kekurangan O2
Iskemi otot
jantung
Kontraksi
miokard Pembentukan
asam laktat oleh
miokardium
MK: penurunan
curah jantung
Aktivitas Bingung
Nyeri dada
terganggu dengan keadaan
MK: Nyeri
MK: intolerasi akut MK:
aktifitas Ansietas
Asam laktat
MK: ketidakefektifan
pola nafas
Asidosis
Sesak nafas
Fungsi frentikel
terganggu
Tekanan paru-paru
Perubahan
Tekanan jantung C.O menurun hemodinamik
(TD, nadi)
G. Pemeriksaan penunjang
1. EKG : biasanya normal bila pasien istirahat tetapi datar / depresi pada segmen
ST gelombang T menunjukkan iskemia.
2. Foto rontgen dada : Foto rontgen dada sering menunjukkan bentuk jantung yang
normal, pada pasien hipertensi dapat terlihat jantung membesar dan kadang-
kadang tampak adanya pengapuran pembuluh darah aorta.
3. Pemeriksaan laboratorium
serangan jantung akut sering dilakukan pemeriksaan enzim jantung. Enzim
tersebut akan meningkat kadarnya pada serangan jantung akut sedangkan pada
angina kadarnya masih normal.
H. Penatalaksanaan
1. Terapi Farmakologi
a. Nitrogliserin : diberikan untuk menurunkan konsumsi oksigen jantung yang
mengurangi iskemia dan mengurangi nyeri angina.
b. Nitrat & Nitrit : Nitrat menurunkan kebutuhan oksigen miokard lewat
pengurangan preload sehingga terjadi pengurangan volume ventrikel dan
tekanan arterial.
2. Terapi non farmakologi
Untuk menurunkan kebutuhan oksigen jantung antara lain :
a. pasien harus berhenti merokok, karena merokok mengakibatkan takikardia dan
naiknya tekanan darah, sehingga memaksa jantung bekerja keras
b. Manusia obesitas dianjurkan menurunkan berat badan untuk mengurangi kerja
jantung
c. Mengurangi stress untuk menurunkan kadar adrenalin yg bisa menimbulkan
vasokontriksi pembuluh darah
d. Pengontrolan gula darah
e. Penggunaan kontra sepsi dan kepribadian seperti sangat kompetitif, agresif /
ambisius
Andarmoyo, Sulistyo. 2012. Keperawatan Keluarga Konsep Teori, Proses Dan Praktik
Keperawatan. yogyakarta.