Dosen pembimbing
Oleh :
A. Definisi
Insomnia didefinisikan sebagai suatu persepsi dimana seseorang merasa tidak
cukup tidur atau merasakan kualitas tidur yang buruk walaupun orang tersebut
sebenarnya memiliki kesempatan tidur yang cukup, sehingga mengakibatkan
perasaan yang tidak bugar sewaktu atau setelah terbangun dari tidur.
B. Klasifikasi Insomnia
Adapun macam-macam tipe insomnia, yaitu:
1. Insomnia sementara (transient) Yakni insomnia yang berlangsung beberapam alam
dan biasanya berhubungan dengan kejadian-kejadian tertentu yang berlangsung
sementara dan biasanya menimbulkan stress dan dapat dikenali dengan mudah
oleh pasien sendiri.
2. Insomnia jangka pendek yakni gangguan tidur yang terjadi dalam jangka waktu
dua sampai tiga minggu.
3. Insomnia kronis yakni kesulitan tidur yang dialami hampir setiap malam selama
sebulan atau lebih.salah satu penyebab chronic insomnia yang paling umum adalah
depresi.
C. Etiologi
Beberapa factor yang merupakan penyebab insomnia yaitu:
1. Faktor Psikologis
Stress yang berkepanjangan paling sering menjadi penyebab dari insomnia jenis
kronis, sedangkan berita-berita buruk gagal rencana dapat menjadi penyebab
insomnia transient
2. Faktor Lingkungan
Lingkungan yang bising seperti lingkungan lintasan pesawat jet, lintasan kereta api,
pabrik, atau bahkan tv tetangga dapat menjadi factor penyebab susah tidur
3. Kondisi Medis
Tiap kondisi yang menyakitkan atau tidak menyenangkan, sindroma apnea tidur,
restless leggs syndrome, factor diet, parasomnia, efek zat langsung (drugs/alcohol),
efek putus zat, penyakit endokrin/metabolic, penyakit infeksi, neoplastic,
nyeri/ketidaknyamanan, lesi batang otak/hipotalamus, akibat penuaan.
D. Patofisiologi
Patofisiologi insomnia masih belum diketahui secara pasti,namun beberapa
mekanisme neurobologis dan psikologis telah diajukan salah satu model yang
digunakan untuk menjelaskan patofisiologi insomnia adalah neurokognitif. model ini
menerangkan bahwa factor predisposisi, prespitasi, perpetuasi, dan neurokognitif
adalah factor factor yang mendasari berkembangnya insomnia dan menjadikannya
gangguan kronik.
Model lain yang bisa digunakan adalah model psychobiologic inhibition, yang
menunjukan bahwa tidur yang baik membutuhkan otomatisasi dan plastisistas
E. Pathway
F. Tanda dan Gejala
1. perasaan sulit tidur,bangun terlalu awal
4. lemas,mudah mengantuk
G. Komplikasi
1. efek fisiologis
2. efek psikologis
3. efek fisik/somatic
4. efek sosial
5. kematian
H. Pemeriksaan Penunjang
Salah satu pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan adalah meminta pasien
untuk mebuat sleep log, yaitu catatan mengenai informasi pola dan kualitas tidur yang
dialami pasien secara subyektif.selain itu penegakan diagnosis, catatan ini juga
bermanfaat untuk monitoring respon terapi
I. Penatalaksanaan Medis
K. Intervensi
NO DIAGNOSA INTERVENSI
.
1. Gangguan pola tidur DUKUNGAN TIDUR
OBSERVASI
1. Identifikasi pola aktivitas dan tidur
2. Identifikasi factor pengganggu tidur
3. Identifikasi makanan dan minuman yang mengganggu
tidur
TERAPEUTIK
1. Modifikasi lingkungan
2. Batasi waktu tidur siang
3. Fasilitasi menghilangkan stress
4. Tetapkan jadwal tidur rutin
EDUKASI
1. Jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit
2. Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur
2. Ansieta REDUKSI
s
ANSIETAS
OBSERVASI
1. Identifikasi saat tingkat ansietas berubah
2. Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
3. Monitor tanda tanda ansietas
TERAPEUTIK
1. Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan
kepercayaan
EDUKASI
1. Jelaskan prosedur,termasuk sensasi yang mungkin
dialami
2. Informasikan secara faktual mengenai
diagnosis,pengobatan,dan prognosis
3. Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien,jika
perlu
4. Anjurkan melakukan kegiatan yang tidak
kompetitif,sesuai kebutuhan
5. Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
6. Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi
ketegangan
7. Latih penggunaan mekanisme pertahana diri yang tepat
8. Latih teknik relaksasi
KOLABORASI
1. Kolaborasi pemberian obat antiansietas,jika perlu.
DAFTAR PUSTAKA