Anda di halaman 1dari 2

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

TATA LAKSANA KASUS INSOMNIA

Insomnia

Pengertian (Definisi) Insomnia didefinisikan sebagai keluhan dalam hal kesulitan untuk
memulai atau mempertahankan tidur atau tidur non-restoratif yang
berlangsung setidaknya satu bulan dan menyebabkan gangguan
signifikan atau gangguan dalam fungsi individu.
Anamnesis
Tanda dan Gejala Insomnia
Kesulitan untuk memulai tidur pada malam hari
Sering terbangun pada malam hari
Bangun tidur terlalu awal
Kelelahan atau mengantuk pada siang hari
Iritabilitas, depresi atau kecemasan
Konsentrasi dan perhatian berkurang
Peningkatan kesalahan dan kecelakaan
Ketegangan dan sakit kepala
Gejala gastrointestinal

PemeriksaanFisik
1. Kesadaran
2. Tanda vital
Kriteria Diagnosis
Kriteria Diagnostik Insomnia Non-Organik berdasarkan PPDGJ
Hal tersebut di bawah ini diperlukan untuk membuat diagnosis pasti :
a. Keluhan adanya kesulitan masuk tidur atau mempertahankan tidur,
atau kualitas tidur yang buruk
b. Gangguan minimal terjadi 3 kali dalam seminggu selama minimal
1 bulan
c. Adanya preokupasi dengan tidak bisa tidur dan peduli yang
berlebihan terhadap akibatnya pada malam hari dan sepanjang
siang hari
d. Ketidakpuasan terhadap kuantitas dan atau kualitas tidur
menyebabkan penderitaan yang cukup berat dan mempengaruhi
fungsi dalam sosial dan pekerjaan
Adanya gangguan jiwa lain seperti depresi dan anxietas tidak
menyebabkan diagnosis insomnia diabaikan.
Kriteria lama tidur (kuantitas) tidak diguankan untuk menentukan
adanya gangguan, oleh karena luasnya variasi individual. Lama
gangguan yang tidak memenuhi kriteria di atas (seperti pada
transient insomnia) tidak didiagnosis di sini, dapat dimasukkan
dalam reaksi stres akut (F43.0) atau gangguan penyesuaian (F43.2).
DiagnosisKerja Insomnia
DiagnosisBanding 1. Gangguan Tidur Organik
2. Reaksi Stress
PemeriksaanPenunjang -
Terapi 1. Benzodiazepine (Nitrazepam,Trizolam, dan Estazolam)
2. Non benzodiazepine (Chloral-hydrate, Phenobarbital)

Edukasi 1. Mengatur jadwal tidur yang konsisten termasuk pada hari libur
(Hospital Health Promotion) 2. Tidak berada di tempat tidur ketika tidak tidur.
3. Tidak memaksakan diri untuk tidur jika tidak bisa.
4. Hanya menggunakan tempat tidur hanya untuk tidur.
5. Relaksasi sebelum tidur, seperti mandi air hangat, membaca, latihan
pernapasan atau beribadah
6. Menghindari atau membatasi tidur siang karena akan menyulitkan
tidur pada malam hari.
7. Menyiapkan suasana nyaman pada kamar untuk tidur, seperti
menghindari kebisingan
8. Olahraga dan tetap aktif, seperti olahraga selama 20 hingga 30 menit
setiap hari sekitar lima hingga enam jam sebelum tidur.
9. Menghindari kafein, alkohol, dan nikotin
10. Menghindari makan besar sebelum tidur
11. Cek kesehatan secara rutin
12. Jika terdapat nyeri dapat digunakan analgesik
Prognosis Dubia ad bonam
Tingkat Evidens I/ II/ III/ IV
Tingkat Rekomendasi A/ B/ C
PenelaahKritis SMF Non Bedah
Indikator Klinis
Kepustakaan 1. Kaplan, H.I, Sadock BJ. 2010. Kaplan dan Sadock Sinopsis Psikiatri.
Ed : Wiguna, I Made. Tangerang : Bina Rupa Aksara Publisher
2. Tomb, David A. 2004. Buku Saku Psikiatri Ed 6. Jakarta: EGC
3. Maslim, Rusdi. 2001. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan
Ringkas dari PPDGJ-III. Jakarta : Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-
Unika Atmajaya.
4. Sudoyo. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Pusat
Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai