Anda di halaman 1dari 23

Insomnia

Anggota kelompok 09
1. Muhammad Hatami Rafsandjani 18310089
2. Ahmad Ansori 18310180p
3. Khamid Ali Shodikin 19310069
4. Khofifah Sinta Nuria 19310070
5. Kiki Maulana 19310071
6. Komang Priyanti 19310072
7. Leona Ferda Fitrihanny 19310073
8. Lia Amelia 19310074
9. Linda Wahyu Sekar Arum 19310075
10. Lis Awang Sega Ayu 19310076
Kasus 1
Ny.S, 33 tahun, irt. Mengeluh tidak bisa tidur sejak 3 bl lalu. Gangguan ini diawali
saat bayinya menderita sakit panas dan menangis semalaman, sehingga Ny.S tidak
tidur selama 3 hari untuk merawat bayinya. Tetapi setelah bayinya sembuh, Ny.S
tetap tidak bisa tidur sampai saat datang ke RSBAH. Menurut suaminya sebenarnya
Ny.S bisa tidur karena kadang terdengar mendengkur, tetapi Ny.S menyangkal dan
mengatakan bahwa mulai tidur setelah 23.00 dan terbangun sebelum subuh dan
tidak bisa tidur lagi. Akibatnya Ny.S merasa tidak bugar pada pagi harinya,
mengantuk dan lemas, serta tidak bersemangat. Pada saat bayinya tertidur di siang
hari, Ny.S berusaha untuk tidur tetapi tetap tidak bisa tidur. Ny.S pernah beberapa
kali berobat ke orang pintar, dinyatakan bahwa Ny.S ketempelan dan diberi air
putih, tetapi hasilnya tetap ia tidak dapat tertidur bahkan menambah ketakutannya
dan khawatir penyakitnya tidak dapat sembuh.
keyword
01. Ny S 33 tahun
02. Sulit tidur sejak 3 bl lalu
03. Tidak tidur 3 hari
04. Tidak tidur karna merawat bayi yang sakit
05. Tidur > 8jam
06. Riwayat berobat ke alternatif
07. Badan tidak bugar
08. Mengantuk dan lemas
09. Tidak bersemangat
Problem
Ny. S 33 tahun sulit tidur sejak 3
bulan lalu
More info
Vital sign normal Riwayat trauma
kepala (-)

Riwayat penggunaan
NAPZA (-) Riwayat DM &
hipertensi (-)
Insomnia

Diagnosis
differential
Baby blues
syndrome
Diagnosa Utama

INSOMNIA
Hipotesa
Ny. S 33 tahun sulit tidur
selama 3 bulan et
kausa Insomnia
Don’t Know
1. Definisi Insomnia ?
2. Etiologi Insomnia ?
3. Gejala Insomnia ?
4. Patofisiologi Insomnia ?
5. Kriteria Insomnia ?
6. Faktor resiko insomnia ?
7. Penatalaksanaan Insomnia ?
8. Prognosis Insomnia ?
9. Pemeriksaan lanjutan pada pasien Insomnia
10. Edukasi Insomnia ?
Insomnia
Insomnia merupakan kesulitan dalam memulai atau
mempertahankan tidur. Insomnia adalah kondisi di mana
kualitas atau kuantitas tidur tidak memuaskan, dan
berlangsung dalam 3 kali seminggu selama minimalnya
dalam 1 bulan

Clinical Practice Guideline Adult Insomnia: Assesment and Diagnosis. 2007


Etiologi Insomnia
1. Adanya lesi pada pusat pengatur tidur di
hypothalamus dapat mengakibatkan keadaan siaga
tidur
2. Hormon katekolamin yang dilepaskan akan
menghasilkan hormone norepineprin yang akan
merangsang otak untuk melakukan peningkatan
aktivitas

ANGKA KEJADIAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI TRESNAWERDHA WANA SERAYA DENPASAR
Gejala klinis Insomnia

04
05
03
Sering tertidur
01 02 Rasa kantuk
sepanjang hari sejenak
Bangun pagi
Mudah lebih awal
Waktu tidur terbangun
kurang malam hari

Adiyati, S. (2010). Pengaruh Aromaterapi Terhadap Insomnia pada Lansia di PSTW Unit Budi


Luhur Kasongan Bantul Yogyakarta. Vol. 11
Patofisiologi
Insomnia

Lanywati, E. (2013) Insomnia


Gangguan Sulit Tidur . Yogyakarta :
Kanisius
Kriteria Insomnia
1. Keluhan yang dominan adalah kesulitan memulai atau mempertahankan
tidur, atau tidur yang tidak bersifat menyegarkan, selama sedikitnya 1 bulan.
2. Gangguan tidur (atau kelelahan di siang hari yang terkait) menyebabkan
penderitaan yang secara klinis bermakna atau gangguan dalam fungsi
sosial, pekerjaan, atau area fungsi penting lain.
3. Gangguan tidur tidak terjadi semata-mata selama perjalanan gangguan
narkolepsi, gangguan tidur yang terkait dengan pernapasan, gangguan tidur
irama sikardian, atau parasomnia.
4. Gangguan ini tidak hanya terjadi selama perjalanan gangguan jiwa lain (cth.,
gangguan depresif berat, gangguan ansietas menyeluruh, delirium).
5. Gangguan ini bukan disebabkan efek fisiologis langsung oleh suatu zat (cth.,
penyalahgunaan obat, medikasi) atau keadaan medis umum

Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ) edisi ke III


Faktor resiko Insomnia

Kondisi medis
Usia
dan psikiatri

Faktor
lingkungan Jenis kelamin
dan sosial
• Adiyati, S. (2010). Pengaruh Aromaterapi Terhadap Insomnia pada Lansia di PSTW Unit Budi Luhur Kasongan Bantul
Yogyakarta. Vol. 11
• Kaplan HI, Sadock BJ. Psikiatri jilid 2. Jakarta: Binarupa Aksara; 2010
Penatalaksanaan Insomnia

Terapi non-farmakologis
1. stimulus control
2. Sleep restriction
3. Sleep hygiene
4. Cognitive therapy
5. Teknik deconditioning

L Petit. N Azad. Anna B. Non-pharmacological Management of Primary and Secondary Insomnia


Among Older People. British geriatric Society. 2003
Terapi Farmakologis

Terdapat dua penggolongan obat untuk pasien-pasien insomnia, yaitu


benzodiazepine dan non-benzodiazepine.
• Golongan benzodiazepine adalah nitrazepam dengan dosis anjuran 5 – 10
mg/malam, flurazepam 15 – 20 mg/malam dan estazolam 1 – 2 mg/malam.
• Golongan non-benzodiazepan yaitu zolpidem dengan dosis anjuran 10 – 20
mg/. Pada orang-orang usia lanjut, dosis yang diberikan harus lebih kecil
dan peningkatan untuk dosis harus dilakukan secara perlahan untuk
menghindari terjadinya oversedation dan intoksikasi (Maslim, 2007).

Maslim, Rusdi. Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas PPDGJ-III. Bagian Ilmu Kedokteran
Jiwa FK Unika AtmaJaya. Jakarta
TERAPI KOMPREHENSIF
komprehensif therapy CBT I (Cognitive Behavioral Therapy for Insomnia)3
Komponen, edukasi, perilaku, kognitif
A. Edukasi pasiennya diajarkan dalam higenitas tidur dan lingkungan tidur yang
adekuat seperti rusngan yang gelap adem dan tsk bersuara, Selain itu pasien
juga diingatkan untuk tidak meminum substans yang mengganggu tidur
seperti kafein nikotin dan alkohol. Dan yang terakhir pasien disarankan untuk
membentuk rutinitss sebelum tidur yang membantu tidur seperti hindsti
cahaya terang
B. B. Behavior/perilakuDisini tuh dibagi jadi 2 bagian kontrol stimulus dan batasan
tidur. Kalo kontrol stimulus itu kan insom tadi gua bilang karna stress anxiety
dkk kan nah disini dia mau hilangin segala stimulus itu. Drngan tifak memasuki
ruang atau kamar tidur bila belum ngantuk. Nah untuk batasan tidur, harus
tepat waktu dalam tidur
C. C. KognitifNah kalo kognitif ini dimana kita paling berperan karna disini kita
mau ngilangin kecemasan akan gabisa tidurnya tersebut dengan membantu
pasien melawan kecemasan
Sumber : (Krystal,A.D.,A.A. Prather, dankecemasannya
L.H. Ashbrook.(2019)”The assessment and management of insomnia: an
update”.World Psychiatry.18(3).hal.337-352)
Penulisan resep
Prognosis Insomnia
Gangguan tidur dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien dan
berkaitan dengan penyakit organik. Pasien dengan gangguan tidur
dapat memiliki kualitas hidup yang buruk. Bahkan, Rapid Eye Movement
Sleep Behavior Disorder dilaporkan berkaitan dengan penyakit
neurodegeneratif,Umumnya insomnia akan hilang Ketika kejadian yang
mencetusnya sudah hilang namun ada beberapa faktor yang dapat
memperpanjang insomnia seperti
a. Pola tidur yang buruk
b. Jadwal tidur yang tidak teratur
c. Takut tak bisa tertidur

American Psychiatric Association.(2013).Diagnostic and Statistical Manual of Mental


Disorders.Edisi ke 5.American Psychiatric Association:Arlington)
Pemeriksaan lanjutan pada Insomnia

Membuat Tes skrinning polisomnografi


sleep log psikologis

Insomnia Pittsburgh
severity index sleep quality
index
WHO. The ICD-10 Classification of Mental and Behavioural Disorders. Geneva: World Health Organization; 2007.
Edukasi Insomnia
Pencegahan insomnia
1. Hindari banyak makan dan minum sebelum tidur.
2. Hindari atau batasi konsumsi minuman beralkohol dan berkafein.
3. Usahakan aktif di siang hari agar terhindar dari tidur siang.
4. Jangan merokok.
5. Jaga kenyamanan kamar tidur, dan usahakan hanya masuk ke
dalamnya bila ingin tidur.
6. Periksa obat-obatan yang dikonsumsi, apakah kandungannya
menyebabkan sulit tidur.

American Psychiatric Association.(2013).Diagnostic and Statistical Manual of Mental


Disorders.Edisi ke 5.American Psychiatric Association:Arlington)

Anda mungkin juga menyukai