Anda di halaman 1dari 14

LEARNING OBJECTIVE

ATIKA RAHMA MAULIDA 2113010042


LEARNING OBJECTIVE
PRESENTATION TITLE

1. Fisiologi tidur
2. All abot insomnia non organik

2
3
PRESENTATION TITLE

.
FISIOLOGI TIDUR
PRESENTATION TITLE
INSOMNIA NON ORGANIK
Definisi
• Kondisi tidur yang tidak memuaskan baik secara kualitas maupun kuantitas
• Keluhan paling umum 🡪 sulit masuk tidur, sulit mempertahankan tidur, atau kualitas tidur buruk
• Gangguan minimal 3 kali dalam seminggu selama minimal 1 bulan.

Etilogi
Faktor eksternal
1. Faktor social
2. Faktor lingkungan
3. Faktor toksin
Faktor internal
4. Faktor kondisi medis
5. Faktor kronobiologis
4
6. Faktor psikis
PRESENTATION TITLE
INSOMNIA NON ORGANIK
Epidemiologi
Prevalensi gangguan tidur di dunia diperkirakan antara 5-15%. Di antara mereka
yang mengalami gangguan tidur, 31-75% berkembang menjadi masalah insomnia kronik
(Maslim, 2013).

5
PRESENTATION TITLE
INSOMNIA NON ORGANIK
Faktor resiko
• Usia: Insomnia dapat lebih sering terjadi pada orang tua.
• Jenis Kelamin: Wanita memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan pria.
• Riwayat Keluarga: Faktor genetik dapat mempengaruhi kecenderungan insomnia.

6
PRESENTATION TITLE
INSOMNIA NON ORGANIK
Manifestasi klinis
• Kesulitan Memulai Tidur atau Menjaga Tidur: Kesulitan tidur atau sering terbangun tengah malam.
• Gangguan Fungsi Sehari-hari: Lesu, sulit berkonsentrasi, gangguan mood.

7
PRESENTATION TITLE
INSOMNIA NON ORGANIK
Patofisiologi

8
PRESENTATION TITLE
INSOMNIA NON ORGANIK
Penegakkan diagnosis insomnia non organik menurut PPDGJ 3 adalah:
1) Hal tersebut di bawah ini diperlukan untuk membuat diagnosis pasti:
a. Keluhan adanya kesulitan masuk tidur atau mempertahankan tidur, atau kualitas tidur yang buruk
b. Gangguan minimal terjadi 3 kali dalam seminggu selama minimal 1 bulan
c. Adanya preokupasi dengan tidak bisa tidur dan peduli yang berlebihan terhadap akibatnya pada malam
hari dan sepanjang siang hari
d. Ketidakpuasan terhadap kuantitas dan atau kualitas tidur menyebabkan penderitaan yang cukup berat dan
mempengaruhi fungsi dalam sosial dan pekerjaan
2) Adanya gangguan jiwa lain seperti depresi dan anxietas tidak menyebabkan diagnosis insomnia
diabaikan.
3) Kriteria “lama tidur” (kuantitas) tidak diguankan untuk menentukan adanya gangguan, oleh karena
luasnya variasi individual. Lama gangguan yang tidak memenuhi kriteria di atas (seperti pada “transient
insomnia”) tidak didiagnosis di sini, dapat dimasukkan dalam reaksi stres akut (F43.0) atau gangguan
penyesuaian (F43.2)
9
INSOMNIA NON ORGANIK
TATALAKSANA
PRESENTATION TITLE

10
PRESENTATION TITLE
INSOMNIA NON ORGANIK

TATALAKSANA
Non farmako
- Terapi kognitif perilaku tidur.
- Penerapan rutin tidur yang sehat.
- Penghindaran stimulan sebelum tidur.

11
INSOMNIA NON ORGANIK
TATALAKSANA
PRESENTATION TITLE

1. Valerian (Valeriana officinalis): Valerian telah digunakan sebagai penenang alami dan untuk
meningkatkan kualitas tidur. Beberapa penelitian menunjukkan potensi efikasi, tetapi mekanisme kerjanya
belum sepenuhnya dipahami.
2. Chamomile (Matricaria recutita): Chamomile dikenal memiliki sifat relaksan dan dapat membantu
meredakan kecemasan. Teh chamomile sering digunakan sebelum tidur.
3. Lavender (Lavandula angustifolia): Minyak lavender atau aromaterapi lavender dapat memiliki efek
menenangkan dan membantu merangsang tidur.
4. Passionflower (Passiflora incarnata): Passionflower digunakan untuk meredakan kecemasan dan
membantu tidur. Beberapa penelitian menunjukkan potensi efikasi, tetapi lebih banyak penelitian diperlukan.
5. Lemon Balm (Melissa officinalis): Lemon balm memiliki sifat relaksan dan dapat digunakan untuk
mengatasi kecemasan ringan dan mendukung tidur yang lebih baik.
6. Kava (Piper methysticum): Kava memiliki efek relaksan dan dapat membantu meredakan stres, tetapi
penggunaannya perlu hati-hati karena dapat terkait dengan risiko efek samping pada hati.
7. Ginseng (Panax ginseng): Ginseng dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan energi, yang
mungkin berdampak positif pada tidur.
12
PRESENTATION TITLE
INSOMNIA NON ORGANIK
Komplikasi
Gangguan kesehatan mental, penurunan kualitas hidup, penurunan fungsi kognitif.

Insomnia dapat memberi efek pada kehidupan seseorang, antara lain:


• Efek fisiologis : Karena kebanyakan insomnia diakibatkan oleh stress
• Efek psikologis : Dapat berupa gangguan memori, gangguan berkonsentrasi, kehilangan
motivasi, depresi dan lain-lain.
• Efek fisik/somatik : Dapat berupa kelelahan, nyeri otot, hipertensi dan sebagainya.
• Efek sosial : Dapat berupa kualitas hidup yang terganggu, seperti susah mendapat
promosi pada lingkungan kerjanya, kurang bisa menikmati hubungan sosial dan keluarga
(WHO, 2007).

13
PRESENTATION TITLE
INSOMNIA NON ORGANIK

Prognosisi
Prognosis umumnya baik dengan manajemen yang tepat, tetapi bisa menjadi kronis jika tidak diatasi.

14

Anda mungkin juga menyukai