Dipresentasikan dalam rangka Peringatan Hari Perempuan Internasional 2021 oleh CIMSA UMP
WOMEN’S CRY ( Women’s Caring and Representative for Young
Pengertian KBG
• Istilah yang memayungi setiap perilaku
membahayakan yang dilakukan terhadap
seseorang berdasarkan peran gender yang
dilekatkan oleh masyarakat yang
membedakan antara laki-laki dan perempuan.
• Termasuk didalamnya adalah segala perilaku
yang mengakibatkan penderitaan fisik,
seksual, atau mental, ancaman akan
melakukan suatu perbuatan membahayakan,
pemaksaan, dan atau perilaku lain yang
membatasi kebebasan seseorang baik di
ruang public maupun kehidupan pribadi.
• (UNGA Resolution 49/104, 1993)
BPS: SPHPN, 2016
Gender-based
violence (GBV)
1 in 3 women have
experienced physical and/or
sexual violence by partner
and non partner (SPHPN,
2016)
Jenis dan Contoh KBG
●
Memukul/ menampar ●
Melecehkan Harassing
●
Menendang ●
Memperkosa/ upaya perkosaan
●
Menyundut/ membakar Praktek Rape
●
Menarik/ merenggut Berbahaya ●
Sexual abuse
●
Menjambak rambut ●
Menyentuh tanpa persetujuan
Fisik Seksual
Emosional/ Ekonomi
Psikologis
●
Perundungan verbal ●
Mengambil/ merampas uang pasangan
●
Intimidasi. ancaman Mengkontrol keuangan
KBG
●
●
Pengawasan terus menerus ●
Menolak mengabaikan membiayai
●
Mengisolasi Online keuangan, makanan, kebutuhan dasar
●
Mempermalukan/ merendahkan ●
Kontrol akses terhadap layanan
●
Pembatasan/ kungkungan di rumah kesehatan maupun pekerjaan (ekonomi)
Dampak KBG
Fisik
Spiritual Pola Pikir
Perasaan Perilaku
Hubunga
n Sosial
Pohon Penyebab KBG
KBGO Perkosaan
Persekusi jender
KDRT Trafficking
GBV
Kekerasan
Perkawinan
Seksual
Anak
Penyalahgunaan zat
Faktor
Pendidikan minim Pendukung
Kemiskinan Minimnya
Konflik perlindungan hukum
Ketidakadilan Akar
gender Budaya Patriarki
Penyalahgunaan Masalah
relasi kuasa
Apa itu Rape Culture
• Rape culture adalah budaya yang ada di
lingkungan social/masyarakat yang menganut
belief, nilai moral dan sikap yang menganggap
kekerasan seksual adalah hal yang dianggap
wajar/lumrah/dimaklumi, dapat dibenarkan dan
tidak dipertanyakan (ditantang) oleh lingkungan
sosial serta meminimalkan keseriusan dari
kekerasan seksual yang terjadi.
• Budaya ini didorong oleh adanya pemahaman
gender dan sikap terhadap gender dan seksualitas
yang tidak adil dan tidak setara.
Lingkungan
PAHAMI tentang: ●
●
Mitos terkait kekerasan seksual.
Strategi/cara menghilangkan/mengubah rape culture
ZERO TOLERANCE: Tidak mentolerir bentuk-bentuk budaya rape culture baik dimulai dari diri sendiri dan lingkungan sekitar.
●
●
Bangun budaya menghargai dan megutamakan “konsen”
●
Pendidikan gender dan kespro sejak dini bagi generasi berikutnya (generasi muda)
●
Percaya, berempati dan berpihak pada korban/penyintas
DENGARKAN PENYINTAS: ●
●
Mendengarkan kebutuhan pada penyintas
Mendukung dan menguatkan penyintas untuk pulih
●
Menjadi active bystander (lakukan sesuatu bila melihat kekerasan seksual dalam bentuk apapun)
AKSI HENTIKAN: ●
●
Berhenti menyalahkan korban/penyintas
Tegur atau ingatkan lingkungan bila bergurau berbau sexist
●
Ubah toxic masculinity menjadi positive masculinity dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
PRAKTEK PERUBAHAN: Tidak menggunakan perkosaan atau kekerasan seksual sebagia bahan gurauan
●
●
Terlibat dalam gerakan keadilan dan kesetaraan gender (berdonasi, kampanye, aktif bekerjasama dengan organisasi perempuan, mempromosilan kesetaraan gender
dll)
Inisiatif UNFPA terkait Pencegahan dan
Penanganan KBG