Anda di halaman 1dari 27

4 Macam Perlakuan Salah

Terhadap Anak
1. Emotional Abuse: Orang dewasa / Ortu mengacuhkan anak,
ketika anak sungguh memerlukan perhatian.
Misalnya:  Anak menangis dibiarkan,
 anak bertanya tidak dijawab.

2. Verbal Abuse: Orang tua memperlakukan anaknya dengan


kata-kasar, memaki-maki.
Misalnya:  Bodoh, Tolol, Goblog!
 ”Penghuni Kebun Binatang”, Dsb.

3. Physical Abuse:Orang tua memperlakukan anak dengan


kasar, kekerasan fisik.
Misalnya:  Memukul, mencubit.

4. Sexual Abuse:Orang tua memperlakukan dengan kasar,


kekerasan fisik: melakukan pelecehan seksual pada anak.
Perlindungan Khusus bagi Anak
Dalam Situasi Khusus
• Anak dalam situasi darurat – pengungsian;
(sekelompok anak dalam situasi tertentu)
• Anak dalam situasi ”konflik bersenjata” (semua
anak dalam situasi tertentu)
• Anak berkonflik dengan hukum (sekelompok anak
dalam situasi tertentu)
• Anak korban kekerasan/ eksploitasi ekonomi
• Anak penyalahgunaan NAPZA, seksual
• Anak: penjualan/perdagangan, penculikan
• Anak di-eksploitasi dalam bentuk lain
• Anak dari kelompok minoritas/ masyarakat adat
(indigenous groups)
ANAK-ANAK YANG MEMBUTUHKAN
PERLINDUNGAN KHUSUS
• Anak Jalanan
• Pekerja Anak
• Eksploitasi Seksual Komersialisasi
Anak (ESKA)
• Anak-Anak yang Berkonflik dengan
Hukum
Mencari nafkah tanpa sekolah
Pekerja Anak
Anak Jalanan
Anak-Anak yang Berkonflik dengan Hukum
Eksploitasi Seksual Komersialisasi Anak (ESKA)
PERAN MASYARAKAT
Pasal 72 ayat (1),
UU No.23 Th.2002, Tentang Perlindungan Anak:
Masyarakat berhak memperoleh kesempatan seluas-
luasnya untuk berperan dalam perlindungan anak.
Pasal 72 ayat (2):
Peran masyarakat dilakukan oleh orang
perseorangan, lembaga perlindungan anak, lembaga
sosial kemasyarakatan, lembaga swadaya
masyarakat, lembaga pendidikan, lembaga
keagamaan, badan usaha, dan media masa.
Pasal 73:
Peran masyarakat dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
ANAK PEMEGANG HAK,
Pemerintah, Masyarakat dan Keluarga Ber-KEWAJIBAN

Untuk mengakui, mengimplementasikan,


dan memenuhi Hak – Hak Anak!
Keluarga paling “ber-kewajiban” untuk
mengakui dan memenuhi Hak-Hak Anak;
Keluarga pada posisi yang sentral; dalam memberikan
perlindungan kepada Anak;
Keluarga lingkungan hidup terdekat bagi anak,
keluarga-lah yang paling mengetahui dan mengenali
kondisi dan kebutuhan anak!
Kewajiban dan Tanggung Jawab
Keluarga dan Orang Tua:
Pasal 26 ayat (1) UU 23 / 2002, Tentang Perlindungan Anak:

Orang tua berkewajiban dan


bertanggung jawab untuk:
– mengasuh, memelihara, mendidik, dan
melindungi anak;
– menumbuhkembangkan anak sesuai dengan
kemampuan, bakat dan minatnya; dan
– mencegah terjadinya perkawinan pada usia
anak-anak.
Pasal 26 ayat (2) UU 23 / 2002, Tentang Perlindungan Anak:
Dalam hal orang tua tidak ada, atau tidak diketahui keberada-annya,
atau karena suatu sebab, tidak dapat melaksanakan kewajiban dan
tanggung-jawabnya, maka kewajiban dan tanggung- jawab
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat beralih kepada keluarga
yang dilak-sanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Kekerasan Terhadap Anak
Kasus Kejahatan Seksual
Kekerasan Terhadap
Anak
Segala bentuk perbuatan atau tindakan
terhadap anak yang berakibat timbulnya
kesengsaraan atau penderitaan secara fisik,
mental, seksual, psikologis, termasuk
penelantaran dan perlakuan buruk yang
mengancam integritas tubuh dan
merendahkan martabat
RAGAM KEKERASAN TERHADAP ANAK

Kekerasan Fisik
Bentuk

• Menendang Akibat
• Memukul
• Mendorong • Rasa sakit
• Mencekik • Cidera/ luka
• Menjambak rambut • Cacat pada tubuh
• Meracuni • Gugurnya kandungan
• Membenturkan ke tembok • Pingsan
• Menggoncang • Kematian
• Menyiram dengan air panas • Gangguan emosional
• Menenggelamkan
• Melempar dengan barang
• Menyerang dengan merusak barang
• Mengancam dengan senjata
• Mengancam membunuh
KEKERASAN PSIKIS
Bentuk Akibat:

• Intimidasi (menggertak, mengancam, dan • Rasa terhina


menakuti) • Hilangnya percaya diri
• Menggunakan kata-kata kasar • Rasa tidak berdaya
• Menghardik • Ketakutan
• Mengcemooh yang menghancurkan harga diri • Gangguan emosional
• Memfitnah • Terisolasi dari lingkungan sosial
• Mengontrol aktivitas sosial secara tidak wajar
• Menyekap
• Memutuskan hubungan sosial secara paksa
• Mengontrol pembicaraan
• Membatasi kegiatan keagamaan
• dll
Kekerasan Seksual
Bentuk Akibat
• Rusaknya kesucian diri
• Hubungan seksual secara paksa/ tidak (keperawanan/
wajar (Pemerkosaan/ percobaan keperjakaan)
pemerkosaan, incest, sodomi) • Ketakutan/ trauma/
• Penjualan anak untuk pelacuran/ kecemasan
pornografi • Hilangnya percaya diri
• Pemaksaan untuk menjadi pelacur • Hilangnya motivasi untuk
• Pencabulan/ pelecehan seksual masa depan
• Penolakan keluarga
• Gangguan emosional
lainnya
Penelantaran dan Kekerasan Ekonomi
Bentuk Akibat

• Fatalistik
• Menggunakan anak untuk memperoleh • Ketergantungan ekonomi
belas kasihan (alat mengemis) • Hilangnya percaya diri
• Memaksa anak untuk bekerja • Tidak berdaya
• Membatasi atau melarang untuk bekerja • Kerugian ekonomi Gangguan
(usia anak yang diperbolehkan bekerja) emosional
• Tidak mencukupi kebutuhan dasar
• Meniadakan akses pada sumber ekonomi
• Memaksa untuk memberikan kontribusi
penghasilan di luar kemampuan
• Memaksa untuk mengambil tanggung jawab
keuangan
• Merampas hak milik
• Diperdagangkan (seksual, organ tubuh,
barter)
Tempat Kejadian
Dalam Rumah Tangga Luar Rumah Tangga
• Antar pasangan/ mantan pasangan di
dalam / di luar perkawinan • Orang lain yang tidak dalam
lingkup hubungan rumah tangga
• Antar orang-orang yang memiliki (sendiri/ bersama-sama) di
hubungan sedarah, perkawinan, tempat-tempat umum, di
adopsi, hubungan adat dan atau sekolah.
agama
• • Malpraktek (kedokteran,
Orang yang bekerja membantu
kehidupan rumah tangga kepolisian, kemanusiaan, dll)
• Orang yang masih tinggal/ pernah • Antar geng/ kelompok
tinggal bersama dalam suatu rumah
tangga • Kerusuhan sosial

Kekerasan Fisik, Psikis, Penalantaran, dan Seksual


Kekerasan Fisik

Segala bentuk perbuatan atau tindakan meliputi pemukulan dengan benda


keras, penyiksaan,
penganiayaan, menjewer, menendang,menyundut dengan api rokok,
menyiramkan air panas dan segala perbuatan yang mengakibatkan memar,
lecet, luka, luka bakar, cacat fisik bahkan meninggal dunia
Penelantaran atau
Perlakuan Buruk

Adalah segala sikap dan perlakuan


yang menghambat proses tumbuh
kembang anak serta membiarkan
anak dalam situasi kurang gizi,
tidak mendapat perawatan
kesehatan, memaksa anak
melakukan pekerjaan diluar
kemampuan dan pelerjaan yang
dapat membahayakan tumbuh
kembang anak
Kekerasan Psikis/mental/emosi
Biasa disebut juga kekerasan
verbal, dan dilakukan dalam
bentuk menghardik,
membentak, memaki, memarahi
dengan cara berlebihan dan
merendahkan martabat anak,
termasuk mengeluarkan kata-
kata kotor yang tidak patut
didengar anak,mengancam,
memaksa, juga memperlihatkan
gambar/film porno.
Dampak Kekerasan Jangka Panjang

Jenis kekerasan Dampak Fisik Dampak Non Fisik


Tampak Tak tampak Tampak Tak
tampak

Fisik Luka, cacat Tuli, luka Minder, Dendam


Pemukulan , jewer dalam, patah Menyendiri
telinga tulang

Psikologis - - Rendah diri Trauma


Dihina, diperlakukan di
depan umum, dibentak2

Seksual Hamil, Selaput dara Pendiam, Rendah Stess,


Pemerkosaan Pelebaran robek, diri Pemalu Trauma,
Sodomi, pelecehan dll Anus Sakit Ketagihan
berkepanjangan

Penelantaran Badan kurus Ketahanan Tidak bergairah Putus asa


Kesehatan menurun
Dampak Kekerasan Jangka Pendek

Jenis kekerasan Dampak Fisik Dampak Non Fisik


Tampak Tak tampak Tampak Tak tampak

Fisik Keringat, Capek,lelah Murung, Kecewa,malu,


Lari,dijewer,berdiri dtk jantung, cemberut, minder, sakit
gemetar hati

Psikologis Pucat, Takut,malu Stres,murung Kecewa,malu,


Kata kasar,dimaki, keringat minder, sakit
Mengancam hati

Seksual Malu, Jengkel, kecewa Marah, Kecewa,malu,


Mencolek,mengelus, mengumpat,se cemberut,sakit minder, sakit
meraba, memperkosa, nyum, sakit, hati
dll IMS, bunuh
diri
Penelantaran Malu, Berontak, Rendah diri Kecewa,malu,
Diskriminasi murung, jengkel minder, sakit
Dipindah kelas hati
• DENPASAR - Hasil autopsi jenazah Angeline (8) ditemukan beberapa luka dalam
tubuhnya. Ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan pada tubuhnya.
• Kepala Bagian Forensik Rumah Sakit Sanglah, Dr Ida Bagus Putu Alit menyatakan,
siswa Kelas II SDN 12 Sanur itu meninggal sejak tiga pekan yang lalu. Dalam
pemeriksaanya, ditemukan tanda-tanda kekerasan berupa memar pada wajah,
leher, serta anggota tubuh baik di bagian atas dan bawah.
• Dia menambahkan, pada leher ada garis lilitan plastik. "Ada empat garis lilitan di
lehernya. Penyebab kematian Angeline karena benda tumpul di kepalanya," papar
Ida Bagus di RS Sanglah, Denpasar, Rabu (10/06/2015).
• Dia mengaku melakukan autopsi terhadap Angeline selama 1,5 jam. Seperti
diketahui, sebelum menghilang, hidung Angelina sering berdarah. Dia sering
dipukuli oleh ibu angkatnya bernama Margareta (55).
• Apabila tidak memberi makan binatang ternaknya, maka Margareta akan
memarahinya. Angeline menghilang sejak 16 Mei 2015, dan baru ditemukan Rabu
(10/6/2015), pukul 11.30 WITA dalam keadaan tidak bernyawa terkubur halaman
rumahnya di Jalan Sedap Malam, Denpasar, Bali. 

• Sumber:
http://news.okezone.com/read/2015/06/10/340/1163516/ini-penyebab-kematian
-angeline

Anda mungkin juga menyukai