Anda di halaman 1dari 20

PENGHAPUSAN KEKERASAN

DALAM RUMAH TANGGA DAN


PERLINDUNGAN ANAK

Oleh
Tim Widyaiswara Keagamaan

PELATIHAN KELUARGA SAKINAH


BALAI DIKLAT KEAGAMAAN JAKARTA
TAHUN 2023
Struktur Kurikulum
1. UU Penghapusan KDRT
a. Konsep dasar KDRT
b. Jenis-jenis KDRT
c. Pencegahan KDRT
2. UU Perlindungan Anak
a. Konsep dasar Perlindungan Anak
b. cara-cara perlindungan anak
Konsep Dasar KDRT
Setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan,
yang berakibat timbulnya:
•Kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual,
psikologis, dan/atau
•Penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk
melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan
kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah
tangga.
Bentuk-Bentuk Kekerasan dalam
Rumah Tangga
UU No. 23 Tahun 2004 tindak kekerasan
terhadap istri dalam rumah tangga dibedakan
dalam empat macam:
1. kekerasan fisik
2. kekerasan psikologis/emosional
3. kekerasan seksual
4. kekerasan ekonomi
Pencegahan KDRT
• Pemerintah bertanggung jawab dalam upaya pencegahan kekerasan dalam
rumah tangga.
• Pasal 12 (1) Untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 11, Pemerintah:
• a. merumuskan kebijakan tentang penghapusan kekerasan dalam rumah
tangga;
• b. menyelenggarakan komunikasi, informasi, dan edukasi tentang kekerasan
dalam rumah tangga;
• c. menyelenggarakan sosialisasi dan advokasi tentang kekerasan dalam
rumah tangga; dan
• d. menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan sensitif gender dan isu
kekerasan dalam rumah tangga serta menetapkan standar dan akreditasi
pelayanan yang sensitif gender.
Konsep Dasar Perlindungan Anak
• Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan
belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan.
Konsep Dasar Perlindungan Anak
• Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin
dan melindungi anak dan hak-haknya:
• agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi,
secara optimal
• Sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta
mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Cara-Cara Perlindungan Anak
Setiap anak selama dalam pengasuhan orang tua, wali, atau
pihak lain mana pun yang bertanggung jawab atas
pengasuhan, berhak mendapat perlindungan dari perlakuan:
a. diskriminasi;
b. eksploitasi, baik ekonomi maupun seksual;
c. penelantaran;
d. kekejaman, kekerasan, dan penganiayaan;
e. ketidakadilan; dan
f. perlakuan salah lainnya.
Kasus-Kasus KDRT
• https://www.youtube.com/watch?v=DmYaFe
UHxhs
• https://www.youtube.com/watch?v=465rPAN
FbcQ
• https://www.youtube.com/watch?v=R3hTT91
6UBU
• https://www.youtube.com/watch?
v=QqSqywkWgqQ
Sebuah keluarga disebut harmonis apabila
seluruh anggota keluarga merasa bahagia yang
ditandai dengan tidak adanya konflik,
ketegangan, kekecewaan yang berlarut dan
kekerasan terhadap keadaan (fisik, mental,
emosi, dan sosial) seluruh anggota keluarga.
Keluarga disebut disharmonis apabila terjadi
sebaliknya.
Ketegangan maupun konflik antara suami dan istri maupun orang tua
dengan anak merupakan hal yang wajar dalam sebuah keluarga atau
rumah tangga. Hampir tidak ada rumah tangga yang berjalan tanpa
konflik namun konflik dalam rumah tangga bukanlah sesuatu yang
menakutkan.
Namun penyelesaian masalah dilakukan dengan marah yang berlebihan-
lebihan, hentakan-hentakan fisik sebagai pelampiasan kemarahan,
teriakan dan makian maupun ekspresi wajah menyeramkan. Terkadang
muncul perilaku seperti menyerang, memaksa, mengancam atau
melakukan kekerasan fisik. Perilaku seperti ini dapat dikatakan pada
tindakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang diartikan setiap
perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat
timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual,
psikologis, dan/atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman
untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan
kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga.
Kekerasan dalam Rumah Tangga
Dalam UU No. 23 Tahun 2004 tentang
Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga,
memiliki arti setiap perbuatan terhadap
seseorang terutama perempuan, yang berakibat
timbulnya kesengasaran atau penderiataan
secara fisik, seksual psikologis, dan/atau
penelantaran rumah tangga termasuk ancaman
untuk melakukan perbuatan, paksaan, atau
perampasan kemerdekaan secara melawan
hukum dalam lingkup rumah tangga.
Faktor-Faktor Penyebab KDRT
Strauss A. Murray mengidentifikasi hal dominasi
pria dalam konteks struktur masyarakat dan
keluarga yang memungkinkan terjadinya KDRT
(marital violence) sebagai berikut:
•Pembelaan atas kekuasaan laki-laki
•Diskriminasi dan pembatasan di bidang ekonomi
•Beban pengasuhan anak
•Wanita sebagai anak-anak
•Orientasi peradilan pidana pada laki-laki
Cara Penanggulangan KDRT
• Perlunya keimanan yang kuat dan akhlak yang baik dan
berpegang teguh pada agamanya sehingga kekerasan dalam
rumah tangga tidak terjadi dan dapat diatasi dengan baik dan
penuh kesabaran.
• Harus tercipta kerukunan dan kedamaiaan dalam sebuah keluarga,
karena dalam agama itu mengajarkan tentang kasih sayang
terhadap ibu, bapak, saudara, dan orang lain. Sehingga antara
anggota keluarga dapat saling menghargai setiap pendapat yang
ada.
• Harus adanya komunikasi yang baik antara suami dan istri, agar
tercipta sebuah ketenangan rumah tangga yang rukun dan
harmonis, jika di dalam sebuah rumah tangga tidak ada
keharmonisan dan kerukunan di antara kedua belah pihak, itu juga
bisa menjadi pemicu timbulnya kekerasan dalam rumah tangga.
• Butuh rasa saling percaya, pengertian, saling
menghargai dan sebagainya antar anggota keluarga.
Sehingga rumah tangga dilandasi dengan rasa saling
percaya. Jika sudah ada rasa saling percaya, maka
mudah bagi kita untuk melakukan aktivitas. Jika tidak
ada rasa kepercayaan maka yang timbul adalah sifat
cemburu yang kadang berlebih dan rasa curiga yang
kadang juga berlebih-lebihan.
• Seorang istri harus mampu mengkoordinir berapapun
keuangan yang ada dalam keluarga, sehingga seorang
istri dapat mengatasi apabila terjadi pendapatan yang
minim, sehingga kekurangan ekonomi dalam keluarga
dapat diatasi.
FAKTOR YG MEMPENGARUKI KEKERASAN
TERHADAP PASANGAN
(ecological model) Heise 1998

Kekerasan terhadap perempuan


merupakan hasil dari interaksi personal
faktor-faktor yang ada pada
level yg berbeda dalam lingku-
ngan masyarakat

sosiokultural situasional
FAKTOR YG MEMPENGARUKI KEKERASAN
TERHADAP PASANGAN
(ecological model) Heise 1998

PUBLIK MASYARAKAT KELUARGA INDIVIDU

Peraturan/uu me-
mungkinkan laki2
Laki-laki >prmp
mengontrol perilaku Kemiskinan, status Konflik rumahtangga
Melihat kekerasan
perempuan ekonomi rendah Laki-laki lebih berkuasa
sewaktu kecil
Diterimanya kekerasan Penganggur dlm menentukan
Tdk ada bapak
sbg solusi konflik Berteman dg pelaku keputusan dan
Sering disakiti
Adanya pendapat Terisolir peremp dan mengontrol kekayaan
waktu kecil
bahwa laki2 dominan keluarga
Peminum alkohol
atau agresif
Peran gender yg kaku
DAMPAK KEKERASAN TERHADAP KESEHATAN
REPRODUKSI PEREMPUAN

Bentuk
KEKERASAN SEKSUAL
KEKERASAN SEKSUAL
Kekerasan
Yg lain
KELAINAN EMOSIONAL/PERILAKU:
Obat penenang atau alkohol
Depresi, rendah diri dan stres

Resiko kelainan seks:


Hubungan seks dini
Multi partner
Hub seks tdk aman
prostitusi
Kehamilan yg PMS/HIV
Tidak diinginkan

Bunuh diri, pembunuhan bayi Kesakitan & Kematian neonatal


Kelainan & Kematian krn abortus Gangguan kesehatan reprod
Kematian ibu Kelainan kehamilan
KESIMPULAN
• Seharusnya seorang suami dan istri memperbanyak
belajar, membaca buku yang menguraikan tentang
bagaimana cara menerapkan sebuah keluarga yang
sakinah, mawaddah, dan rahmah
• Dalam sebuah rumah tangga kedua belah pihak harus
sama-sama menjaga agar tidak terjadi konflik yang bisa
menimbulkan kekerasan. Tidak hanya satu pihak yang
bisa memicu konflik di dalam rumah tangga, bisa suami
maupun istri. Sebelum kita melihat kesalahan orang
lain, marilah kita berkaca pada diri. Sebenarnya apa
yang terjadi pada diri kita, sehingga menimbulkan
perubahan sifat yang terjadi pada pasangan kita
masing-masing.
Contoh Kasus
• Vena Melinda hidungnya bercucuran darah
karena mendapatkan KDRT dari suaminya Fery
Irawan yang jago taekwondo. Peristiwa itu
sendiri terjadi di sebuah hotel di Kediri.
Bagaimana pendapat Saudara tentang kasus
ini?

Anda mungkin juga menyukai