Kekerasan
Fisik & Psikis
Kekerasan
Kekerasan
Lainnya
Seksual
Penelantaran
Eksploitasi
BENTUK KEKERASAN
PADA PEREMPUAN & ANAK
Kekerasan Fisik, adalah perbuatan yang
mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit atau luka berat.
Kekerasan Psikis adalah, terganggunya
mental/kejiwaan.
Kekerasan Seksual, meliputi:
a. Pemaksaan hubungan seksual yang dilakukan
terhadap orang yang menetap dalam lingkungan
rumah tangganya dengan orang lain, untuk tujuan
komersial dan/atau tujuan tertentu
b. Dengan kekerasan atau ancaman kekerasan
memaksa seseorang untuk melakukan atau
membiarkan dilakukan perbuatan cabul
Lanjutan
Penelantaran, meliputi:
Pada Perempuan,
Kesehatan Fisik seperti memar, cedera
(mulai dari sobekan hingga patah
tulang dan luka dalam), gangguan
kesehatan yang khronis, gangguan
pencernaan, perilaku seksual beresiko,
gangguan makan, kehamilan yang tak
diinginkan, keguguran/ melahirkan bayi
dengan berat badan lahir rendah,
terinfeksi penyakit menular seksual,
HIV/AIDS
Kesehatan Mental: seperti depresi,
ketakutan, harga diri rendah, perilaku
obsesif kompulsif, disfungsi seksual,
gangguan stress pasca trauma
Produktivitas kerja menurun: sering
terlambat datang ke tempat kerja,
sulit berkonsentrasi, berhalangan kerja
kare-na harus mendapat perawatan
medis, atau memenuhi panggilan
polisi/meng-hadiri sidang.
Fatal: bunuh diri, membunuh/melukai
pelaku, kematian karena
aborsi/kegugur-an/AIDS
Lanjutan
Pada anak,
a. Agresif.
Sikap ini biasa ditujukan anak
kepada pelaku kekerasan.Umumnya
ditujukan saat anak merasa tidak
ada orang yang bisa melindungi
dirinya.
Lanjutan
b. Murung/Depresi
Kekerasan mampu membuat anak berubah
drastis seperti menjadi anak yang memiliki
gangguan tidur dan makan, bahkan bisa
disertai penurunan berat badan. Ia akan
menjadi anak yang pemurung, pendiam, dan
terlihat kurang ekspresif.
c. Mudah menangis
Sikap ini ditunjukkan karena anak merasa
tidak nyaman dan aman dengan lingkungan
sekitarnya.
Lanjutan
Pada Anak,
· Jangan sering mengabaikan anak, karena
sebagian dari terjadinya kekerasan terhadap
anak adalah kurangnya perhatian terhadap
anak.
· Tanamkan sejak dini pendidikan agama pada
anak. Agama mengajarkan moral pada anak
agar berbuat baik, hal ini dimaksudkan agar
anak tersebut tidak menjadi pelaku kekerasn
itu sendiri.
Lanjutan.
· Sesekali bicaralah secara terbuka pada
anak dan berikan dorongan pada anak
agar bicara apa adanya/berterus terang.
Hal ini dimaksudkan agar orang tua bisa
mengenal anaknya dengan baik dan
memberikan nasihat apa yang perlu
dilakukan terhadp anak, karena banyak
sekali kekerasan pada anak terutama
pelecehan seksual yang terlambat
diungkap.
Lanjutan.
· Ajarkan kepada anak untuk bersikap
waspada seperti jangan terima ajakan
orang yang kurang dikenal dan lain-
lain.
· Sebaiknya orang tua juga bersikap
sabar terhadap anak. Ingatlah bahwa
seorang anak tetaplah seorang anak
yang masih perlu banyak belajar
tentang kehidupan dan karena
kurangnya kesabaran orang tua banyak
kasus orang tua yang menjadi pelaku
kekerasan terhadap anaknya sendiri
UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGANAN
KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK
1. Pencegahan
KEGIATAN :
2. Penanganan kasus/
1. Penyusunan Kebijakan
pelayanan korban (hukum,
2. Peningkatan Kapasitas
3. Penyadaran Masyarakat psikis, medis) & recovery
4. Penguatan & Pengembangan 3. Reintegrasi
Jaringan Kerjasama, 4. Pasca kasus
5. Pemberdayaan
30
1. PENCEGAHAN
32
2. PELAYANAN
TUJUAN: untuk “memberikan layanan minimal bagi perempuan dan anak
korban kekerasan”
2. PELAYANAN KESEHATAN
• Disediakan oleh Rumah Sakit dan Puskesmas mampu tata
laksana pelayanan kesehatan bagi perempuan korban
kekerasan. Pelaksana adalah: Kemenkes (nasional) dan Dinkes
(prov, kab, kota).
3. REHABILITASI SOSIAL
• Pelayanan berupa konseling, terkait dengan rehabilitasi sosial
oleh instansi Sosial dan konseling penguatan mental
34 (agama)
oleh instansi Agama/BP4.
4. PENEGAKAN DAN BANTUAN HUKUM
• Penegakan dan bantuan hukum disediakan oleh
aparat penegak hukum: polisi, hakim dan jaksa.
Bantuan hukum dapat juga disediakan oleh LBH
dan LSM peduli perempuan & Anak, P2TP2A,
dll.
5. REINTEGRASI SOSIAL
• Apabila korban harus dikembalikan ke keluarga
dan lingkungan sosialnya dilakukan secara
sinergi antar instansi/SKDP/lembaga terkait
(Dinas PPPA, Dinas Sosial, UPPA, Sakti Peksos
Kemensos)
35
3. PEMBERDAYAAN
TUJUAN: untuk “memberdayakan” perempuan dan anak korban
kekerasan agar dapat pulih, percaya diri dan mandiri
Perempuan
dan anak
korban
kekerasan
DATA
38
Tindak
Kekerasan
HAL YANG DAPAT MENGHANCURKAN KELUARGA
SEBAGAI UNIT TERKECIL MASYARAKAT,
JAUH DARI
PENGALAMAN/
GAYA HIDUP
NILAI AGAMAMEDIA
PENDIDIKAN
MASA LALU KEBIJAKAN
KEBODOHAN
PUBLIK
KELUAR
GA
LAPO
R
TINDAK
KEKERASAN POLISI
PERAN MASYARAKAT MEMBANTU KORBAN KEKERASAN