PEREMPUAN &
ANAK
PUSKESMAS KARANG REJO
Pengertian Kekerasan
Pasal 89 KUHP :
Pasal 5
Setiap orang dilarang melakukan kekerasan dalam rumah tangga
terhadap orang dalam lingkup rumah tangganya, dengan cara:
a. kekerasan fisik;
b. kekerasan psikis;
c. kekerasan seksual; atau
d. penelantaran rumah tangga.
● BAB VI : PERLINDUNGAN
Pasal 17
● Dalam memberikan perlindungan sementara, kepolisian dapat bekerja sama dengan
tenaga kesehatan, pekerja sosial, relawan pendamping, dan/atau pembimbing rohani untuk
mendampingi korban.
Pasal 21
(1) Dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada korban, tenaga kesehatan harus:
● a. memeriksa kesehatan korban sesuai dengan standar profesinya;
● b. membuat laporan tertulis hasil pemeriksaan terhadap korban dan visum et repertum atas
permintaan penyidik kepolisian atau surat keterangan medis yang memiliki kekuatan
hukum yang sama sebagai alat bukti.
(2) Pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan di sarana kesehatan
milik pemerintah, pemerintah daerah, atau masyarakat.
BAB VII : PEMULIHAN KORBAN
Pasal 40
● (1) Tenaga kesehatan wajib memeriksa korban sesuai dengan standar
profesinya.
● (2) Dalam hal korban memerlukan perawatan, tenaga kesehatan
wajib memulihkan dan merehabilitasi kesehatan korban.
Kekerasan terhadap Perempuan (KtP)
7
Jenis-jenis / Bentuk-bentuk Kekerasan pada Perempuan
a. Kekerasan psikis.
● Misalnya: mencemooh, mencerca, menghina, memaki, mengancam, melarang berhubungan
dengan keluarga atau kawan dekat / masyarakat, intimidasi, isolasi, melarang istri bekerja.
b. Kekerasan fisik.
● Misalnya memukul, membakar, menendang, melempar sesuatu, menarik rambut,
mencekik, dll.
c. Kekerasan ekonomi.
● Misalnya: Tidak memberi nafkah, memaksa pasangan untuk prostitusi, memaksa anak
untuk mengemis,mengetatkan istri dalam keuangan rumah tangga, dan lain-lain.
d. Kekerasan seksual.
● Misalnya: perkosaan, pencabulan, pemaksaan kehendak atau melakukan penyerangan
seksual, berhubungan seksual dengan istri tetapi istri tidak menginginkannya.
Penyebab terjadinya Kekerasan
a. Perselisihan tentang ekonomi.
b. Cemburu pada pasangan.
c. Pasangan mempunyai selingkuhan.
d. Adanya problema seksual (misalnya: impotensi, frigid, hiperseks).
e. Pengaruh kebiasaan minum alkohol, drugs abused.
f. Permasalahan dengan anak.
g. Kehilangan pekerjaan/PHK/menganggur/belum mempunyai pekerjaan.
h. Istri ingin melanjutkan studi/ingin bekerja.
i. Kehamilan tidak diinginkan atau infertilitas.
Akibat Tindakan Kekerasan
c. Cidera ringan sampai berat, seperti: lecet, memar, luka terkena benda tajam, patah
tulang, luka bakar.
d. Masalah seksual, ketakutan hubungan seksual, nyeri saat hubungan seksual, tidak ada
hasrat seksual, frigid.
e. Bila perempuan korban kekerasan sedang hamil dapat terjadi abortus/ keguguran.
KEKERASAN TERHADAP ANAK
Child Abuse
⚫ Barker (dalam Huraerah, 2007) mendefinisikan child abuse
merupakan tindakan melukai berulang-ulang secara fisik dan
emosional terhadap anak yang ketergantungan, melalui
desakan hasrat, hukuman badan yang tak terkendali,
degradasi dan cemoohan permanen atau kekerasan seksual.
Kekerasan pada anak adalah segala bentuk
tindakan yang melukai dan merugikan fisik,
mental, dan seksual
Bentuk-bentuk Kekerasan pada Anak
● Terry E. Lawson (dalam Huraerah, 2007), psikiater internasional
yang merumuskan definisi tentang child abuse, menyebut ada
empat macam abuse, yaitu
1.emotional abuse,
2.verbal abuse,
3.physical abuse, dan
4.sexual abuse.
Penyiksaan fisik (physical abuse)