badan dan sebagainya dalam hubungannya dengan masyarakat. Status sosial wanita berarti kedudukan wanita dalam masyrakat.
Status wanita meliputi status reproduksi dan
status produksi. Kedudukan Wanita Adapun kedudukan wanita yaitu wanita sebagai individu, wanita sebagai anggota keluarga dan wanita sebagai masyarakat. Status wanita dapat dipengaruhi oleh : a) rendahnya kedudukan wanita dari pria, b) rendahnya tingkat pendidikan wanita dibanding pria, c) perlindungan hukum, hak dan kewajiban wanita serta peran ganda wanita sebgai IRT dan pencari nafkah. Nilai wanita Nilai berarti harga, mutu, kadar, sifat-sifat yang penting berguna bagi kemanusiaan. Sejak jaman dulu perempuan sering diberlakukan nista diseluruh penjuru dunia dalam sejarah. Perempuan dianggap sebagai setengah manusia, makhluk pelengkap, dan sejenisnya dimana hak dan kewajiban, terlebih lagi peradabannya diatur dan ditentukan oleh laki-laki. Peran wanita Peran berarti tingkah laku yang diharapkan yang dimiliki wanita sehubungan dengan kedudukan dimasyarakat. Peran wanita dapat dilihat sebagai berikut :
1) Peran wanita berkaitan dengan kedudukannya
dalam keluarga (ibu rumah tangga, istri, pendamping suami, pencari nafkahdan hidup) teman 2) Peran wanita berkaitan dengan kedudukannya masyarakat sebagai mahluk sosial yang dalam berpatisipasi aktif, salah satunya kesejahteraan keluarga dimasyarakat. Status wanita mencakup dua aspek yaitu :
1. Aspek otonomi wanita.
Aspek ini mendeskripsikan sejauh mana wanita dapat mengontrol ekonomi atas dirinya disbanding dengan pria. 2. Aspek kekuasaan sosial Aspek ini menggambarkan seberapa berpengaruhnya wanita terhadapa orang lain diluar rumah tangganya. Status wanita meliputi: 1. Status reproduksi, yaitu wanita sebagai pelestarian keturunan. Hal ini mengisyaratkan bila seorang wanita tidak mampu melahirkan, maka status sosialnya dianggap rendah disbanding wanita yang bis mempunyai anak. 2. Status produksi, yaitu sebagai pencari nafkah dan bekerja diluar rumah. Santrock (2002) mengatakan bahwa wanita yang bekerja akan meningkatkan harga diri. Wanita yang bekerja mempunyai status yang lebih tinggi disbanding dengan wanita yang tidak ikut kerja. Peran Wanita Peran wanita berkaitan dengan kedudukannya dalam keluarga : 1. Ibu rumah tangga penerus generasi. Perempuan berperan aktif dalam peningkatan kualitas generasi penerus sejak dalam kandungan. 2. Istri dan teman hidup patner sex. Sikap istri mendampingi suami merupakan relasi dalam hubungan yang setara sehingga dapat tercapai kasih saying dan kelanggengan perkawinan. 4. Pendidik anak. Anak memperoleh pendidikan sejak dalam kandungan. Memberikan contoh berperilaku yang baik karena anak belajar berperilaku dari keluarga. Ibu dapat memberikan pendidikan akhlak, budi pekerti, pendidikan masalah reproduksi. 3. Pengatur rumah tangga. Perempuan menjaga, memelihara, mengatur rumah tangga, menciptakan ketenangan keluarga. Istri mengatur ekonomi keluarga, pemelihara kesehatan keluarga, menyiapkan makanan bergizi tiap hari, menumbuhkan rasa memiliki dan bertangggung jawab terhadap sanitasi rumah tangga juga menciptakan pola hidup sehat jasmani, rohani dan sosial. dalam dimensi social dan upaya mengatasinya : •Kekerasan Pengertian kekerasan • Pasal 89 KUHP : Melakukan kekerasan adalah pempergunakan tenaga atau kekuatan jasmani tidak kecil secara yang tidak sah misalnya memukul dengan tangan atau dengan segala macam senjata, menepak, menendang dsb. Bentuk- Bentuk Kekerasan • Kekerasan psikis • Kekerasan fisik. • Kekerasan ekonomi • Kekerasan seksual. Single parent • Single parent adalah keluarga yang mana, hanya ada satu orang tua tunggal, hanya ayah atau ibu saja. Keluarga yang terbentuk bisa tedadi pada keluarga sah secara hukum maupun keluarga yang belum sah secara hukum, baik hukum agama maupun hukum pemerintah. Dampak single parent Dampak negative 1. Perubahan perilaku anak. Bagi seorang anak yang tidak siap, ditinggalkan orang tuanya bisa menjadi mengakibatkan perubahan tingkah laku. Menjadi pemarah, berkata kasar, suka melamun, agresif, suka memukul, menendang, menyakiti temannya. 2. Perempuan merasa terkucil. Terlebih lagi pada perempuan yang sebagai janda atau yang tidak dinikahi, di masyarakat terkadang mendapatkan cemooh dan ejekan. 3. Psikologi anak terganggu. Anak Bering mendapat ejekan diri Leman sepermainan sehingga anak menjadi murung, sedih. Hai ini dapat mengakibatkan anak menj adi kurang percaya diri dan kurang kreatif. Dampak positif 1. Anak terhindar dari komunikasi yang kontradiktif dari orang tua, tidak akan terjadi komunikasi yang berlawanan dari orang tua, i-nisaInya ibunya mengijinkan teLapi ayahnya melarangnya. Nilai yang diajarkan oleh ibu atau ayah diterima penuh karena tidak terjadi pertentangan. 2) Ibu berperan penuh dalam pengambilan keputusan dan tegar. 3) Anak lebih mandiri dan berkepribadian kuat, karena terbiasa tidak selalu hal didampingi, terbiasa menyelesaikan berbagai masalah kehidupan. Perkawinan usia muda dan tua Kelebihan perkawinan usia muda a. Terhidar dari perilaku seks bebas, karena
kebutuhan seksual terpenuhi.
b. Menginjak usia tua tidak lagi mempunyai anak yang masih kecil. Kelebihan perkawinan usia tua • Kematangan fisik, psikologis, sosial, financial sehingga harapan membentuk keluarga sejahtera berkualitas terbentang. Kekurangan pernikahan usia muda a. Meningkatkan angka kelahiran sehingga pertumbuhan penduduk semakin meningkat. b. Ditinjau dari segi kesehatan, perkawinan usia muda meningkatkan angka kematian bayi dan ibu, risiko komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas. Selain itu bagi perempuan meningkatkan risiko cacerviks karena hubungan seksual dilakukan pada saat secara anatorni sel-sel cerviks belum matur. Bagi bayi risiko terjadinya kesakitan dan kematian meningkat. c. Kematangan psikologis belum tercapai sehingga keluarga mengalami kesakitan mewujudkan keluarga yang berkualitas tinggi. d. Ditinjau dari segi sosial, dengan perkawinan mengurangi kebebasan pengembangan diri, mengurangi kesempatan melanjutka pendidikan jenjang tinggi. e. Adanya konflik dalam keluarga membuka peluang untuk mencari pelarian pergaulan di luar rumah sehingga meningkatkan risiko penggunaan minum alkohol, narkoba dan seks bebas. f. Tingkat peceraian tinggi. Kegagalan kehiarga dalam melewati berbagai macam permasalahan meningkatkan risiko percerai Kekurangan pernikahan usia tua a. Meningkatkan angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi. Kemu-igkinan/risiko tejadi ca mammae meningkat. b. Meningkatnya risiko kehamilan dengan anak kelainan bawaan, misalnya terjadi kromosom non disjunction yaitu kelainan proses meiosis basil konsepsi (fetus) sehingga menghasilkan kromosom sejumlah 47. Aneuploidy, yaitu ketika kromosom basil konsepsi tidak tepat 23 pasang. Contohnya: trisomi 21 (down syndrome), trisomi 13 (patau syndrome) dan trisomi 18 (edwards syndrome). Wanita Di Tempat Kerja Alasan wanita bekerja 1. Aktualisasi diri. 2. Mata pencaharian 3. Relasi positif dalam keluarga. 4. Pemenuhan kebutuhan sosial 5. Peningkaan keterampilan/kompetensi. Faktor yang mempengaruhi peran wanita antara lain :
Keinginan wanita untuk memperoleh status di
masyarakat. Keinginan wanita untuk menikah dan berkeluarga. Masalah yang berhubungan dengan peran wanita yakni :
1) Stress (frustasi dalam peran)
2) Konflik peran (harapan-harapan peran yang tidak sesuai) 3) Kurang memadainya keterampilan untuk memecahkan masalah. Kelompok Rentan Pengertian.... Rentan adalah sangat sensetif / peka atau rawan terhadap sesuatu Istilah rentan dalam bahasa indonesia artinya mudah terkena penyakit. Selain itu, rentan juga berarti peka, mudah merasa, tidak stabil, atau mudah mengalami perubahan . Kelompok rentan Pada dasarnya pengertian mengenai kelompok rentan tidak di jelaskan secara rinci. Hanya saja dalam UU No 39 tahun 1999 pasal 5 ayat 3 dijelaskan bahwa setiap orang yang termasuk kelompok masyarakat berhak memperoleh perlakuan dan perlindungan lebih berkenaan dengan kekususan nya . Kelompok masyarakat yang rentan adalah orang lanjut usia, anak-anak, fakir miskin , wanita hamil, dan penyandang cacat. Human Rights Reference Yang tergolong ke dalam Kelompok Rentan adalah: Refugees Internally Displaced Persons (IDPs) National Minorities Migrant Workers Indigenous Peoples Children Women Anak Abuse Kekerasan Eksploitasi Diskriminasi. Ibu Hamil KDRT Aborsi Illegal Penyandang Cacat Penyandang cacat fisik Penyandang cacat mental Penyandang cacar fisik dan mental
Faktor yang memepengaruhi kelompok rentan
Kerentanan dapat dipengaruhi oleh
Faktor fisik, Sosial, Ekonomi dan Lingkungan atau Proses proses yang meningkatkan kerentanan terhadap dampak bahaya. Pengaruh yang ditimbulkan oleh faktor-faktor diatas dapat menimbulkan situasi yang bersifat negatif atau dapat merugikan kehidupan masyarakt meskipun tidak tertutup klemungkinan membawa pengaruh positif THANK YOU.....