Kelas A
Jawaban
No 6 dan 8
Marginalisasi:
Marginalisasi artinya : suatu proses peminggiran akibat perbedaan jenis
kelamin yang mengakibatkan kemiskinan.
Subordinasi
Subordinasi Artinya : suatu penilaian atau anggapan bahwa suatu peran
yang dilakukan oleh satu jenis kelamin lebih rendah dari yang lain.
Kekerasan
Kekerasan (violence) artinya tindak kekerasan, baik fisik maupun non fisik
yang dilakukan oleh salah satu jenis kelamin atau sebuah institusi
keluarga, masyarakat atau negara terhadap jenis kelamin lainnya. Peran
gender telah membedakan karakter perempuan dan laki-laki.
Perempuan dianggap feminism dan laki-laki maskulin. Karakter ini
kemudian mewujud dalam ciri-ciri psikologis, seperti laki-laki dianggap
gagah, kuat, berani dan sebagainya. Sebaliknya perempuan dianggap
lembut, lemah, penurut dan sebagainya.
Sebenarnya tidak ada yang salah dengan pembedaan itu. Namun
ternyata pembedaan karakter tersebut melahirkan tindakan kekerasan.
Dengan anggapan bahwa perempuan itu lemah, itu diartikan sebagai
alasan untuk diperlakukan semena-mena, berupa tindakan kekerasan.
Contoh :
1. Kekerasan fisik maupun non fisik yang dilakukan oleh suami terhadap
isterinya di dalam rumah tangga.
2. Pemukulan, penyiksaan dan perkosaan yang mengakibatkan perasaan
tersiksa dan tertekan. Perkosaan juga bisa terjadi dalam rumah tangga
karena konsekuensi tertententu yang dibebankan kepada istri untuk
harus melayani suaminya. Hal ini bisa terjadi karena konstruksi yang
melekatinya.
3. Pelecehan seksual (molestation), yaitu jenis kekerasan yang terselubung
dengan cara memegang atau menyentuh bagian tertentu dari tubuh
perempuan tanpa kerelaan si pemilik tubuh.
4. Eksploitasi seks terhadap perempuan dan pornografi.
5. Genital mutilation: penyunatan terhadap anak perempuan. Hal ini terjadi
karena alasan untuk mengontrol perempuan.
6. Prostitution: pelacuran. Pelacuran dilarang oleh pemerintah tetapi juga
dipungut pajak darinya. Inilah bentuk ketidakadilan yang diakibatkan
oleh sistem tertentu dan pekerjaan pelacuran juga dianggap rendah.
b. Kondom
Kondom pria merupakan yang paling penting pada praktik seks yang
aman, dan para remaja, walaupun sedang menggunakan metode
kontrasepsi yang lain harus didorong untuk juga menggunakannya
(pendekatan ”Double Dutch”). Kondom memiliki keuntungan yaitu
mudah diperoleh ditoko-toko obat, dipasar swalayan, dan dari mesin
kondom. Kondom memiliki angka kegagalan yang tinggi pada remaja
yang kurang pengalaman pemakaiannya. Seperti kondom pria, kondom
wanita juga memberi perlindungan terhadap HIV dan IMS lain, dan
tersedia dipusat layanan keluarga berencana dan dari toko komersial.
d. Pil Progesteron
Pil progesteron memiliki angka kegagalan yang lebih tinggi pada pemakai
remaja dibandingkan pada pemakai yang lebih tua, an memerlukan
tingkat kedisiplinan yang tinggi dalam meminum pil secara teratur.
g. Kontrasepsi Darurat
Remaja akan lebih memerlukan kontrasepsi darurat apabila mereka telah
melakukan hubungan intim tanpa perlindungan, atau saat metode
kontrasepsi yang biasa digunakan diketahui gagal.
Ada beberapa hal mengapa remaja tidak dianjurkan menggunakan alat
kontrasepsi, yaitu :
10.Dampak Aborsi :
a. medis : Perdarahan, infeksi, kemandulan, kematian, penyakit seksual
menular HIV/AIDS, prematuritas pada kehamilan berikutnya
b. psikologis : Kehilangan harga diri, Berteriak-teriak histeris, Mimpi
buruk berkali-kali mengenai bayi, Ingin melakukan bunuh diri, Mulai
mencoba menggunakan obat-obat terlarang, Tidak bisa menikmati lagi
hubungan seksual,
c. sosial budaya : Dikucilkan, malu, sulit bersosialisasi, aib untuk keluarga,
sulit mendapatkan pasangan