Anda di halaman 1dari 4

.

III. Riwayat Penyakit Penyerta


1) intrakranial(Vaskular : hipertensi, DM, kolesterol. Nyeri Kepala. Defisit neurologis,
muntah proyektil)

2) Trauma

3) infeksi SSP(demam)

4) metabolisme: hiponatremi, hipo/hiperglikemi, (DM, muntah, diare, pengobatan


DM)

5) penurunan BB, penurunan Nafsu makan (gejala neoplasma)

IV. Riwayat Penyakit Dahulu


1). keganasan

2) FR infeksi

3) penyakit kronis

4) infeksi cerna-nafas

5) vaskular

V. Riwayat Penyakit Keluarga


1) penyakit vaskular di keluarga: DM, hipertensi, kolesterol, stroke

2) herediter (keluhan serupa pada anggota keluarga)

3) keganasan di keluarga

4) riwayat kontak infeksi dari anggota keluarga

VI. Riwayat masa kanak-kanak


1) obsgin

2) kejang saat anak-anak

VII. Lingkungan-sosial-kebiasaan
1) FR Vaskular: olahraga, merokok

2) alkohol, pecandu

3) KB, menstruasi/menopouse

– ucapkan terimakasih

– catat di rekam medis

– diagnosis kerja, tata laksana selanjutnya


• Kejang demam adalah kejang yang disebabkan kenaikan suhu tubuh lebih dari 38,4°C tanpa
adanya infeksi susunan saraf pusat atau gangguan elektrolit akut pada anak berusia di atas 1
bulan tanpa riwayat kejang sebelumnya (IDAI, 2009).

• Kejang demam sederhana (simplefebrile seizure), ciri-cirinya antara lain :

• Berlangsung singkat (< 15 menit)

• Menunjukkan tanda-tanda kejang tonik dan atau klonik. Kejang tonik yaitu serangan
berupa kejang/kaku seluruh tubuh. Kejang klonik yaitu gerakan menyentak tiba-tiba
pada sebagian anggota tubuh.

• Kejang hanyaterjadi sekali / tidak berulang dalam 24 jam.

• Kejang demam kompleks(complex febrile seizure) , ciri-cirinya antara lain :

• Berlangsung lama (> 15 menit).

• Menunjukkan tanda-tanda kejang fokalyaitu kejang yang hanya melibatkan salah


satu bagian tubuh.

• Kejang berulang/multipelatau lebih dari 1 kali dalam 24 jam.

• Anamnesis, dibutuhkan beberapa informasi, seperti:

• Menentukan adanya kejang, jenis kejang, kesadaran, lama kejang, suhu sebelum dan
saat kejang, frekuensi, interval pasca kejang, penyebab demam diluar susunan saraf
pusat.

• Beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko kejang demam, seperti genetik,
menderita penyakit tertentu yang disertai demam tinggi, serangan kejang pertama
disertaisuhu dibawah 39° C.

• Beberapa faktor yang memengaruhi terjadinya kejang demam berulang adalah usia<
15 bulan saat kejang demam pertama, riwayat kejang demam dalam keluarga,
kejang segera setelah demam atau saat suhu sudah relatif normal, riwayat demam
yang sering, kejang demam pertama berupa kejang demam akomlpeks.

Gambaran klinis

• Suhu tubuh >38°C

• Anak sering kehilangan kesadaran saat kejang

• Kepala anak sering terlempar keatas, mata mendelik, tungkai dan lengan mulai kaku, bagian
tubuh anak menjadi berguncang. Gejala kejang tergantung pada jenis kejang.

• Kulit pucat dan mungkin menjadi biru.

• Serangan terjadi beberapa menit setelah anak itu sadar.


Pemeriksaan fisik dan lab

• Kejang demam sederhana, tidak dijumpai kelainan fisik neurologi maupun laboratorium.

• Pada kejang demam kompleks, dijumpai kelainan fisik neurologi berupa hemiplegi.

• Pada pemeriksaan EEG didapatkan gelombang abnormal berupa gelombang-gelombang


lambat fokal bervoltase tinggi, kenaikan aktivitas delta, relatif dengan gelombang tajam.

• Perlambatan aktivitas EEG kurang mempunyai nilai prognostik, walaupun penderita kejang
demam kompleks lebih sering menunjukkan gambaran EEG abnormal.

• EEG juga tidak dapat digunakan untuk menduga kemungkinan terjadinya epilepsi di
kemudian hari

Tatalaksana
Catatan:

• Kejang yang tidak teratasi dengan diazepamdapat diberi phenytoin

• Status konvulsi dirawat di ICU

• Diazepam drip jika perlu diberikan tiap 8 jam

• Dosis maksimum phenobarbital200 mg/hari

Anda mungkin juga menyukai