DIANA RAHMAWATI (40016086) MASTAMAH (40016092) INDAH NOVITA SARI (40016094) Menurut Marwansyah : “Komunikasi adalah petukaran pesan antar manusia dengan tujuan pemahaman yang sama”
Menurut Hovland, Janis dan Kelli :
“Komunikasi adalah Proses individu mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal maupun non verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain” a. Komunikasi dari atas ke bawah b. Komunikasi dari bawah ke atas c. Komunikasi Vertikal d. Komunikasi Horizontal Menurut Glen E. Smith : konseling adalah suatu proses dimana konselor membantu konseli agar ia dapat memahami dan menafsirkan fakta-fakta yang berhubungan dengan pemilihan, perencanaan dan penyesuaian diri sesuai dengan kebutuhan individu
Menurut Milton E. Hahn :
konseling adalah suatu proses yang terjadi dalam hubungan seorang dengan seorang yaitu individu yang mengalami masalah yang tak dapat diatasinya, dengan seorang petugas profesional yang telah memperoleh latihan dan pengalaman untuk membantu agar klien mampu memecahkan kesulitannya. Bidan (bahasa Inggris: Midwife) adalah seseorang yang telah mengikuti program pendidikan bidan yang diakui di negaranya dan telah lulus dari pendidikan tersebut, serta memenuhi kualifikasi untuk didaftarkan (register) dan atau memiliki izin yang sah (lisensi) untuk melakukan praktik bidan. Seks bebas adalah hubungan seksual yang dilakukan pra nikah (tanpa menikah) dan sering berganti pasangan.
Seks bebas atau dalam bahasa populernya
disebut extra-marital intercouse atau kinky- seks merupakan bentuk pembebasan seks yang di pandang tidak wajar. 1. Meningkatnya libido seksual 2. Penundaan Usia perkawinan 3. Tabu Larangan 4. Kurangnya Informasi Tentang Seks 5. Pergaulan Semakin Bebas 6. Adanya dorongan biologis 7. Ketidakmampuan mengendalikan dorongan biologis 8. Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi 9. Adanya kesempatan melakukan hubungan seksual pranikah 10. Waktu/saat mengalami pubertas. Saat itu mereka tidak pernah memahami tentang apa yang akan dialaminya. 11. Kontrol sosial kurang tepat yaitu terlalu ketat atau terlalu longgar. 12. Kurangnya kontrol dari orang tua. Orang tua terlalu sibuk sehingga perhatian terhadap anak kurang baik. 13. Status ekonomi. 14. Tekanan dari teman sebaya. Kelompok sebaya kadang-kadang saling menunjukkan penampilan diri yang salah untuk menunjukkan kemantapannya 15. Penggunaan obat-obatan terlarang dan alkohol. 16. Mereka kehilangan kontrol sebab tidak tahu batas-batasnya mana yang boleh dan mana tidak boleh. 16. Mereka merasa sudah saatnya untuk melakukan aktifitas seksual sebab sudah merasa matang secara fisik. 17. Adanya keinginan untuk menunjukkan cinta pada pacarnya. 18. Penerimaan aktifitas seksual pacarnya. 19. Sekedar menunjukkan kegagahan dan kemampuan fisiknya. 1. Kesibukan orang tua yang memyebabkan kurangnya perhatian pada remaja.
2. Pemberian fasilitas (termaksuk uang) pada remaja secara berlebihan
3. Pergesaran nilai-nilai moral dan etika dimasyarakat dapat membuka
peluang yang mendukung hubungan seksual pranikah pada remaja.
4. Kemiskinan mendorong terbukanya kesempatan bagi remaja
khususnya wanita untuk melakukan hubungan seks pranikah 1) Mengurangi besarnya dorongan biologis a. Menghindari membaca buku atau melihat film/majalah yang menampilkan gambar yang merangsang nafsu birahi b. Membiasakan mengenakan pakaian sopan dan tidak merangsang c. Membuat kelompok kegiatan yang positif dan bermanfaat untuk mengembangkan diri.
2) Meningkatkan kemampuan mengendalikan dorongan biologis
a. Pendidikan agama dan budi pekerti b. Penerapan hukum-hukum agama dalam kegiatan sehari-hari c. Menghindari penggunaan narkoba d. Orang tua dan guru menjadi model dalam kehidupan sehari-hari 3) Membuka informasi kesehatan reproduksi bagi remaja 4) Menghilangkan kesempatan melakukan hubungan seksual pranikah a.Orang tua memberikan perhatian pada remaja dalam arti tidak mengekang remaja, namun memberikan kebebasan yang terkendali. b.Orang tua tidak memberikan fasilitas (termaksuk uang saku) yang berlebihan c. Dukungan dari pemerintah juga diperlukan misalnya dengan melalui pengawasan pasangan-pasangan remaja di tempat wisata. 1. Harus ada kepercayaan orang tua terhadap remaja. 2. Pendidikan agama sejak dini 3. Komunikasi yang lancer antara remaja dengan orang tua dan anggota keluarga lainnya 4. Dalam masa pacaran, anak hendaknya diberi pengarahan tentang idealisme dan kenyataan 5. Dalam memberikan pengarahan dan pengawasan terhadap remaja yang sedang jatuh cinta 6. Kuatnya mental seorang remaja untuk tidak tergoda pola hidup seks bebas, 7. Untuk menekankan jumlah pelaku seks bebas juga hrus dibentengi pula dengan pendampingan orang tua dan selektivitas dalam memilih teman-teman. a. Dampak psikologi Dampak psikologi dari perilaku seksual pada remaja diantaranya perasaan marah, takut, cemas, depresi, rendah diri, bersalah, dan berdosa. b. Dampak fisiologis Dampak fisiologis dari perilaku seks antara lain dapat menimbulkan kehamilan tidak diinginkan dan aborsi. c. Dampak social Dampak social yang timbul seperti putus sekolah pada remaja perempuan yang hamil, dan perubahan peran menjadi ibu. Belum lagi tekanan dari masyarakat yang mencela dan menolak keadaan tersebut. d. Dampak fisik berkembangnya penyakit menular seksual di kalangan remaja, -Melakukan penyuluhan (promotif) kepada perempuan, khusus nya remaja tentang pendidikan seks serta tanggung jawab kepada dirinya maupun kepada orang lain.
-Pendidikan seks juga ini harus diberikan sedini mungkin
agar dapat mencegah (preventif) terjadinya kasus serupa.
-pendekatan kepada pihak orangtua mengenai pola asuh