Anda di halaman 1dari 17

Disusun Oleh : DHANY NUZULLA SYNTA (40016055)

SHERLY SYAGITA (40016073)


DIANA RAHMAWATI (40016086)
MASTAMAH (40016092)
INDAH NOVITA SARI (40016094)
Menurut Marwansyah :
“Komunikasi adalah petukaran pesan antar manusia dengan
tujuan pemahaman yang sama”

Menurut Hovland, Janis dan Kelli :


“Komunikasi adalah Proses individu mengirim stimulus yang biasanya
dalam bentuk verbal maupun non verbal untuk mengubah tingkah
laku orang lain”
a. Komunikasi dari atas ke bawah
b. Komunikasi dari bawah ke atas
c. Komunikasi Vertikal
d. Komunikasi Horizontal
Menurut Glen E. Smith :
konseling adalah suatu proses dimana konselor membantu konseli agar
ia dapat memahami dan menafsirkan fakta-fakta yang berhubungan
dengan pemilihan, perencanaan dan penyesuaian diri sesuai dengan
kebutuhan individu

Menurut Milton E. Hahn :


konseling adalah suatu proses yang terjadi dalam hubungan seorang
dengan seorang yaitu individu yang mengalami masalah yang tak
dapat diatasinya, dengan seorang petugas profesional yang telah
memperoleh latihan dan pengalaman untuk membantu agar klien
mampu memecahkan kesulitannya.
Bidan (bahasa Inggris: Midwife)
adalah seseorang yang telah mengikuti
program pendidikan bidan yang diakui di
negaranya dan telah lulus dari
pendidikan tersebut, serta memenuhi
kualifikasi untuk didaftarkan (register)
dan atau memiliki izin yang sah (lisensi)
untuk melakukan praktik bidan.
Seks bebas adalah hubungan seksual
yang dilakukan pra nikah (tanpa menikah)
dan sering berganti pasangan.

Seks bebas atau dalam bahasa populernya


disebut extra-marital intercouse atau kinky-
seks merupakan bentuk pembebasan seks
yang di pandang tidak wajar.
1. Meningkatnya libido seksual
2. Penundaan Usia perkawinan
3. Tabu Larangan
4. Kurangnya Informasi Tentang Seks
5. Pergaulan Semakin Bebas
6. Adanya dorongan biologis
7. Ketidakmampuan mengendalikan dorongan biologis
8. Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi
9. Adanya kesempatan melakukan hubungan
seksual pranikah
10. Waktu/saat mengalami pubertas. Saat itu mereka tidak pernah
memahami tentang apa yang akan dialaminya.
11. Kontrol sosial kurang tepat yaitu terlalu ketat atau terlalu longgar.
12. Kurangnya kontrol dari orang tua. Orang tua terlalu sibuk sehingga
perhatian terhadap anak kurang baik.
13. Status ekonomi.
14. Tekanan dari teman sebaya. Kelompok sebaya kadang-kadang saling
menunjukkan penampilan diri yang salah untuk menunjukkan
kemantapannya
15. Penggunaan obat-obatan terlarang dan alkohol.
16. Mereka kehilangan kontrol sebab tidak tahu batas-batasnya mana
yang boleh dan mana tidak boleh.
16. Mereka merasa sudah saatnya untuk melakukan aktifitas seksual
sebab sudah merasa matang secara fisik.
17. Adanya keinginan untuk menunjukkan cinta pada pacarnya.
18. Penerimaan aktifitas seksual pacarnya.
19. Sekedar menunjukkan kegagahan dan kemampuan fisiknya.
1. Kesibukan orang tua yang memyebabkan kurangnya perhatian pada
remaja.

2. Pemberian fasilitas (termaksuk uang) pada remaja secara berlebihan

3. Pergesaran nilai-nilai moral dan etika dimasyarakat dapat membuka


peluang yang mendukung hubungan seksual pranikah pada remaja.

4. Kemiskinan mendorong terbukanya kesempatan bagi remaja


khususnya wanita untuk melakukan hubungan seks pranikah
1) Mengurangi besarnya dorongan biologis
a. Menghindari membaca buku atau melihat film/majalah yang
menampilkan gambar yang merangsang nafsu birahi
b. Membiasakan mengenakan pakaian sopan dan tidak merangsang
c. Membuat kelompok kegiatan yang positif dan bermanfaat untuk
mengembangkan diri.

2) Meningkatkan kemampuan mengendalikan dorongan biologis


a. Pendidikan agama dan budi pekerti
b. Penerapan hukum-hukum agama dalam kegiatan sehari-hari
c. Menghindari penggunaan narkoba
d. Orang tua dan guru menjadi model dalam kehidupan sehari-hari
3) Membuka informasi kesehatan reproduksi bagi remaja
4) Menghilangkan kesempatan melakukan hubungan seksual pranikah
a.Orang tua memberikan perhatian pada remaja dalam arti tidak
mengekang remaja, namun memberikan kebebasan yang
terkendali.
b.Orang tua tidak memberikan fasilitas (termaksuk uang saku) yang
berlebihan
c. Dukungan dari pemerintah juga diperlukan misalnya dengan
melalui pengawasan pasangan-pasangan remaja di tempat wisata.
1. Harus ada kepercayaan orang tua terhadap remaja.
2. Pendidikan agama sejak dini
3. Komunikasi yang lancer antara remaja dengan orang tua
dan anggota keluarga lainnya
4. Dalam masa pacaran, anak hendaknya diberi pengarahan
tentang idealisme dan kenyataan
5. Dalam memberikan pengarahan dan pengawasan
terhadap remaja yang sedang jatuh cinta
6. Kuatnya mental seorang remaja untuk tidak tergoda pola
hidup seks bebas,
7. Untuk menekankan jumlah pelaku seks bebas juga hrus
dibentengi pula dengan pendampingan orang tua dan
selektivitas dalam memilih teman-teman.
a. Dampak psikologi
Dampak psikologi dari perilaku seksual pada remaja diantaranya
perasaan marah, takut, cemas, depresi, rendah diri, bersalah, dan
berdosa.
b. Dampak fisiologis
Dampak fisiologis dari perilaku seks antara lain dapat menimbulkan
kehamilan tidak diinginkan dan aborsi.
c. Dampak social
Dampak social yang timbul seperti putus sekolah pada remaja
perempuan yang hamil, dan perubahan peran menjadi ibu. Belum
lagi tekanan dari masyarakat yang mencela dan menolak keadaan
tersebut.
d. Dampak fisik
berkembangnya penyakit menular seksual di kalangan remaja,
-Melakukan penyuluhan (promotif) kepada perempuan,
khusus nya remaja tentang pendidikan seks serta tanggung
jawab kepada dirinya maupun kepada orang lain.

-Pendidikan seks juga ini harus diberikan sedini mungkin


agar dapat mencegah (preventif) terjadinya kasus serupa.

-pendekatan kepada pihak orangtua mengenai pola asuh


yang baik yang seharusnya diberikan kepada anak.

Anda mungkin juga menyukai