Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP )

PENCEGAHAN SEKS BEBAS PADA REMAJA

Nama : Indri sawitri


NPM : 015.01.3190

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MATARAM

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

2017/2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik : kesehatan Reproduksi pada remaja
Sub topik : Pencegahan seks bebas pada remaja
Hari tanggal : jum’at, Oktober 2017
Waktu : 60 menit
Peserta : Remaja dan Wanita Dewasa
Karakteristik : Usia 15-25 tahun
Jumlah : 20 orang
Penyaji : Indri sawitri
Tujuan umum : setelah diadakam penyuluhan tentang free sex pada remaja ,
diharapkan dapat mencegah terjadinya free sex pada remaja
Tujuana khusus :
Pada akhir pertemuan,peserta dapat :
1. Menjelaskan definisi seks bebas
2. Menjelaskan bahaya seks dari bebas
3. Menjelaskan factor penyebab dari seks bebas
4. pencegahan seks bebas
5. Menyimpulkan seluruh materi
Materi :
1. Definisi seks bebas
2. Bahaya terhadap seks bebas
3. Factor penyebab sks bebas
4. Pencegahan prilaku seks bebas
5. Kesimpulan seluruh materi
Metode : Ceramah , tanya jawab
Media : Flip chart, lembar balik/lembar bergambar,leaflet
KEGIATAN

No MATERI KEGIATAN
1. 1. Pembukaan (10 menit ) 1. Membuka pertemuan dengan mengucapkan salam.
2. Menjelaskan tujuan umum dan tujuan khusus.
3. Menyampaikan waktu / kontrak waktu yang akan digunakan.
dan mendiskusikan dengan peserta.
4. Memberikan informasi yang akan di sampaikan pada hari
ini.

2. Proses ( 30 menit ) 1. Menjelaskan definisi seks bebas.


2. Menjelaskan bahaya terhadap seks bebas.
3. Menjelaskan faktor penyebab dari seks bebas.
4. Menjelaskan pencegahan perilaku seks bebas.
5. Menyimpulkan seluruh materi.
3. Evaluasi ( 10 menit ) 1. Memberikan soal secara lisan kepada peserta secara
bergantian.
2. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya .
3. Memberikan reward kepada peserta yang menjawab
pertanyaan dengan benar.
4. Peserta mengerti seluruh materi penyuluhan yang telah di
sampaikan.
4. Penutup ( 2 menit ) 1. Penyuluh mengucapkan terima kasih atas segala perhatian
peserta.
2. Menucapkan salah penutup.

LAMPIRAN MATERI : Seks Bebas Pada Remaja


I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Masa pubertas merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi deawasa yang
dimulai umur 8-14 tahun . Awal pubertas di pengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah bangsa,
iklim,gizi dan kebudayaan .Secara klinis mulai tumbh ciri-ciri kelamin sekunder, misalnya : tumbuh
rambut pubis, ketiak ,timbul jerawat pada wajah, peningkatan berat badan dan tinggi badan , pada wanita
mengalami pembesaran buah dada dan pada pria terjadi perubahan suara dan tumbuh jakun.
Pada tauhun 2000, jumlah penduduk remaja Indonesia 43,6 juta. Sebagian besar remaja
(69,3%)- umur kawin pertama dalam usia belia (<18 tahun ).
Seks bebas itu sendiri ada kaitannya dengan perilaku yang berdampak buruk terhadap kesehatan
reproduksi, Mereka tidak memikirkan akibat dari perbuatan mereka misalnya, mereka bias terserang HIV
ataupun bayi yang mereka lahirkan tidak mempunyai status.
Oleh karena itu pemerintah harus mampu mengambil tindakan dan menyaring pengaruh yang
berhak dan berdampak negative bagi remaja . Begitu pula peran remaja harus mampu mengendalikan diri
dan menghindari hubungan seks pra nikah .
Upaya-upaya pencegahan pergaulan bebas adalah dengan menanamkan nilai-nilai agama,
moral dan etika , diantaranya : (1) Pendidikan agama , moral dan etika dalam keluarga . (2) kerjasama
guru dan orang tua, tokoh masyarakat , pendidikan yang diberikan hendaknya tidak hanya kemampuan
intelektual ,tetapi juga mengembangkan kemauan emosi anak agar dapat mengembangkan rasa percaya
diri.
II. MATERI PENYULUHAN

Definisi Seks bebas


Seks bebas adalah hubungan yang dilakukan diluar ikatan pernikahan , baik suka sama suka
atau dalam dunia prostitusi .
Seks bebas bukan hanya dilakukan oleh kaum remaja bahkan yang telah berumah tangga
pun sering melakukannya dengan orang yang bukan pasangannya. Biasanya dilakukan dengan
alasan mencari variasi seks ataupun sensasi seks untuk mengatasi kejenuhan.
Pada remaja biasanya akan mengaalami kehamilan diluar nikah yang memicu terjadinya
aborsi. Ingat aborsi itu sangatlah berbahaya dan beresiko kemadulan bahkan kematian. Selain itu
tentu saja pelaku seks bebas sangat bersiko terinfeksi virus HIV yang menyebabkan AIDS,
ataupun penyakit menular seksual lainnya.

Bahaya terhadap seks bebas


1. Kehamilan pada usia dini yang sangat beresiko
2. Kemandulan akibat praktek aborsi
3. Pendarahan yang bias berakibat kematian pada praktek aborsi
4. Hilangnya kesempatan untuk menuntut ilmu atau kehialangan masa depan karena harus
menikah pada usia dini
5. Terkena penyakit menular seksual
6. Terkena virus HIV/AIDS
Faktor penyebab dari seks bebas
Berdasarkan sumber dari beberapa berita mencatat beberapa faktor penyebab prilaku nakal
dan seks bebas di kalangan remaja, baik internal maupun eksternal. Perilaku ‘nakal’ remaja bias
disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal maupun faktor dari luar (eskternal ).
1. Faktor internal:
a. Krisis identitas
Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya
dua bentuk integrasi pertama, terbentunya perasaan akan konsistensi dalam
kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan remaja terjadi
karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua
b. Kontrol diri yang lemah
Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang
dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada prilaku
‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah
laku tersebut,namun tidak bisa mengembangkan control diri untuk brtingkah laku
sesuai dengan pengetahuannya
2. Faktor eksternal
Adapun yang menjadi faktor eksternal munculnya prilaku seks bebas dikalangan remaja
adalah sebagai berikut :
a) Keluarga
Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar keluarga, atau perselisihan
antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negative pada remaja. Pendidikan
yang salah di keluagapun, seperti terlalu mamanjakan anak, tidak memberikan
pendidikan agama, atau penolakan eksistensi anak, bisa menjadi penyebab
terjadinya kenakalan remaja
b) Teman sebaya yang kurang baik
c) Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik

Hal-hal diatas yang merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prilaku


remaja melakukan hubungan seks pra-nikah atau melakukan tindakan-tindakan
kenakalan remaja yang sangat bervariasi. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa faktor penyebab adanya perilaku seks bebas di kalangan remaja cukup
kompleks dan sangat luas, yang meliputi
Kuranganya kasih sayang dan perhatian dari orsngtua
Kurangnya pengawasan dari orangtua
Pergaulan dari teman yang tidak sebaya
Peran dari perkembangan iptek yang berdampak negative
Tidak adanya bimbingan kepribadian di sekolah
Dasar-dasar agama yang kurang
Kebebasa yang berlebihan
Maslah yang terpendam
Pencegahan prilaku seks bebas
Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam mengatasi dan mencegah
perilaku seks bebas dikalangan remaja, yaitu sebgaai berikut:
a) Perlunya kasih sayang dan perhatian dari rang tua dalam hal apapun.
b) Adanya pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang, contohnya :
kita boleh saja membiarkan dia melakukan apa saja yang masih
sewajarnya , dan apabila menurut pengawasan kita dia telah melewati
batas sewajarnya , kita sebagai orang tua perlu memberi tahu dia dampak
dana akibat yang harus ditanggungnya bila dia terus melakukan hal yang
sudah melewati batas tersebut.
c) Biarkan dia bergual denga teman yang sebaya, yang hanya beda umur 2
atau 3 tahun baik lebih tua darinya atau lebih muda darinya. Karena
apabila kita membiarkan dia bergaul dengan teman main yang tidak
sebaya dengannya, yang gaya hidupnya sudah pasti berbeda, maka
diapun bisa terbawa gaya hidup yang mungkin seharusnya belum dia
jalani.
d) Penegawasan yang perlu dan intensif terhadapa media komunikasi
seperti tv, internet,radio, handphone, dll.
e) Perlunya bimbingan kepribadian di sekolah, Karena disanalah tempat
anak lebih banyak menghabiskan waktunya selain dirumah.
f) Perlunya pembelajaran agama yang dilakuakn sejak dini,seperti
beribadah dan mengunjungi tempat ibadah dengan iman kepercayaannya.
g) Kita perlu mendukung hobi yang dia inginkan selama itu masih positif
untuk dia. Jangan kita mencegah hobinya maupun kesempatan dia dalam
mengembangkan bakat yang dia sukai selama bersifat positif, karena
dengan melarangnya dapat mengganggu kepribadian dan kepercayaan
dirinya.
h) Anda sebagai orang tua harus menjadi tempat curhat yang nyamanuntuk
anak anda, sehingga anda dapat membimbing dia ketika dia sedang
menghadapi masalah
i) Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya control diri bisa
dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa
mendapatkan sebanyak mungkin figure orang-orang dewasa yang telah
melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil
memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal paham pada tahap ini.
j) Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan
point pertama.
k) Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta
keluarga yang harmonis, komunikatif dan nyaman bagi remaja.
l) Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orantua
memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus
bergaul.
m) Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika
ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan
harapan.

I. KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian di atas, makadapat ditarik beberapa kesimpulan, sebagai berikut :


1) Populernya seks pra-nikah dikalangan remaja,karena adanya tekanan dari teman-teman,
lingkungan atau mungkin pasangan sendiri.
2) Faktor-faktor yang menyebabkan munculnya prilaku seks bebas adalah krisis identitas
dan kurangnya control diri.
3) Upaya untuk mengatasi dan mencegah prilaku seks bebas yaitu orang tua harus memberi
kasih sayang dan perhatian kepada anak-anak remaja, adanya pengawasan yang tidak
mengekang, bimbingan kepribadian dan pendidikan agama.
SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulisan menyarankan beberapa hal berikut, kepada :

1) Para orangtua untuk memberikan kasih sayang, pengawasan intensif dan perhatian,pendidikan
kepribadian dan pendidikan agama yang cukup bagi anak remajanya sehingga terhindar dari
perilaku seks bebas.
2) Para remaja untuk tidak melakukan dan terjun kedunia pergaulan bebas dan seks bebas, tetapi
perbanyak aktifitas-aktifitas, baik di sekolah maupun dirumah.
DAFTAR PUSTAKA

http://gyakuza.wordpress.com/2009/06/24/seks-bebas-di-kalangan-remaja/
http:komunitaspemudanisselatan.blogspot.com/2011/02/seks-bebas-di-kalangan-remaja-dan-
upaya.html

Anda mungkin juga menyukai