D
I
S
U
S
U
N
OLEH KELOMPOK 2
1. I
Dosen Pembimbing:
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat dan rahmat serta penyertaa-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini untuk memenuhi tugas KEPERAWATAN MATERNITAS tantang
Manajemen Stres Pada Ibu Hamil.
Dalam proses penyusunan makalah ini tentunya kami kelompok 2
mengalami berbagai maslah. Namun berkat arahan dan dukungan dari beberapa
pihak akhirnya makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Pada
kesampatan ini kami kelompok 2 mengucapkan terimakasih kepada dosen
matakuliah yang telah membimbing kami dalam proses penyusunan makalah ini.
Terlepas dari semua itu kami sebagai penyusun menyadari bahwa
makalah kami ini jauh dari kesempurnaan serta masih terdapat banyak kekurangan
dalam penulisan susunan kalimat maupun tata bahasanya. Maka kami harap
kerjasam, supaya segala sesuatu bentuk kesalahannya mohon dimaklumi dan kami
berharap adanya masukan untuk perbaikan dimasa yang akan datang.
DAFTAR ISI
PROGRAM STUDI NERS
Semester : III
Waktu : 60 menit
V. Media Pembelajaran
1. PPT
2. Leaflet
1. Pengertian
Stres adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis emosi maupun mental.
Bentuk ketegangan ini mempengaruhi kinerja keseharian seseorang. Bahkan
stres dapat membuat produktivitas menurun, rasa sakit dan gangguan-gangguan
mental. Pada dasarnya, stres adalah sebuah bentuk ketegangan ketegangan.
Menurut Robbins (2001) stres juga dapat diartikan sebagai suatu kondisi
yang menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai suatu kesempatan
dimana untuk mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan atau penghalang.
Menurut Woolfolk dan Richardson (1979) menyatakan bahwa adanya
sistem kognitif, apresiasi stres menyebabkan segala peristiwa yang terjadi
disekitar kita akan dihayati sebagai suatu stres berdasarkan arti atau
interprestasi yang kita berikan terhadap peristiwa tersebut dan bukan karena
peristiwa itu sendiri.
Sedangkan menurut Handoko (1997), stres adalah suatu kondisi
ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berfikir dan kondisi seseorang.
Stres menurut Hans Selye (1976) merupakan respons tubuh yang bersifat
tidak spesifik terhadap setiap tuntutan atau beban atasnya.
Dampak stres bagi wanita hamil merupakan suatu hal yang perlu diketahui
agar ibu hamil lebih aware akan bahayanya dan berusaha mengendalikannya.
Berikut ini akan adalah beberapa dampak stres yang perlu diperhatikan oleh
wanita hamil:
g. Keguguran
Ibu hamil yang mengalami stres karena terlalu banyak masalah dan
pikiran juga akan mengeluarkan hormon kortisol. Hormon kortisol yang
banyak diproduksi juga bisa masuk ke dalam tubuh bayi dalam
kandungan dan memicu resiko alergi pada bayi saat lahir. Hal ini terbukti
dalam sebuah penelitian, dimana ditunjukkan bahwa bayi yang mendapat
banyak hormon kortisol dalam kandungan memiliki resiko alergi yang
lebih tinggi dimana bayi yang tidak mendapat banyak hormon kortisol.
Dampak stres bagi wanita hamil tidak hanya terjadi pada saat
wanita tersebut mengandung, melainkan juga akan berdampak dalam
jangka panjang. Hal inilah yang harus diwaspadai. Bayi yang dilahirkan
oleh ibu yang mengalami stres atau depresi selama masa kehamilan,
memiliki resiko 1,5 kali lebih tinggi untuk mengalami depresi ketika
usianya menginjak 18 tahun. Bahkan, anak tersebut berpotensi
mengalami gangguan emosi, seperti menunjukkan perilaku yang agresif.
4. Resiko Stres Dalam Mempengaruhi Kesehatan Ibu Hamil
Saat hamil, seorang calon ibu tidak hanya mengalami perubahan fisik saja,
tetapi juga mengalami perubahan psikis. Oleh karena itu seorang calon ibu
harus mempersiapkan fisik dan mental dengan matang, hal ini dikarenakan
adanya perubahan hormon selama hamil yang bisa mempengaruhi emosi dan
mental ibu. Bila kondisi ini tidak didukung dengan lingkungan dan keluarga
yang harmonis maka ibu akan mengalami stres, terutama pada calon ibu yang
masih bekerja di kantor saat hamil.
Stres yang dialami ibu sewaktu hamil tentu akan dapat mempengaruhi
janin yang ada dalam andungan. Ada banyak hal yang sering dikhawatirkan
para ibu pada masa kehamilannya, rasa khawatir yang berlebih inilah yang
membuat stres tak dapat dihindari. Berikut ini adalah beberapa resiko stres
yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan anak dalam kandungan.
a. Meningkatkan Resiko Alergi Pada Janin
Sebuah penelitian mengungkapakan bahwasanya stres yang dialami
ibu ketika hamil akan mampu meningkatkan resiko alergi pada bayi
kelak. Hal ini terjadi, disebabkan saat stres, janin akan menyerap hormon
kortisol yang diproduksi oleh ibu sewaktu mengalami stres. Dan bayi
dengan tingkat kadar hormon kortisol yang tinggi akan memiliki resiko
lebih besar mengidap alergi dibandingkan bayi dengan kadar hormon
kortisol yang rendah.
b. Meningkatkan Resiko Abortus (Keguguran)
Stres yang menimpa ibu hamil tentunya akan beresiko lebih bahaya
terhadap kesehatan janin yang ada dalam kandungannya. Pada kondisi
terparah hal ini dapat menyebabkan ibu kehilangan janinnya atau
keguguran. Hal ini berbeda jika dibandingkan dengan ibu dngan tingkat
stresor yang lebih rendah dan memiliki sistem pengendalian stres yang
lebih baik ketika menghadapi sumber stres pada ibu hamil.
c. Membuat Sistem Kekebalan Bayi Berkurang
Sebagaimana diungkapkan oleh sebuah penelitian yang dilakukan
oleh Jurnal Brain, Behavior anda Immunity, bahwa ibu hamil yang sering
mengalami tegang, panik, dan cemas yang berlebihan akan dapat
melemahkan sistem kekebalan bayi ketika bayi berusia 6 bulan.
d. Terganggunya Kesehatan Ibu
Jika seorang ibu mengalami stres baik itu ringan ataupun berat,
seorang ibu akan kehilangan nafsu makan, hal ini dapat menyebabkan
seorang ibu kekurangan nutrisi dan timbulah berbagai macam gangguan
yang mempengaruhi kesehatan seorang ibu, seperti diare, pusing, lemas,
lesu dan berbagai gangguan metabolisme lainnya.
c. Melakukan Yoga
Selain mengurangi dan menghilangi stres, yoga dapat mengurangi
rasa sakit punggung dan memelihara kesehatan baik untuk sang ibu atau
calon bayi. Berlatih yoga juga dapat memberi dampak positif yaitu
mempermudah dan mempercepat proses kelahiran yang akan mendatang.
Posisi-posisi berikut ini dapat membantu menyesuaikan diri untuk
menghilangkan stress, yaitu:
1) Posisi Mudah
Duduk tegak, luruskan punggung hingga menyangga dengan baik.
Letakkan kedua tangan di lutut.
2) Relaksasi terakhir
Berbaring terlentang dan tutup mata. Gulingkan kepala dari satu
sisi ke sisi lainnya, lalu kembalilah ke posisi tengah. Tarik napas
dalam-dalam. Rentangkan tangan, dengan telapak ke atas.
Kendorkan rahang dan wajah. Diamlah selama 10 menit.
(Elizabeth, 2006)
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARA
DAFTAR PUSTAKA
Christian, M., Yusron N., 2006. 1001 Tentang Kehamilan. Bandung: PT. Triext
Media.
Hani, U., Kusbandiyah, J., Yulifah, R., Marjati. 2011. Asuhan Kebidanan pada
Proses Kehamilan Fisiologis. Jakarta: Salemba Medika.
Priyadi, K., 2006. 101 Tips Terpenting Kehamilan. Jakarta: Dian Rakyat
Sunarsih, T., Dewi, Vivian Nanny Lia. 2011. Asuhan Kehamilan untuk
Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.