Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MANAJEMEN STRESS PADA IBU HAMIL

DISUSUN OLEH :

1. M. YUSUF RAMADHANI
2. NENA SRI WULAN
3. NENGSIH WIDIYATI
4. NURAENI
5. NURUL FITRI ANGGRAENI
6. QUROTUL AINI

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN FALETEHAN

SERANG TAHUN 2019


SATUAN ACARA PENYULUHAN
1. Bidang studi : Keperawatan
2. Sub bidang study : Pendidikan dan Promosi Kesehatan
3. Pokok bahasan : Manajemen Stres padai buhamil
4. Sub pokok bahasan :
a. Pengertian stres dan kehamilan
b. Faktor yang menyebabkan stres selama masa
kehamilan
c. Dampak stress pada ibu hamil
d. Resiko stres dapat mempengaruhi kesehatan ibu
hamil
e. Cara mengurangi tingkat stres pada ibu hamil
5. Hari/ tanggal : Sabtu, 4 Mei 2019
6. Tempat : Desa Satrean, Kecamatan Maron Kabupaten
Probolinggo
7. Sasaran : Ibu hamil
8. Waktu : 15 Menit
9. Tujuan Intruksional Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 15 menit tentang
Manajemen Stres Pada Ibu Hamil diharapkan para ibu hamil dapat
mengerti dan memahami tentang berbagai dampak yang diakibatkan dari
stress pada kehamilan, sehingga para ibu hamil dapat merubah pola piker
pada saat hamil.
10. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah mendapat penyuluhan selama 15 menit diharapkan mampu:
a. Para ibu hamil dapat mengetahui dan memahami pengertian stres dan
kehamilan
b. Para ibu hamil dapat memahami dan menjelaskan faktor yang
menyebabkan stres selama masa kehamilan
c. Para ibu hamil dapat mengetahui dan memahami dampak strees pada
ibu hamil
d. Para ibu hamil dapat mengetahui dan memahami Resiko stres dapat
mempengaruhi kesehatan ibu hamil
e. Para ibu hamil dapat memahami dan menjelaskan cara mengurangi
tingkat resiko pada ibu hamil

11. Metode : Ceramah dan tanya jawab


12. Kepustakaan :
Christian, M., Yusron N., 2006. 1001 Tentang Kehamilan. Bandung: PT.
Triext Media.
Hani, U., Kusbandiyah, J., Yulifah, R., Marjati. 2011. Asuhan Kebidanan
pada Proses Kehamilan Fisiologis. Jakarta: Salemba Medika.
Priyadi, K., 2006. 101 Tips Terpenting Kehamilan. Jakarta: Dian Rakyat
Sunarsih, T., Dewi, Vivian Nanny Lia. 2011. Asuhan Kehamilan untuk
Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
13. Media : Leaflet
Lcd proyektor
Power point
Lembar balik
14. Proses penyuluhan
No. Tahap Waktu Penyuluhan Sasaran
1. Pembukaan 2menit 1. Mengucapkan salam Menjawabsalam.
2. Memperkenalkan Menyimak
diri Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan dengan seksama
penyuluhan Menjawab
4. Menyebutkan materi pertanyaan
pokok yang akan
disampaikan
5. Memberikan
pertanyaan apersepsi
2. Inti 8 menit 1. Menjelaskan materi Mendengarkan dan
penyuluhan: memperhatikan
 Pengertian stres
dan kehamilan
 Faktor yang
menyebabkan
stres selama
masa kehamila
 Dampak strees
pada ibu hamil
 Resikostres
dapat
mempengaruhi
kesehatan ibu
hamil
 Cara
mengurangi
tingkat stress
padaibuhamil
3. Tanya 3 menit 2. Memperhatikan Peserta mengajukan
Jawab respon klien pertanyaan dan

1. Penyuluh Pemateri

memberikan memberikan

kesempatan kepada pertanyaan kembali


sasaran untuk kepada sasaran
bertanya dan
mengevaluasi
dengan memberi
pertanyaan kepada
sasaran
2. Penyuluh
memperbaiki
4. Penutup 2 menit jawaban dengan Peserta
tepat memperhatikan dan
1. 1. Menyimpulkan hasil menjawab salam
penyuluhan
2. 2. Memberi saran dan
kritik
3. 3. Memberi salam dan
meminta maaf bila ada
kesalahan
4. 4. Mengucapkan
terimakasih atas
perhatian audience
5. 5. Mengucapkan salam
penutup

15. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur :
1) Kesiapan media meliputi leaflet, LCD proyektor, Microphone,
Power point
2) Dilaksanakan pada hari pada tanggal 21 April 2018
3) Dilaksanakan di Desa Satrean Kecamatan Maron Kabupaten
Probolinggo
4) Telah disetujui oleh kepala desa
b. Evaluasi Proses
1) Kegiatan penyuluhan berjalan tertib tanpa hambatan
2) Para ibu hamil mengajukan pertanyaan
3) Para ibu hamilmengikuti kegiatan sampai selesai
c. Evaluasi Hasil
1) Para ibuhami dapat menjawab dengan benar 75% dari
pertanyaan untuk mengevaluasi pemahaman apeserta setelah
dilakukan penyuluhan :
a) Apakah pengertian stres dan kehamilan?
b) Apa faktor yang menyebabkan stres selama masa
kehamilan?
c) Apakah Dampak stress pada ibu hamil ?
d) ApakahResikostres dapat mempengaruhi kesehatan ibu
hamil?
e) Bagaimana cara mengurangi tingkat stress
padaibuhamil
MATERI PENYULUHAN
MANAJEMEN STRES PADA IBU HAMIL
1. Pengertian
Stres adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis emosi maupun
mental. Bentuk ketegangan ini mempengaruhi kinerja keseharian
seseorang. Bahkan stres dapat membuat produktivitas menurun, rasa sakit
dan gangguan-gangguan mental. Pada dasarnya, stres adalah sebuah
bentuk ketegangan ketegangan.
Menurut Robbins (2001) stres juga dapat diartikan sebagai suatu
kondisi yang menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai suatu
kesempatan dimana untuk mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan
atau penghalang.
Menurut Woolfolk dan Richardson (1979) menyatakan bahwa
adanya sistem kognitif, apresiasi stres menyebabkan segala peristiwa yang
terjadi disekitar kita akan dihayati sebagai suatu stres berdasarkan arti atau
interprestasi yang kita berikan terhadap peristiwa tersebut dan bukan
karena peristiwa itu sendiri.
Sedangkan menurut Handoko (1997), stres adalah suatu kondisi
ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berfikir dan kondisi
seseorang.
Stres menurut Hans Selye (1976) merupakan respons tubuh yang
bersifat tidak spesifik terhadap setiap tuntutan atau beban atasnya.
2. Penyebab Stres Selama Kehamilan
Stres yang terjadi pada ibu hamil dapat mempengaruhi kesehatan ibu
dan janin. Janin dapat mengalami keterhambatan perkembangan atau
gangguan emosi saat lahir nanti jika stres pada ibu tidak tertangani dengan
baik. Stres ini di bagi menjadi 2 :
a. Stres Internal : Faktor psikologis yang mempengaruhi dalam
kehamilan dapat berasal dari dalam diri ibu hamil (internal). Faktor
psikologis yang mempengaruhi ibu hamil sendiri ialah latar
belakang kepribadian ibu dan pengaruh perubahan hormonal yang
terjadi selama kehamilan. Ibu hamil memiliki kepribadian
immature atau kurang matang biasanya dijumpai pada calon
ibudengan usia ibu yang masih sangat muda, introvet atau tidak
mau berbagi dengan orang lain.
b. Stres Eksternal : berasal dari orang lain, sikap penerimaan atau
penolakan orang lain terhadap individu. Penyebab lain dari stres
dapat berasal dari eksternal dimana terjadinya keretakan dalam
rumah tangga, pengangguran atau adanya kematian anggota
keluarga.
Stres yang terjadi pada ibu hamil juga berasal dari support keluarga. Ibu
merupakan salah satu anggota keluarga yang sangat berpengaruh sehingga
perubahan apapun yang terjadi pada ibu akan mempengaruhi keadaan
keluarga. Bagi pasangan baru, kehamilan merupakan kondisi dari masa anak
menjadi orang tua sehingga kehamilan dianggap suatu krisis bagi kehidupan
berkeluarga yang dapat diikuti oleh stres dan kecemasan. Dukungan keluarga
memegang peranan yang besar dalam menentukan status kesehatan ibu,
karena selama hamil ibu mengalami perubahan fisik atau psikologis sehingga
membuat emosi ibu hamil labil.
Subtstance Abuse adalah pola psikoaktif dari penggunaan zat atau
bahan yang beresiko secara fisik bagi kesehatan ibu hamil dan janinnya, dapat
memberikan pengaruh juga secara psikologis. Pengaruh psikologis tersebut
dalam bentuk ketergantungan, kecanduan dan penyalahgunaan. Gejala- gejala
gangguan psikologis akibat substance abuse antara lain : ganggguan dalam
sosialisasi, gelisah, sifat lekas marah, halusinasi, euphoria atau ketagihan dan
over dosis, paranoid, stres.
Partner abuse merupakan kekerasan atau penyiksaan yang dilakukan
oleh pasangan ibu hamil dan sangat berpengaruh terhadap proses kehamilan.
Kekerasan terebut dapat berupa kekerasan emosional,seksual atau fisik,
kekerasan seperti pemukulan, penyiksaan dibebani kerja berat. Kekerasan
psikologis seperti tidak di perhatikan, suami selingkuh, dimarahi tanpa sebab
yang pasti, istri menanggung beban keluarga, tingkah laku suami yang buruk
seperti mabuk,judi dan pemarah. Kekerasan terhadap wanita dapat terjadi
pada semua kebudayaan, pendidikan, ras, agama dan latar belakang sosial
ekonomi. Kekerasan terhadap wanita merupakan suatu bentuk kejantanan
laki-laki terhadap wanita. Seseorang wanita bagaikan sebuah benda, harta
yang harus tunduk pada peraturan rumah tangga dan patut mendapat
kekerasan .
3. Dampak Stress Pada Ibu Hamil

Ibu hamil yang mengalami stress berkepanjangan selama kehamilannya


akan mempunyai resiko keguguran janin (abortus) yang lebih besar
dibandingkan dengan yang tidak mengalaminya. Karena memang pada
masing-masing kehamilan ibu mempunyai daya tahan dan manajemen yang
berbeda ketika sedang menghadapi stress.

Dampak stres bagi wanita hamil merupakan suatu hal yang perlu diketahui
agar ibu hamil lebih aware akan bahayanya dan berusaha mengendalikannya.
Berikut ini akan adalah beberapa dampak stres yang perlu diperhatikan oleh
wanita hamil:

a. Mempengaruhi perkembangan otak janin

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Journal Endocrinology


Clinical, seorang wanita hamil yang mengalami stres berlebihan akan bisa
menyebabkan terganggunya otak janin. Hal ini terutama jika stres yang
dialami terjadi pada saat kehamilan menginjak 17 minggu setelah terjadi
pembuahan. Proses pembentukan otak janin bisa terganggu yang
selanjutnya bisa mempengaruhi masalah pertumbuhan bayi.

b. Mempengaruhi pertumbuhan janin

Seorang wanita hamil harus memiliki manajemen stres yang baik.


Hal ini karena stres yang dialami wanita hamil juga bisa menyebabkan
pertumbuhan janin terganggu. Penyebabnya adalah stres bisa
mempengaruhi aliran darah ke rahim menjadi tidak normal yang secara
signifikan akan mengganggu pertumbuhan janin di dalam kandungan.
c. Memicu kelahiran prematur

Stres yang dialami oleh wanita hamil juga akan mempengaruhi


fungsi plasenta. Pada wanita hamil yang menginjak trimester pertama,
ketika mengalami stres akan memicu plasenta meningkatkan produksi
hormon CRH atau hormon pelepas kortikotropin. Hormon ini memiliki
fungsi untuk mengatur waktu kehamilan. Ketika hormon ini diproduksi
banyak, akan muncul resiko bayi lahir prematur.

d. Mengganggu pasokan oksigen

Telah disebutkan sebelumnya bahwa stres pada wanita hamil akan


bisa mengganggu aliran darah ke janin. Hal ini tentu juga akan berakibat
pada aliran oksigen kepada janin dalam kandungan. Ketika wanita hamil
mengalami stres, tubuhnya juga akan memproduksi hormon epinephrine
dan norepinephrine yang merupakan hormon stres. Akibat dari
diproduksinya hormon ini adalah akan membuat pembuluh darah
menyempit sehingga suplai oksigen ke rahim pun akan berkurang.

e. Gangguan penyaluran nutrisi pada bayi

Tidak hanya mengganggu suplai oksigen, dengan menyempitnya


pembuluh darah akibat hormon epinephrine dan norepinephrine juga akan
menyebabkan terganggunya penyaluran nutrisi makanan melalui tali pusar.
Akibatnya, nutrisi didapat wanita hamil melalui makanan tidak bisa
disalurkan ke bayi dalam kandungan dengan baik.

f. Bayi lahir kurang gizi

Masih dalam akibat diproduksinya hormon epinephrine dan


norepinephrine, dengan terganggunya suplai oksigen dan makanan ke bayi
dalam kandungan, akan menyebabkan bayi lahir dengan keadaan
kekurangan nutrisi. Bayi bisa dilahirkan dengan berat badan yang kurang.
g. Keguguran

Skenario terburuk dari terganggunya suplai oksigen dan makanan


ke bayi dalam kandungan adalah bayi bisa meninggal dalam kandungan
dan terjadi keguguran. Stres bisa menyebabkan terjadinya preeklampsia.
Preeklampsia itu adalah gangguan pada kehamilan yang ditunjukkan
dengan gejala tekanan darah yang meningkat dan kadar protein di urin
juga meningkat. Hal ini juga bisa membuat terjadinya gangguan di ginjal,
hati dan mata.

h. Bayi bisa terkena alergi

Ibu hamil yang mengalami stres karena terlalu banyak masalah dan
pikiran juga akan mengeluarkan hormon kortisol. Hormon kortisol yang
banyak diproduksi juga bisa masuk ke dalam tubuh bayi dalam kandungan
dan memicu resiko alergi pada bayi saat lahir. Hal ini terbukti dalam
sebuah penelitian, dimana ditunjukkan bahwa bayi yang mendapat banyak
hormon kortisol dalam kandungan memiliki resiko alergi yang lebih tinggi
dimana bayi yang tidak mendapat banyak hormon kortisol.

i. Bayi mudah sakit

Seseorang yang sedang stres pasti mengalami rasa panik, cemas,


tegang dan khawatir yang berlebihan. Kondisi ini jika dialami oleh wanita
hamil juga akan menyebabkan sistem kekebalan tubuh pada bayi yang
dikandungnya melemah. Hal ini telah terbukti pada penelitian yang
dilakukan oleh Jurnal Brain. Biasanya, sistem kekebalan tubuh yang
rendah ini baru dapat dilihat ketika bayi menginjak usia 6 bulan.

j. Menimbulkan gangguan perilaku pada anak

Dampak stres bagi wanita hamil tidak hanya terjadi pada saat
wanita tersebut mengandung, melainkan juga akan berdampak dalam
jangka panjang. Hal inilah yang harus diwaspadai. Bayi yang dilahirkan
oleh ibu yang mengalami stres atau depresi selama masa kehamilan,
memiliki resiko 1,5 kali lebih tinggi untuk mengalami depresi ketika
usianya menginjak 18 tahun. Bahkan, anak tersebut berpotensi mengalami
gangguan emosi, seperti menunjukkan perilaku yang agresif.

4. Resiko Stres dalam Mempengaruhi Kesehatan Ibu Hamil


Saat hamil, seorang calon ibu tidak hanya mengalami perubahan fisik
saja, tetapi juga mengalami perubahan psikis. Oleh karena itu seorang calon
ibu harus mempersiapkan fisik dan mental dengan matang, hal ini
dikarenakan adanya perubahan hormon selama hamil yang bisa
mempengaruhi emosi dan mental ibu. Bila kondisi ini tidak didukung dengan
lingkungan dan keluarga yang harmonis maka ibu akan mengalami stres,
terutama pada calon ibu yang masih bekerja di kantor saat hamil.
Stres yang dialami ibu sewaktu hamil tentu akan dapat mempengaruhi
janin yang ada dalam andungan. Ada banyak hal yang sering dikhawatirkan
para ibu pada masa kehamilannya, rasa khawatir yang berlebih inilah yang
membuat stres tak dapat dihindari. Berikut ini adalah beberapa resiko stres
yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan anak dalam kandungan.
a. Meningkatkan Resiko Alergi Pada Janin
Sebuah penelitian mengungkapakan bahwasanya stres yang dialami
ibu ketika hamil akan mampu meningkatkan resiko alergi pada bayi
kelak. Hal ini terjadi, disebabkan saat stres, janin akan menyerap hormon
kortisol yang diproduksi oleh ibu sewaktu mengalami stres. Dan bayi
dengan tingkat kadar hormon kortisol yang tinggi akan memiliki resiko
lebih besar mengidap alergi dibandingkan bayi dengan kadar hormon
kortisol yang rendah.
b. Meningkatkan Resiko Abortus (Keguguran)
Stres yang menimpa ibu hamil tentunya akan beresiko lebih bahaya
terhadap kesehatan janin yang ada dalam kandungannya. Pada kondisi
terparah hal ini dapat menyebabkan ibu kehilangan janinnya atau
keguguran. Hal ini berbeda jika dibandingkan dengan ibu dngan tingkat
stresor yang lebih rendah dan memiliki sistem pengendalian stres yang
lebih baik ketika menghadapi sumber stres pada ibu hamil.
c. Membuat Sistem Kekebalan Bayi Berkurang
Sebagaimana diungkapkan oleh sebuah penelitian yang dilakukan
oleh Jurnal Brain, Behavior anda Immunity, bahwa ibu hamil yang sering
mengalami tegang, panik, dan cemas yang berlebihan akan dapat
melemahkan sistem kekebalan bayi ketika bayi berusia 6 bulan.
d. Terganggunya Kesehatan Ibu
Jika seorang ibu mengalami stres baik itu ringan ataupun berat,
seorang ibu akan kehilangan nafsu makan, hal ini dapat menyebabkan
seorang ibu kekurangan nutrisi dan timbulah berbagai macam gangguan
yang mempengaruhi kesehatan seorang ibu, seperti diare, pusing, lemas,
lesu dan berbagai gangguan metabolisme lainnya.

5. Cara Mengurangi Tingkat Stres Selama Masa Kehamilan


Seorang wanita biasanya lebih cepat bereaksi dengan setiap kondisi
daripada seorang pria. Begitu juga ketika seorang wanita sedang hamil dan
tidak dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan maka bisa membuatnya
mudah stres. Ada beberapa hal dan cara yang dapat mengurangi tingkat stres
selama kehamilan, yaitu:
a. Dukungan Suami
Dukungan suami kepada istri sangat penting dan diperlukan dalam
membantu melewati masa kehamilan. Dengan menumbuhkan rasa
percaya diri kepada istri dapat membuat mentalnya menjadi lebih kuat.
Selain itu, membantu istri dalam menyiapkan kebutuhan calon bayi akan
menumbukan rasa aman dan nyaman pada sang istri. Dan dengan begitu,
yang awalnya sang istri takut, cemas, dan stres akan mulai menghilang
menjadi kebahagiaan.
b. Menghindari Pekerjaan yang Beresiko
Pada saat ini, baik di Indonesia maupun di luar negeri, jumlah
wanita yang memiliki pekerjaan cukup banyak. Tetapi pada saat
kehamilan, sebuah pekerjaan menjadi masalah yang cukup dilema
sehingga membuat sebahagian wanita stres dalam memikirkannya. Stres
bisa melemahkan kondisi fisik dan mengganggu perkembangan janin.
Jika dihadapi oleh masalah dilema seperti ini, maka tidak ada salahnya
meminta dipindahkan kebagian yang tidak beresiko bagi perkembangan
janin atau bahkan meminta cuti dalam jangka waktu yang lama. Tetapi
jika dua hal ini tidak mungkin untuk dilakukan, maka wanita hamil harus
tegas dalam memutuskan pekerjaan yang diambil atau kesehatan bayi.
Dari banyaknya pekerjaan, ada beberapa pekerjaan yang mungkin
harus dihidari oleh wanita yang sedang hamil misalnya ahli di
laboatorium, bertani, polisi lalu-lintas, juru masak, dan pekerjaan yang
memerlukan waktu yang lama ketika duduk berjam-jam di depan layar
komputer. Selain itu, jangan pernah menganggap remeh pekerjaan rumah
tangga. Pekerjaan rumah tangga dan pekerjaan yang lain sama
melelahkan dan menguras tenaga dan pikiran.
c. Melakukan Yoga
Selain mengurangi dan menghilangi stres, yoga dapat mengurangi
rasa sakit punggung dan memelihara kesehatan baik untuk sang ibu atau
calon bayi. Berlatih yoga juga dapat memberi dampak positif yaitu
mempermudah dan mempercepat proses kelahiran yang akan mendatang.
Posisi-posisi berikut ini dapat membantu menyesuaikan diri untuk
menghilangkan stress, yaitu:
1) Posisi Mudah
Duduk tegak, luruskan punggung hingga menyangga dengan
baik. Letakkan kedua tangan di lutut.
2) Relaksasi terakhir
Berbaring terlentang dan tutup mata. Gulingkan kepala dari
satu sisi ke sisi lainnya, lalu kembalilah ke posisi tengah. Tarik napas
dalam-dalam. Rentangkan tangan, dengan telapak ke atas.
Kendorkan rahang dan wajah. Diamlah selama 10 menit. (Elizabeth,
2006)
d. Mengikuti Senam Hamil
Kelas kelahiran adalah suatu program pelatihan untuk menghadapi
kelahiran di bawah bimbingan dokter kandungan atau bidan yang sudah
berpengalaman. Tujuan mengikuti kelas ini adalah mempersiapkan diri
ibu hamil secara fisik dan mental. Sering kali ibu hamil mengalami
ketakutan akan rasa nyeri pada saat melahirkan sehingga menyebabkan
stres. Melahirkan memang nyeri, tetapi ditambah dengan rasa takut dan
stres justru memperburuk keadaan. Dengan mengikuti kelas kelahiran,
maka ibu hamil dapat mematahkan hubungan antara rasa nyeri-takut.
Disana juga ibu hamil juga dapat bertemu dengan ibu-ibu yang lain
dengan kondisi yang sama sehingga bisa saling bertukar informasi dan
memberi dukungan.
e. Eat Healthy Food
a) Definisi Nutrisi Bagi Ibu Dan Janin
Nutrisi adalah suatu proses masuknya zat makanan yang
kemudian oleh tubuh akan diolah dan diproses dengan tujuan
untuk menghasilkan energi dan nantinya akan digunakan dalam
melakukan aktivitas oleh tubuh ( Alimul, A.A, 2006).
Nutrisi sendiri didalamnya mengandung zat yang disebut
zat gizi zat –zat tersebut yang nantinya akan berhubungan dengan
kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan dalam memproses
di dalam tubuh manusia dan pada akhirnya akan dilakukan proses
eliminasi berupa zat sisa yang tidak dibutuhkan oleh tubuh.
Nutrisi juga dapat dikatakan sebagai suatu ilmu yang
memepelajari mengenai makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang
terkandung didalamnya, baik aksi reaksi, dan keseimbangan
dengan kesehatan dan penyakit ( Tarwoto & Wartonah, 2006).
b) Komponen Nutrisi Bagi Ibu Hamil Dan Janin
Nutrisi diperlukan dalam jumlah besar pada ibu hamil
daripada yang dibutuhkan orang dewasa normal. Laju metabolik
basal ( Basal Metabolic Rate / BMRI) meningkat 20% selama
masa hamil. Peningkatan ini sudah termasuk dalam pemakaina
jaringan sintesis.
Pengaturan Takaran Makanan Sehari Untuk Ibu hamil ( Kemenkes RI,
2011) :
Bahan Makanan Trimester I Trimester II dan III
Nasi / pengganti 3 ¼ gelas 3 ½ gelas
Daging / penukar 2 ½ potong 2 ½ potong
Tempe/ penukar 5 potong 5 potong
Sayur 3 gelas 3 gelas
Buah 2 potong 2 potong
Minyak 2 sdm 2 sdm
Kacang hijau 2 ½ sdm 2 ½ sdm
Susu 2 ½ sdm 2 ½ sdm
Tepung sari kedelai - 4 sdm
Gula 1 sdm 1 sdm
Nilai Gizi Energi : 2095,8 kal Energi : 2164,5 kal
Protein: 79,5 gram Protein : 82,5 gram
Lemak : 57 gram Lemak : 65 gram
K.H : 273,8 gram K.H : 275 gram
Vit. C : 70 mg Vit. C : 70 mg
Zat Besi : 31mg Zat Besi 31 mg
DAFTAR PUSTAKA
Christian, M., Yusron N., 2006. 1001 Tentang Kehamilan. Bandung: PT. Triext
Media.
Hani, U., Kusbandiyah, J., Yulifah, R., Marjati. 2011. Asuhan Kebidanan pada
Proses Kehamilan Fisiologis. Jakarta: Salemba Medika.
Priyadi, K., 2006. 101 Tips Terpenting Kehamilan. Jakarta: Dian Rakyat
Sunarsih, T., Dewi, Vivian Nanny Lia. 2011. Asuhan Kehamilan untuk
Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai