KAJIAN PUSTAKA
B. Jenis Cairan
1. Cairan zat gizi (nutrien)
Pasien yang istirahat di tempat tidur memerlukan kalori 450 kalori setiap hari. Cairan nutrien
dapat diberikan melalui intravena dalam bentuk karbohidrat, Nitrogen dan vitamin untuk
metabolisme. Kalori yang terdapat dalam cairan nutrien dapat berkisar antara 200-1500 kalori
perliter.
Cairan nutrien terdiri atas :
Karbohidrat dan air
Asam amino
Lemak
Pengaturan utama intake cairan adalah melalui mekanisme haus. Pusat haus
dikendalikan berada di otak sedangkan rangsangan haus berasal dari kondisi dehidrasi
intraseluler, sekresi angiotensin II sebagai respon dari penurunan tekanan darah, perdarahan
yang mengakibatkan penurunan volume darah. Perasaan kering di mulut biasanya terjadi
bersama dengan sensasi haus walaupun kadang terjadi secara sendiri. Sensasi haus akan
segera hilang setelah minum sebelum proses absorbsi oleh gastrointestinal.
2. Output Cairan
Kehilangan cairan tubuh melalui empat rute (proses) yaitu :
a. Urine
Proses pembentukan urine oleh ginjal dan ekskresi melalui traktus urinarius merupakan
proses output cairan tubuh yang utama. Dalam kondisi normal output urine sekitar 1400-1500
ml per 24 jam, atau sekitar 30-50 ml per jam pada orang dewasa. Pada orang yang sehat
kemungkinan produksi urine bervariasi dalam setiap harinya, bila aktivitas kelenjar keringat
meningkat maka produksi urine akan menurun sebagai upaya tetap mempertahankan
keseimbangan dalam tubuh.
b. IWL (Insesible Water Loss)
IWL terjadi melalui paru-paru dan kulit. Melalui kulit dengan mekanisme diffusi. Pada orang
dewasa normal kehilangan cairan tubuh melalui proses ini adalah berkisar 300-400 ml per
hari, tetapi bila proses respirasi atau suhu tubuh meningkat maka IWL dapat meningkat. IWL
Dewasa : 15 cc/kg BB/hari. Sedangkan IWL Anak : (30-usia{tahun}cc/kgBB/hari
Tabel 4. Besar IWL menurut usia.
Usia Besar IWL (mg/kg BB/hari)
Baru lahir 30
Bayi 50-60
Anak-anak 40
Remaja 30
Dewasa 20
c. Keringat
Berkeringat terjadi sebagai respon terhadap kondisi tubuh yang panas, respon ini berasal dari
anterior hypotalamus, sedangkan impulsnya ditransfer melalui sumsum tulang belakang yang
dirangsang oleh susunan syaraf simpatis pada kulit.
d. Feses
Pengeluaran air melalui feses berkisar antara 100-200 ml per hari, yang diatur melalui
mekanisme reabsorbsi di dalam mukosa usus besar (kolon).
Hal hal yang perlu di perhatikan:
1) Rata-rata cairan per hari
a) Air minum : 1500-2500 ml
b) Air dari makanan :750 ml
c) Air dari hasil oksidasi atau metabolisme :200 ml
2) Rata- rata haluaran cairan per hari
a) Urin : 1400 -1500 ml
b) Iwl
c) Paru : 350 -400 ml
d) Kulit : 350 400 ml
e) Keringat : 100 ml
f) Feses : 100 -200 ml
G. Kebutuhan Elektrolit
Elektrolit terdapat pada seluruh cairan tubuh. Cairan tubuh mengandung oksigen,
nutrient, dan sisa metabolisme (seperti karbondioksida), yang semuanya disebut dengan ion.
1. Komposisi elektrolit
Komposisi elektrolit dalam plasma sebagai berikut :
Natrium : 135 – 145 m Eq/L
Kalium : 3,5 - 5,3 m Eq/L
Klorida : 100 – 106 m Eq/L
Bikarbonat arteri : 22 - 26 m Eq/L
Bikarbonat vena : 24 - 30 m Eq/L
Kalsium : 4 – 5 m Eq/L
Magnesium : 1,5 - 2,5 m Eq/L
Fosfat : 2,5 - 4,5 mg/100ml
3. Diet
Apabila tubuh kekurangan zat gizi, maka tubuh akan memecah cadangan makanan yang
tersimpan dalam tubuh sehingga terjadi penggerakan cairan dari interstisial ke interseluler,
yang dapat berpengaruh pada jumlah pemenuhan kebutuhan cairan.
4. Stress
Stress dapat memengaruhi pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit, melalui proses
peningkatan produksi ADH karena pada proses ini dapat meningkatkan metabolisme
sehingga mengakibatkan terjadinya glikolisis otot yang dapat menimbulkan retensi natrium
dan air.
5. Sakit.
Pada keadaan sakit terdapat banyak sel yang rusak, sehingga untuk memperbaikinya sel
membutuhkan proses pemenuhan cairan yang cukup.
2. Nefritis
Nefritis adalah kerusakan pada bagian glomerulusginjal akibat infeksi kuman umumnya
bakteristreptococcus. Akibat nefritis ini seseorang akan menderita uremia atau edema.
Uremia adalah masuknya kembali urine (C5H4N4O3) dan urea ke dalam pembuluh darah
sedangkan edema adalah penimbunan air di kaki karena terganggunya reabsorpsi air.
3. Anoreksia
Anoreksia nervosa(AN) adalah sebuah gangguan makan yang ditandai dengan penolakan
untuk mempertahankan berat badan yang sehat dan rasa takut yang berlebihan terhadap
peningkatan berat badan akibat pencitraan diri yang menyimpang.Karena kekurangan asupan
makan inilah, tubuh mengalami kekurangan garam mineral yang berakibat terjadi
ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh penderita.
Contoh: seorang pasien anak memerlukan rehidrasi dengan 250 ml infuse dalam waktu 2 jam,
maka tetesan permenit adalah:
Jumlah tetesan/menit =250/2=125 tetes mikro/menit.
2. Transfusi Darah
Transfusi darah merupakan tindakan memasukkan darah melalui vena dengan
menggunakan seperangkat alat transfusi pada pasien yang membutuhkan darah. Tujuannya
untuk memenuhi kebutuhan darah dan memperbaiki perfusi jaringan.
a. Persiapan Alat dan Bahan :
1) Standar infuse
2) Perangkat transfuse
3) NaCl 0,9%
4) Darah sesuai dengan kebutuhan pasien
5) Jarum infus/abocath atau sejenisnya sesuai dengan ukuran
6) Pengalas
7) Tourniquet/pembendung
8) Kapas alcohol 70%
9) Plester
10) Gunting
11) Kasa steril
12) Betadine
13) Sarung tangan
b. Prosedur Kerja :
o Cuci tangan
o Jelaskan pada pasien mengenai proosedur yang akan dilakukan.
o Hubungkan cairan NaCl 0,9% dan seperangkat transfuse dengan menusukkannya.
o Isi cairan NaCl 0,9% ke dalam perangkat transfusi dengan menekan bagian ruang tetesan
hingga ruangan tetesan terisi sebagian. Kemudian buka penutup, hingga selang terisi dan
udaranya keluar.
o Letakkan pengalas.
o Lakukan pembendungan dengan tourniquet.
o Gunakan sarung tangan
o Desinfeksi daerah yang akan disuntik
o Lakukan penusukan dengan arah jarum ke atas.
o Cek apakah sudah mengenai vena dengan ciri darah keluar melalui jarum infus/abocath.
o Tarik jarum infus dan hubungkan dengan selang tranfusi.
o Buka tetesan.
o Lakukan desinfeksi dengan betadineŒ dan tutup dengan kasa steril.
o Beri tanggal dan jam pelaksanaan infuse pada plester.
o Setelah NaCl 0,9% masuk sekitar ± 15 menit, ganti dengan darah yang sudah disiapkan.
o Darah sebelum dimasukkan, terlebih dahulu cek warna darah, identitas pasien, jenis golongan
darah dan tanggal kadaluwarsa.
o Lakukan observasi tanda-tanda vital selama pemakaian transfusi.
o Catat respons yang terjadi.
o Cuci tangan
2. > 2 tahun
System 8 jam
1 jam I : 10 tts / KgBB / menit
7 jam II : 3 tts / KgBB / menit
3. PEM
System 24 jam
1 jam I : 7 tts / KgBB / menit
13 jam II : 1½ tts / KgBB / menit
Untuk IWL (Insensible Water Loss) pada anak = (30 – usia anak dalam tahun) x
cc/kgBB/hari
Jika anak mengompol menghitung urine 0,5 cc – 1 cc/kgBB/hari
CONTOH :
An X (3 tahun) BB 14 Kg, dirawata hari ke dua dengan DBD, keluhan pasien menurut
ibunya: “rewel, tidak nafsu makan; malas minum, badannya masih hangat; gusinya tadi
malam berdarah” Berdasarkan pemeriksaan fisik didapat data: Keadaan umum terlihat lemah,
kesadaran composmentis, TTV: HR 100 x/menit; T 37,3 °C; petechie di kedua tungkai kaki,
Makan /24 jam hanya 6 sendok makan, Minum/24 jam 1000 cc; muntah /24 jam 100 cc;
BAK/24 jam : 1000 cc, mendapat Infus Asering 1000 cc/24 jam. Hasil pemeriksaan lab Tr
terakhir: 50.000. Hitunglah balance cairan anak ini!
Input cairan: Minum : 1000 cc
Infus : 1000 cc
AM : 112 cc + (8 cc x 14 kg)
————————-
2112 cc
A. KESIMPULAN
Penderita anak sering mengalami gangguan homeostasis, termasuk homeostasis air dan
elektrolit. Perbaikan maupun perburukan keadaan klinis berjalan parallel dengan perubahan-
perubahan pada variable fisiologis.
Total cairan tubuh dapat diperkirakan dari berat badan. Kebutuhan rumatan air dan
elektrolit tergantung pada banyaknya air yang keluar melalui urine, feses, dan insensible
losses. Jumlah total air dan elektrolit dalam tubuh merupakan hasil dari pengaturan
keseimbangan antara intake dan output.
Penatalaksanaan cairan dan elektrolit pada penderita anak didasarkan pada prinsip-prinsip
fisiologi. Meskipun demikian ini tidaklah sama halnya dengan membuat normal semua
variable fisiologis, tetapi harus mempertimbangkandasar penyebab gangguannya. Kegagalan
dalam melakukan ini dapat mengakibatkan harm kepada penderita.
B. SARAN
Kebutuhan cairan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, oleh karena itu kita
sebagai manusia harus selalu bisa menjaga keseimbangan cairan di dalam tubuh. Jika terdapat
ketidakseimbangan dalam cairan dan elektrolit di dalam tubuh akan berakibat pada
terganggunya semua sistem yang berkerja karena ketidakseimbangan ini akan langsung
mengganggu kerja sel yang merupakan penyusun terkecil dari jaringan. Penjagaan
keseimbangan cairan dalam tubuh ini bisa dimulai dengan minum air putih 18 gelas sehari.
Karena lebih baik mencegah daripada mengobati.
DAFTAR PUSTAKA