Pada pemeriksaan fisik didapatkan berat badan 65 kg, tinggi badan 160 cm,
kesadaran compos mentis dengan pupil isokor, refleks pupil positif dikedua mata,
laju pernafasan 18 kali per menit dengan jenis vesikuler pada kedua lapang paru
tanpa ronkhi dan tanpa wheezing, tekanan darah 170/100 mmHg, denyut nadi 86
kali per menit, bunyi jantung S1S2 tunggal reguler tanpa murmur, tinggi fundus
uteri 32 cm dengan bagian atas fundus teraba bokong, letak janin PuKa dan
presentasi terbawah janin yang teraba kepala belum masuk PAP. Bising usus
normal, Denyut Jantung Janin (DJJ) 124 kali/menit.
MAKALAH
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah yang Maha Esa yang telah
memberkati kami sehingga tugas literatur ini dapat diselesaikan. Kami juga ingin
mengucapkan terimakasih bagi seluruh pihak yang telah membantu kami dalam
pembuatan tugas literatur ini dan berbagai sumber yang telah kami pakai sebagai
data dan fakta pada tugas makalah ini. Kami mengakui bahwa kami adalah
manusia yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal.
Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat
sempurna. Begitu pula dengan tugas literatur ini telah kami selesaikan. Tidak
semua hal dapat kami deskripsikan dengan sempurna dalam tugas ini.
Maka dari itu kami bersedia menerima kritik dan saran agar dapat
memperbaiki tugas literatur kami di masa mendatang. Sehingga tugas makalah
berikutnya dan tugas lain dapat menambah pengetahuan dan pemahaman tentang
“Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan”
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Rumusan masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................2
1) Oogonia
2) Oosit pertama
4) Liquar folliculi
Sperma bentuknya seperti kecebong terdiri atas 4 bagian yaitu kepala yang
berisi inti (nukleus), leher, bagian tengah dan ekor yang dapat bergetar
sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat, urutan pertumbuhan sperma
: spermatogonium membelah dan spermatosit pertama membelah dua,
spermatosit kedua membelah dua, spermatid tumbuh menjadi
spermatozoon.
c. Pembuahan (Konsepsi/Fertilisasi)
Pembuahan adalah suatu peristiwa persatuan antara sel mani dengan sel
telur dituba fallopi.
Hanya satu sperma yang telah mengalami proses kapasitasi dapat melintasi
zona pellusida masuk ke villetus ovum. Setelah itu zona pellusida
mengalami perubahan sehingga tidak dapat dilalui sperma lain. Persatuan
ini dalam prosesnya diikuti oleh persatuan pronuklei, keduanya yang
disebut zygot yang terdiri dari atas acuan genetik dari wanita dan pria.
d. Nidasi (Implantasi)
Blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam (inner-cell-mass) akan
mudah masuk kedalam desidua, menyebabkan luka kecil yang kemudian
sembuh dan menutup lagi. Itulah sebabnya pada saat nidasi terjadi sedikit
perdarahan akibat luka desidua (Tanda Hartman). Umumnya nidasi terjadi
pada dinding depan atau belakang rahim (korpus) dekat fundus uteri.
e. Plasentasi
1) Desidua basalis
2) Desidua kapsularis
3) Desidua vera
1) Amenorea (tidak mendapat haid). Gejala ini sangat penting karena umunnya
wanita hamil tidak dapat haid lagi. Penting diketahui tanggal hari pertama
haid terakhir, supaya dapat ditentukan tuanya kehamilan dan bila persalinan
diperkirakan akan terjadi.
5) Striae dan hiperpigmentasi kulit. Pada pipi, hidung dan dahi tampak deposit
pigmen yang berlebihan yang dikenal dengan cloasma gravidarum. Areola
mammae menghitam. Pada linea alba tampak menjadi lebih hitam.
6) Obstipasi terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh
hormon steroid (Hanifa, 2005).
7) Epulis adalah suatu hipertrofi papilla gingivae. Sering terjadi pada triwulan
pertama (Hanifa, 2005).
1) Tanda hegar
Dengan meletakkan 2 jari pada forniks posterior dan tangan lain di dinding
perut diatas simpisis pubis, maka terasa korpus uteri seakan-akan terpisah
dengan serviks ( istmus sangat lembek pada kehamilan). Pada kehamilan 6 –
8 minggu dengan pemeriksaan bimanual sudah dapat diketahui tanda hegar
ini (Hanifa, 2005).
2) Tanda piskacek
Tanda piskacek adalah suatu pembesaran uterus yang tidak rata hingga
menonjol jelas kejurusan uterus yang membesar (uterus dalam keadaan
hamil tumbuh cepat pada tempat implantasinya) (Armi, 2006).
Uterus pada saat hamil bila dirangsang mudah berkontraksi. Kontraksi yang
tidak teratur tanpa nyeri disebut kontraksi Braxton Hicks. Adanya kontraksi
Braxton Hicks ini menunjukkan bahwa kehamilan bukan kehamilan ektopik
(Armi, 2006).
4) Tanda ballotement
Pada kehamilan muda (kira-kira 20 minggu) air ketuban jauh lebih banyak
sehingga dengan menggoyangkan uterus atau sekonyong-konyong uterus
ditekan maka janin akan melenting dalam uterus, keadaan inilah yang
disebut dengan ballottement (Hanifa, 2005).
5) Tanda Chadwick adalah warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi
ungu (Hanifa, 2005).
c. Tanda-tanda pasti kehamilan adalah sebagai berikut :
3) Ovarium
5) Sirkulasi darah
Berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 sampai 16,5 kg selama
hamil atau terjadi kenaikan berat badan sekitar 0,5 kg/minggu (Rustam
Mochtar, 1998).
b. Perubahan psikologis
Pada trimester pertama seorang ibu akan selalu mencari tanda-tanda untuk
lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. Setiap perubahan yang
terjadi pada tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan seksama, karena
perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang
mungkin diberitahukannya pada orang lain atau dirahasiakannya
(PusDikNaKes, 2003).
Trimester ketiga sering kali disebut periode menuggu dan waspada sebab
pada saat itu ibu merasa tidak sabar menuggu kelahiran bayinya. Seorang
ibu mungkin mulai merasakan takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang
akan timbul pada waktu melahirkan. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan
timbul kembali pada trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya
aneh dan jelek. Disamping itu ibu mulai merasa sedih karena akan
berpisah dengan bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima
selama hamil. Pada trimester inilah ibu memerlukan dukungan dari suami,
keluarga dan bidan.
Ada tiga faktor yang mempengaruhi kehamilan yaitu faktor fisik, faktor
psikologis, dan faktor sosial budaya dan ekonomi.
a. Faktor Fisik
Seorang ibu hamil dipengaruhi oleh status kesehatan dan status gizi tersebut.
Status kesehatan dapat diketahui dengan memeriksakan diri dan
kehamilannya ke pelayanan kesehatan terdekat, puskesmas, rumah bersalin
atau poliklinik kebidanan. Selain itu status gizi ibu hamil juga merupakan
hal yang sangat berpengaruh selama masa kehamilan. Kekurangan gizi tentu
saja akan menyebabkan akibat yang buruk bagi si ibu dan janinnya. Ibu
dapat menderita anemia, sehingga suplai darah yang mengantarkan oksigen
dan makanan pada janinnya akan terhambat, sehingga janin akan mengalami
gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Di lain pihak kelebihan gizi pun
ternyata dapat berdampak yang tidak baik juga terhadap ibu dan janin. Janin
akan tumbuh besar melebihi berat normal, sehingga ibu akan kesulitan saat
proses persalinan.
b. Faktor Psikologis
1) Stess
Stress yang terjadi pada ibu hamil dapat mempengaruhi kesehatan ibu
dan janin. Janin dapat mengalami keterlambatan perkembangan atau
gangguan emosi saat lahir nanti jika stress pada ibu tidak tertangani
dengan baik.
2) Dukungan keluarga
Faktor ini mempengaruhi kehamilan dari segi gaya hidup, adat istiadat,
fasilitas kesehatan dan tentu saja ekonomi. Gaya hidup sehat adalah gaya
hidup yang digunakan ibu hamil. Seorang ibu hamil sebaiknya tidak
merokok, bahkan kalau perlu selalu menghindari asap rokok, kapan dan
dimana pun ia berada. Perilaku makan juga harus di perhatikan, terutama
yang berhubungan dengan adat istiadat. Jika ada makanan yang di pantang
adat padahal baik untuk gizi ibu hamil, maka sebaiknya tetap dikonsumsi.
Demikian juga sebaliknya. Yang tak kalah penting adalah personal hygiene.
Ibu hamil harus selalu menjaga kebersihan dirinya, mengganti pakaian
dalamnya setiap kali terasa lembab, menggunakan bra yang menunjang
payudara, dan pakaian yang menyerap keringat.
Ekonomi juga selalu menjadi faktor penentu dalam proses kehamilan yang
sehat. Keluarga dengan ekonomi yang cukup dapat memeriksakan
kehamilannya secara rutin, merencanakan persalinan di tenaga kesehatan
dan melakukan persiapan lainnya dengan baik. Namun dengan adanya
perencanaan yang baik sejak awal, membuat tabungan bersalin, maka
kehamilan dan proses persalinan dapat berjalan dengan baik.
Ibu dianjurkan untuk makan makanan yang mudah dicerna dan makan
makanan yang bergizi untuk menghindari adanya rasa mual dan
muntah begitu pula nafsu makan yang menurun. Ibu hamil juga harus
cukup minum 6-8 gelas sehari.
4) Koitus
a. Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan
teratur.
b. Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena
robekan-robekan kecil pada servik.
Adapun tujuan dari pemeriksaan kehamilan yang disebut dengan Ante Natal Care
(ANC) tersebut adalah :
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima bayi. Bahwa salah
satu faktor kesiapan dalam menerima bayi adalah jika ibu dalam keadaan
sehat setelah melahirkan tanpa kekurangan suatu apapun.
Tujuan utama ANC adalah untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif
bagi ibu dan bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya dengan ibu,
mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan
kelahiran dan memberikan pendidikan.
d. Temukan kelainan.
e. Tekan payudara.
f. Ukur TFU.
h. Test laboratorium.
i. Imunisasi TT.
l. Tingkatkan pengetahuan.
m. Temu wicara.
a. Wanita hamil sejak awal sampai akhir kehamilan kesehatan fisik maupun
mental.
b. Mengurangi penyulit-penyulit atau kelainan fisik dan psikologis serta
menemukan dan mengobati secara dini.
Menurut teori Rubin mengenai pencapaian peran ibu ada suatu proses dari
aktivitas Taking On, Taking In, dan Letting Go yaitu:
a. Aktivitas Taking On: Mimicry/ meniru dan bermain peran/ role play
Mimicry adalah meniru perbuatan atau sikap orang lain yang menjadi role
model baginya (missal wanita lain yang sedang hamil) dan belajar dari
berbagai sumber tentang hal-hal yang akan dihadapinya nanti, (missal: apa
yang aka terjadi dan bagaimana rasanya melahirkan, atau bagaimana bayi
itu pada masa-masa awal setelah lahir), yang disukai akan diadopsi dan
yang tidak disukai akan dihindari.
2.1 Pengkajian
1) BIODATA
Tabel 4.1 Biodata
PASIEN I
Umur 28 tahun
Agama Islam
Pendidikan SMA
2) RIWAYAT KESEHATAN
Tabel 4.2 Riwayat Kesehatan
PASIEN I
b. Riwayat P:
Q:
penyakit
R:
sekarang S:
T:
c. Riwayat
penyakit yang
lain
d. Riwayat
kesehatan
keluarga
PASIEN II
Tabel 4.4 Riwayat Kesehatan Masa Lalu PASIEN II
NO. Tahun Keluhan Ab, Penolong Tindakan Komplikasi Keadaan
Prem, Aterm, kehamilan anak
Mati persalinan sekarang
dan nifas
PASIEN II
5) RIWAYAT KONTASEPSI
Tabet 4.5 Riwayat Kontrasepsi
PASIEN I PASIEN II
1. Kontrasepsi yang lalu Pil KB Pil KB
2. Sebab berhenti Ingin mempunyai anak -
kembali
3. Rencana penggunaan KB Suntik KB Steril
alat KB
6) RIWAYAT PERSALINAN
Tabel 4.6 Riwayat Persalinan
PASIEN I
1. Tanggal Persalinan 9 April 2018
2. Tipe persalinan Sectio Caesarea
3. Lama persalinan 50 menit
4. Jumlah 700 ml
perdarahan
5. Perawatan dan Cairan RL 20 tpm, injek
pengobatan yang Amoxcilin 3 x 500 gram,
di berikan Keterolac 2 x 1
6. Penyulit Perdarahan, Partus tak
persalinan maju
7. Jenis keamin Jenis kelamin perempuan
bayi : L/P BB BB lahir : 2600 gram
lahir......gram
8. APGAR Score 1 menit : 8
5 menit : 9
10 menit : 10
7) PEMERIKSAAN FISIK
Tabel 4.7 Keadaan Post Partum
PASIEN I
1. Keadaan umum Baik
2. Tanta – tanda vital
- Tekanan darah
- Denyut nadi 120/70 mmHg
- Pernapasan
- Temperature 79 x / menit
21 x / menit
37,6 °C
3. Kepala
a. Rambut
Penyebaran rambut
merata, warna hitam,
bersih.
b. Mata
Terlihat kantung mata
terlihat hitam dan tebal
sepert mata panda,
kelopak mata terlihat
sayu.
c. Hidung
Hidung simetris, tidak
ada secret, tidak ada
sinus, tidak ada
pergerakan cuping
hidung, penciuman baik.
Tidak ada
Bersih
5. Pernafasan Respirasi : 21 x permenit,
bunyi nafas vasikuler,
tidak ada suara tambahan.
6. Kardiovaskuler Suara jantung reguler, Bj
lub dub, tidak ada suara
tambahan.
7. Abdomen
a. Distasis rectum
abdomin Teraba jarak antara kanan
dan kiri 2 cm, simetris,
terdapat luka jahitan.
b. Fundus uteri
- Tinggi
- Kontraksi
1 jari di atas pusat
Baik
8. Ekstremitas bawah
Oedema
Varises Tidak terdapat oedema
Human sign
Terdapat varises
9) DATA PENUNJANG
1. Pemeriksaan Khusus
Tabel 4.9 Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan Klien 1 Nilai normal
Pemeriksaan Hemoglobin : 9.70 g/dL 12.00 – 15.30
darah
Leukosit : 17.300.00 /uL 4.400.00 – 11.300.00
Rendah < 40
TD : 120/70 mmHg
Resprasi : 21 x / menit
Suhu : 37,6 °C
Nyeri
Pasien terlihat gelisah, porsi
makan habis ½ porsi makan
Psikologi
Nadi : 86 x / menit
Respirasi : 20 x / menit
Gangguan rasa nyaman
Suhu : 36,0 °C
Bayi menangis
BAB IV
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo. (2006). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.