Anda di halaman 1dari 32

ILUSTRASI KASUS

Ny R, 28 tahun, G2P1A0 hamil 36-37 minggu datang ke poli kandungan dalam


keadaan sadar dengan keluhan utama pandangan kabur yang dirasakan sejak
pukul 14.00. Pasien juga mengeluhkan nyeri ulu hati, sakit kepala, serta kedua
kakinya membengkak. Belum ada nyeri perut yang hilang-timbul, belum keluar
air dari vagina, gerak janin aktif dan baik. Pasien tidak teratur kontrol kandungan
selama kehamilan dan juga tidak teratur memeriksakan tekanan darahnya serta
tidak terdapat riwayat penyakit sistemik sebelumnya. Hipertensi baru diketahui
saat ia hamil 26 minggu. Riwayat kehamilan pertama 5 tahun yang lalu, aterm,
sectio caesaria, laki-laki, 2495 gram. kehamilan kedua adalah hamil ini. Dalam
riwayat keluarga tidak ada yang memiliki riwayat hipertensi, DM dan lainnya.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan berat badan 65 kg, tinggi badan 160 cm,
kesadaran compos mentis dengan pupil isokor, refleks pupil positif dikedua mata,
laju pernafasan 18 kali per menit dengan jenis vesikuler pada kedua lapang paru
tanpa ronkhi dan tanpa wheezing, tekanan darah 170/100 mmHg, denyut nadi 86
kali per menit, bunyi jantung S1S2 tunggal reguler tanpa murmur, tinggi fundus
uteri 32 cm dengan bagian atas fundus teraba bokong, letak janin PuKa dan
presentasi terbawah janin yang teraba kepala belum masuk PAP. Bising usus
normal, Denyut Jantung Janin (DJJ) 124 kali/menit.

Pada pemeriksaan urine lengkap dijumpai peningkatan leukosit, dengan nitrite


positif, protein (+3), glukosa keton (+5), dan berat jenis yang meningkat yaitu
1,025, pada pemeriksaan sedimen urine dijumpai banyak leukosit dan eritrosit.
Dari pemeriksaan kimia darah dijumpai peningkatan serum LDH yaitu 1017,00
u/L, sedangkan SGOT 166,8 U/L, SGPT 313,4 U/L, BUN 28 mg/dL, Creatinin
1,94 mg/dL, GDS 139 mg/dL. Dari pemeriksaan darah lengkap didapatkan WBC
22.700/μL, RBC 4.180.000/μL, HB 14,9 g/μL, HCT 43,30%. Dari pemeriksaan
AGD dan foto polos dada tidak dijumpai adanya kelainan.
Oleh dokter pasien diberikan terapi MgSO4 20% sebanyak 4 gram secara
intramuscular serta diberikan Nifedipine 10 mg per oral. Saat ini pasien akan
segera dilakukan tindakan SC.
STIKes FALETEHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN ???

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas


Mata Kuliah Maternitas

EUIS KURNIA DEWI MUFTI ALI


EUIS SITI NENA SRI WULAN
GILDAN SIREGAR MUHAMMAD YUSUF
RAMADHANI
IRA ELISA
MUHAMMAD FAJAR
KUKUN KURNIAWATI
ARIFULLAH
LUSI
MUHAMAD TONI FRASETIO
LUSTIA
MINDAWATI
MESSA SULFI
NENGSIH WIDIYATI
MINDAWATI

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN FALETEHAN
SERANG TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah yang Maha Esa yang telah
memberkati kami sehingga tugas literatur ini dapat diselesaikan. Kami juga ingin
mengucapkan terimakasih bagi seluruh pihak yang telah membantu kami dalam
pembuatan tugas literatur ini dan berbagai sumber yang telah kami pakai sebagai
data dan fakta pada tugas makalah ini. Kami mengakui bahwa kami adalah
manusia yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal.

Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat
sempurna. Begitu pula dengan tugas literatur ini telah kami selesaikan. Tidak
semua hal dapat kami deskripsikan dengan sempurna dalam tugas ini.

Maka dari itu kami bersedia menerima kritik dan saran agar dapat
memperbaiki tugas literatur kami di masa mendatang. Sehingga tugas makalah
berikutnya dan tugas lain dapat menambah pengetahuan dan pemahaman tentang
“Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan”

Serang, april 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Rumusan masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Argumantasi Riset 1.................................................................................3
2.2 Argumentasi Riset 2.................................................................................4
2.3 Argumentasi Riset 3.................................................................................5
2.4 Argumentasi Riset 4.................................................................................6
2.5 Argumentasi Riset 5.................................................................................7

BAB III ANALISA KESIMPULAN


3.1 Kesimpulan...............................................................................................9
3.2 Saran.........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
KONSEP TEORI KEHAMILAN
2.1 Definisi
a. Periode antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari
pertama haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati.
Yang menandai awal periode antepartum. (Varney, 2006)

b. Kehamilan adalah suatu keadaan dimana dalam rahim seorang wanita


terdapat hasil konsepsi (pertemuan ovum dan spermatozoa) (Rustam
Mochtar, 1998).

c. Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis.


Setiap wanita yang memiliki organ reproduksi sehat yang telah
mengalami menstruasi dan melakukan hubungan seksual dengan
seorang pria yang organ reproduksinya sehat sangat besar
kemungkinanya akan mengalami kehamilan (Mandriwati, 2007).
2.2 Proses Kehamilan

Proses kehamilan menurut Rustam Mochtar (1998), adalah :

a. Ovum (Sel Telur)

Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi


digenital ridge.

Urutan pertumbuhan ovum (oogenesis):

1) Oogonia

2) Oosit pertama

3) Primary ovarian follicle

4) Liquar folliculi

5) Pematangan pertama ovum

6) Pematangan kedua ovum pada waktu sperma membuahi ovum


b. Spermatozoa (Sel Mani)

Sperma bentuknya seperti kecebong terdiri atas 4 bagian yaitu kepala yang
berisi inti (nukleus), leher, bagian tengah dan ekor yang dapat bergetar
sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat, urutan pertumbuhan sperma
: spermatogonium membelah dan spermatosit pertama membelah dua,
spermatosit kedua membelah dua, spermatid tumbuh menjadi
spermatozoon.

c. Pembuahan (Konsepsi/Fertilisasi)

Pembuahan adalah suatu peristiwa persatuan antara sel mani dengan sel
telur dituba fallopi.

Hanya satu sperma yang telah mengalami proses kapasitasi dapat melintasi
zona pellusida masuk ke villetus ovum. Setelah itu zona pellusida
mengalami perubahan sehingga tidak dapat dilalui sperma lain. Persatuan
ini dalam prosesnya diikuti oleh persatuan pronuklei, keduanya yang
disebut zygot yang terdiri dari atas acuan genetik dari wanita dan pria.

Dalam beberapa jam setelah pembuahan, mulailah pembelahan zygot yang


berjalan lancar dan dalam 3 hari sampai dalam stadium morula. Hasil
konsepsi ini dengan urutan tetap bergerak ke arah rongga rahim. Hasil
konsepsi sampailah dalam kavum uteri dalam peringkat blastula.

d. Nidasi (Implantasi)

Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi dalam


endometrium. Blastula diselubungi oleh simpai yang disebut trofoblas,
yang mampu menghancurkan dan mencairkan jaringan. Ketika blastula
mencapai rongga rahim, jaringan endometrium berada pada masa sekresi.
Jaringan endometrium ini banyak mengandung sel-sel desidua, yaitu sel-
sel besar yang banyak mengandung glikogen serta mudah dihancurkan
oleh trofoblas.

Blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam (inner-cell-mass) akan
mudah masuk kedalam desidua, menyebabkan luka kecil yang kemudian
sembuh dan menutup lagi. Itulah sebabnya pada saat nidasi terjadi sedikit
perdarahan akibat luka desidua (Tanda Hartman). Umumnya nidasi terjadi
pada dinding depan atau belakang rahim (korpus) dekat fundus uteri.

Bila nidasi telah terjadi, dimulailah diferensiasi sel-sel blastula. Sel-sel


lebih kecil yang terletak dekat ruang exocoeloma membentuk entoderm
dan yolk sac. Sedang sel-sel yang lebih besar menjadi endoderm dan
membentuk ruang amnion. Maka terbentuklah lempeng embrional
(embryonal plate) diantara amnion dan yolk sac.

Sel-sel trofoblas mesodermal yang tumbuh sekitar mudigah (embrio) akan


melapisi bagian dalam trofoblas. Maka terbentuklah sekat korionik
(chorionic membrane) yang telah menjadi korion. Sel-sel trofoblas tumbuh
menjadi 2 lapisan yaitu sitotrofoblas yang disebelah dalam dan
sinsitiotrofoblas yang disebelah luar.

Villi korionik yang berhubungan dengan desidua basalis tumbuh


bercabang-cabang dan disebut korion profundus. Sedangkan yang
berhubungan dengan desidua kapsularis kurang mendapat makanan
sehingga akhirnya menghilang disebut chorion leave.

e. Plasentasi

Pertumbuhan dan perkembangan desidua sejak terjadi konsepsi karena


pengaruh hormon terus tumbuh sehingga makin lama menjadi tebal.
Desidua adalah mukosa rahim pada kehamilan yang terbagi atas :

1) Desidua basalis

Terletak diantara hasil konsepsi dan dinding rahim, disini plasenta


terbentuk.

2) Desidua kapsularis

Meliputi hasil konsepsi kearah rongga rahim yang lama kelamaan


bersatu dengan desidua vera kosena obliterasi.

3) Desidua vera

Meliputi lapisan dalam dinding rahim lainnya.


2.3 Diagnosa Kehamilan

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya


hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama
dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai
6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (Saifuddin, 2002).

Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta


perubahan sosial dalam keluarga. Menurut Armi (2006), bahwa :

a. Tanda-tanda dugaan hamil adalah :

1) Amenorea (tidak mendapat haid). Gejala ini sangat penting karena umunnya
wanita hamil tidak dapat haid lagi. Penting diketahui tanggal hari pertama
haid terakhir, supaya dapat ditentukan tuanya kehamilan dan bila persalinan
diperkirakan akan terjadi.

2) Mual dan muntah. Umumnya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan,


keadaan ini sering terjadi pada pagi hari tetapi tidak selalu dan keadaan ini
disebut ”morning sickness”. Dalam batas-batas tertentu keadaan ini masih
fisiologis, tetapi bila terlalu sering dapat mengakibatkan gangguan
kesehatan yang biasa disebut hiperemesis gravidarum.

3) Sering kencing. Keadaan ini terjadi pada kehamilan bulan-bulan pertama


disebabkan uterus yang membesar menekan pada kandung kemih, gejala ini
akan hilang pada trimester kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan gejala
ini akan kembali terjadi karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.

4) Mammae membesar, tegang dan sedikit nyeri. Disebabkan oleh pengaruh


estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara.
Kelenjar Montgomery terlihat lebih membesar (Rustam Mochtar, 1998).

5) Striae dan hiperpigmentasi kulit. Pada pipi, hidung dan dahi tampak deposit
pigmen yang berlebihan yang dikenal dengan cloasma gravidarum. Areola
mammae menghitam. Pada linea alba tampak menjadi lebih hitam.

6) Obstipasi terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh
hormon steroid (Hanifa, 2005).
7) Epulis adalah suatu hipertrofi papilla gingivae. Sering terjadi pada triwulan
pertama (Hanifa, 2005).

8) Varises. Sering dijumpai pada triwulan terakhir. Didapat pada daerah


genetalia eksterna, fossa poplitea, kaki dan betis. Pada multigravida kadang-
kadang varises ditemukan pada kehamilan yang terdahulu, timbul kembali
pada triwulan pertama (Hanifa, 2005).

b. Tanda-tanda kemungkinan hamil adalah :

1) Tanda hegar

Dengan meletakkan 2 jari pada forniks posterior dan tangan lain di dinding
perut diatas simpisis pubis, maka terasa korpus uteri seakan-akan terpisah
dengan serviks ( istmus sangat lembek pada kehamilan). Pada kehamilan 6 –
8 minggu dengan pemeriksaan bimanual sudah dapat diketahui tanda hegar
ini (Hanifa, 2005).

2) Tanda piskacek

Tanda piskacek adalah suatu pembesaran uterus yang tidak rata hingga
menonjol jelas kejurusan uterus yang membesar (uterus dalam keadaan
hamil tumbuh cepat pada tempat implantasinya) (Armi, 2006).

3) Tanda Braxton hicks

Uterus pada saat hamil bila dirangsang mudah berkontraksi. Kontraksi yang
tidak teratur tanpa nyeri disebut kontraksi Braxton Hicks. Adanya kontraksi
Braxton Hicks ini menunjukkan bahwa kehamilan bukan kehamilan ektopik
(Armi, 2006).

4) Tanda ballotement

Pada kehamilan muda (kira-kira 20 minggu) air ketuban jauh lebih banyak
sehingga dengan menggoyangkan uterus atau sekonyong-konyong uterus
ditekan maka janin akan melenting dalam uterus, keadaan inilah yang
disebut dengan ballottement (Hanifa, 2005).

5) Tanda Chadwick adalah warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi
ungu (Hanifa, 2005).
c. Tanda-tanda pasti kehamilan adalah sebagai berikut :

1) Gerakan janin dalam rahim

a) Terlihat atau teraba gerakan janin

b) Teraba bagian-bagian janin

2) Denyut jantung janin

a) Didengar dengan stetoskop laenec, alat kardiotokografi, alat dopler.

b) Dilihat dengan ultrasonografi.

c) Pemeriksaan dengan alat canggih, yaitu rontgen untuk melihat kerangka


janin, ultrasonografi.

Untuk membantu membuat diagnosa kehamilan sedini-dininya dapat


dilakukan beberapa pemeriksaan berdasarkan adanya khoriogonadotropin
(human chorionic gonadotropin = HCG) yang dihasilkan oleh plasenta
(Armi, 2006).

2.4 Perubahan Fisiologis dan Psikologis

a. Perubahan fisiologis ibu hamil

1) Rahim atau uterus

Rahim yang besarnya sejempol atau beratnya 30 gram akan menjadi


1000 gram saat akhir kehamilan (Rustam Mochtar, 1998).

2) Vagina (liang senggama)

Vagina dan vulva akan mengalami peningkatan pembuluh darah karena


pengaruh estrogen sehingga tampak makin merah dan kebiru-biruan.

3) Ovarium

Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang mengandung korpus


luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya
plasenta yang sempurna pada umur kehamilan 16 minggu.
4) Payudara

Payudara menjadi lebih besar, glandula Montgomery makin tampak, areola


payudara makin hiperpigmentasi (menghitam), putting susu makin
menonjol.

5) Sirkulasi darah

Sel darah makin meningkat jumlahnya untuk mengimbangi pertumbuhan


janin dalam rahim. Serum darah (volume darah) meningkat sebesar 25-
30% sedangkan sel darah bertambah sekitar 20% (manuaba, 1998).

6) Berat badan ibu hamil bertambah

Berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 sampai 16,5 kg selama
hamil atau terjadi kenaikan berat badan sekitar 0,5 kg/minggu (Rustam
Mochtar, 1998).

b. Perubahan psikologis

1) Perubahan psikologis trimester I

Segera setelah konsepsi kadar harmon estrogen dan progesterone


kehamilan akan meningkat dan ini akan menyebabkan timbulnya mual dan
muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan menyebabkan membesarnya
payudara. Ibu merasa tidak sehat dan sering kali membenci kehamilannya.
Banyak ibu yang merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan dan
kesedihan. Sering kali biasanya pada awal kehamilannya ibu berharap
untuk tidak hamil.

Pada trimester pertama seorang ibu akan selalu mencari tanda-tanda untuk
lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. Setiap perubahan yang
terjadi pada tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan seksama, karena
perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang
mungkin diberitahukannya pada orang lain atau dirahasiakannya
(PusDikNaKes, 2003).

2) Perubahan psikologis trimester II


Trimester kedua biasanya adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudah
terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman
karena hamil sudah berkurang. Perut ibu belum terlalu besar sehingga
belum dirasakan sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan
mulai dapat menggunakan energi dan pikirannya secara lebih konstruktif.
Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan bayinya dan ibu
mulai merasakan kehadiran bayinya bagi seorang diluar dari dirinya
sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari rasa kecemasan, rasa tidak
nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester pertama dan merasakan
meningkatnya libido.

3) Perubahan psikologis trimester III

Trimester ketiga sering kali disebut periode menuggu dan waspada sebab
pada saat itu ibu merasa tidak sabar menuggu kelahiran bayinya. Seorang
ibu mungkin mulai merasakan takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang
akan timbul pada waktu melahirkan. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan
timbul kembali pada trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya
aneh dan jelek. Disamping itu ibu mulai merasa sedih karena akan
berpisah dengan bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima
selama hamil. Pada trimester inilah ibu memerlukan dukungan dari suami,
keluarga dan bidan.

2.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kehamilan

Ada tiga faktor yang mempengaruhi kehamilan yaitu faktor fisik, faktor
psikologis, dan faktor sosial budaya dan ekonomi.

a. Faktor Fisik

Seorang ibu hamil dipengaruhi oleh status kesehatan dan status gizi tersebut.
Status kesehatan dapat diketahui dengan memeriksakan diri dan
kehamilannya ke pelayanan kesehatan terdekat, puskesmas, rumah bersalin
atau poliklinik kebidanan. Selain itu status gizi ibu hamil juga merupakan
hal yang sangat berpengaruh selama masa kehamilan. Kekurangan gizi tentu
saja akan menyebabkan akibat yang buruk bagi si ibu dan janinnya. Ibu
dapat menderita anemia, sehingga suplai darah yang mengantarkan oksigen
dan makanan pada janinnya akan terhambat, sehingga janin akan mengalami
gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Di lain pihak kelebihan gizi pun
ternyata dapat berdampak yang tidak baik juga terhadap ibu dan janin. Janin
akan tumbuh besar melebihi berat normal, sehingga ibu akan kesulitan saat
proses persalinan.

b. Faktor Psikologis

1) Stess

Stress yang terjadi pada ibu hamil dapat mempengaruhi kesehatan ibu
dan janin. Janin dapat mengalami keterlambatan perkembangan atau
gangguan emosi saat lahir nanti jika stress pada ibu tidak tertangani
dengan baik.

2) Dukungan keluarga

Merupakan andil yang besar dalam menentukan status kesehatan


ibu. Jika seluruh keluarga mengharapkan kehamilan., mendukung
bahkan memperlihatkan dukungannya dalam berbagai hal, maka
ibu hamil akan merasa lebih percaya diri, lebih bahagia dan siap
dalam menjalani kehamilan, persalinan dan masa nifas.

c. Faktor lingkungan sosial, budaya dan ekonomi

Faktor ini mempengaruhi kehamilan dari segi gaya hidup, adat istiadat,
fasilitas kesehatan dan tentu saja ekonomi. Gaya hidup sehat adalah gaya
hidup yang digunakan ibu hamil. Seorang ibu hamil sebaiknya tidak
merokok, bahkan kalau perlu selalu menghindari asap rokok, kapan dan
dimana pun ia berada. Perilaku makan juga harus di perhatikan, terutama
yang berhubungan dengan adat istiadat. Jika ada makanan yang di pantang
adat padahal baik untuk gizi ibu hamil, maka sebaiknya tetap dikonsumsi.
Demikian juga sebaliknya. Yang tak kalah penting adalah personal hygiene.
Ibu hamil harus selalu menjaga kebersihan dirinya, mengganti pakaian
dalamnya setiap kali terasa lembab, menggunakan bra yang menunjang
payudara, dan pakaian yang menyerap keringat.
Ekonomi juga selalu menjadi faktor penentu dalam proses kehamilan yang
sehat. Keluarga dengan ekonomi yang cukup dapat memeriksakan
kehamilannya secara rutin, merencanakan persalinan di tenaga kesehatan
dan melakukan persiapan lainnya dengan baik. Namun dengan adanya
perencanaan yang baik sejak awal, membuat tabungan bersalin, maka
kehamilan dan proses persalinan dapat berjalan dengan baik.

2.6 Kebutuhan Ibu Hamil

a. Kebutuhan ibu hamil trimester I

1) Diet dalam kehamilan

Ibu dianjurkan untuk makan makanan yang mudah dicerna dan makan
makanan yang bergizi untuk menghindari adanya rasa mual dan
muntah begitu pula nafsu makan yang menurun. Ibu hamil juga harus
cukup minum 6-8 gelas sehari.

2) Pergerakan dan gerakan badan

Ibu hamil boleh mengerjakan pekerjaan sehari-hari akan tetapi jangan


terlalu lelah sehingga harus di selingi dengan istirahat. Istirahat yang
dibutuhkan ibu 8 jam pada malam hari dan 1 jam pada siang hari.

3) Hygiene dalam kehamilan

Ibu dianjurkan untuk menjaga kebersihan badan untuk mengurangi


kemungkinan infeksi, kebersihan gigi juga harus dijaga kebersihannya
untuk menjamin pencernaan yang sempurna.

4) Koitus

Pada umumnya koitus diperbolehkan pada masa kehamilan jika


dilakukan dengan hati-hati. Pada akhir kehamilan, sebaiknya
dihentikan karena dapat menimbulkan perasaan sakit dan perdarahan.
Pada ibu yang mempunyai riwayat abortus, ibu dianjurkan untuk
koitusnya di tunda sampai dengan 16 minggu karena pada waktu itu
plasenta telah terbentuk.

5) Ibu diberi imunisasi TT1 dan TT2.


b. Kebutuhan ibu hamil trimester II

1) Pakaian dalam kehamilan

Menganjurkan ibu untuk mengenakan pakaian yang nyaman


digunakan dan yang berbahan katun untuk mempermudah penyerapan
keringat. Menganjurkan ibu untuk tidak menggunakan sandal atau
sepatu yang berhak tinggi karena dapat menyebabkan nyeri pada
pinggang.

2) Nafsu makan meningkat dan pertumbuhan yang pesat, maka ibu


dianjurkan untuk mengkonsumsi protein, vitamin, juga zat besi.

3) Ibu diberi imunisasi TT3.

c. Kebutuhan ibu hamil trimester III

1) Mempersilahkan kelahiran dan kemungkinan darurat

a. Bekerja sama dengan ibu, keluarganya, serta masyarakat untuk


mempersiapkan rencana kelahiran, termasuk mengidentifikasi
penolong dan tempat persalinan, serta perencanaan tabungan untuk
mempersiapkan biaya persalinan.

b. Bekerja sama dengan ibu, keluarganya dan masyarakat untuk


mempersiapkan rencana jika terjadi komplikasi, termasuk :

- Mengidentifikasi kemana harus pergi dan transportasi untuk


mencapai tempat tersebut.

- Mempersiapkan donor darah.

- Mengadakan persiapan financial.

- Mengidentifikasi pembuat keputusan kedua jika pembuat


keputusan pertama tidak ada ditempat.

2) Memberikan konseling tentang tanda-tanda persalinan

a. Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan
teratur.
b. Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena
robekan-robekan kecil pada servik.

b) Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya.

c) Pada pemeriksaan dalam: servik mendatar dan pembukaan telah


ada (Rustam Mochtar, 1998).

2.7 Tujuan Asuhan Kehamilan

Adapun tujuan dari pemeriksaan kehamilan yang disebut dengan Ante Natal Care
(ANC) tersebut adalah :

a. Memantau kemajuan kehamilan, dengan demikian kesehatan ibu dan janin


pun dapat dipastikan keadaannya.

b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental ibu, karena


dalam melakukan pemeriksaan kehamilan, petugas kesehatan (bidan atau
dokter) akan selalu memberikan saran dan informasi yang sangat berguna
bagi ibu dan janinnya.

c. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang


mungkin terjadi selama kehamilan dengan melakukan pemeriksaan pada ibu
hamil dan janinnya.

d. Mempersiapkan ibu agar dapat melahirkan dengan selamat. Dengan


mengenali kelainan secara dini, memberikan informasi yang tepat tentang
kehamilan dan persalinan pada ibu hamil, maka persalinan diharapkan dapat
berjalan dengan lancar, seperti yang diharapkan semua pihak.

e. Mempersiapkan agar masa nifas berjalan normal. Jika kehamilan dan


persalinan dapat berjalan dengan lancar, maka diharapkan masa nifas pun
dapat berjalan dengan lancar.

f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima bayi. Bahwa salah
satu faktor kesiapan dalam menerima bayi adalah jika ibu dalam keadaan
sehat setelah melahirkan tanpa kekurangan suatu apapun.

Tujuan utama ANC adalah untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif
bagi ibu dan bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya dengan ibu,
mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan
kelahiran dan memberikan pendidikan.

Asuhan antenatal penting untuk menjamin agar proses alamiah tetap


berjalan normal selama kehamilan (PusDikNaKes, 2003).

2.8 Kunjungan Antenatal

Standar pelayanan antenatal ada 14 T yaitu:

a. Tanya dan sapa ibu.

b. Timbang BB dan ukur TB.

c. Ukur tekanan darah.

d. Temukan kelainan.

e. Tekan payudara.

f. Ukur TFU.

g. Test Leopold dan DJJ.

h. Test laboratorium.

i. Imunisasi TT.

j. Pemberian tablet Fe.

k. Tingkatkan senam hamil.

l. Tingkatkan pengetahuan.

m. Temu wicara.

Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama


kehamilan yaitu 1 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II, dan 2 kali pada
trimester III (Saifuddin, 2002).

Dengan antenatal care harus diusahakan agar:

a. Wanita hamil sejak awal sampai akhir kehamilan kesehatan fisik maupun
mental.
b. Mengurangi penyulit-penyulit atau kelainan fisik dan psikologis serta
menemukan dan mengobati secara dini.

c. Persalinan berlangsung tanpa kesulitan dan anak yang dilahirkan sehat


serta ibu dalam kondisi sehat pasca persalinan (Armi, 2006).

2.9 Proses Pencapaian Peran Ibu

Menurut teori Rubin mengenai pencapaian peran ibu ada suatu proses dari
aktivitas Taking On, Taking In, dan Letting Go yaitu:

a. Aktivitas Taking On: Mimicry/ meniru dan bermain peran/ role play

Mimicry adalah meniru perbuatan atau sikap orang lain yang menjadi role
model baginya (missal wanita lain yang sedang hamil) dan belajar dari
berbagai sumber tentang hal-hal yang akan dihadapinya nanti, (missal: apa
yang aka terjadi dan bagaimana rasanya melahirkan, atau bagaimana bayi
itu pada masa-masa awal setelah lahir), yang disukai akan diadopsi dan
yang tidak disukai akan dihindari.

b. Aktivitas Taking In: Fantasi dan Introyeksi-Proyeksi-Rejeksi

Dalam fantasi, seorang wanita membayangkan dirinya nanti. Misalnya:


akan seperti apa nanti saat melahirkan, baju apa yang akan dipakaikan ke
bayinya, hubungannya dengan suami dan anggota keluarga lain setelah
persalinan. Fantasi ini memungkinkan si wanita mengembangkan
pemahaman tentang bagaimana ia kan berperilaku.

c. Aktivitas Letting Go: Griefwork

Mereview, mengingat kembali hal-hal yang berhubungan dengan peran


diri sebelumnya dan melepaskan peran yang tidak lagi sesuai atau tidak
memungkinkan lagi dilakukan. Pengalaman, hubungna interpersonal dan
situasi yang berkaitan dengan diri yang lalu dapat actual atau hanya
harapan, menyenangkan atau tidak menyenangkan. Hal ini membantu
melepaskan secara perlahan-lahan kelekatannya dengan “mantan ” dirinya.
()
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Pengkajian
1) BIODATA
Tabel 4.1 Biodata
PASIEN I

Nama Klien Ny. R

Jenis Kelamin Perempuan

Umur 28 tahun

Agama Islam

Pendidikan SMA

Pekerjaan Ibu Rumah Tangga

Suku Bangsa Sunda

Alamat Pemengkang Gunung Sari

Tanggal di Data 09 april 2018

Status Perkawinan Sudah menikah

Penanggung Jawab Ny. Lilis

Dx. Medis G3P3A0 Post Sectio Caesarea atas indikai


(pendarahan)

2) RIWAYAT KESEHATAN
Tabel 4.2 Riwayat Kesehatan
PASIEN I

a. Keluhan utama pandangan kabur yang dirasakan sejak


pukul 14.00.

b. Riwayat P:
Q:
penyakit
R:
sekarang S:
T:

c. Riwayat
penyakit yang
lain
d. Riwayat
kesehatan
keluarga

3) RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU


PASIEN I
Tabel 4.3 Riwayat Kesehatan Masa Lalu
NO. Tahun Keluhan Penolong Tindakan Komplikasi Keadaan
Ab, Prem, kehamilan anak
Aterm, persalinan sekarang
Mati dan nifas

1. 2009 Aterm Bidan Normal Tidak ada Hidup

2. 2013 Aterm Bidan Nomal Tidak ada Hidup

3. 2018 Aterm Dokter Sectio Tidak ada Hidup


Caesarea

PASIEN II
Tabel 4.4 Riwayat Kesehatan Masa Lalu PASIEN II
NO. Tahun Keluhan Ab, Penolong Tindakan Komplikasi Keadaan
Prem, Aterm, kehamilan anak
Mati persalinan sekarang
dan nifas

1. 2013 Aterm Bidan Normal Tidak ada Hidup


2. 2018 Aterm Dokter Sectio Tidak ada Hidup
Caesarea

4) RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG


PASIEN I
1. HPHT : 3 Juli 2017
2. PNC : 3 x di bidan
3. Tanggal persalinan : 9 April 2018
4. Keluhan selama kehamilan : Pusing Mual Muntah
5. Masalah kesehatan umum : Tidak ada masalah

PASIEN II

1. HPHT : 7 Juli 2018


2. PNC : 3 x di bidan
3. Tanggal persalinan : 12 April 2018
4. Keluhan selama persalinan : Muntah - muntah
5. Masalah kesehatan umum : Tidak ada masalah

5) RIWAYAT KONTASEPSI
Tabet 4.5 Riwayat Kontrasepsi
PASIEN I PASIEN II
1. Kontrasepsi yang lalu Pil KB Pil KB
2. Sebab berhenti Ingin mempunyai anak -
kembali
3. Rencana penggunaan KB Suntik KB Steril
alat KB

6) RIWAYAT PERSALINAN
Tabel 4.6 Riwayat Persalinan
PASIEN I
1. Tanggal Persalinan 9 April 2018
2. Tipe persalinan Sectio Caesarea
3. Lama persalinan 50 menit
4. Jumlah 700 ml
perdarahan
5. Perawatan dan Cairan RL 20 tpm, injek
pengobatan yang Amoxcilin 3 x 500 gram,
di berikan Keterolac 2 x 1
6. Penyulit Perdarahan, Partus tak
persalinan maju
7. Jenis keamin Jenis kelamin perempuan
bayi : L/P BB BB lahir : 2600 gram
lahir......gram
8. APGAR Score 1 menit : 8

5 menit : 9

10 menit : 10

7) PEMERIKSAAN FISIK
Tabel 4.7 Keadaan Post Partum
PASIEN I
1. Keadaan umum Baik
2. Tanta – tanda vital
- Tekanan darah
- Denyut nadi 120/70 mmHg
- Pernapasan
- Temperature 79 x / menit

21 x / menit

37,6 °C
3. Kepala
a. Rambut
Penyebaran rambut
merata, warna hitam,
bersih.

b. Mata
Terlihat kantung mata
terlihat hitam dan tebal
sepert mata panda,
kelopak mata terlihat
sayu.
c. Hidung
Hidung simetris, tidak
ada secret, tidak ada
sinus, tidak ada
pergerakan cuping
hidung, penciuman baik.

Bibir simetris, tidak ada


stomatitis, tidak sianosis,
d. Mulut
warna mukosa merah
muda.

e. Telinga Simetris antara kanan dan


kiri, tidak terdapat
serumen, tidak ada lesi,
pendengaran baik.

Simetris, tidak ada


f. Leher
pembesaran kelenjar
tyroid, tidak ada oedema.
4. Buah dada
- Konsistensi
- Puting susu Kenyal
- ASI / Colostrum
- Kelainan Menonjol keluar
- Kebersihan
Belum keluar

Tidak ada

Bersih
5. Pernafasan Respirasi : 21 x permenit,
bunyi nafas vasikuler,
tidak ada suara tambahan.
6. Kardiovaskuler Suara jantung reguler, Bj
lub dub, tidak ada suara
tambahan.
7. Abdomen
a. Distasis rectum
abdomin Teraba jarak antara kanan
dan kiri 2 cm, simetris,
terdapat luka jahitan.
b. Fundus uteri
- Tinggi
- Kontraksi
1 jari di atas pusat

Baik
8. Ekstremitas bawah
Oedema
Varises Tidak terdapat oedema
Human sign
Terdapat varises

Human sign negative


9. Alat reproduksi
Lochea
- Warna
- Banyaknya
- Bau Warna kemerahan

Perineum 1/3 bagian pampers

Baunya khas / amis

Haemmoroid Tidak ada luka pada


perineum

Tidak ada hemoroid

8) KEMAMPUAN PERAWATAN SENDIRI


Tabel 4.8 Kemampuan Perawatan Sendiri
PASIEN I
Peawatan Buah Dada Pasien memahami cara
perawatan buah dada
setelah di beri penjelasan.
Perawatan Perineum Pasien memahami cara
merawat perineum
Vulva Hygiene Pasien memahami dan
mampu melakukan vulva
hygiene.
Perawatan Bayi Pasien mampu
melakukan perawatan
bayi pada bayinya

9) DATA PENUNJANG
1. Pemeriksaan Khusus
Tabel 4.9 Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan Klien 1 Nilai normal
Pemeriksaan Hemoglobin : 9.70 g/dL 12.00 – 15.30
darah
Leukosit : 17.300.00 /uL 4.400.00 – 11.300.00

Hematokrit : 27.90 % 35.00 – 47.00

Trombosit : 256.00.00 /uL 140.000.00 – 440.000.00

GDS : 70,00 Normal : <100

Pre Dm : 100 – 125

Dm : > 126 < 200

Rendah < 40

2.2 Analisa Data


Tabel 4.10 Analisa Data
NAMA DATA ETIOLOGI MASALAH
PASIEN
Ny. M Ds : pasien mengeluh sulit Sectio Caesarea Gangguan pola
tidur di karenakan nyeri pada tidur b.d nyeri
sayatan post sectio caesara dan kondisi
dan lingkungan yang berisik, pasca operasi
pasien tidak tidur selama 2 Luka post oprasi
hari sejak menjelang
persalinan, pasien pasien
tidak tidur hingga
mengakibatkan pusing dan Jaringan terputus
nafsu makan berkurang

Do : pasien tampak lesu,


konjungtiva anemis, terdapat
lingkar hitam pada area mata, Merangsang area sensorik
pasien tampak kurang
nyaman

TD : 120/70 mmHg

Nadi : 79 x / menit Gangguan rasa nyaman

Resprasi : 21 x / menit

Suhu : 37,6 °C
Nyeri
Pasien terlihat gelisah, porsi
makan habis ½ porsi makan

Psikologi

Penambangan anggota baru


Bayi menangis

Gangguan pola tidur


Ny. S Ds : pasien mengeluh Sectio Caesarea Gangguan pola
kesulitan tidur dikarenakan tidur b.d nyeri
nyeri pada sayatan post sectio pada kondisi
caesarea, pasien tidak tidur pasca operasi
selama 1 hari setelah Luka post oprasi
persalinan, pasien tidak tidur
hingga mengakibatkan
pusing, terbangun tiap 2 jam
saat tidur. Jaringan terputus
Do : pasien tampak lesu,
terdapat kantung mata yang
tebal, tampak lemas dan
kurang nyaman Merangsang area sensorik
TD : 110/80 mmHg

Nadi : 86 x / menit

Respirasi : 20 x / menit
Gangguan rasa nyaman
Suhu : 36,0 °C

Pasien hanta memakan roti


Nyeri
Psikologi

Penambangan anggota baru

Bayi menangis

Gangguan pola tidur

2.3 Diagnosa Keperawatan


Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri dan kondisi pasca
operasi

2.4 Intervensi Keperawatan

BAB IV

PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo. (2006). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.

Taylor, C.M. (2010). Diagnosis Keperawatan Dengan Rencana Asuhan, Edisi


10, Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai