DISUSUN OLEH:
NURUL AZVIAH
WULANDARI MOILI
FADHLURRAHMAN RAMADHAN
DOSEN PENGAMPUH:
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Yang sudah boleh memberi kesempatan
kepada kami untuk menyusun makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini jika seandainya kita sekalian mendapat kesalahan penulisan
kata, ataupun ada kata yang kurang berkenan kami mohon di maafkan karena kami hanyalah
manusia biasa yang tak luput dari salah. Terima Kasih.
DAFTAR ISI
JUDUL.................................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG…………………………..……………………………………….…..4
BAB II..................................................................................................................................................5
KONSEP MEDIS.................................................................................................................................5
A. DEVINISI………...……………………………………………………...................…5
1. PENGERTIAN PERSALINAN LEWAT WAKTU (SER .........................................5
2. ETIOLOGI SEROTINUS........................................................................................5
3. MANIFESTASI KLINIS.................................................................................................6
4. PATOFISIOLOGI...........................................................................................................7
5. KOMPLIKASI SEROTINUS.........................................................................................7
6. PENATALAKSANAAN SEROTINUS.........................................................................8
BAB III...............................................................................................................................................10
A. KONSEPASUHAN KEPERAWATAN…………………………………………………..10
1. PENGKAJIAN……………………………………………………………………….10
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN…………………………………………………….10
3. INTERVENSI………………………………………………………………………..10
4. IMPLEMENTASI…………………………………………………………………...10
5. EVALUASI..................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kehamilan merupakan proses perubahan fisiologis pada daur kehidupan wanita yang
lazim terjadi pada setiap wanita. Sebagian wanita, terutama yang memiliki kondisi
kesehatan yang kronik atau komplikasi lainnya, kehamilan menjadi sesuatu yang
berisiko tinggi atau berbahaya (Suririnah, 2008). Salah satu komplikasi kehamilan
yang berbahaya bagi ibu dan janin adalah kehamilan serotinus. Serotinus adalah
kehamilan dengan usia kehamilan telah lebih dari 42 minggu lengkap mulai dari hari
menstruasi pertama (Manuaba, 2007). Kehamilan lewat waktu adalah kehamilan
serotinus, prolonged pregnancy, atau post-term pregnancy (Manuaba, 2009).
Menurut Sulaiman (dalam Oktriani (2013)) menyatakan bahwa salah satu penyebab
kehamilan serotinus adalah primigravida muda dan primigravida tua atau pada
grandemultiparitas dimana kematian perinatalnya 2-3 kali lebih besar dari bayi yang
cukup bulan. Penyebab kehamilan serotinus belum diketahui secara pasti. Namun
secara teoritis hal ini dihubungkan dengan perubahan pengaturan hormonal saat
awitan persalinan.
BAB II
KONSEP MEDIS
Menurut Manuaba (2009), kehamilan lewat waktu atau yang disebut juga
kehamilan serotinus, prolonged pregnancy, atau post-term pregnancy adalah
kehamilan dengan usia kehamilan telah lebih dari 42 minggu lengkap mulai dari
hari menstruasi pertama.
WHO, dalam Kemenkes RI (2013) mendefinisikan kehamilan serotinussebagai
kehamilan dengan usia kehamilan lebih dari 42 minggu penuh (294 hari) terhitung
sejak hari pertama haid terakhir.
Kehamilan serotinus (sering disebut juga kehamilan lebih bulan, atau
kehamilan memanjang atau lewat bulan) merupakan kehamilan dengan waktu
yang memanjang melebihi akhir minggu 42 gestasi, atau 294 hari dari hari
pertama periode menstruasi terakhir (Lowdermik, Perry, Cashion, 2012)
Kehamilan serotinus lebih sering terjadi pada primigravida muda dan
primigravida tua atau pada grandemultiparitas. Kehamilan serotinus sebagian akan
menghasilkan keadaan neonatus dengan dysmaturitas.Kematian perinatalnya 2-3
kali lebih besar dari bayi yang cukup bulan (Sastrawinata, 2010).
Jadi kehamilan serotinus adalah kehamilan dengan usia kehamilan yang
melebihi 42 minggu atau 294 hari dari hari pertama haid terakhir
B. ETIOLOGI
a. Faktor potensial
Adanya hormon adrenokortikotropik (ACTH) pada fetus atau defisiensi enzim
sulfatase plasenta. Kelainan sistem saraf pusat pada janin sangat berperan,
misalnya pada keadaan anensefal.
b. Semua faktor yang mengganggu mulainya persalinan baik faktor ibu, plasenta
maupun anak. Kehamilan terlama adalah 1 tahun 24 hari yang terjadi pada
keadaan dengan anensefal.
C. MANIFESTASI KLINIK
PENGKAJIAN
Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dari semua yang
berkaitan dengan kondisi klien. Untuk memperoleh data dapat dilakukan dengan cara
anamnesa, pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda-tanda vital,
pemeriksaan khusus dan pemeriksaan penunjang. Pada langkah ini merupakan langkah awal
yang akan menentukan langkah berikutnya, sehingga kelengkapan data sesuai dengan kasus
yang dihadapi akan menentukan proses interpretasi yang benar atau tidak dalam tahap
selanjutnya, sehingga dalam pendekatan ini harus yang komprehensif meliputi data subjektif,
objektif, dan hasil pemeriksaan sehingga dapat menggambarkan kondisi atau masalah klien
yang sebenarnya.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial berdasarkan
rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan
antisipasi bila memungkinkan dilakukan pencegahan sambil mengawasi pasien bidan bersiap-
siap bila masalah potensial benar-benar terjadi
INTERVENSI
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah teridentifikasi dari
kondisi atau masalah klien, tapi juga dari kerangka pedoman antisipasi kepada klien tersebut,
apakah kebutuhan perlu konseling, penyuluhan dan apakah pasien perlu dirujuk karena
masalah-masalah yang berkaitan dengan masalah kesehatan lain. Pada langkah ini tugas
bidan adalah merumuskan rencana asuhan sesuai dengan hasil pembahasan rencana bersama
klien, keluarga, kemudian membuat kesepakatan bersama sebelum melaksanakannya.
IMPLEMENTASI
Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan dapat dilaksanakan
secara efisien seluruhnya oleh bidan, dokter dan tim kesehatan lain
EVALUASI
Pada langkah ke VII ini melakukan evaluasi hasil dari asuhan yang telah diberikan meliputi
pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan
diagnosa atau masalah.
a) Subjektif (S)
1) Menggambarkan pendokumentasian pengumpulan data klien melalui anamnesa.
2) Tanda gejala subjektif yang diperoleh dari hasil bertanya pada klien, suami atau
keluarga (identitas umum, keluhan, riwayat menarche, riwayat KB, riwayat penyakit
keluarga, riwayat penyakit keturunan, riwayat psikososial, pola hidup).
b) Objektif (O)
2) Tanda gejala objektif yang diperoleh dari hasil pemeriksaan (keadaan umum, vital
sign, fisik, pemeriksaan dalam, laboratorium dan pemeriksaan penunjang,
pemeriksaan dengan inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi)
3) Data ini memberi bukti gejala klinis klien dan fakta yang berhubungan dengan
diagnosa.
c) Assesment (A)
1) Masalah atau diagnosa yang ditegakkan berdasarkan data atau informasi subjektif
maupun objektif yang dikumpulkan atau disimpulkan.
a. Diagnosa/masalah
d) Planning (P)
http://repository.unumus.ac.id