OBSTETRI
Oleh :
Atika Kabila
Febriyani Chania A
Nadia Yulianda
Reskha Yuliana
Dosen :
2021
i
KATAPENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
karunia dan rahmatnya kami bisa menyelesaikan makalah Kehamilan Lewat Waktu ini
dengan baik walapun masih banyak kekurangan didalamnya. Serta kami juga berterima kasih
kepada Bapak dr. H. Erman Ramli, Sp.OG selaku dosen matakuliah Obstetric yang sudah
memberikan kepercayaan menyelesaikan tugas ini. Kami sangat berharap makalah ini akan
bermanfaat dalam rangka menambah pengetahuan juga wawasan kita. Kami pun menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, skami mengharapkan adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah
yang sudah kami buat dimasa yang akan datang, mengingat tak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................2
C. Tujuan...............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Defenisi ............................................................................................................3
B. Etiologi..............................................................................................................3
E. Diagnosa............................................................................................................4
G. Penatalaksanaan................................................................................................5
B. Saran.................................................................................................................7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan lewat tanggal atau postdate pregnancy adalah kehamilan yang terjadi lebih
lama daripada tanggal taksiran persalinan (Alexander, 2000). Postdate pregnancy terjadi
dalam jangka waktu >40 minggu sampai dengan 42 minggu (Berkowitz, 2008). Kehamilan
lebih dari 41 minggu yang belum menunjukan tanda-tanda persalinan akan berlanjut menjadi
kehamilan lewat bulan (posterm). Kehamilan posterm merupakan kehamilan yang
berlangsung lebih atau sama dari 42 minggu (294 hari) sejak awal periode haid yang diikuti
oleh ovulasi 2 minggu kemudian. Menurut Cunningham (2014), Angka kejadian kejadian
kehamilan posterm yang dilaporkan bervariasi antara 4–14% dari semua kehamilan dengan
rata–rata 10% (Cunningham et al, 2014).
Melihat komplikasi yang dapat terjadi pada kehamilan postdate, diperlukan usaha-usaha
untuk mencegah kehamilan postdate. Salah satunya dengan mencari faktor-faktor yang dapat
menyebabkan terjadinya kehamilan postdate walaupun sampai saat ini penyebab terjadinya
1
kehamilan postdate belum diketahui dengan jelas (Norwitz, 2002). Secara umum teori-teori
tersebut menyatakan kehamilan postdate terjadi karena adanya gangguan terhadap timbulnya
persalinan, sedangkan timbulnya persalinan sendiri sampai sekarang belum diketahui dengan
jelas. Beberapa teori telah dicoba untuk menjelaskan terjadinya persalinan yaitu teori
oksitosin, teori progesteron, teori kortisol janin, teori prostaglandin, struktur uterus, nutrisi,
sirkulasi dan syaraf, mekanisme penurunan kepala janin (Cunningham et al, 2014).
B. Rumusan Masalah
7. Bagaimana penatalaksanaannya ?
C. Tujuan
7. Mengetahui penatalaksanaannya
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Kehamilan lewat waktu atau postmatur adalah kehamilan yang berlangsung lebih dari
294 atau 42 minggu lengkap sejak dari pertama haid terakhir. Kira-kira 10% kehamilan
berlangsung terus sampai 42 minggu, 4% berlanjut sampai usia 43 minggu.
Lamanya kehamilan normal adalah sekitar 37-42 minggu, dan tanggal perkiraan
persalinan adalah saat mencapai 40 minggu atau 280 hari dari hari pertama periode
menstruasi terakhir. Hamil cukup bulan (atterm)= 40 minggu jika penghitungan dilakukan
dari hari pertama haid terakhir = HPHT (Last Menstrual Periode =LMP) atau 38 minggu jika
didasarkan ovulasi ((EDC). Waktu ovulasi tidak selalu sama pada setiap wanita, maka secara
praktikal dipakai cara yang pertama (Cukup bulan = 40 minggu = 280 hari).
B. Etiologi
1. Hormonal, yaitu kadar progesteron tidak cepat turun walaupun kehamilan telah cukup
bulan sehingga kepekaan uterus terhadap oksitosin berkurang.
2. Herediter, karena post naturitas sering dijumpai pada suatu keluarga tertentu
3. Kadar kortisol pada darah bayi yang rendah sehingga disimpulkan kerentanan akan
stress merupakan faktor tidak timbulnya His
4. Kurangnya air ketuban
5. Insufiensi plasenta
Permasalahan kehamilan lewat waktu adalah plasenta tidak sanggup memberikan nutrisi
dan pertukaran CO2/O2 sehingga mempunyai risiko asfiksia samSpai kematian adalam
rahim. Makin menurunnya sirkulasi darah menuju sirkulasi plasenta dapat mengakibatkan :
3
Stadium I
Kulit menunjukkan kehilangan verniks kaseosa dan maserasi berupa kulit kering,
rapuh dan mudah mengelupas.
Stadium II
Gejala di atas disertai pewarnaan mekonium (kehijauan) pada kulit
Stadium III
Terdapat pewarnaan kekuningan pada kuku, kulit dan tali pusat
Tanda bayi Postmatur (Manuaba, Ida Bagus Gde, 1998)
E. Diagnosa
1. Bila tanggal HPHT di catat dan diketahui wanita hamil, diagnosis tidak sukar
2. Bila wanita tidak tahu, lupa atau tidak ingat, atau sejak melahirkan yang lalu tidak
dapat haid dan kemudian menjadi hamil, hal ini akan sukar memastikannya. Hanyalah
dengan pemeriksaan antenatal yang teratur dapat diikuti tinggi dan naiknya fundus
uteri, mulainya gerakan janin dan besarnya janin dapat membantu diagnosis.
3. Pemeriksaan berat badan diikuti, kapan menjadi berkurang, begitu pula lingkaran
perut dan jumlah air ketuban apakah berkurang.
4. Pemeriksaan rontgenologik, dapat dijumpai pusat-pusat penulangan pada bagian distal
femur, bagian proksimal tibia, tulang kuboid, diameter bipariental 9,8 cm atau lebih.
5. USG : ukuran diameter bipariental, gerakan janin dan jumlah air ketuban
6. Pemeriksaan sitologik air ketuban : air ketuban diambil dengan amniosentesis, baik
transvaginal maupun transabdominal. Air ketuban akan bercampur lemak dari sel-sel
kulit yang dilepas janin setelah kehamilan mencapai lebih dari 36 minggu. Air
ketuban yang diperoleh dipulas dengan sulfat biru nil maka sel-sel yang mengandung
lemak akan berwarna jingga. Bila :
Melebihi 10% : kehamilan di atas 36 minggu
Melebihi 50% : kehamilan di atas 39 minggu
7. Amnioskopi : melihat derajat kekeruhan air ketuban, menurut warnanya karena
dikeruhi mekonium.
8. Kardiotografi : mengawasi dan membaca DJJ, karena insufiensi plasenta
9. Uji Oksitosin (stress test) : yaitu dengan infus tetes oksitosin dan diawasi reaksi janin
terhadap kontraksi uterus. Jika ternyata reaksi janin kurang baik, hal ini mungkin
janin akan berbahaya dalam kandungan.
10. Pemeriksaan kadar estriol dalam urin
11. Pemeriksaan PH darah kepala janin
12. Pemeriksaan sitologi vagina
Terhadap ibu : partus lama, kesalahan letak, insersia uteri, perdarahan postpartum.
1. Terhadap janin : jumlah kematian janin/bayi pada kehamilan 43 minggu 3 kali lebih
besar dari kehamilan 40 minggu, karena postmaturitas akan menambah bahaya pada
janin. Pengaruh post maturitas pada janin bervariasi : berat badan janin dapat
4
bertambah besar, tetp, dan ada yang berkurang, sesudah kehamilan 42 minggu. Ada
pula yang bisa terjadi kematian janin dalam kandungan. Bayi besar dapat
menyebabkan disproporsi sefalopelvik. Oligohidramnion dapat menyebabkan
kompresi tali pusat, gawat janin sampai bayi meninggal. Keluarnya mekoneum yang
dapat menyebabkan aspirasi mekoneum.
G. Penatalaksanaan
1. Setelah usia kehamilan > 40-42 minggu yang penting adalah monitoring janin sebaik-
baiknya.
2. Apabila tidak ada tanda-tanda insufisiense plasenta, persalinan spontan dapat
ditunggu dengan pengawasan ketat
3. Lakukan pemeriksaan dalam untuk menilai kematangan serviks, kalau sudah matang
boleh dilakukan induksi persalinan dengan atau tanpa amniotomi.
4. Riwayat kehamilan yang lalu ada kematian janin dalam rahim
5. Terdapat hipertensi, pre-eklampsia
6. Kehamilan ini adalah anak pertama karena infertilitas
7. Pada kehamilan > 40-42 minggu
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kehamilan lewat waktu atau postmatur adalah kehamilan yang berlangsung lebih dari
294 atau 42 minggu lengkap sejak dari pertama haid terakhir. Kira-kira 10%
kehamilan berlangsung terus sampai 42 minggu, 4% berlanjut sampai usia 43 minggu.
B. Saran
Jika dalam penulisan makalah ini terdapat kekurangan dan kesalahan, saya mohon maaf.
Untuk itu saya mengahrapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar saya dapat
membuat makalah yang lebih baik di kemudian hari.