Anda di halaman 1dari 10

Makalah

“deteksi dini kehamilan perdarahan kehamilan muda dan lanjut”

Asuhan Kebidanan Kehamilan

Disusun Oleh:

Nama : Hesti Arta Mefia

Nim : 204210411

Dosen Pembimbing : Rosa Mesalina SST.,MKM

DIII KEBIDANAN BUKITTINGGI

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

TP. 2020/2021

1
Kata Pengantar

Bismillaahirrahmanirrahim….

Puji syukur kehadirat Allah, karena rahmat dan kasih sayang Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah asuhan kehamilan kebidanan tepat pada waktunya.

Adapun tujuan penulisan dari makalah yang berjudul deteksi dini kehamilan ini
adalah memenuhi tugas dari mata kuliah asuhan kebidanan. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan bagi pembaca dan penulis.

Pada kesempatan ini, penulis berterimaksih kepada dosen pembimbing, keluarga


tercinta, dosen Poltelkkes Kemenkes Padang dan teman-teman sehingga makalah ini dapat
terwujud.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kesalahan. Oleh
karena itu, penulis sangat menunggu ketersediaan pembaca untuk memberi kritik dan saran
yang membangun bagi makalah asuhan kebidanan ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat.

Bukittinggi, 10 mei 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..………………………………………………………………………………………………………………2

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………………………3

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang………………………………………………………………………………………………………………4
2. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………………………………………4

BAB II PEMBAHASAN

1. Definisi……………………………………………………………………………………………………………………….....5
2. Etiologi……………………………………………………………………………………………………………………………5
3. Faktor Predisposisi………………………………………………………………………………………………………….5
4. Gejala Klinis……………………………………………………………………………………………………………………5
5. Komplikasi……………………………………………………………………………………………………………………..6
6. Penatalaksanaan……………………………………………………………………………………………………………6
7. Upaya Pencegahan………………………………………………………………………………………………………..8

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………………………….9

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………….......................................10

BAB I

3
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Perdarahan obstetric yang terjadi pada kehamilan trimester ketiga dan yang terjadi
setelah anak plasenta lahir pada umumnya adalah perdarahan yang berat, dan jika tidak
segera mendapatkan penanganan yang cepat bisa mendatangkan syok yang fatal. Salah
satu penyebabnya adalah plasenta previa. (Wiknjosastro, 2008)
Berdasarkan laporan World Health Organization, 2008 angka kematian ibu di dunia
pada tahun 2005 sebanyak 536.000. Kematian ini dapat disebabkan oleh 25%
perdarahan, 20% penyebab tidak langsung, 15% infeksi, 13% aborsi yang tidak aman,
12% eklampsi, 8% penyulit persalinan, dan 7% penyebab lainnya.
Perdarahan yang terjadi pada kehamilan muda disebut abortus sedangkan pada
kehamilan tua disebut perdarahan antepartum. Yang termasuk perdarahan antepartum
adalah plasenta previa, solusio plasenta, rupture uteri. Plasenta Previa adalah plasenta
yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian
atau seluruh ostium uteri internum. (Nugroho, 2012)
30% kematian ibu karena masalah obstetri 1. Pendarahan 24,8% 2. Infeksi 14,9% 3.
Eklamsia 12,9% 4. Partus tak maju/distosia 6,9% 5. Abortus 12,9% 6. Lain-lain 7,9 %
2. Rumusan Masalah
a. Definisi
b. Etiologi
c. Faktor Predisposisi
d. Gejala Klinis
e. Komplikasi
f. Penatalaksanaan
g. Upaya Pencegahan

BAB II

4
PEMBAHASAN

1. Definisi
Deteksi dini adalah usaha-usaha untuk mengetahui ada tidaknya kelainan atau
kerusakan fisik atau gangguan perkembangan mental atau perilaku anak yang
menyebabkan kecacatan secara dini dengan menggunakan metode perkembangan anak.
Deteksi dini kehamilan adalah kegiatan yang dilakukan untuk menemukan
ibu hamil yang mempunyai faktor risiko dan komplikasi kehamilan.
2. Etiologi
Etiologi merupakan studi yang mempelajari tentang sebab dan asal muasal. Kata
tersebut berasal dari bahasa Yunani αἰτιολογία, aitiologia, yang artinya "menyebabkan".
Etiologi adalah studi tentang penyebab penyakit. Dengan epidemiologi bisa
menjelaskan etiologi satu penyakit atau sekelompok penyakit.
etiologi perdarahan pada kehamilan
- Kehamilan paritas tinggi
- Usia relatif tua > 30 tahun
- Blastokista menempel di SBR - Radang/ bekas operasi
- Perokok berat
3. Faktor Predisposisi
Faktor Predisposisi adalah faktor yang mencakup pengetahuan dan sikap masyarakat
terhadap kesehatan, tradisi dan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal yang
berkaitan dengan kesehatan, sistem nilai yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan,
tingkat sosial ekonomi dan sebagainya.
4. Gejala Klinis
Deteksi dini gejala dan tanda bahaya selama kehamilan merupakan upaya terbaik
untuk mencegah terjadinya gangguan yang serius terhadap kehamilan ataupun
keselamatan ibu hamil. Faktor predisposisi dan adanya penyulit penyerta sebaiknya
diketahui sejak awal sehingga dapat dilakukan berbagai upaya maksimal untuk 14
mencegah gangguan yang berat baik terhadap kehamilan dan keselamatan ibu maupun
bayi yang dikandungnya.
Gejala klinis perdarahan ;
- Terjadi pada akhir trumester-2 keatas

5
- Perdarahan Spontan dan tidak sakit
- Warna darah merah segar

- Perdarahan berulang
- Pada plasenta letak rendah perdarahan terjadi pada proses persalinan

- Bagian janin terbawah masih tinggi


5. Komplikasi
komplikasi perdarahan kehamilan :
- HIS - plasenta lepas - perdarahan
- Sering terjadi plasenta inkreta atau perkreta – perforasi – perdarahan
- SBR yang tipis dan tidak dapat kontraksi – perdarahan
- Kelainan letak janin
- Prematur/ gawat janin
- Anemia - D.I.C
6. Penatalaksanaan
Penanganan perdarahan post partum sekunder yang dilakukan dalam 2 komponen,
yaitu:
(1) resusitasi dan penanganan perdarahan obstetri serta kemungkinan syok hipovolemik
- Kehilangan 1 L darah perlu penggantian 4-5 L kristaloid, karena sebagian besar
cairan infus tidak tertahan di ruang intravasluler, tetapi terjadi pergeseran ke
ruang interstisial. Perdarahan post partum > 1.500 mL pada wanita yang saat
hamilnya normal, cukup dengan infus kristaloid jika penyebab perdarahan dapat
tertangani.
- Bila dibutuhkan cairan kristaloid dalam jumlah banyak (>10 L), dapat
dipertimbangkan pengunaan cairan Ringer Laktat.
- Cairan yang mengandung Dekstrosa, seperti D 5% tidak memiliki peran pada
penanganan perdarahan post partum.
- Transfusi Darah diberikan bila perdarahan masih terus berlanjut melebihi 2.000
mL atau pasien menunjukkan tanda-tanda syok walaupun telah dilakukan
resusitasi cepat.Tujuan transfusi memasukkan 2-4 unit PRC untuk menggantikan
pembawa oksigen yang hilang dan untuk mengembalikan volume sirkulasi
- PRC bersifat sangat kental yang dapat menurunkan jumlah tetesan infus, diatasi
dengan menambahkan 100 mL NS pada masing-masing unit. Jangan

6
menggunakan cairan Ringer Laktat untuk tujuan ini karena kalsium yang
dikandungnya dapat menyebabkan penjendalan
- Pengangkatan kaki dapat meningkatkan aliran darah balik vena sehingga dapat
memberi waktu untuk menegakkan diagnosis dan menangani penyebab
perdarahan.
- Perlu pertimbangkan pemberian oksigen
(2) Penatalaksaaan perdarahan post partum sekunder
Penatalaksanaan yang tepat dapat diberikan pada diagnosa yang dapat anda pelajari
dibawah ini.
- Teruskan pemijatan uterus
- Pemberian uterotonika (oksitosin)
- Jika perdarahan terus berlangsung, Pastikan placenta lengkap, Jika terdapat
tanda sisa placenta keluarkan
- Jika perdarahan terus berlangsung dan tindakan diatas sudah diberikan, tindakan
yang dapat dilakukan adalah seperti berikut ini:
a. kompresi bimanual internal
1) Masukkan tangan secara obsterik kedalam lumen vagina, ubah
menjadikepalan dan letakkan dataran punggung jari telunjuk hingga
kelingking pada forniks anterior dan dorong segmen bawah uterus ke
kranioanterior Upayakan tangan luar mencakup bagian belakang corpus uteri
sebanyak mungkin
2) Lakukan kompresi uterus dengan mendekatkan telapak tangan luar dan
kepalan tangan dalam
b. Tetap berikan tekanan sampai perdarahan berhenti dan uterus berkontraksi.
Jika uterus sudah mulai berkontraski, pertahankan dengan baik secara
perlahan lepaskan tangan dan pantau ibu secara ketat
c. Jika uterus tidak berkontrasi setelah 5 menit. Lakukan Kompresi bimanual
eksternal (oleh asisten/keluarga)
d. Berikan ergometrin 0,2 mg IM, pasang infus dengan 20 unit oksitosin dalam 1
L cairan IV (NaCl atau Ringer Laktat) 60 tetes permenit berjalan baik dan metil
ergometri 0,4 mg, tambahkan misoprostol jika diperlukan.
- Raba pulsasi arteri femoralis pada lipat paha

7
- Kepalkan tangan kiri dan tekankan bagian punggung jari telunjuk hingga
kelingking pada umbilicus kearah kolumna vertebralis dengan arah tegak lurus
- Dengan tangan yang lain, raba pulsasi arteri femoralis untuk mengetahui cukup
tidaknya kompresi :
a. Jika pulsasi masih teraba, artinya tekanan kompresi masih belum cukup
b. Jika kepalan tangan mencapai aorta abdominalis, maka pulsasi arteri
femoralis akanberkurang/terhenti
c. Jika perdarahan pervaginam berhenti, pertahankan posisi tersebut dan
pemijatan uterus (dengan bantuan asisten) hingga uterus berkontraksi
dengan baik
- Jika perdarahan masih lanjut : Lakukan rujukan dengan prosedur BAKSO (Bidan –
Alat – Kendaraan – Surat Rujukan – Obat yang dibutuhkan )
7. Upaya Pencegahan
1) Rutin Melakukan Pemeriksaan Kehamilan
Caranya memang terbilang sederhana. Namun, rutin melakukan pemeriksaan
kehamilan secara berkala, bisa menjadi cara jitu untuk mencegah terjadinya
perdarahan postpartum. Di sini dokter kandungan akan melakukan berbagai
pemeriksaan. 
2) Jauhi Faktor Risiko yang Memicunya
perdarahan postpartum bisa dipicu banyak faktor. Mulai dari indeks massa tubuh
yang berlebih atau obesitas, anemia, kadar kolesterol yang tinggi, hingga
preeklamsia. Oleh sebab itu, hindarilah beragam hal atau kondisi yang bisa memicu
kondisi di atas.

BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN

8
Perdarahan yang terjadi pada kehamilan muda disebut abortus sedangkan pada
kehamilan tua disebut perdarahan antepartum. Yang termasuk perdarahan antepartum
adalah plasenta previa, solusio plasenta, rupture uteri. Plasenta Previa adalah plasenta
yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian
atau seluruh ostium uteri internum.

DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.ums.ac.id/25869/2/BAB_I.pdf
https://pspk.fkunissula.ac.id

9
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Asuhan-
Kegawatdaruratan-Maternal-Neonatal-Komprehensif.pdf
https://www.halodoc.com/artikel/sebelum-terlambat-cegah-perdarahan-
postpartum-dengan-cara-ini
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2239/3/CHAPTER%202.pdf

10

Anda mungkin juga menyukai