Anda di halaman 1dari 9

Air Ketuban

Air ketuban atau cairan amnion adalah cairan yang terdapat dalam ruangan yang diliputi
selaput janin. Sewaktu dalam kandungan janin / bayi 'berenang' dalam air ketuban. Bobot
jenis cairan ini sekitar 1.080.Makin tua kehamilan, makin turun berat jenisnya, hingga
menjadi 1.025-1.010.
Fisiologi air ketuban, Jumlah normal air ketuban :
Pada Primigravida : 1 lite
Pada Multigravida : 1,5 liter
Paling banyak masih dalam batas 2 literWarna air ketuban putih kekeruhan karena adanya
lanugo dan vernik caseosa. Asal air ketuban : Fetal urine, Transudasi dari darah ibu, Sekresi
dari epitel amnion, A mixedorigin

Fungsi air ketuban, air ketuban berfungsi antara lain untuk :


- Sebagai pelindung yang akan menahan janin dari trauma akibat benturan.
-

Melindungi dan mencegah tali pusat dari kekeringan, yang dapat menyebabkannya mengerut
sehingga menghambat penyaluran oksigen melalui darah ibu ke janin.

Berperan sebagai cadangan cairan dan sumber nutrien bagi janin untuk sementara.

Memungkinkan janin bergerak lebih bebas, membantu sistim pencernaan janin, sistim otot
dan tulang rangka, serta sistim pernapasan janin agar berkembang dengan baik.

Menjadi inkubator yang sangat istimewa dalam menjaga kehangatan di sekitar janin.

Selaput ketuban dengan cairan ketuban di dalamnya merupakan penahan janin dan rahim
terhadap kemungkinan infeksi.

Pada waktu persalinan, air ketuban dapat meratakan tekanan atau kontraksi di dalam rahim,
sehingga leher rahim membuka dan saat kantung ketuban pecah, air ketuban yang keluar
sekaligus akan membersihkan jalan lahir.

Pada saat kehamilan, air ketuban juga bisa digunakan untuk mendeteksi kelainan yang
dialami janin, khususnya yang berhubungan dengan kelainan kromosom.

Kandungan lemak dalam air ketuban dapat menjadi penanda janin sudah matang atau lewat
waktu.

Kelainan Air Ketuban


1. Air ketuban sedikit (Oligohidroamnion)

Oligohidramnion adalah suatu keadaan dimana air ketuban kurang dari normal, jika air
ketuban kurang dari 500cc. Ada beberapa definisi oligohidramnion yang dipakai diantaranya
:
a. Berkurangnya volume air ketuban (VAK).
b. Volumenya kurang dari 500 cc saat usia 32-36 minggu.
c. Ukuran satu kantong (kuadran) < 2 cm.
d. Amniotic fluid index (AFI) < 5 cm atau < presentil kelima
Volume Air Ketuban tergantung dari usia kehamilan, sehingga definisi terbaik adalah <
presentil kelima. Volume Air Ketuban meningkat secara stabil saat kehamilan, volumenya
sekitar 30 cc pada 10 minggu dan mencapai puncaknya 1 Liter pada 34-36 minggu, yang
selanjutnya berkurang. Rata-rata sekitar 800 cc pada 40 minggu. Pengurangan volume
maksimal bisa mencapai 150 cc/minggu pada usia hamil 38-43 minggu..
Sumber ketuban yang berperanan adalah pipis bayi yang merupakan sumber utama air
ketuban dalam trimester II. Sumber lain adalah cairan yang berasal dari paru janin serta
rongga hidung janin. Oligohidramnion diakibatkan oleh banyaknya cairan yang hilang
ataupun kurangnya produksi urin janin. Secara umum oligohidramnion berhubungan dengan
salah satu kondisi dibawah ini:
-

Pecahnya selaput ketuban.

Kelainan bawaan pada saluran ginjal dan atau saluran kemih janin.

Produksi pipis janin yang kurang secara kronis.

Hamil lewat waktu (Postterm)


Oligohidramnion lebih sering ditemukan pada kehamilan yang sudah cukup bulan karena
Volume Air Ketuban biasanya menurun saat hamil sudah cukup bulan. Ditemukan pada
sekitar 12 % kehamilan yang mencapai 41 minggu.
Diagnosa dibuat dengan pemeriksaan USG yaitu dengan mengukur indeks caira ketuban
(Amniotic Fluid Index= AFI). Tetapi secara klinis (dengan pemeriksaan fisik) bisa diduga
dengan pengukuran tinggi rahim dari luar serta bagian bayi yang mudah diraba dari luar (di
dinding perut ibu). Namun hal ini hanya berupa asumsi/dugaan saja, tetap haris dikonfirmasi
dengan USG. USG juga bisa melihat anatomi janin untuk melihat kelainan seperti ginjal yang
tidak tumbuh (dengan tidak terlihatnya pipis di kandung kemih janin). Serta untuk
mengetahui adanya gangguan pertumbuhan janin. Pemeriksaan dengan spekulum dapat
dilakukan guna mendeteksi adanya kebocoran air ketuban akibat pecahnya air ketuban.
Oligohidramnion didefinisikan sebagai AFI yang kurang dari 5 cm. Karena Volume Air
Ketuban tergantung pada usia kehamilan maka definisi yang lebih tepat adalah AFI yang

kurang dari presentil 5 ( lebih kurang AFI yang <6.8 cm saat hamil cukup bulan). Volume Air
Ketuban

merupakan

prediktor

kemampuan

janin

menghadapi

persalinan,

karena

kemungkinan tali pusat terjepit antara bagian bayi dan dinding rahim meningkat tatkala air
ketuban sedikit. Hal ini akan menimbulkan gawat janin serta persalinan diakhiri dengan
bedah cesar. Jika terjadi oligohidramnion sebelum cukup bulan, dilakukan perawatan secara
ekspektatif tergantung kondidi bayi dan ibu, sedangkan jika terjadi pada hamil cukup bulan,
dilakukan pengakhiran kehamilan (terminasi) sesuai dengan kondisi kematangan leher rahim.
Jika matang dilakukan induksi persalinan. Jumlah air ketuban bisa ditambah dari luar dengan
melakukan amnioinfusion. Cairan NaCl hangat atau sesuai suhu ruangan dimasukkan lewat
leher rahim. Sehingga akan menurunkan angka cesar pada kasus oligohidramnion.
Etiologi : Etiologi belum jelas, tetapi disangka ada kaitannya dengan renal agenosis janin.
Etiologi primer lainnya mungkin oleh karena amnion kurang baik pertumbuhannya dan
etiologi sekunder lainnya, misalnya pada ketuban pecah dini. Keadaan ini kurang baik untuk
pertumbuhan janin karena pertumbuhan dapat terganggu oleh pelekatan antara kulit janin dan
amnion ata karena janin mengalami tekanan dinding rahim. Berhubungan dengan adanya
abnormalitas traktus genitourinaria, sepertiagenesis ginjal, obstruksi traktus urinarius.
Insufisiensi plasenta dapatmerupakan faktor predisposisi. Sering ditemukan janin dengan
presentasi bokong, dengan posisi fleksiekstrim dan rapat.

Gejala-gejala
1) Uterus tampak lebih kecil dari usia kehamilan dan tidak ada ballotemen.
2) Bunyi jantung anak sudah terdengar sebelum bulan ke 5 dab terdengar dengan lebih jelas.
3) Pergerakan anak dirasa nyeri oleh ibu dan sering berakhir dengan partus prematurus.
4)
5)
6)
7)

Sering berakhir dengan partus prematurus.


Persalinan lebih lama dari biasanya.
Sewaktu his akan sakit sekali.
Bila ketuban pecah, air ketuban sedikit sekali bahkan tidak ada yang keluar.

Patofisiologi : Sindroma Potter dan Fenotip Potter adalah suatu keadaan kompleks yang
berhubungan dengan gagal ginjal bawaan dan berhubungan dengan oligohidramnion (cairan
ketuban yang sedikit). Fenotip Potter digambarkan sebagai suatu keadaan khas pada bayi
baru lahir, dimana cairan ketubannya sangat sedikit atau tidak ada. Oligohidramnion
menyebabkan bayi tidak memiliki bantalan terhadap dinding rahim. Tekanan dari dinding
rahim menyebabkan gambaran wajah yang khas (wajah Potter). Selain itu, karena ruang di
dalam rahim sempit, maka anggota gerak tubuh menjadi abnormal atau mengalami kontraktur
dan terpaku pada posisi abnormal. Oligohidramnion juga menyebabkan terhentinya
perkembangan paru-paru (paru-paru hipoplastik), sehingga pada saat lahir, paru-paru tidak
berfungsi sebagaimana mestinya. Pada sindroma Potter, kelainan yang utama adalah gagal
ginjal bawaan, baik karena kegagalan pembentukan ginjal (agenesis ginjal bilateral) maupun

karena penyakit lain pada ginjal yang menyebabkan ginjal gagal berfungsi. Dalam keadaan
normal, ginjal membentuk cairan ketuban (sebagai air kemih) dan tidak adanya cairan
ketuban menyebabkan gambaran yang khas dari sindroma Potter. Gejala Sindroma Potter
berupa :
- Wajah Potter (kedua mata terpisah jauh, terdapat lipatan epikantus, pangkal hidung yang
lebar, telinga yang rendah dan dagu yang tertarik ke belakang).
- Tidak terbentuk air kemih
- Gawat pernafasan
Wanita dengan kondisi berikut memiliki insiden oligohidramnion yang tinggi.
1) Anomali kongenital (misalnya : agenosis ginjal, sindrom patter).
2) Retardasi pertumbuhan intra uterin.
3) Ketuban pecah dini (24-26 minggu).
4) Sindrom paska maturitas
Pemeriksaan Penunjang, Pemeriksaan yang biasa dilakukan:
- USG ibu (menunjukkan oligohidramnion serta tidak adanya ginjal janin atau ginjal yang
sangat abnormal), Oligohidramnion berat bila indeks cairan amnion < 5 cm.
- Rontgen perut bayi
- Rontgen paru-paru bayi
- Analisa gas darah.
Akibat Oligohidramnion
1. Bila terjadi pada permulaan kehamilan maka janin akan menderita cacat bawaan dan
pertumbuhan janin dapat terganggu bahkan bisa terjadi partus prematurus yaitu picak seperti
kertas kusut karena janin mengalami tekanan dinding rahim.
2. Kejadian oligohidramnion lebih dini berakibat lebih berat terhadap janin. Adhesi antara
amnion dan janin menyebabkan pertumbuhan janin terjadi dan abnormalitas cukup serius.
3. Bila terjadi pada kehamilan yang lebih lanjut akan terjadi cacat bawaan seperti club-foot,
cacat bawaan karena tekanan atau kulit jadi tenal dan kering (lethery appereance).
4. Bila diketahui pada kehamilan muda, efek terhadap janin lebih disebabkanakibat efek
penekanan seperti deformitas janin dan amputasi ekstremitas.
5. Dapat menyebabkan hipoplasi pulmoner, karena kompresi akibat tidak ada cairan, terjadi
inhalasi cairan yang menghambat pertumbuhan paru-parudan terjadi defek paru intrinsik.
6. Sering menyebabkan persalinan prematur.
Manajemen dan Tindakan Konservatif
1. Jika tanpa kelainan kongenital mayor dapat dicoba amnio infusi
2. Pada umumnya persalinan tidak berbeda bila janin dalam keadaan normal
3. Seksio sesarea atas indikasi obstetri atau deselerasi berulang setelahamnioinfusi.
4. Resusitasi jantung pulmoner untuk kemungkinan hipoplasia paru
5. Bila terdapat kelainan kongenital upayakan lahir pervaginam
6. Tirah baring.
7. Hidrasi.
8. Perbaikan nutrisi.
9. Pemantauan kesejahteraan janin (hitung pergerakan janin, NST, Bpp).
10. Pemeriksaan USG yang umum dari volume cairan amnion.
11. Amnion infusion.
12. Induksi dan kelahiran.

Prognosis :Untuk ibu baik sedangkan untuk bayi buruk. Oligohidramnion kurang baik untuk
pertumbuhan janin karena pertumbuhan dapat terganggu oleh perlekatan antara kulit janin
dan amnion atau karena janin mengalami tekanan dinding rahim.
1. Air ketuban berlebih/banyak (Polihidramnion) = Hidramnion
Air ketuban yang paling banyak pada minggu ke-38 ialah 1030 cc, pada akhir kehamilan
tinggal 790 cc, dan terus berkurang sehingga pada minggu ke-43 hanya 240 cc. Pada akhir
kehamilan seluruh air ketuban diganti dalam 2 jam berhubung adanya produksi dan
pengaliran. Apabila melebihi 2000 cc, disebut polihidramnion atau dengan singkat
hidramnion.
Pengertian
Polihidramnion adalah suatu keadaan dimana jumlah air ketuban jauh lebih banyak
darinormal, biasanya lebih dari 2 liter.(Rustam muchtar , 1998 : 252).
Jika melebihi 2000 cc pada kehamilan aterm maka disebut polyhydramnionatau dapat
disiingkan dengan hydramnion. (Thomas Rabe , 2002 : 150)
Kita mengenal 2 macam hidramnion, yaitu:
a. Hidramnion yang kronis : dimana perubahan air ketuban terjadi secara perlahan-lahan dan
berangsur-angsur selama beberapa minggu atau bulan. ini merupakan bentuk yang paling
umum terjadi dan biasanya terjadi pada kehamilan lanjut.
b. Hidranmion yang akutPenambahan air ketuban terjadi dalam beberapa hari. Biasanya
terjadi pada kehamilan muda pada bulan ke-4 atau ke-5 (Rustam muchtar, 1998 : 52)
Hidramnion sering terjadi pada:
a.

Cacat janin terutama pada anensefal dan atresia esofagus.

b. Kehamilan kembar.
c.

Beberapa penyakit, seperti diabetes, preeklampsi, eklampsi, eritroblastosis fetalis.

Etiologi : Etiologi hidramnion belum jelas (Tetapi padakondisi ini umumnya dianggap ada
gangguan pada selaput ketuban, sehinggaketuban menghasilkan cairan yang berlebihan.
Akibatnya banyak mengkaitkandengan adanya kelainan kromosom, gen). Secara teori,
hidramnion bisa terjadi karena hal berikut :
1)

Produksi air ketuban bertambah ; Diduga menghasilkan air ketuban ialah epitel amnion,
tetapi air ketuban dapat juga bertambah karena cairan lain masuk ke dalam ruangan amnion,
misalnya air kencing anak atau cairan otak pada anensefal.

2) Pengaliran air ketuban terganggu (adanya defek pada sirkulasi cairan amnion feto-maternal) ;
Air ketuban yang telah dibuat dialirkan dan diganti dengan yang baru. Salah satu jalan
pengaliran ialah ditelan oleh janin, diabsorpsi oleh usus dan dialirkan ke plasenta, akhirnya
masuk ke dalam peredaran darah ibu. Jalan ini kurang terbuka kalau anak tidak menelan,
seperti pada atresia esofagus, anensefal, atau tumor-tumor plasenta. Pada anensefal dan spina

bifida diduga bahwa hidramnion terjadi karena transudasi cairan dari selaput otak dan selaput
sumsum belakang. Selain itu, anak anensefal tidak menelan. Pada kehamilan ganda mungkin
disebabkan oleh salah satu janin pada kehamilan satu telur jantungnya lebih kuat, dan karena
itu juga, menghasilkan banyak air kencing. Mungkin juga karena luasnya amnion lebih besar
pada kehamilan ganda. Pada hidramnion sering di temukan plasenta yang besar.
3) Terdapat gangguan/sumbatan pada saluran cerna janin. Misalnya bagiankerongkongan yang
tidak berlubang atau usus 12 jari yang tersumbat.Sehingga memberikan dampak cairan
ketuban lebih banyak dari sebenarnya.Dalam keadaan normal, bayi dalam kandungan selain
akan minum juga akanbuang air kecil dan buang air besar. atau kerusakan otak dimana
terjadi gangguan menyerap cairanpada sistem absorpsi feto-maternal.
4) Adanya infeksi : infeksi bisa menyebabkan produksi air ketuban lebih sedikitatau lebih
banyak.
5) Bayi Kembar (gemeli) : terjadi apabila pada kehamilan bayi kembar ,terdapat komdisi Twin
To Twin Syndrome (TTTS) artinya bayi yang satumenjadi donor, sedangkan yang satu
menjadi recepien (penerimadarahnya). Pada kasus ini, biasanya salah satu bayi memilki
kelebihan cairan,sedangkan yang satunya hanya memilki sedikit cairan.
6) Terdapat defek pada plasenta, terutama bila plasenta besar dan edema.
7) Keadaan dimana reaksi miometrium lebih relaks dan berkurangnyatekanan cairan amnion
yang disebabkan berkurangnya tension otot uterus.
Gejala-gejala : Gejala-gejala disebabkan oleh tekanan oleh uterus yang sangat besar pada alat
sekitarnya maka timbul:
1) Sesak napas.
2) Edema labia, vulva, dan dinding perut.
3)

Regangan dinding rahim sendiri menimbulkan nyeri. Gejala-gejala lebih menonjol pada
hidramnion yang akut.

4) Palpasi anak sulit.


5) Bunyi jantung sulit terdengar.
Diagnosis
Hidramnion harus dibedakan dari asites, kista ovarium, dan mola hidatidosa. Untuk
membantu diagnostik dan untuk mencari etiologi dibuat foto Rontgen atau ultrasonogram
yang dapat memperlihatkan anensefal dan kehamilan ganda.
Diagnosis hidramnion dapat di tegakkan sebagai berikut :
1.

Anamnesis
Perut lebih besar dan terasa lebih berat dari biasa
Pada yang ringan, keluhan-keluhan subyektif tidak ada
Pada yang akut dan pada yang pembesaran uterus yang cepat, maka terdapat keluhan-keluhan
yang di sebabkan karena tekanan pada organ terutama diafragma, seperti: sesak (dispnoe),
nyeri ulu hati dan sianosis.
Nyeri perut karena tegangnya uterus,mual,muntah
Edema pada tungkai,vulva dan dinding perut


2.

3.

4.

5.

Pada proses akut dan perut besar sekali biasanya bisa terjadi syok,berkeringatdingin dan
sesak.
Inspeksi
Kelihatan perut sangat buncit dan tegang,kulit perut berkilat,retak-retak,kulitjelas dan
kadang-kadang umbilicus mendatar.
Kalu kuat si ibu terlihat sesak (dispnoe) dan sianosis serta terlihat payahkandunganya.
Palpasi
Perut tegang dan nyeri tekan serta terjadi oedema pada dinding perut,vulva dantungkai
Fundus uteri lebih tinggi dari tuanya kehamilan sesungguhnya
Bagian-bagian janin sukar di kenali karena banyaknya cairan
Kalau pada letak kepala,kepala janin bisa di raba,maka ballottement jelas sekali.
Karena bebasnya janin bergerak dan kepala tidak terfiksir, maka dapat terjadikesalahan letak
janin.
Teraba gelombang air ketuban (asites)
Auskultasi
DJJ sukar di dengar atau kalau terdengar halus sekali
Rontgen foto abdomen
hydramnion harus dibedakan dari ascites, cystoma ovarii dan mola hydatidosa.
untuk membantu diagnostic dan untuk mencari etiologi dibuat foto rontgen atau
ultrasonogram yang dapat memperlihatkan anencephalus, gemelli dan lain-lain.
Nampak bayangan terselubung kabur karena banyaknya cairan, kadang-kadangbayangan
janin tidak jelas.

6. Pemeriksaan dalam
Selaput ketuban teraba tegang dan menonjol walaupun di luar his.
(Rustam muchtar , 1998 : 253)
Diagnosa Banding
Bila ibu datang dengan perut yang lebih besar dari kehamilan yang seharusnya,kemungkinan
:
- Hidramnion
- Gemelli
- Asites
- Kista ovari
- Kehamilan beserta tumor(Rustam muchtar , 1998 : 253)
Prognosa
Prognosa untuk anak kurang baik walaupun pada rontgen foto tidak tampak kelainan.
Sebab-sebab prognosa yang kurang baik ialah :
cacat congenital
prematuritas
prolapsus foeniculi
erythroblastosis, preeklamsi, diabetes.
Komplikasi karena kesalahan letak anak
diabetes mellitus.

bahayanya untuk ibu adalah :


solution placentae
inertia uteri
perdarahan postpartum

retensio placentae
syok
kesalahan-kesalahan letak janin menyebabkan partus lama dan sukar.
Pengobatan
Hidramnion yang ringan tidak memerlukan terapi, dapat diberi sedatif dan diet pantang
garam kalau perlu. Apabila ada dispneu dan pasien sukar berjalan sebaiknya ia dirawat di
rumah sakit. Saat di rumah sakit pasien tersebut diberikan sedative dan beristirahat rebah
serta apabila pasien sangat menderita dan kurang tertolong dengan usaha-usaha tersebut di
atas dapat dilakukan fungsi selaput janin melalui serviks atau dinding perut. Cairan
hendaknya dikeluarkan dengan perlahan-lahan untuk mencegah terjadinya solusio plasenta.
Punksi biasanya disusul dengan persalinan.
Terapi pada hidramnion terjadi pada 3 fase

1. Waktu hamil (di BKIA)


Hidramnion ringan jarang diberi terapi klinis,cukup di observasi dan di beriterapi simtomatis.
Pada hidromnion berat dengan keluhan, harus di rawat di RS untuk istirahatsempurna.
Berikan diet rendah garam .Obat-obat yang di pakai adalah sedativa dan obat diuresis. Bila
sesak hebatdisertai sianosis dan perut tegang, lakukan fungsi abdominal pada kananbawah
umbilicus. Dalam satu hari di keluarkan 500 cc perjam sampaikeluhan berkurang. Kalau
cairan itu dikeluarkan secara cepat di khawatirkanterjadi his dan solusio plasenta. Apalagi
bila anak belum viable.Komplikasi fungsi dapat berupa :
His
Trauma janin
Terkenanya organ-organ rongga perut oleh fusikan
Infeksi serta syok2.
Adanya polihidramnion yang disertai adanya kelainan kongenital harussegera diterminasi
dengan cara konservatifMencegah komplikasi yang mungkin ditemukan seperti solusio
plasenta,fisfungsi uterus, perdarahan post partum.
2. Waktu partus
Bila tidak ada hal-hal yang mendesak, maka sikap kita menunggu
Bila keluhan hebat, seperti : sesak dan sianosis, maka lakukan fungsitransvaginal melalui
serviks bila sudah ada pembukaan dengan memakaijarum fungsi, tusuklah ketuban pada
beberapa tempat lalu air ketuban akankeluar berlahan-lahan boleh memakai troika.
jila sewaktu pemeriksaan dalam ketuban tiba-tiba pecah, maka untukmenghalangi air ketuban
mengalir keluar dengan deras, masukkanlah tinjukedalam vagina sebagai tampon beberapa
lama supaya air ketuban keluarpelan-pelan. Maksudnya supaya tidak terjadi solusio plasenta,
shok karenatiba-tiba perut menjadi kosong atau perdarahan post partum karena atoniauteri3.
3. Post partum
Harus hati-hati akan terjadinya perdarahan post partum, jadi sebaiknyalakukan pemeriksaan
golongan darah dan transfuse darah (donor) sertasediakan obat uterotunika.
Untuk berjaga-jaga pasanglah infuse untuk pertolongan perdarahan postpartum.
Kalau perdarahan banyak dan keadaan ibu setelah partus lemah maka untukmenghindari
infeksi berikan antibiotika yang cukup. (Rustam muchtar , 1998 : 255)

Peran Bidan Kolaborasi dengan dokter dan tenaga kesehatan lainnya bila terjadi
komplikasi lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKA
1.

Ensiklopedi Nasional Indonesia. 2004. Bekasi: Delta Pamungkas. ISBN 979-9327-00-8.


Hal.184. "Air Ketuban". Diakses pada 4 Agustus 2011.

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Standar pelayanan medik Obstetri dan Ginekologi. perkumpulan obstetric dan ginekologi
Indonesia (POGI). Jakarta, 2006.
Muchtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. EGC: Jakarta
Staf Pengajar LAB / UPF Obstetri dan Ginekologi. 1989. Osbetetri Patologi. Ekstar Offset:
BandungWinknjosastro,
Hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan.YBP-SP: Jakarta
Rabe Thomas.2003. Buku Saku Ilmu Kebidanan. Hipokrates : Jakarta
http://www.kompas.co.id/kesehatan/news/0509/07/073621.ht
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3027364 www.naya.web.id
http://tutorialkuliah.wordpress.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Air_ketuban

10. http://www.scribd.com/doc/51657457/OLIGOHIDRAMNION

Anda mungkin juga menyukai