Anda di halaman 1dari 15

1.

UKK primer/ sekunder


UKK primer

makula, papula, plak, urtikaria, nodus, nodulus, vesikel,

bula, pustul, dan kista


UKK sekunder krusta, erosi, ulkus, sikatrik
2. derajat kecacatan pada kusta
Cacat pada tangan dan kaki
Tingkat 0 : tidak ada gangguan sensibilitas, tidak ada kerusakan atau
deformitas yang terlihat
Tingkat 1 : Ada gangguan sensibilitastanpa kerusakan atau deformitas
yang terlihat
Tingkat 2 : terdapat kerusakan atau deformitas
Cacat pada mata
Tingkat 0 : tidak ada kelainan/kerusakan pada mata (termasuk visus)
Tingkat 1 : ada kelainan/kerusakan pada mata, tetapi tidak terlihat, visus
sedikit berkurang
Tingkat 2 : ada kelainan mata yang terlihat (misalnya lagoftalmus, iritis,
kekeruhan kornea) dan atau visus sangat terganggu
3. reaksi reversal pada kusta
reaksi kusta :

ENL (eritema nodusum leprosum)


timbul pada tipe lepromatosa polar. lebih banyak terjadi pada saat
pengobatan karena banyak kuman yang mati dan hancur berarti
banyak antigen yang dilepaskan dan bereaksi dengan antibodi dan
mengaktifkan sistem komplemen. pada kulit akan tampak nodus
eritema, dan nyeri dengan tempat predileksi di lengan dan tungkai.

reaksi reversal / upgrading


gejala klinisnya ialah sebagian atau seluruh lesi yang telah ada
bertambah aktif dan atau timbul lesi baru dalam waktu yang relatif
singkat. reaksi reversal tanpa nodus.

4.

mikobakterium kusta di mikroskop tampak sebagai

dibawah mikroskopik tampak merah. dibedakan bentuk batang utuh


(solid), batang terputus (fragmented) dan butiran (granular). bentuk solid
adalah kuman hidup sedangkan fragmented dan granular merupakan
bentuk mati.
5.

pengecatan kusta pengecatan ziehl neelson

6.

perbandingan kusta tuberkuloid dengan borderline


Sifat
Lesi

Tuberkuloid

Bentuk

Makula

saja, Makula

makula
Jumlah

Borderline

Satu

dibatasi Hanya makula

dibatasi infiltrat,

infiltrat

Indeterminate

infiltrat

saja
,

dapat Beberapa

Satu

atau

atau beberapa

Distribusi

beberapa

satu

Permukaan

Asimetris

satelit

Variasi

Batas

Kering bersisik

Masih asimetris

Halus

Jelas

Kering bersisik

berkilat

Jelas

Dapat jelas atau

Anestesia

dengan

Jelas

agak

dapat tidak jelas


Jelas

Tidak ada sampai


tidak jelas

BTA
Lesi kulit
Tes lepromin

Hampir

selalu Negatif

atau Biasanya negatif

negatif

hanya 1+

Positif kuat (3+)

Positif lemah

Dapat

positif

lemah

atau

negatif
7.
4.
5.
6.
7.

HIV

8. kondiloma akuminata hpv


9. apa tatalaksana kondiloma pada ibu hamil, kecuali
Tatalaksana kondiloma akuminatum :
-

kemoterapi
a. Pedofilin : pada wanita hamil sebaiknya jangan diberikan karna
dapat terjadi kematian fetus
b. asam triklorasetat : dapat diberikan pada wanita hamil
c. 5 fluorourasil

10.

herpes 1,2 (HPV yg berpotensi untuk kanker 6,

kanker). cari !!!


11.

Pengecatan giemsa

12.

pengobatan asyklovir 5x 800

13.

ilustrasi kasus skabies scrapping

11 atau 16 18

14.

penangan pasien ibu hamil , kecuali, gameksan

belerang endap tidak efektif pada stadium telur dapat dipakai


pada anak kurang dari 2 tahun

emulsi benzil benzoas efektif pada semua stadium

Gama benzena heksa klorida kadarnya 1% dalam krim atau losion


termasuk obat pilihan karena efektif terhadap semua stadium,
mudah digunakan karena jarang menimbulkan iritasi. Obat ini tidak
dianjurkan pada anak dibawah 6 tahun dan ibu hamil karena toksis
terhadap susunan saraf pusat. Pemberian cukup sekali kecuali jika
masih ada gejala.

15.

Krotamiton obat pilihan

Permetrin tidak dianjurkan pada bayi dibawah umur 2 bln

pengobatan kortikosteroid pada lesi kronis basis sedang (oinment

dan kortikosteroid tinggi pd orang tua, anak2 rendah, tebal sedang,


sangat tebal tinggi)
16.

sasaran utama ssj dan net

sasaran utama pada kulit adalah destruksi keratinosit. Pada alergiobat


akan terjadi aktivitas sel T, termasuk cd4 dan cd8
17.

pasien bula, pecah pemfigus vulgaris

keadaan umum buruk

lesi erosi pada kulit berambut

semua selaput lendir dengan epitel skuamosa diserang

bula yg timbul berdindingkendur mudah pecah dan meninggalkan


krusta yg lama bertahan.

Tanda nikolskiy positif oleh adanya akantolisis

Nyeri pada kulit yg terkelupas.

18.

tampak sel sel akantolisis dan celah pemfigus foliasus

tampakan histo PA terdapt akantolisis diepidermis bagian atas di


stratum granulosum. Kemudian terbentuk bula sering subkorneal dengan
akontolisis sebagai dasar dan atap bula tersebut.
19.

lesi prekanker basalioma?

Berasal dari sel epidermal pluripoten.

Bentuk

nodulus

tanda

dini

tidak

berambut

berwarna

coklat/hitam,dan tidak berkilat

Bentuk kistik jarang ditemukan. Permukaan licin,berupa nodul,


keras pada perabaan dan mudah digerakkan

Bentuk

superfisial

bentuk

plakat

dengan eritema,

skuama,

berwarna hitam

20.

Bentuk morfea mirip morfea

Hemangioma (anak kecil muncul benjolan merah strawberry di

wajahnya), semakin lama besar dan sekarang mengecil. stadiumnya


regresi
Definisi: Tumor jinak atau hamartoma yang terjadi akibat gangguan pada
perkembangan dan pembentukan pembuluh darah dan dapat terjadi di
segala organ seperti hati, limpa, otak, tulang, dan kulit. Yang dibicarakan
pada bab ini adalah hemangioma pada kulit.
Klasifikasi:
1. Hemangioma Kapiler
a. Hemangioma kapilar pada anak (nevus vasculosus, strawberry
nevus)
b. Granuloma piogenik

c. Cherry-spot (ruby-spot), angioma senilis.


2. Hemangioma Kavernosum, terdiri dari :
a. Hemangioma kavernosum (hemangioma matang)
b. Hemangioma keratotik
c. Hamartoma vaskular
3. Telangiektasis
a. Nevus flameus
b. Angiokeratoma
c. Spider angioma
Gejala klinis
1. Hemangioma kapiler
a. Strawberry hemangioma Terdapat pada waktu lahir dan
beberapa hari sesudah lahir. Tampak bercak merah makin lama
makin besar, tegang, berbentuk lobular, batas tegas, dan keras
pada perabaan. Ukuran bervariasi.
b. Granuloma piogenik terjadi sesudah trauma bukan proses
peradangan. Lesi soliter, pada semua umur, sering pada bagian
distal tubuh. Awalnya papul eritematousa dengan pembesaran
cepat, lesi mudah berdarah.
2. Hemangioma kavernosum
Lesi tidak berbatas tegas, berupa makula eritematosa,
3. Hemangioma campuran
Campuran jenis kapiler da jenis kavernosum. Gambaran klinis terdiri
dari gambaran kedua jenis tersebut. Predileksi ekstremitas inferior,
biasanya unilateral, solitar, dapat terjadi sejak lahir atau masa anakanak. Lesi berupa tumor yang lunak, berwarna merah kebiruan
keratotik dan verukosa
Diagnosis
Gambaran klinis umum ialah adanya bercak merah yang timbul sejak
lahir atau beberapa saat sesudah lahir, pertumbuhannya relatif cepat
dalam beberapa minggu atau beberapa bulan; warna merah terang

bila jenis strawberry atau biru bola jenis kavernosa. Besar maksimum
pada umur 9 12 bulan, warnanya merah gelap.
Diagnosis Banding
-

Limfangioma

Higroma

Lipoma

Neurofibroma

Komplikasi
1. Perdarahan
2. Ulkus
3. Trombositopeni
Pengobatan
1. Cara konservatif
Setelah mencapai besar maksimum regresi spontan sekitar umur 12
bulan, lesi terus mengadakan regresi sampai umur 5 tahun

2. Cara Aktif
Pembedahan
Indikasi
-

Terdapat tanda-tanda pertumbuhan yang terlalu cepat, misalnya


dalam beberapa minggu lesi menjadi 3 4 kali lebih besar

Hemangioma raksasa dengan trombositopenia

Tidak ada regresi spontan, misalnya tidak terjadi pengecilan


sesudah 6 7 tahun

Radiasi
Pengobatan ditinggalkan karena:
a. Penyinaran

berakibat

kurang

baik

pada

anak-anak

yang

pertumbuhan tulangnya masih sangat aktif.


b. Komplikasi berupa keganasan yang terjadi pada jangka waktu
lama.
c. Menimbulkan fibrosis pada kulit yang masih sehat yang akan
menyulitkan bila diperlukan suatu tindakan.
Kortikosteroid
Kriteria pengobatan:
-

Apabila melibatkan salah satu struktur yang vital

Tumbuh dengan cepat dan mengadakan destruksi kosmetik

Secara mekanik mengadakan obstruksi salah satu orifisium

Adanya banyak perdarahan dengan atau tanpa trombositopenia

Menyebabkan dekompensasio kardiovaskular

Kortikosteroid yang dipakai prednison menyebabkan hemangioma


regresi (untuk bentuk strawberry, kavernosum, dan campuran)
Dosis peroral: 20-30 mg perhari selama 2 3 minggu tappering of
(lama pengobatan sampai 3 bulan)
Obat sklerotik

Bahan sklerotik: Namorrhocate 50%, HCl kinin 20%, Na-salisilat


30%, larutan NaCl hipertonik. Tidak disukai karena menimbulkan
nyeri dan sikatrik
Elektrokoagulasi
Dipakai untuk spider angioma untuk desikasi sentral arterinya,
untuk hemangioma senilis dan granuloma piogenik.
Pembekuan
Menggunakan nitrogen cair
Prognosis
Prognosis baik bergantung letak tumor, komplikasi, serta penanganan
yang baik.
21.

definisi acne

Penyakit kulit yang terjadi akibat peradangan menahun folikel pilosebasea


yang ditandai dengan adanya komedo, papul, pustul, nodus, dan kista
pada tempat predileksinya.
22.

acne konglobata

Suatu bentuk akne yang tidak umum dan berat dengan karakteristik
adanya abses interkoneksi dan skars ireguler (keloid dan atrofi),
terkadang sering menimbulkan kecacatan.
23.

pengobatan acne komedo tertutup (white comedo)

24.

inflamasi pada acne? Rosasea adalah penyakit kulit kronis pada

daerah sentral wajah yang ditandai dengan kemerahan pada kulit dan
telangiektasi disertai episode peradangan yang memunculkan pustul,
papul, edema.
25.

acne tertutup sumbatannya ?

Akne venenata: terjadi penutupan oleh massa eksternal

Akne fisis: Saluran keluar menyempit akibat radiasi sinar ultraviolet,


sinar matahari, atau sinar aradioaktif

26.

faktor faktor yang memperparah acne

Diet tinggi lemak, tinggi karbohidrat

Jarang melakukan perawatan wajah

Pola hidup tidak teratur

Penggunaan kosmetik berlebih

Sering terpapar polusi udara,

Pemencetan lesi yang tidak lege artis

27.

kelainan menjadi acne + demam, konsumsi steroid erupsi acne

formis
28.

rosasea grade 1 keluhan utama munculnya eritema tanpa

sebab atau akibat sengatan matahari. Eritema ini menetap lalu diikuti
timbulnya beberapa telangektasia.
29.

etiologi rosasea Tidak diketahui. Beberapa hipotesis faktor

penyhebab: 1. Makanan, 2. Psikis, 3. Obat-obatan, 4. Infeksi, 5. Musim, 6.


Imunologi.
30.

persamaan rosasea dan acne: Predileksi di wajah

31.

pengobatan UNS

a. pengobatan yang dianjurkan (tanpa komplikasi) : Azitromisin 1x1g


PO, SD atau Doksisiklin 2x100mg/hari PO, 7 hari.

b. pengobatan lain (tanpa komplikasi) : Tetrasiklin 4x500mg/hari PO, 7 hari


atau Eritromisin 4x500mg/hari PO, 7 hari.

32.

ilustasi GO, PENGOBATANNYA

a. pengobatan yang dianjurkan (tanpa komplikasi) : Sefiksim 1x400mg


PO, SD atau
Levofloksasin 1x250mg PO, SD.
b. pengobatan lain (tanpa komplikasi) : Kanamisin 1x2g IM, SD atau
Spektinomisin 1x2g IM, SD atau Tiamfenikol 1x3.5g PO, SD.
c. pengobatan

yang

dianjurkan

(dengan

komplikasi)

Sefiksim

1x400mg/hari PO, 5 hari atau Levofloksasin 1x250mg/hari PO, 5 hari.


d. pengobatan lain (dengan komplikasi) : Kanamisin 1x2g/hari IM, 3 hari
atau Spektinomisin 1x2g/hari IM, 3 hari atau Tiamfenikol 1x3.5mg/hari,
5 hari.
33.

PMN yg ditemukan : mungkin maksudx gonorea >5/lpb

34.

Jika PMN > 5/lpb dan DGNI (+) maka diagnosisnya? Gonorea

35.

komplikasi lokal GO --> tisonitis

Pada pria
Infkesi pertama uretritis dengan komplikasi lokal: tysonitis, parauretritis,
litritis, vowperitis dan komplikasi asendens prostatistis, vesikulitis, vas
deferentitis/funkulitis, epididimitis, trigonitis
Pada wanita
Infeksi

pertama

uretritis

dam

servisitis

dengan

komplikasi

lokal

parauretritis dan bartholinitis dan komplikasi asendens salfingitis dan PID


36.

ILUSTASI KASUS , sifilis pengobatan

Pengobatan
Sifilis primer dan sekunder
1. Penisilin G benzatin dosis 4,8 juta unit IM diberikan 1 kali seminggu
2. Penisilin prokain dalam akua dosis total 6 juta unit diberi 0,6 juta
unit/hari selama 10 hari.
3. PAM dosis total 4,8 jutga unit diberikan 1,2 juta unit/kali 2 kali
seminggu
Sifilis laten
1. Penisilin G benzatin dosis tunggal 7,2 juta unit
2. Penisilin G prokain dalam akua, dosis total 12 juta unit (0,6 juta unit
per hari)
3. PAM dosis total 7,2 juta unit (1,2 juta unit/kali dua kali seminggu)
Sifilis S3
1. Penisilin G benzatin dosis total 9,6 juta unit
2. Penisilin G prokain dalam akua dosis total 18 juta unit (0,6 juta
unit/hari)
3. PAM dosis total 9,6 juta unit (1,2 juta unit/kali, 2 kali seminggu)
37.

sifilis sekunder (SII)

biasanya SII timbul setelah enam sampai delapan minggu sejak S1 dan
sejumlah sepertiga kasus masih disertai S1. Lama S2 dapat sampai
sembilan bulan. S2 disertai gejala tersebut yang terjadi sebelaum atau
selama S2. Gejalanya umumnya tidak berat, berupa anoreksia, turunnya

berat badan, malese, nyeri kepala, demam yang tidak tinggi, dan
artralgia. Kelainan kulit dapat menyerupai berbagai penyakit kulit
sehingga disebut the great imitaor. Selain memberik kelaina pada kulit, S2
juga dapat memberi kelainan pada mukosa, kelenjar getah bening, mata,
hepar, tulang, dan saraf.
Kelainan kulit yang membasah (eksudatif) pada S2 sangat menular,
kelainan yang kering kurang menular. Kondilomata lat dan plaque
muqeuses ialah bentuk yang sangat menular.
Gejala yang penting untuk membedakannya dengan berbagai penyakit
kulit yang lain ialah kelainan kulit pada S2 umumnya tidak gatal serta
disertai limfadenitis generalisata, pada S2 dini kelainan kulit juga terjadi
pada telapak tangan dan kaki.
Antara S2 dini dan S2 lanjut terdapat perbedaan. Pada S2 dini kelainan
kulit generalisata, simetrik, dan lebih cepat hilang (beberapa hari hingga
beberapa minggu). Pada S2 lanjut tidak generalisata lagi melainkan
setempat, tidak simeterik dan lebih bertahan lama (beberapa minggu
hingga beberapa bulan).
Bentuk lesi: roseola, papul, pustul, bentuk lain sifilis impetigenosa, ektima
sifilitikum, rupia sifilitika, ostrasea, sifilis maligna.
S2 pada mukosa: makula eritematosa yang cepat berkonfluensi sehingga
membentuk eritema yang difus, berbatas tegas dan sisebut angina
sifilitika eritematosa. Nyeri saat menelan, suara parau.
S2 pada rambut: alopesia difusa, alopesia areolaris
S2 pada kuku: kuku berubah putih, kabur, rapuh, alur transversal dan
longitudinal, bagian distal lempeng kuku menjadi hiperkeratotik sehingga
kuku terangkat disebut onikia sifilitika. Paronikia sifilitika : radang kronik
kuku menjadi rusak, mudah terlepas.
S2 juga menyerang KGB, Mata, hepar, tulang, dan saraf.
38.

jika UDRL +, TPH -, pada wanita apa penyebabnya hamil

39.

HIV, yg bukan termasuk NNSRTE

AZT (Zidovudine), Norvir (Ritonavir),

40.

infeksi

oportunistik HIV
Bila CD4 turun di bawah 100/mikroL infeksi oportunistik dan keganasan
meningkat.
41.

ilustrasi kasus

42.

ilustasi kasus DKA dikepala dahi leher

Penyebab: bahan kimia sederhana dengan berat molekul umumnya


rendah (<1000 dalton), merupakan alergen yang belum diproses, disebut
hapten, bersifat lipofilik, sangat reaktif, dapat menembus stratum
korneum sehingga mencapai sel epidermis di bawahnya.
Gejala: pada yang akut, dimulai dengan bercak eritematosa yang
berbatas jelas kemudian diikuti edema, papulovesikel, vesikel atau bula.
Vesikel atau bula dapat pecah menimbulkan erosi dan eksudasi (basah).
43.

komplikasi steroid topikal

Atrofi, strie atrofise, telangiektasia, purpura, dermatosis akneformis


44.

pengobatan yang tepat utk kelainan d wajah

sediaan obat
manifestasi klinis kusta, beda kusta (pelajari klasifikasi), beda acne sm
rosasea (acne punya komedo), derajat rosasea, obat jamur yang bersifat
spektrum luas (jawaban d atau a)

soal tambahan dari ria (ada yang sama mungkin juga yang penting gw
ketik),hehe
1. indeks bakteri kusta
2. indeks morfologi kusta
3. reaksi reversal kusta
4. gambaran mikroskopis yang ditemukan pada pemeriksaan kusta
5. pewarnaan untuk pemeriksaan penunjang kusta
6. derajat kecacatan kusta
7. perbedaan kusta pb dan bb
8. komplikasi lokal go : jawabannya tisonitis
9. go dengan nyeri pada skrotum : jawabannya go dengan komplikasi
10.

terapi go

11.

perbedaan sifilis primer dan sekunder

12.

terapi sifilis

13.

hpv resiko tinggi untuk menjadi kanker : jawabannya HPV 6, 11

atau 16 18 (sy lupa katax ria)


14.

terapi HPV : jawabannya pedofilin

15.

mana yang termasuk infeksi HIV oportunistik : jawabannya benar

semua
16.

mana yang termasuk nrsti

17.

terapi acne inflamasi : jawabannya retinoid

18.

perbedaan komedo terbuka dan tertutup

19.

beda sjs dan net : jawabannya yang ada ican 2

20.

pengobatan lesi kronis : basis sedang

21.

stadium hemangioma

22.

soal yang ada pilihan gandanya malazia furfur : malazia furfur

jawabannya
23.

pengobatan di wajah : jawabannya hidrokortison 1%

24.

derajat rosasea

25.

jerawat dengan demam diagnosisnya? : jawabannya erupsi akne

formis
26.

keputihan bau amis : jawabannya bakterial vaginosis

27.

terapi bulbo inguinal

28.

soal yang ada pdrl+ dan tpha - : jawabannya semua benar

29.

jika DGNI+ dan PMN >5 : jawabannya go

30.

dermatitis di kepala pada wanita penyebab terbanyaknya? :

jawabannya cat rambut


31.

komplikasi kortikosteroid

Anda mungkin juga menyukai