Anda di halaman 1dari 17

1.

UKK primer/ sekunder


UKK primer

makula, papula, plak, urtikaria, nodus, nodulus, vesikel,

bula, pustul, dan kista


UKK sekunder krusta, erosi, ulkus, sikatrik
2.

derajat kecacatan pada kusta


Cacat pada tangan dan kaki
Tingkat 0 : tidak ada gangguan sensibilitas, tidak ada kerusakan atau
deformitas yang terlihat
Tingkat 1 : Ada gangguan sensibilitastanpa kerusakan atau deformitas
yang terlihat
Tingkat 2 : terdapat kerusakan atau deformitas
Cacat pada mata
Tingkat 0 : tidak ada kelainan/kerusakan pada mata (termasuk visus)
Tingkat 1 : ada kelainan/kerusakan pada mata, tetapi tidak terlihat, visus
sedikit berkurang
Tingkat 2 : ada kelainan mata yang terlihat (misalnya lagoftalmus, iritis,
kekeruhan kornea) dan atau visus sangat terganggu

3.

reaksi reversal pada kusta

4.

mikobakterium kusta di mikroskop tampak sebagai

5.

pengecatan kusta

6.

perbandingan kusta tuberkuloid dengan borderline

7.

HIV

8.

kondiloma akuminata hpv

9.

apa tatalaksana kondiloma pada ibu hamil, kecuali

10.

herpes 1,2

11.

Pengecatan giemsa

12.

pengobatan asyklovir 5x 800

13.

ilustrasi kasus skabies scrapping

14.

penangan pasien ibu hamil , kecuali, gameksan

1.

belerang endap tidak efektif pada stadium telur dapat dipakai pada
anak kurang dari 2 tahun

2.

emulsi benzil benzoas efektif pada semua stadium

3.

Gama benzena heksa klorida kadarnya 1% dalam krim atau losion


termasuk obat pilihan karena efektif terhadap semua stadium, mudah
digunakan karena jarang menimbulkan iritasi. Obat ini tidak dianjurkan
pada anak dibawah 6 tahun dan ibu hamil karena toksis terhadap
susunan saraf pusat. Pemberian cukup sekali kecuali jika masih ada
gejala.

4.

Krotamiton obat pilihan

5.

Permetrin tidak dianjurkan pada bayi dibawah umur 2 bln

6.

pengobatan kortikosteroid pada lesi kronis basis sedang

7.

sasaran utama ssj dan net


sasaran utama pada kulit adalah destruksi keratinosit. Pada alergiobat
akan terjadi aktivitas sel T, termasuk cd4 dan cd8

8.

pasien bula, pecah pemfigus vulgaris


1.

keadaan umum buruk

2.

lesi erosi pada kulit berambut

3.

semua selaput lendir dengan epitel skuamosa diserang

4.

bula yg timbul berdindingkendur mudah pecah dan meninggalkan


krusta yg lama bertahan.

5.

Tanda nikolskiy positif oleh adanya akantolisis

6.

Nyeri pada kulit yg terkelupas.

7.

tampak sel sel akantolisis dan celah pemfigus foliasus


tampakan histo PA terdapt akantolisis diepidermis bagian atas di
stratum granulosum. Kemudian terbentuk bula sering subkorneal dengan
akontolisis sebagai dasar dan atap bula tersebut.

8.

lesi prekanker basalioma?


Berasal dari sel epidermal pluripoten.
1.

Bentuk

nodulus

tanda

dini

tidak

berambut

berwarna

coklat/hitam,dan tidak berkilat


2.

Bentuk kistik jarang ditemukan. Permukaan licin,berupa nodul, keras


pada perabaan dan mudah digerakkan

3.

Bentuk superfisial bentuk plakat dengan eritema, skuama, berwarna


hitam

4.

5.

Bentuk morfea mirip morfea

Hemangioma

Definisi: Tumor jinak atau hamartoma yang terjadi akibat gangguan pada
perkembangan dan pembentukan pembuluh darah dan dapat terjadi di
segala organ seperti hati, limpa, otak, tulang, dan kulit. Yang dibicarakan
pada bab ini adalah hemangioma pada kulit.
Klasifikasi:
1.

Hemangioma Kapiler

1.

Hemangioma kapilar pada anak (nevus vasculosus, strawberry nevus)

2.

Granuloma piogenik

3.

Cherry-spot (ruby-spot), angioma senilis.

4.

Hemangioma Kavernosum, terdiri dari :

5.

1.

Hemangioma kavernosum (hemangioma matang)

2.

Hemangioma keratotik

3.

Hamartoma vaskular

Telangiektasis
1.

Nevus flameus

2.

Angiokeratoma

3.

Spider angioma

Gejala klinis
1.

Hemangioma kapiler
1.

Strawberry hemangioma Terdapat pada waktu lahir dan


beberapa hari sesudah lahir. Tampak bercak merah makin lama
makin besar, tegang, berbentuk lobular, batas tegas, dan keras
pada perabaan. Ukuran bervariasi.

2.

Granuloma piogenik terjadi sesudah trauma bukan proses


peradangan. Lesi soliter, pada semua umur, sering pada bagian
distal tubuh. Awalnya papul eritematousa dengan pembesaran
cepat, lesi mudah berdarah.

2.

Hemangioma kavernosum

Lesi tidak berbatas tegas, berupa makula eritematosa,


3.

Hemangioma campuran

Campuran jenis kapiler da jenis kavernosum. Gambaran klinis terdiri dari


gambaran kedua jenis tersebut. Predileksi ekstremitas inferior, biasanya
unilateral, solitar, dapat terjadi sejak lahir atau masa anak-anak. Lesi berupa
tumor yang lunak, berwarna merah kebiruan keratotik dan verukosa
Diagnosis
Gambaran klinis umum ialah adanya bercak merah yang timbul sejak lahir
atau beberapa saat sesudah lahir, pertumbuhannya relatif cepat dalam
beberapa minggu atau beberapa bulan; warna merah terang bila jenis
strawberry atau biru bola jenis kavernosa. Besar maksimum pada umur 9
12 bulan, warnanya merah gelap.
Diagnosis Banding
1.

Limfangioma

2.

Higroma

3.

Lipoma

4.

Neurofibroma

Komplikasi
1.

Perdarahan

2.

Ulkus

3.

Trombositopeni

Pengobatan
1.

Cara konservatif

Setelah mencapai besar maksimum regresi spontan sekitar umur 12


bulan, lesi terus mengadakan regresi sampai umur 5 tahun

2.

Cara Aktif
1. Pembedahan
Indikasi
2.

Terdapat tanda-tanda pertumbuhan yang terlalu cepat, misalnya


dalam beberapa minggu lesi menjadi 3 4 kali lebih besar

3.

Hemangioma raksasa dengan trombositopenia

4.

Tidak ada regresi spontan, misalnya tidak terjadi pengecilan


sesudah 6 7 tahun

5. Radiasi
Pengobatan ditinggalkan karena:
1.

Penyinaran berakibat kurang baik pada anak-anak yang pertumbuhan


tulangnya masih sangat aktif.

2.

Komplikasi berupa keganasan yang terjadi pada jangka waktu lama.

3.

Menimbulkan fibrosis

pada kulit yang masih sehat yang akan

menyulitkan bila diperlukan suatu tindakan.


4. Kortikosteroid
Kriteria pengobatan:
5. Apabila melibatkan salah satu struktur yang vital
6. Tumbuh dengan cepat dan mengadakan destruksi kosmetik
7. Secara mekanik mengadakan obstruksi salah satu orifisium
8. Adanya banyak perdarahan dengan atau tanpa trombositopenia

9. Menyebabkan dekompensasio kardiovaskular


Kortikosteroid yang dipakai prednison menyebabkan hemangioma
regresi (untuk bentuk strawberry, kavernosum, dan campuran)
Dosis peroral: 20-30 mg perhari selama 2 3 minggu tappering of
(lama pengobatan sampai 3 bulan)
10.

Obat sklerotik
Bahan sklerotik: Namorrhocate 50%, HCl kinin 20%, Na-salisilat
30%, larutan NaCl hipertonik. Tidak disukai karena menimbulkan
nyeri dan sikatrik

11.

Elektrokoagulasi
Dipakai untuk spider angioma untuk desikasi sentral arterinya,
untuk hemangioma senilis dan granuloma piogenik.

12.

Pembekuan
Menggunakan nitrogen cair

Prognosis
Prognosis baik bergantung letak tumor, komplikasi, serta penanganan
yang baik.
13.

definisi acne
Penyakit kulit yang terjadi akibat peradangan menahun folikel pilosebasea
yang ditandai dengan adanya komedo, papul, pustul, nodus, dan kista
pada tempat predileksinya.

14.

acne konglobata

Suatu bentuk akne yang tidak umum dan berat dengan karakteristik
adanya abses interkoneksi dan skars ireguler (keloid dan atrofi),
terkadang sering menimbulkan kecacatan.
15.

pengobatan acne komedo tertutup (white comedo)

16.

inflamasi pada acne? Rosasea adalah penyakit kulit kronis pada


daerah sentral wajah yang ditandai dengan kemerahan pada kulit dan
telangiektasi disertai episode peradangan yang memunculkan pustul,
papul, edema.

17.

acne tertutup sumbatannya ?

18.

Akne venenata: terjadi penutupan oleh massa eksternal

19.

Akne fisis: Saluran keluar menyempit akibat radiasi sinar ultraviolet,


sinar matahari, atau sinar aradioaktif

20.

faktor faktor yang memperparah acne

21.

Diet tinggi lemak, tinggi karbohidrat

22.

Jarang melakukan perawatan wajah

23.

Pola hidup tidak teratur

24.

Penggunaan kosmetik berlebih

25.

Sering terpapar polusi udara,

26.

Pemencetan lesi yang tidak lege artis

27.

kelainan menjadi acne + demam, konsumsi steroid erupsi acne


formis

28.

rosasea grade 1 keluhan utama munculnya eritema tanpa


sebab atau akibat sengatan matahari. Eritema ini menetap lalu diikuti
timbulnya beberapa telangektasia.

29.

etiologi rosasea Tidak diketahui. Beberapa hipotesis faktor


penyhebab: 1. Makanan, 2. Psikis, 3. Obat-obatan, 4. Infeksi, 5. Musim, 6.
Imunologi.

30.

persamaan rosasea dan acne: Predileksi di wajah

31.

pengobatan UNS

1.

pengobatan yang dianjurkan (tanpa komplikasi) : Azitromisin 1x1g


PO, SD atau Doksisiklin 2x100mg/hari PO, 7 hari.

2.

pengobatan lain (tanpa komplikasi) : Tetrasiklin 4x500mg/hari PO, 7 hari


atau Eritromisin 4x500mg/hari PO, 7 hari.

3.

ilustasi GO, PENGOBATANNYA


1.

pengobatan yang dianjurkan (tanpa komplikasi) : Sefiksim 1x400mg


PO, SD atau

Levofloksasin 1x250mg PO, SD.


2.

pengobatan lain (tanpa komplikasi) : Kanamisin 1x2g IM, SD atau


Spektinomisin 1x2g IM, SD atau Tiamfenikol 1x3.5g PO, SD.

3.

pengobatan

yang

dianjurkan

(dengan

komplikasi)

Sefiksim

1x400mg/hari PO, 5 hari atau Levofloksasin 1x250mg/hari PO, 5 hari.


4.

pengobatan lain (dengan komplikasi) : Kanamisin 1x2g/hari IM, 3 hari


atau Spektinomisin 1x2g/hari IM, 3 hari atau Tiamfenikol 1x3.5mg/hari,
5 hari.

5.

PMN yg ditemukan : mungkin maksudx gonorea >5/lpb

6.

Jika PMN > 5/lpb dan DGNI (+) maka diagnosisnya? Gonorea

7.

komplikasi lokal GO
Pada pria

Infkesi pertama uretritis dengan komplikasi lokal: tysonitis, parauretritis,


litritis, vowperitis dan komplikasi asendens prostatistis, vesikulitis, vas
deferentitis/funkulitis, epididimitis, trigonitis
Pada wanita
Infeksi

pertama

uretritis

dam

servisitis

dengan

komplikasi

lokal

parauretritis dan bartholinitis dan komplikasi asendens salfingitis dan PID


8.

ILUSTASI KASUS , sifilis pengobatan


Pengobatan
Sifilis primer dan sekunder
1.

Penisilin G benzatin dosis 4,8 juta unit IM diberikan 1 kali seminggu

2.

Penisilin prokain dalam akua dosis total 6 juta unit diberi 0,6 juta
unit/hari selama 10 hari.

3.

PAM dosis total 4,8 jutga unit diberikan 1,2 juta unit/kali 2 kali
seminggu
Sifilis laten

1.

Penisilin G benzatin dosis tunggal 7,2 juta unit

2.

Penisilin G prokain dalam akua, dosis total 12 juta unit (0,6 juta unit
per hari)

3.

PAM dosis total 7,2 juta unit (1,2 juta unit/kali dua kali seminggu)
Sifilis S3

1.

Penisilin G benzatin dosis total 9,6 juta unit

2.

Penisilin G prokain dalam akua dosis total 18 juta unit (0,6 juta
unit/hari)

3.
4.

PAM dosis total 9,6 juta unit (1,2 juta unit/kali, 2 kali seminggu)
sifilis sekunder (SII)
biasanya SII timbul setelah enam sampai delapan minggu sejak S1 dan
sejumlah sepertiga kasus masih disertai S1. Lama S2 dapat sampai
sembilan bulan. S2 disertai gejala tersebut yang terjadi sebelaum atau
selama S2. Gejalanya umumnya tidak berat, berupa anoreksia, turunnya
berat badan, malese, nyeri kepala, demam yang tidak tinggi, dan
artralgia. Kelainan kulit dapat menyerupai berbagai penyakit kulit
sehingga disebut the great imitaor. Selain memberik kelaina pada kulit, S2
juga dapat memberi kelainan pada mukosa, kelenjar getah bening, mata,
hepar, tulang, dan saraf.
Kelainan kulit yang membasah (eksudatif) pada S2 sangat menular,
kelainan yang kering kurang menular. Kondilomata lat dan plaque
muqeuses ialah bentuk yang sangat menular.
Gejala yang penting untuk membedakannya dengan berbagai penyakit
kulit yang lain ialah kelainan kulit pada S2 umumnya tidak gatal serta
disertai limfadenitis generalisata, pada S2 dini kelainan kulit juga terjadi
pada telapak tangan dan kaki.
Antara S2 dini dan S2 lanjut terdapat perbedaan. Pada S2 dini kelainan
kulit generalisata, simetrik, dan lebih cepat hilang (beberapa hari hingga
beberapa minggu). Pada S2 lanjut tidak generalisata lagi melainkan
setempat, tidak simeterik dan lebih bertahan lama (beberapa minggu
hingga beberapa bulan).
Bentuk lesi: roseola, papul, pustul, bentuk lain sifilis impetigenosa, ektima
sifilitikum, rupia sifilitika, ostrasea, sifilis maligna.

S2 pada mukosa: makula eritematosa yang cepat berkonfluensi sehingga


membentuk eritema yang difus, berbatas tegas dan sisebut angina
sifilitika eritematosa. Nyeri saat menelan, suara parau.
S2 pada rambut: alopesia difusa, alopesia areolaris
S2 pada kuku: kuku berubah putih, kabur, rapuh, alur transversal dan
longitudinal, bagian distal lempeng kuku menjadi hiperkeratotik sehingga
kuku terangkat disebut onikia sifilitika. Paronikia sifilitika : radang kronik
kuku menjadi rusak, mudah terlepas.
S2 juga menyerang KGB, Mata, hepar, tulang, dan saraf.
5.

jika UDRL +, TPH -, pada wanita apa penyebabnya hamil

6.

HIV, yg bukan termasuk NNSRTE


AZT (Zidovudine), Norvir (Ritonavir),

7.

infeksi oportunistik HIV


Bila CD4 turun di bawah 100/mikroL infeksi oportunistik dan keganasan
meningkat.

8.

ilustrasi kasus

9.

ilustasi kasus DKA dikepala dahi leher


Penyebab: bahan kimia sederhana dengan berat molekul umumnya
rendah (<1000 dalton), merupakan alergen yang belum diproses, disebut
hapten, bersifat lipofilik, sangat reaktif, dapat menembus stratum
korneum sehingga mencapai sel epidermis di bawahnya.
Gejala: pada yang akut, dimulai dengan bercak eritematosa yang
berbatas jelas kemudian diikuti edema, papulovesikel, vesikel atau bula.
Vesikel atau bula dapat pecah menimbulkan erosi dan eksudasi (basah).

10.

komplikasi steroid topikal


Atrofi, strie atrofise, telangiektasia, purpura, dermatosis akneformis

11.

pengobatan yang tepat utk kelainan d wajah

sediaan obat
manifestasi klinis kusta, beda kusta (pelajari klasifikasi), beda acne sm
rosasea (acne punya komedo), derajat rosasea, obat jamur yang bersifat
spektrum luas (jawaban d atau a)

soal tambahan dari ria (ada yang sama mungkin juga yang penting gw
ketik),hehe
1.

indeks bakteri kusta

2.

indeks morfologi kusta

3.

reaksi reversal kusta

4.

gambaran mikroskopis yang ditemukan pada pemeriksaan kusta

5.

pewarnaan untuk pemeriksaan penunjang kusta

6.

derajat kecacatan kusta

7.

perbedaan kusta pb dan bb

8.

komplikasi lokal go : jawabannya tisonitis

9.

go dengan nyeri pada skrotum : jawabannya go dengan komplikasi

10.

terapi go

11.

perbedaan sifilis primer dan sekunder

12.

terapi sifilis

13.

hpv resiko tinggi untuk menjadi kanker : jawabannya HPV 6, 11 atau


16 18 (sy lupa katax ria)

14.

terapi HPV : jawabannya pedofilin

15.

mana yang termasuk infeksi HIV oportunistik : jawabannya benar


semua

16.

mana yang termasuk nrsti

17.

terapi acne inflamasi : jawabannya retinoid

18.

perbedaan komedo terbuka dan tertutup

19.

beda sjs dan net : jawabannya yang ada ican 2

20.

pengobatan lesi kronis : basis sedang

21.

stadium hemangioma

22.

soal yang ada pilihan gandanya malazia furfur : malazia furfur


jawabannya

23.

pengobatan di wajah : jawabannya hidrokortison 1%

24.

derajat rosasea

25.

jerawat dengan demam diagnosisnya? : jawabannya erupsi akne formis

26.

keputihan bau amis : jawabannya bakterial vaginosis

27.

terapi bulbo inguinal

28.

soal yang ada pdrl+ dan tpha - : jawabannya semua benar

29.

jika DGNI+ dan PMN >5 : jawabannya go

30.

dermatitis

di

kepala

jawabannya cat rambut


31.

komplikasi kortikosteroid

pada

wanita

penyebab

terbanyaknya?

Anda mungkin juga menyukai